Johannessimatupang’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

PENULISAN KARYA ILMIAH KELAS PAGI 2013 Kelas AB dan G


Halaman ini diperuntukkan bagi perserta FE Pagi Angkatan 2013. Bahan kuliah dapat diunggah dari halaman sebelumnya yg sama.
PERHATIKAN PANDUAN INI
Panduan Presentasi
Pedoman Presentasi dg Dosen
Panduan penulisan koreksi makalah
Resume Penulisan Aartikel Juni 2014 final Selasa

Resume penulisan Artikel Resume Penulisan Aartikel Juni 2014
Tugas Kuliah sampai akhir semester.
1. Peserta diharuskan untuk menulis artikel ilmiah secara berkelompok ( terdiri dari 3 orang) dalam bidang ilmu manajemen.
2. Panjang karya ilmiah 5-7 halaman, diketik 1 spasi. Tidak mengandung unsur palagiat.
3. Konusultasi karya ilmiah dilakukan secara oline.
4. Dua minggu menjelang akhir perkuliahan, karya ilmiah harus disajikan kepada dosen pengelola.
SUKSES MENYERTAI KITA SEMUA
Tugas. !.
1. ‘Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah
2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah
3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah
4. Tulsikan abstrak karya ilmiah yg akan dilanjuti pada pertemuan ke III (19 Mei 2014).

Tugas Untuk Peserta Kuliah Hari Rabu
1. Buat Mind Mapping tentang Kewirausahaan secara berkelompok
2. Mind Mapping difoto, dicetak dalam bentuk PDF, kemudian dikirimkan lewat email dengan subjek mind mapping Kewirausahaan
3. Tugas paling lambat diterima 21-Mei 2014

Kumpupan Mindmapping perkelompok.
Anita yasim mind mapping kel.1
Aruqmana
Bayu Aditya Mind mapping manajemen A 2013
Kelompok III Risma amelya
Kelompok III Risma amelya
Nitra Ichsan Tugas Mind Mapping kelompok 5
Sausan mind mapping kel.2
Silvia LAtifh mind mapping_7
TUGFaidallen English Version
Ina Natalia San

Mei 5, 2014 - Posted by | Uncategorized

233 Komentar »

  1. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Rizdhianty Savitri
    NIM :C1B013008

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:

    1.)Artikel ilmiah adalah karya seorang individu atau kelompok yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang tertentu.Artikel ilmiah merupakan bagian dari artikel jurnal,dimana artikel jurnal merupakan karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut.
    Artikel ini bertujuan untuk membuka forum diskusi,argumentasi,analisis,dan sintesis sejumlah pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu yang ditekuni.Jenis ini mengaitkan kajian dengan hasil analisis suatu topik,tanpa mengaitkan penelitian.Inilah yang dimaksud dengan artikel ilmiah.

    2.)Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah,antara lain adalah sebagai berikut:
    [1] Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    [2] Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    [3] Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    [4] Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    [5] Penyajian dan Pengetikan.
    [6] Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3.)Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga ipemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Demikianlah tugas Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah saya.Atas perhatian bapak,saya mengucapkan terima kasih.

    Selamat malam.

    Komentar oleh Rizdhianty Savitri | Mei 8, 2014 | Balas

  2. NAMA ;IRMAN MAYLOZI
    NIM :C1B013007
    JURUSAN :MANAJEMENT
    KELAS : A
    TANGGAL :9-MEI-2014

    JAWABAN :
    1. artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk bmemberi tahu(informatif) mempengaruhi ,meyakinkan,persuasif argumentatif dan menghibur khalayak pembaca.

    2. dapat dengan langkah-langkah::
    a. cover (hadcover maupun softcover)
    b. judul
    c. kata pengantar
    d. daftar isi
    e. bab 1 :pendahuluan
    f. bab 2 ;isi
    g. bab 3 :penutup
    h. daftar pustaka

    3.langkah pertama yang paling utama adalah membuat draft…!!!
    lalu bagaiman draft yang membuat terikatt???
    a. ambil selembar kertas putih dan tulis ide pokok yang paling utama yang hendak kita kembangkan.
    b. setelah itu,,secepat anda bisa tulis hal atau kata yang berkaitan mengelilingi ide pokok tersebut.
    c. pada setiap kata yang mengelilingi ide poko, kelilingi lagi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kata tersebut.
    d. setelah itu,,telitilah apa yang anda tulis dan ubah menjadi daftar yang mengelompokan ade-ide tersebut berdasarkan kesesuainnya dengan ide pokok.
    e. selama disibukkan oleh cara seperti ini,,segala macam solusi dari masalah awal akan terbentuk dengan sendirinya..

    langkah-langkah dalam tulisan
    a. mulailah dengan karakter protagonis.
    b. perhatikan detail waktu dan tempat.
    c. jadikan tulisan sebagai taruhan.
    d. mengatur

    Komentar oleh irman maylozi | Mei 9, 2014 | Balas

  3. Nama Kelompok : – Dwi Suci Amalia (Ketua) (C1B013098)
    – Alberto Sparangga ( C1B013091 )

    Kelas : G Manajemen

    1.Arti dari Artikel atau karya ilmiah adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca.
    Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
    Karya Ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan,deskripsi,atau pemecahan masalah secara sistematis,disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku,serta didukung oleh fakta teori,dan bukti-bukti Empirik.

    2.Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:

    – tahap persiapan
    – tahap pengumpulan informasi
    – tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    – tahap evaluasi

    > Tahap persiapan;
    1).pilih topik/masalah
    2).Rumuskan Tujuan
    3).telusuri topik
    4).tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah

    Wawancara

    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    Mempersiapkan pedoman wawancara
    Melaksanakan wawancara
    Mengolah hasil wawancara

    Tahap Penulisan Karya Ilmiah

    Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:

    Mempertimbangkan bentuk karangan
    Merumuskan judul
    Merumuskan tesis
    Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline

    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….

    Tahap Penulisan Draf
    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    Tahap Revisi
    Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    Baca ulang seluruh draf
    sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    Tahap Penyuntingan
    Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    Tahap Publikasi
    Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    Tahap Evaluasi

    Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.

    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.

    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?

    Pembangunan.

    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?

    Organisasi

    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?

    Gaya

    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?

    Konvensi

    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3.Mengembangkan ide karya ilmiah:

    Kriteria pemilihan permasalahan:
    1. Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
    2. Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
    3. Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
    1. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
    2. Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
    a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
    b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
    c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?

    Komentar oleh Dwi Suci Amalia,Alberto Sparangga | Mei 9, 2014 | Balas

    • Nama kelompok ; Alberto Sparangga(C1B013091),Dwi suci Amalia (c1B013098),Raymondo(C1b013082)
      1.Arti dari Artikel atau karya ilmiah adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca.
      Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
      Karya Ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan,deskripsi,atau pemecahan masalah secara sistematis,disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku,serta didukung oleh fakta teori,dan bukti-bukti Empirik.

      2.Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:

      – tahap persiapan
      – tahap pengumpulan informasi
      – tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
      – tahap evaluasi

      > Tahap persiapan;
      1).pilih topik/masalah
      2).Rumuskan Tujuan
      3).telusuri topik
      4).tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah

      Wawancara

      Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

      Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
      Mempersiapkan pedoman wawancara
      Melaksanakan wawancara
      Mengolah hasil wawancara

      Tahap Penulisan Karya Ilmiah

      Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:

      Mempertimbangkan bentuk karangan
      Merumuskan judul
      Merumuskan tesis
      Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline

      Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….

      Tahap Penulisan Draf
      Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
      Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
      Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
      Tahap Revisi
      Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
      Baca ulang seluruh draf
      sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
      merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
      Tahap Penyuntingan
      Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
      Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
      Tahap Publikasi
      Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
      Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

      Tahap Evaluasi

      Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.

      Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

      Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

      Fokus.

      Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?

      Pembangunan.

      Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?

      Organisasi

      Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?

      Gaya

      Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?

      Konvensi

      Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

      3.Mengembangkan ide karya ilmiah:

      Kriteria pemilihan permasalahan:
      1. Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
      2. Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
      3. Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
      Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
      1. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
      2. Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
      a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
      b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
      c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?

      Komentar oleh Dwi Suci Amalia,Alberto Sparangga,Raymondo | Mei 9, 2014 | Balas

  4. Selamat siang pak Jo, salam sejahtera dan sukses buat kita semua!!!!
    Nama : Nidya Ulvie
    Nim : C1B013034

    1. Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
    2. 1. Menentukan tema atau topik karya tulis.
    2. Membatasi topik karya tulis.
    3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
    4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.
    5. Menyusun kerangka karya tulis.
    Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.

    A. Bagian Awal
    1. Halaman sampul luar (cover)
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Kata pengantar.

    B. Bagian Utama
    1. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
    2. Isi, berisi uraian lengkap dan terperinci dari tema atau masalah yang diungkapkan.
    3. Penutup, berisi kesimpulan dari isi karya tulis.

    C. Bagian Akhir
    1. Daftar pustaka
    2. Lampiran-lampiran

    3. Dengan cara menambah wawasan si pembuat karya ilmiah dan membaca buku dan juga artikel sebagai inspirasi dari penciptaan isi karya ilmiah, baik dari buku, media-media informasi lainnya

    Komentar oleh Nidya ulvie | Mei 9, 2014 | Balas

  5. Selamat Malam pak Jo,
    Salam sejahtera untuk kita semua!
    Nama : Monica Julianti
    Nim : C1B013023

    1. Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
    2. Melakukan observasi, menetapkan masalah dan tujuan
    Menyusun hipotesis
    Menyusun rencana penelitian
    Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
    Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
    Menganalisa dan menginterpretasikan data
    Merumuskan kesimpulan (teori) dan saran
    3. Mengembangkan ide karya ilmiah, dapat dengan cara mencari suatu observasi dan objek ataupun melalui membaca yang bisa membuat karya ilmiah lebih menarik lagi,

    Komentar oleh Monica Julianti | Mei 9, 2014 | Balas

  6. Selamat Malam pak johanes, salam sejahtera bagi kita semua
    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Nidya Ulvie
    NIM :C1B013034
    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1. Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
    2. Melakukan observasi, menetapkan masalah dan tujuan
    Menyusun hipotesis
    Menyusun rencana penelitian
    Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
    Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
    Menganalisa dan menginterpretasikan data
    Merumuskan kesimpulan (teori) dan saran
    3. Mengembangkan karya ilmiah dengan cara, pertama kita harus memperbanyak dan memperluas wawasan dengan membaca dan menggunakan media yang ada disekitar kita, agar hasil dari karya ilmiah yang kita buat akan semakin akurat. Dan akan lebih memudahkan seorang penulis karya ilmiah untuk menuliskan idenya kepada karya ilmiah tersebut

    Demikianlah tugas Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah saya.Atas perhatian bapak,saya mengucapkan terima kasih.

    Selamat malam.

    Komentar oleh Nidya Ulvie | Mei 9, 2014 | Balas

  7. Selamat Malam Pak Johanes , Salam sejahtera dan sukses buat kita semua .
    Saya mahasiswa asuhan Bapak, matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah, kelas pagi .

    Nama : Monica Yulianti
    Nim : C1B013023
    Kelas : Manajemen A

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut :
    1. Artikel ilmiah adalah karya seorang individu atau kelompok yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang tertentu.Artikel ilmiah merupakan bagian dari artikel jurnal,dimana artikel jurnal merupakan karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut.
    Artikel ini bertujuan untuk membuka forum diskusi,argumentasi,analisis,dan sintesis sejumlah pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu yang ditekuni.Jenis ini mengaitkan kajian dengan hasil analisis suatu topik,tanpa mengaitkan penelitian.Inilah yang dimaksud dengan artikel ilmiah.

    2. Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah,antara lain adalah sebagai berikut:
    1. Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    2. Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    3. Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    4. Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    5. Penyajian dan Pengetikan.
    6. Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3. Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Monica Yulianti | Mei 9, 2014 | Balas

  8. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi:
    Nama : Nindy Putri Cahyandi
    Nim :C1B013035
    Kelas : Manajemen A 2013

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1. Artikel atau karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun atau dibuat oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah berdasarkan hasil-hasil penelitian atau riset yang telah dilakukan sebelumnya. Didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data yang digunakan untuk memberikan alternatif pemecahan suatu masalah secara sistematis, empiris dan terkontrol ,dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik .
    Pembahasan masalah dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data dari suatu penelitian baik penelitian lapangan, laboratorium atau studi pustaka.

    2. Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah, antara lain:
    1) tahap persiapan
    -pemilihan topik
    -pembatasan topik dan penentuan judul karya ilmiah
    -pembuatan kerangka karya ilmiah
    2) pencarian informasi data dan pengumpulan data
    3) pengorganisasian, pengonsepan data dan informasi yang terkumpul
    4) pemeriksaan dan penyuntingan konsep
    5) penyajian dan pengetikan
    6) membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah, antara lain sebagai berikut:
    ~bagian awal : cover, halaman sampul, kata pengantar, daftar isi atau ringkasan isi, daftar tabel dan gambar [jika ada]
    ~bagian inti : Pendahuluan, latar belakang penulisan makalah, perumusan masalah atau topik bahasan, tujuan penulisan makalah, teks utama, manfaat penelitian.
    ~bagian akhir : daftar pustaka, lampiran-lampiran dll.

    3. Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah dapat dilakukan dengan melihat permasalahan yang ada di lingkungan, dengan didasari memperbanyak membaca buku, artikel dan sebagainya, melakukan penelitian, berdiskusi dan melakukan riset atau pengamatan. Dan tentunya dengan memanfaatkan media sosial yang dapat memberi banyak masukan, informasi, dan inspirasi untuk menuangkan dan mengembangkan ide kreatif dalam menulis karya ilmiah.

    Demikianlah tugas Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah saya. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

    Selamat malam.

    Komentar oleh Nindy Putri Cahyandi | Mei 10, 2014 | Balas

  9. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Saya selaku mahasiswa fakultas ekonomi dengan data sebagai berikut:
    NAMA : RAFAELI ZEFANYA SIMBOLON
    NIM : C1B013029
    KELAS : MANAJEMEN A 2013 (pagi)

    telah melampirkan jawaban tugas dari blog bapak sebagai berikut;

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    jawab :
    Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
    secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
    dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
    dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
    jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
    lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
    upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab :
    Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

    (a) tahap persiapan
    -pilih topik / masalah
    -rumuskan masalah
    -telusuri topik
    -identifikasi pembaca
    -tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah

    (b) tahap pengumpulan informasi
    -bahan studi pustaka
    -wawancara

    (c) tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    -tahap penulisan draft
    -tahap revisi
    -tahap penyuntingan
    -tahap publikasi

    (d) tahap evaluasi
    Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu
    ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    Tata Penulisan Karya Ilmiah :
    *Bagian Awal
    -Halaman Sampul
    -Daftar Isi
    -Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

    *Bagian Inti
    -Pendahuluan
    -Latar Belakang Penulisan Makalah
    -Masalah atau Topik Bahasan
    -Tujuan Penulisan Makalah
    -Teks Utama
    -Penutup

    *Bagian Akhir
    -Daftar Rujukan
    -Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab:
    Penulis yang baik pasti memilih ide bahasan yang menarik, aktual, dan bermanfaat bagi banyak khayalak.
    Selanjutnya jika ide telah muncul, penulis dapat mengakses referensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide,
    contohnya: buku, internetl,dll. Setelah referensi ada, penulis membuat kerangka bahasan karya ilmiah. Lalu
    setelah kerangka tersebut dibuat, penulis dapat membuat pengembangan kerangka. Kalimat yang dibuat harus
    sesuai fakta, mengedepankan logika, tidak ada unsur obyektif, melampirkan bukti-bukti ilmiah, serta mencakup tata
    bahasa dan EYD yang benar. Dengan demikian, penulis dapat mengembangkan ide-ide karya ilmiah yang dibuat
    dengan baik, tepat dan efektif.

    Demikian yang dapat saya lampirkan. Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.

    Komentar oleh Rafaeli Zefanya Simbolon | Mei 11, 2014 | Balas

  10. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Selamat malam pak, Salam sejahtera buat kita semua, saya mahasiswi asuhan bapak kelas pagi Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah, Manajemen A 2013

    Nama : Ayu Susan
    Nim : C1B013033

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    jawab:
    Artikel atau karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun atau dibuat oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah berdasarkan hasil-hasil penelitian atau riset yang dilakukan sebelumnya. Didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data yang digunakan untuk memberikan alternatif pemecahan suatu masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol, dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab:
    Cara menulis karya ilmiah adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
    1) Tahap persiapan
    -pemilihan topik atau masalah
    -pembatasan topik dan penentuan judul
    2) Pencarian informasi dan pengumpulan data
    3) Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul
    4) Pemeriksaan dan penyuntingan konsep
    5) Penyajian dan pengetikan
    6) Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah, antara lain :
    -Bagian awal
    Halaman sampul
    Daftar isi
    Daftar tabel dan gambar (jika ada)
    -Bagian inti
    Pendahuluan
    Latar belakang penulisan makalah
    Masalah atau topik bahasan
    Tujuan penulisan makalah
    Teks utama
    Penutup
    -Bagian akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab :
    Cara mengembangkan ide karya ilmiah adalah sebagai berikut :
    Jika kita ingin menulis sebuah karya ilmiah pasti kita akn memilih ide bahasan yang menarik, aktual, dan bermanfaat bagi banyak khalayak. Jika ide telah muncul, penulis dapat mengakses referensi yang dibutuhkan untuk pengembangan ide, contoh dari buku, internet, hasil penelitian, dan lain-lain. Setelah referensi ada,penulis membuat kerangka bahasan karya ilmiah lalu setelah kerangka tersebut dibuat, penulis dapat membuat pengembangan kerangka, kalimat yang dibuat harus sesuai fakta, mengedepankan logika, tidak ada unsur obyektif, melampirkan bukti-bukti ilmiah, serta mencakup tata bahasa dan EYD yang benar. Dengan demikian penulis dapat mengembangkan ide-ide karya ilmiah yang dibuat dengan baik, tepat dan efektif.

    Komentar oleh Ayu Susana | Mei 11, 2014 | Balas

  11. Nama : Adam Ghalvin
    Nim : C1B013089
    Kelas : Manajemen G’13

    1. Apa yang dimaksud dengan karya illmiah?
    Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah.

    2. Bagaimana cara menulis karyailmiah?
    a. Persiapan
    1) Pemilihan Topik/Masalah

    Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah, Arifin (2003:8) memberikan beberapa pertimbangan :
    Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
    Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
    Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
    Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
    Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
    Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sember kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web, atau undang-undang.

    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul

    Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah, sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai digarap walaupun judul belum ada.

    Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan memberi sub judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul utama dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:).

    3) Pembuatan Kerangka Karya

    Pada prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat membuat ragaan buram, yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan kerja, yaitu ragaan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusunan untu mengembangkan karya (Moeliono, 1998:1; Arifin, 2003:15).

    Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah. Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

    Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.

    b. Pengumpulan Data

    Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan). Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
    Pencarian informasi/keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan topik tulisan.
    Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis
    Pengamatan langsung ke obyek yang akan diteliti
    Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium

    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan

    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.

    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep

    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.

    e. Penyajian/Pengetikan.

    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

    6. Sistematika Karya Ilmiah

    Di atas telah dijelaskan bahwa karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Dalam kesempatan ini, penulis hanya akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya ilmiah jenis makalah. Pertimbangannya, jenis makalah merupakan jenis karya ilmiah yang paling sering disusun oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan akan lebih bermanfaat secara praktis.

    Deskripsi tentang sistematika penulisan makalah berikut ini dikutip dari buku “Teknik Menulis Karya Ilmiah”karya Bambang Dwiloka dan Rati Riana.

    Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan antara makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana Mengembangkan ide karya ilmiah?
    1. Mulailah dengan karakter protagonis

    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.

    2. Perhatikan detail waktu dan tempat

    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.

    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan

    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.

    4. Mengatur

    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”

    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.

    Itulah beberapa langkah dalam mengembangkan ide pada sebuah tulisan. Tentunya kembali kepada cara yang dimiliki masing-masing orang, karena menulis juga membutuhkan perasaan yang nyaman dan sesuai dengan diri Anda. Semoga bermanfaat.

    Komentar oleh Adam Ghalvin | Mei 11, 2014 | Balas

  12. Selamat Malam Pak Johannes, Salam Sejahtera dan Sukses selalu…
    Nama : Allfitri Raga Putti
    NIM : C1B013115
    Kelas : G manajemen 2013

    1. Artikel Ilmiah adalah sebuah karangan faktual (non fiksi) namun terkadang juga berisi opini yang dibuat oleh individu/kelompok yang telah melakukan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung, tentang suatu masalah secara lengkap yang panjangnya tidak ditentukan, untuk dimuat di surat kabar, majalah, bulletin dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.

    2. Cara menulis karya ilmiah :
    a. Bagian Awal
    – Halaman Sampul
    Dicantumkan judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah dan tempat serta waktu penulisan makalah. Terkait dengan pembuatan judul makalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
    1. Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat.
    2. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentuk kalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
    3. Judul makalah hendaknya singkat dan jelas, sebaiknya berkisar 5-15 buah kata.
    4. Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun, judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.
    – Daftar Isi
    Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan (1) judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas), (2) penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah, dan (3) penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antarbagian dua spasi.
    – Daftar Tabel dan Gambar
    Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) dituliskan secara lengap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan terpisah, tetapi jika hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
    b. Bagian Inti
    Ada tiga macam cara penulisan yang dapat dipakai dalam susunan bagian inti, yaitu :
    1. Penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab),
    2. Penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan
    3. Penulisan tanpa menggunakan angka maupun abjad
    – Pendahuluan
    Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
    1. Setiap unsur bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian.
    2. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai pergantian unsur, dapat dilakukan dengan pergantian paragraf.
    – Latar Belakang
    Butir-butir yang seyogyanya ada dalam latar belakang adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. hal-hal dimaksud dapat berupa paparan teoretis atau pun paparan yang bersifat praktis, tetapi juga bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
    – Masalah atau Topik Bahasan
    Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakupi persoalan yang memerlukan penjelasan, deskripsi atau penegasan lebih lanjut. Beberapa pertimbangan dalam menentukan topik adalah :
    1. Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis maupun segi teoritis dan layak untuk dibahas.
    2. Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis.
    3. Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis.
    4. Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh
    – Tujuan Penulisan Makalah
    Makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut.
    – Teks Utama
    Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga topik, ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
    – Penutup
    Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran (jika dipandang perlu). Bagian ini menandakan berakhirnya makalah. Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan menggunakan teknik berikut.
    1. Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
    2. Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
    Selain itu, pada bagian ini juga dapat disertakan saran atau rekomendari sehubungan dengan masalah yang dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Saran yang dibuat haris eksplisit, kepada siapa saran ditujukan dan tindakan atau hal apa yang disarankan.
    c. Bagian Akhir
    – Daftar Rujukan
    Teknik penulisan daftar rujukan dibahas dalam materi teknik notasi ilmiah dalam makalah ini.
    – Lampiran
    Bagian ini berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Bagian ini hendaknya juga bernomor halaman.

    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah :
    1. Mulailah dengan karakter protagonis
    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.
    2. Perhatikan detail waktu dan tempat
    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.
    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan
    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.
    4. Mengatur
    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”
    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.

    Demikianlah jawaban dari tugas Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah saya, atas perhatian bapak saya ucapkan terimakasih. GBU

    Komentar oleh allfitri | Mei 11, 2014 | Balas

    • Selamat malam Pak Jo
      Dan salam sukses untuk kita semua…

      NAMA : ALLFITRI RAGA PUTTI
      NIM : C1B013115

      ABSTRAK

      WIRAUSAHA ATAU NGANTOR?
      Dewasa ini pemerintah selalu menggalakkan agar masyarakatnya menjadi seorang wirausahawan namun, hal ini tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Sebagian besar paradigma masyarakat menganggap bahwa hidup sebagai orang kantoran jauh lebih terjamin masa depannya, dibanding wirausahawan yang terlalu banyak resiko. Pendidikan yang ditempuh berperan besar menentukan kemana arah akhir dalam karir seseorang, di samping skill tentunya. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mahir dalam skillnya, serta kualitas lainnya dalam diri seseorang sebenarnya merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang terlepas dari apakah ia seorang wirausahawan atau orang kantoran. Menjadi seorang wirausahawan ataupun orang kantoran tentu saja dibutuhkan kerja keras dan kemauan yang kuat untuk mencapai kesuksesan. Dukungan dari pemerintah juga menjadi faktor utama dalam menyukseskan program wirausahawan, dan sejauh ini apa yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik ditunjukkan dengan banyaknya wirausahan yang tumbuh, terutama dikalangan muda. Namun, terlepas dari itu semua kita juga harus mampu mengevaluasi kemampuan diri sendiri untuk berani mengambil resiko dan berani memutuskan, pilihan mana yang akan diambil wirausaha atau ngantor?

      Demikianlah abstrak dari artikel ilmiah yang akan saya tulis, atas perhatian saya ucapkan termiakasih . GBU.

      Putti, yang pertama abstrakmu masih kurang belum ada kata kunci. Idenya bisa dipahami, tapi kalau menggunakan judul”Menjadi Wirausaha bukan karena terpaksa” mungkin judul ini akan banyak membantu.

      Komentar oleh allfitri | Juni 8, 2014 | Balas

      • Terimakasih Pak atas kritik dan sarannya yang sangat membantu, berikut abstrak yang saya tulis berdasarkan judul yang bapak sarankan :

        Berwirausaha Bukan Karena Terpaksa

        Semua orang memiliki bakat berwirausaha, namun tidak semua orang mampu berwirausaha, hal ini sering dilatar belakangi oleh paradigma masyarakat yang menggap bahwa wirausahawan memiliki masa depan yang kurang terjamin, dikarenakan banyaknya resiko yang harus diambil. Itu berarti untuk menjadi seorang wirausahawan, dibutuhkan tekad yang kuat, kreativitas dan inovatif, skill yang mumpuni serta keberanian untuk mengambil resiko. Hal ini didapat bukan dari paksaan atau pun keadaan, namun hal ini berasal dari dalam diri seseorang. Karena kita tidak akan mampu menghasilkan sesuatu secara maksimal dalam keadaan terpaksa dan dibawah tekanan, sama halnya dengan berwirausaha. Untuk itu, sedini mungkin kita harus menyadari bakat berwirausaha yang ada dalam diri kita, dan mengembangkannya, yaitu dengan cara terus belajar dan tidak mudah putus asa. Dan motivasi adalah salah satu hal yang bisa menjadi “mood booster” bagi seorang wirausahawan. Motivasi bisa didapat dari diri sendiri maupun dari orang lain. Untuk itu, teruslah memotivasi diri sendiri agar mau berusaha dan tidak mudah putus asa, hingga mampu menjadi seorang wirausahawan yang mampu eksis ditengah sengitnya persaingan bisnis.

        Kata kunci : Wirausaha, Motivasi

        mohon, kritik dan sarannya pak, terimakasih. GBU

        Silahkan dilanjuti.

        Komentar oleh allfitri | Juni 21, 2014

  13. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Nama : PUTI RIZKI SAKILA
    Nim : C1B013108
    Kelas : Manajemen G 2013 (pagi)

    TUGAS:
    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    jawab :
    Pengertian Karya Ilmiah – karya ilmiah adalah tulisan/karya tulis ilmiah merupakan karya seseorang didasarkan atas kebenaran logika rasional dan kebenaran ilmiah. Berupa karya ilmiah hasil peneltian lapangan atau laboraturium dan karya ilmiah hasil ide atau inovasi baru, seperti berupa skripsi, tesis, desertasi, dan hasil penelitian lainnya serta artikel, jurnal, makalah, buku ajar, dan sejenisnya.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab :
    Cara menulis Karya Ilmiah – Pasa dasarnya ada beberapa tahap cara untuk membuat Karya Ilmiah:
    1) Persiapan
    -Pemilihan topik masalah
    -Pembatasan Topik dan penentuan judul
    -Pembuatan kerangka karya(outline)

    2) Pengumpulan data
    3)Pengorganisasian dan Pengonsepan
    4)Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    5)Penyajian/Pengetikan
    6)Sistematika Karya Ilmiah
    -Halaman Sampul
    -Daftar isi
    -Daftar Tabel dan Gambar
    -Bagian Inti
    -Pendahuluan
    -Latar Belakang
    -Masalah atau Topik Bahasan
    -Tujuan Penulisan Makalah
    -Teks Utama
    -Penutup
    – Daftar Rujukan
    -Lampiran

    7)Teknik Penulisan
    8)Bentuk dan Format Penulisan
    9)Teknik Notasi Ilmiah
    -Kutipan
    -Catatan kaki (footnote)
    -Daftar pustaka

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab:
    Cara mengembangkan ide Karaya Ilmiah – Dengan cara banyak membaca dan melukan penelitian yang baru untuk telihat lebih menarik lagi, mencari informasi tentang ide tesebut melalui media sosial atupun turun langsung ke lapangan.

    Demikianlah tugas Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah saya.Atas perhatian bapak,saya mengucapkan terima kasih.

    Komentar oleh Puti Rizki Sakila | Mei 12, 2014 | Balas

  14. NAMA : MUHAMMAD ARIEF PRASETYO
    NIM : C1B011134
    KELAS : MANAJEMEN G 2011 (PAGI)

    Jawaban :
    1. Menurut Eneste (2005) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah.

    Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Impilikasinya, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca, termasuk didalamnya efek sosial politis yang mungkin timbul dari tulisannya tersebut.
    Artikel adalah salah satu jenis tulisan. Artikel ditulis berdasarkan informasi-informasi fakta mengenai sebuah tema. Pembahasan pada sebuah artikel haruslah singkat, padat, tidak bertele-tele, aktual, dan memiliki daya tarik tersendiri.

    2.
    a. tahap persiapan
    -pilih topik/masalah
    -rumuskan masalah
    -telusuri topic
    -identifikasi pembaca
    -tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah
    b. tahap pengumpulan informasi
    -bahan studi pustaka
    -wawancara
    c. tahap penulisan karya ilmiah
    -mempertimbangkan bentuk karangan
    -merumuskan judul
    -merumuskan tesis
    -menyusun ide dalam bentuk karangan
    d. tahap evaluasi
    e. tahap focus
    f. pembangunan
    g. organisasi
    h. gaya
    i. konvensi

    3. a. Tulisan bebas
    b. Menacari ide
    c. Pengelompokan/pemetaan
    d. Memelihara jurnal pribadi
    e. Menanyakan tentang sesuatu subjek
    f. Membuat daftar
    g. Merespon sebuah teks
    h. Memelihara jurnal harian
    i. Merespon sebuah tugas tertentu

    Komentar oleh Muhammad Arief Prasetyo | Mei 12, 2014 | Balas

  15. NAMA : FIDEL MAULANA PUTRA
    NIM : C1B011142
    KELAS : MANAJEMEN G (PAGI)

    1. Pengertian Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu, mempengaruhi, meyakinkan (persuasif-argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

    2. Dalam menulis karya ilmiah ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu:
    • Tahap pra penulisan
     Pemilihan dan pembatasan topik
     Merumuskan tujuan
     Mempertimbangkan bentuk karangan
     Mempertimbangkan pembaca
     Mengumpulkan data pendukung
     Merumuskan judul
     Merumuskan tesis
     Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
    • Tahap penulisan draf
     Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar
     Pengembangan ide masih bersifat tentatif
     Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap revisi
     Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
     Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap penyuntingan
     Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
     Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
     Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
    • Tahap publikasi
     Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
     Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    • Tahap evaluasi
    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

    3. Ada beberapa cara dalam mengembangkan ide:
    • Menulis bebas
    Menulis bebas membantu anda mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat anda. Menulis bebas seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana anda menulis apa yang ada di pikiran. Setelah membuat beberapa tulisan bebas, anda akan mendapati bahwa anda cenderung kembali ke satu subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali anda tulis adalah subjek yang baik untuk dikembangkan melalui penulisan, sebab hal tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran anda.
    • Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    • Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.
    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming yaitu merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat ditulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu dalam memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Komentar oleh Fidel Maulana | Mei 12, 2014 | Balas

  16. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.
    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : rina alfina para mita
    Nim : c1b013027
    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
    Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
    2. Car menulis karya ilmiah adalah :
    a. Persiapan

    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)

    b. Pengumpulan Data
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep

    e. Penyajian/Pengetikan.
    3. mengembangka ide karya iliah dengan cara : bisa dengan mengali informasi dari buku maupun interne, melakukana observasi, dan juga bisa dengan mengembangkan ataupun menggunakan metodemetode ilmiah yang telah ada.

    Komentar oleh rina alfina paramita | Mei 12, 2014 | Balas

  17. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.
    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Zalikalhuda agustian
    NIM :C1B013015
    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1.)Artikel ilmiah adalah karya seorang individu atau kelompok yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang tertentu.Artikel ilmiah merupakan bagian dari artikel jurnal,dimana artikel jurnal merupakan karangan ilmiah dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan dalam sebuah jurnal yang khusus menerbitkan bidang kajian ilmu tersebut.
    Artikel ini bertujuan untuk membuka forum diskusi,argumentasi,analisis,dan sintesis sejumlah pendapat dan temuan para ahli dan pemerhati dalam kajian ilmu tertentu yang ditekuni.Jenisini mengaitkan kajian dengan hasil analisis suatu topik,tanpa mengaitkan penelitian.Inilah yang dimaksud dengan artikel ilmiah.
    2.)Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah,antara lain adalah sebagai berikut:
    [1] Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    [2] Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    [3] Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    [4] Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    [5] Penyajian dan Pengetikan.
    [6] Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)
    Sering kali kita merasa ide dalam kepala kita menumpuk, sampai-sampai bingung untuk mengeluarkannya. Segala sesuatu yang besar adalah hasil dari sebuah ide yang kecil. Bagaimana cara mengembangkan ide yang kecil tersebut agar menjadi sesuatu yang besar? – dalam hal menulis.
    Dalam menulis, kita pasti sering kali memikirkan teknisnya, dan itu terjadi secara otomatis. Terutama memikirkan cara agar pembaca buku kita dapat bertahan membaca hingga halaman terakhir. Ada beberapa langkah untuk mulai mengembangkan ide menulis, misalnya langkah pertama yang paling utama adalahmembuat draft. Draft menjadi sangat penting untuk mengikat ide kita, dengan mengikatnya kita pun tidak akan malas menulis.
    Lalu bagaimana draft yang membuat kita menjadi “terikat”?
    1. Ambil selembar kertas putih dan tulis ide pokok yang paling utama yang hendak kita kembangkan. Ide ini bisa seperti, kebahagiaan, membina kembali hubungan, krisis kepercayaan, kesetiaan, atau apapun.
    2. Setelah itu, secepat yang Anda bisa, tulis hal atau kata yang berkaitan mengelilingi ide pokok tersebut, betapa pun melenceng atau anehnya kata yang muncul.
    3. Pada setiap kata yang mengelilingi ide pokok, kelilingi lagi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kata tersebut. Lama kelamaan kertas putih Anda akan terlihat seperti diagram pohon.
    4. Setelah itu, telitilah apa yang telah Anda tulis dan ubah menjadi daftar yang mengelompokkan ide-ide tersebut berdasarkan kesesuaiannya dengan ide pokok.
    5. Selama disibukkan oleh cara seperti ini, segala macam solusi dari masalah awal Anda akan terbentuk dengan sendirinya, dan Anda tidak perlu merasa bingung lagi.
    Langkah lainnya yang harus Anda lakukan ketika berusaha mengembangkan ide saat berada dalam tulisan adalah:
    1. Mulailah dengan karakter protagonis
    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.
    2. Perhatikan detail waktu dan tempat
    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.
    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan
    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.
    4. Mengatur
    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”
    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.
    Itulah beberapa langkah dalam mengembangkan ide pada sebuah tulisan. Tentunya kembali kepada cara yang dimiliki masing-masing orang, karena menulis juga membutuhkan perasaan yang nyaman dan sesuai dengan diri Anda. Semoga bermanfaat.
    Tags: Cara Mencari Ide Besar untuk Menulis, Cara Mengembangkan Ide, Ide Untuk Tulisan, Membuat Draft,Mendapatkan Inspirasi, Mengatur Otak, Mengembangkan Ide

    Komentar oleh zalikalhuda agustian | Mei 12, 2014 | Balas

  18. Nama : Desy Astria
    NIM : C1B013081
    Kelas : Manajemen G 2013

    1. KaryaTulisIlmiah

    – biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    Menurut KamusBesarBahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, suratkabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya.Begitu pun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai.Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai.Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secarai lmiah pula.

    2. Cara menulis karya lmiah

    a) Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
    • Merumuskan tujuan
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
    o Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
    o Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
    o Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

    • Menentukan Topik
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

    • Menelusuri Topik
    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
    2) Ajukan pertanyaan

    b) Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    c) Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    3. Cara mengembangkan ide

    1. Mulailah dengan karakter protagonis
    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.
    2. Perhatikan detail waktu dan tempat
    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. uPembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merpakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.
    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan
    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.
    4. Mengatur
    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya“Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”
    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.
    Itulah beberapa langkah dalam mengembangkan ide pada sebuah tulisan. Tentunya kembali kepada cara yang dimiliki masing-masing orang, karena menulis juga membutuhkan perasaan yang nyaman dan sesuai dengan diri Anda. Semoga bermanfaat.

    Komentar oleh Desy astria | Mei 13, 2014 | Balas

  19. Nama : shandra syah putra
    NIM : C1B013012
    Kelas : Manajemen A

    1. karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah yakni sistem penulisan yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternatif pemecahan masalah tertentu.

    2.Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
    Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
    A. Tahap Persiapan
    B. Tahap Pengumpulan data.
    C. Tahap Pengorganisasian.
    D. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
    E. Tahap Penyajian

    A.Tahap Persiapan.
    Dalam tahap persiapan dilakukan:
    a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
    – Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis .
    – Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
    – Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
    – Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
    – Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
    – Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
    b. Pembatasan topik atau penentuan judul
    – Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
    – Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
    – Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandung unsur 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
    c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
    – Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
    – Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
    – Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

    B. Tahap Pengumpulan Data
    a.Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
    b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
    c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
    d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

    C.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
    a.Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
    b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

    D.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing)
    tahap ini bertujuan untuk :
    a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
    b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
    c.Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
    d.Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

    E.Tahap Penyajian
    Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
    – Segi kerapian dan kebersihan.
    – Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
    – Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

    3. Mengembangkan ide pokok

    -Tulislah apa yang kita kuasai.
    -Ungkapkan semua yang ada dipikiran kita secara mengalir.
    -Uraikanlah dengan gaya bahasa kita sendiri.
    -Jangan pernah takut jika hasilnya jelek dan tidak menarik, karena itu adalah hasil karya kita sendiri.
    -Sering belajar dan berlatih, akan membuat kemampuan menulis kita semakin bagus.

    Komentar oleh shandra | Mei 13, 2014 | Balas

  20. Nama : Dewi Putri Anggraeni
    NIM : C1B013020
    Kelas : Manajemen A’13

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    jawab :
    Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab :
    1) Persiapan
    -Pemilihan topik masalah
    -Pembatasan Topik dan penentuan judul
    -Pembuatan kerangka karya(outline)

    2) Pengumpulan data
    3)Pengorganisasian dan Pengonsepan
    4)Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    5)Penyajian/Pengetikan
    6)Sistematika Karya Ilmiah
    -Halaman Sampul
    -Daftar isi
    -Daftar Tabel dan Gambar
    -Bagian Inti
    -Pendahuluan
    -Latar Belakang
    -Masalah atau Topik Bahasan
    -Tujuan Penulisan Makalah
    -Teks Utama
    -Penutup
    – Daftar Rujukan
    -Lampiran

    7)Teknik Penulisan
    8)Bentuk dan Format Penulisan
    9)Teknik Notasi Ilmiah
    -Kutipan
    -Catatan kaki (footnote)
    -Daftar pustaka

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh dewi putri anggraeni | Mei 14, 2014 | Balas

  21. Nama : Widi Indah Sari
    NIM : C1B013032
    Kelas : Manajemen A’13

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    jawab :
    Pengertian Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab :
    [1] Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    [2] Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    [3] Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    [4] Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    [5] Penyajian dan Pengetikan.
    [6] Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab :
    Cara mengembangkan ide Karaya Ilmiah – Dengan cara banyak membaca dan melukan penelitian yang baru untuk telihat lebih menarik lagi, mencari informasi tentang ide tesebut melalui media sosial atupun turun langsung ke lapangan.

    Komentar oleh Widi Indah Sari | Mei 14, 2014 | Balas

  22. selamat siang pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua,
    saya anak didik bapak, mata kuliah bahasa indonesia & teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013
    dari kelompok : ahmad baiquni alhakim(c1b013009), Eko dwi pangga(c1b013038), irman maylozi(c1b013007).

    NAMA : AHMAD BAIQUNI ALHAKIM
    NIM : C1B013009
    FAKULTAS/JURUSAN : EKONOMI/MANAJEMEN
    KELAS : A
    MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA DAN METODE PENULISAN ILMIAH

    penulisan karya ilmiah pagi 2013

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawaban :
    Artikel atau Karya ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Berbicara tentang ilmiah pastilah kita langsung teringat kata penelitian, artikel atau karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan yang membahas suatu permasalahan, pembahasan masalah ini dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan dan pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Artikel atau karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode yang sistematis untuk memperoleh jawaban yang ilmiah berdasarkan penelitian, artikel atau karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan setelah adanya suatu permasalahan, yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian dan pada akhirnya kita dapat menarik suatu kesimpulan dari permasalahan tersebut.
    Artikel atau karya tulis ilmiah berguna sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan yang menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam suatu artikel atau karya tulis ilmiah ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawaban :
    Dalam membuat suatu karya ilmiah tentulah kita menggunakan teknik penulisan ilmiah yang telah di tetapkan dan di sepakati bersama di dalam masyarakat keilmuan. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni, gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan.
    Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan antara subjek, prediket dan objek, serta hubungan apa antara ketiganya, merupakan informasi yang tidak jelas atau tidak benar, penggunaan kata harus dilakukan secara tepat. Kita dapat menggunakan ragam bahasa ilmiah yang berisi ide/ gagasan yang bersifat inovatif. Dalam penelitian, yang digunkan sebagai bahan penulisan karya ilmiah adalah mengutip penryataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentk argumentasi yang diajukan, pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai dfinisi dalam menjelaskan suatu konsep atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
    Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup beberapa hal yaitu :
    1. Harus dapat kita identifikasi orang yang membuat pernyataan tersebut.
    2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah dimana pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
    3. Harus dapat di identifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Jika publikasi ilmiah tersebut tidak di terbitkan maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
    Cara kita mencantumkan ketiga hal tersebut dalam karya ilmiah disebut teknik notasi ilmiah, terdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya mencerminkan hakikat dan unsur yang sama.
    Salah satu bentuk teknik notasi ilmiah adalah catatan kaki (foot note) yang merupakan informasi dari pernyataan yang kita kutip, disamping itu catatan kaki dapat digunakan sebagai informasi tambahan yang tidak langsung berkaitan dengan pernyataan dalam badan tulisan. Kutipan yang digunakan dalam karya ilmiah ada dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam karya ilmiah dengan menggunakan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan, pendapat atau pernyataan orang lain dengan melakukan perubahan kalimat yang dikutip disesuaikan dengan bahasa penulisan sendiri.

    Kerangka naskas suatu karya ilmiah harus meliputi beberapa tahap yaitu :
    1. Halaman judul
    2. Lembar pengesahan
    3. Abstrak
    4. Kata pengantar
    5. Daftar isi
    6. BAB I Pendahuluan
    1. Latar belakang
    2. Rumusan masalah
    3. Tujuan penelitian
    4. Manfaat penelitian
    7. BAB II Tinjauan Pustaka
    8. BAB III Metode Penulisan
    9. BAB IV Pembahasan
    10. BAB V Penutup
    11. Daftar pustaka
    12. Lampiran

    Dengan keterangan :
    1. Halaman judul berisikan judul karya ilmiah, identitas penulis, instansi penulis dan informasi yang di butuhkan.
    2. Abstrak berisikan uraian singkat karya ilmiah tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penulisan, hasil dan sarang yang di rekomendasikan.
    3. Tinjauan pustaka merupakan kerangka konseptual yang berisi batasan/ konsep/ teori yang mendukung penulisan yang dapat di peroleh dari jurnal penelitian, buku ataupun sumber-sumber lainnya.
    4. Metode penulisan menyajikan langkah-langkah/ prosedur yang benar yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang menguraikan secara cermat cara/ metode pengumpulan informasi atau data, analisis informasia atau data, penarikan kesimpulan serta merumuskan sasaran. Metode penulisan dapat mencakup pendekatan penulisan, sumber penulisan, sasaran penulisan, tahapan penulisan dan lain-lain.
    5. Pembahasan berisikan analisis permasalahan yang didasarkan pada data atau informasi, serta dikaitkan dengan telaah pustaka untuk menghasilkan alternative pemecahan masalah atau gagasan kreatif.
    6. Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diambil harus konsisten dan saran yang disampaikan berupa gagasan yang berkaitan dengan isi karya tulis secara keseluruhan.
    7. Daftar pustaka berisikan referensi/ sumber acuan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka untuk buku, dimulai dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nama penerbit dan tempat terbit. Penulisan daftar pustaka dari jurnal dimulai dari nama penulis, tahun, judul penulisan, nama jurnal, volume, dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yangdiperoleh dari internet ditulis alamat website-nya dan tanggal pengutipan.
    8. Biodata peserta terdiri atas : identitas penulis, bukti-bukti penelitian dan lampiran lain yang diperlukan.

    Adapun pola ukuran dan penomoran dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawaban :
    Pertama-tama yang dibutuhkan dalam membuat suatu karya ilmiah adalah sebuah permasalahan, dari sebuah permasalahan yang ada maka dengan sendirinya akan memunculkan berbagai ide baru baik terkait judul maupun pokok-poko permasalahan yang akan di bahas, diselesaikan dan dicarikan solusinya, mengapa demikian jika kita dari awal hanya memimikirkan sebuah judul untuk membuat suatu karya ilmiah, kemungkinan besar kita akan membutuhkan dan menghabiskan waktu yang cukup panjang, hal ini tidaklah baik jika kita lakukan. Di dunia ini, jika kita mencari sebuah judul karya ilmiah maka kita hanya dapat menemukannya pada cover karya ilmiah atau artikel saja, sebaliknya jika kita mencari sebuah permasalahan maka kita akan menemukan berbagai masalah bertebaran dalam kehidupan ini, yak arena bukan hidup namanya jika tanpa masalah. Setelah kita menemukan sebuah permasalahan seperti “ berapa tingkat kepuasan konsumen terhadap produk susu segar dari café jambi milk sipin”, dari permasalahan ini kita tentu akan memikirkan apa saja yang menjadi parameter tingkat kepuasan konsumen tersebut, apakah dari pelayanan café, atau dari kualitas produk.
    Dari dua permasalahan tersebut tentu kita sebagai peneliti akan mebahas permasalahan tersebut, baik dari kajian pustaka berupa teori-teori bagaimana meciptakan kepuasan konsumen serta melakukan tindakan penelitian langsung dengan menayakan langsung kepada pelanggan dengan memberikan kuisioner kepadanya. Setelah kita mendapatkan jawaban dari parakonsumen maka kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dan dapat menarik kesimpulan dari penelitian itu, bahkan kita bisa mendapatkan saran yang lebih baik. Begitulah seterusnya jika kita ingin lebih mudah membuat karya ilmiah, memang tidak semudah yang di tuliskan akan tetapi beginilah cara sedehana untuk membuat suatu karaya ilmiah.

    Abstrak

    Penelitian ini di tulis oleh Ahmad baiquni alhakim, Eko dwi pangga dan Irman maylozi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CAFÉ JAMBI MILK SIPIN”.
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor motivasi kerja karyawan café jambi milk sipin dan untuk menganalisis faktor-faktor motivasi kerja karyawan pada café jambi milk sipin. Analisis deskriptif kualitatif dan melalui survey lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan café jambi milk sipin.

    Kelas tidak diminta untuk membuat penelitian, tapi cukup karya ilmiah yg metodenya menggunakan penggalian data sekunder dimana pengumpulannya dilakukan secara online. Dan lagi, makalah ditulis secara individu bukan kelompok. Silahkan diperbaiki secepatnya.

    Komentar oleh ahmadbaiqunialhakim | Mei 14, 2014 | Balas

  23. selamat siang bapak Johannes,
    salam sejahtera untuk kita semua

    saya mahasiswa asuhan bapak,mata kuliyah bahasa indonesia teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013.
    Nama : FATLILAH
    Nim :C1B013010

    Adapun jawaban soal bahasa indonesia saya adalah sebagai berikut :

    1. Artikel atau karya ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang merupakan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    Data, simpulsn, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebt dijadikan acuan (referensi) bagiilmuan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
    Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelsan (explanation), prediksi (predication), dan pengawasan (control).

    2. langkah-langkah atau cara dalam penulisan ilmiah
    1. Tahap persiapan
    1).Pemilihan topik/masalah untuk karya ilmiah
    a.Merumuskan tujuan
    b.Menentukan topik
    c.Menelusuri topik
    2).Pengupulan informasi untuk penulisan karya ilmiah
    a.Memanfaatkan perpustakan sebagai sumber informasi dan bahan untuk tuisan
    b.Melakukan wawancarauntuk mendapatkan informasi untuk tulisan
    2.Proses penulisan
    BAGIAN AWAL
    a.Halaman sampul
    b.Lembarpersetujuan
    c.Abstrak
    d.Kata pengantar
    e.Daftar isi
    f.Daftar tabel
    g.Daftar gambar
    BAB I PENDAHULUAN
    a.Latar belakang penelitian
    b.Identifikasi masalah
    c.Batasan masalah
    d.Rumusan masalah
    e.Tujuan penelitian
    f.Kegunaan pemikiran
    g.Hipotesis penelitian
    BAB II KAJIAN PUSTAKA
    BAB III METODE PENELITIAN
    BAB IV HASIL PENELITIAN
    a.Deskripsidata
    b.Pengujian hipotesis
    BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
    BAB VI PENUTUP
    1.Kesipulan
    2.Saran
    BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA
    a.Lokasi
    b.Bahan
    1.Sampel
    2.Bahan kimia
    3.Peralatan

    4.Cara kerja
    3.Evaluasi
    1) Judul dan abstrak
    2)Tema sentral dan permasalahan
    3)Tujuan dan manfaat
    4)Kerangka pustaka dan metode
    5)Hasil dan pembahasan
    6)Penarikan kesimpulan
    7)Komentar umum

    3.Cara mengembangkan ide karya ilmiah adalah dengan menunjukkan sesuatu yang sering kita lihat untuk dijadikan ide tulisan.Misalkansaya menunjukkan sebuah piring ,lalu menceritakan dengan gaya bebas dalam sebuah kalimat. kemudian mengembangkan kalimat itu menjadi satu paragraf, dua paragraf,sampai beberapa paragraf sehingga menjadi satu artikel tentang piring.

    Komentar oleh fatlilah | Mei 14, 2014 | Balas

  24. NAMA : IRMAN MAYLOZI
    NIM : C1B013007
    KELAS : MANAJEMENT (A) 2013
    TUGAS ABSTRAK KARYA ILMIAH KELOMPOK
    -AHMAD BAIQUNI ALHAKIM
    -EKO DWI PANGKA
    -IRMAN MAYLOZI

    Abstrak :
    Penelitian ini di tulis oleh Ahmad baiquni alhakim, Eko dwi pangga dan Irman maylozi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CAFÉ JAMBI MILK SIPIN”.
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor motivasi kerja karyawan café jambi milk sipin dan untuk menganalisis faktor-faktor motivasi kerja karyawan pada café jambi milk sipin. Analisis deskriptif kualitatif dan melalui survey lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan café jambi milk sipin.

    Komentar oleh irman maylozi | Mei 14, 2014 | Balas

  25. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Nama : Erick Willy Stevant Manurung
    Nim : C1b013017
    Kelas : Manajemen A 2013 (pagi)

    Adapun jawaban dari soal bahasa indonesia adalah sebagai berikut;
    1.Karya tulis ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.

    2.langkah-langkah menulis karya ilmiah:
    a. tahap persiapan
    -pilih topik/masalah
    -rumuskan masalah
    -telusuri topik
    -identifikasi pembaca
    -tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiah
    b. tahap pengumpulan informasi
    -bahan studi pustaka
    -wawancara
    c. tahap penulisan karya ilmiah
    -mempertimbangkan bentuk karangan
    -merumuskan judul
    -merumuskan tesis
    -menyusun ide dalam bentuk karangan
    d. tahap evaluasi
    e. tahap focus
    f. pembangunan
    g. organisasi
    h. gaya
    i. konvensi

    3.Langkah lainnya yang harus Anda lakukan ketika berusaha mengembangkan ide saat berada dalam tulisan adalah:

    1. Mulailah dengan karakter protagonis

    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.

    2. Perhatikan detail waktu dan tempat

    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.

    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan

    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.

    4. Mengatur

    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana.

    Komentar oleh erick willy stevant manurung | Mei 14, 2014 | Balas

  26. Selamat siang pak
    Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Nama :Basri Rahman
    Nim :C1Bo13028
    Kelas :Manajemen A

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawaban :
    Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawaban :
    Penulisan Karya ilmiah
    Karya ilmiah terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian pembahasan, dan bagian penutup.
    Bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang berkenaan dengan latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan landasan teori yang digunakan.Bagian pembahasan, berisi gagasan-gagasan permasalahan yang hendak disampaikan. Di dalamnya disajikan laporan disertai data-data dan analisis dari permasalahan yang diangkat/diteliti.
    Bagian penutup, berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi uraian masalah-masalah yang dianggap penting dari uraian yang dijabarkan sebelumnya. Sementara saran adalah tanggapan yang berupa tindak lanjut dari laporan penelitian yang dilakukan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawaban :
    Cara mengembangkan ide karya ilmiah adalah dengan menunjukkan sesuatu yang sering kita lihat untuk dijadikan ide tulisan.Misalkansaya menunjukkan sebuah sampah ,lalu menceritakan dengan gaya bebas dalam sebuah kalimat. kemudian mengembangkan kalimat itu menjadi satu paragraf, dua paragraf,sampai beberapa paragraf sehingga menjadi satu artikel tentang sampah. dapat dilakukan dengan melihat permasalahan yang ada di lingkungan, dengan didasari memperbanyak membaca buku, artikel dan sebagainya, melakukan penelitian, berdiskusi dan melakukan riset atau pengamatan. Dan tentunya dengan memanfaatkan media sosial yang dapat memberi banyak masukan, informasi, dan inspirasi untuk menuangkan dan mengembangkan ide kreatif dalam menulis karya ilmiah.

    Komentar oleh Basri Rahman | Mei 14, 2014 | Balas

  27. NAMA : M.IKBAL
    NIM : C1B013006
    FAKULTAS/JURUSAN : EKONOMI/MANAJEMEN
    KELAS : A
    MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA DAN METODE PENULISAN ILMIAH

    penulisan karya ilmiah pagi 2013

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    jawab :
    Pengertian Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab:
    Cara menulis karya ilmiah adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut :
    1) Tahap persiapan
    -pemilihan topik atau masalah
    -pembatasan topik dan penentuan judul
    2) Pencarian informasi dan pengumpulan data
    3) Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul
    4) Pemeriksaan dan penyuntingan konsep
    5) Penyajian dan pengetikan
    6) Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah, antara lain :
    -Bagian awal
    Halaman sampul
    Daftar isi
    Daftar tabel dan gambar (jika ada)
    -Bagian inti
    Pendahuluan
    Latar belakang penulisan makalah
    Masalah atau topik bahasan
    Tujuan penulisan makalah
    Teks utama
    Penutup
    -Bagian akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    jawab :
    Cara mengembangkan ide karya ilmiah adalah sebagai berikut :
    Jika kita ingin menulis sebuah karya ilmiah pasti kita akn memilih ide bahasan yang menarik, aktual, dan bermanfaat bagi banyak khalayak. Jika ide telah muncul, penulis dapat mengakses referensi yang dibutuhkan untuk pengembangan ide, contoh dari buku, internet, hasil penelitian, dan lain-lain. Setelah referensi ada,penulis membuat kerangka bahasan karya ilmiah lalu setelah kerangka tersebut dibuat, penulis dapat membuat pengembangan kerangka, kalimat yang dibuat harus sesuai fakta, mengedepankan logika, tidak ada unsur obyektif, melampirkan bukti-bukti ilmiah, serta mencakup tata bahasa dan EYD yang benar. Dengan demikian penulis dapat mengembangkan ide-ide karya ilmiah yang dibuat dengan baik, tepat dan efektif.

    Komentar oleh M.IKBAL,NIM C1B013006 MANAJEMEN A 2013 (PAGI) | Mei 14, 2014 | Balas

  28. Selamat malam pak Jo.. Salam sejahtera bagi kita semua.
    Saya adalah mahasiswi bimbingan bapak, mata kuliah Bahasa Indonesia dan Metode Penulisan Ilmiah kelas pagi.

    Nama : Cestian Feranica
    NIM : C1B013014
    Kelas : Manajemen A 2013

    Tugas!

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawab:
    Karya ilmiah yaitu karya tulis yang menghasilkan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta teori dan bukti-bukti empirik.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawab:
    1) Menentukan Tema Pembahasan
    Ini adalah hal penting dan utama yang harus kita lakukan. Pemilihan tema dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita akan pembuatan karya tulis ilmiah ini. Tema akan menentukan area pembahasan dari karya tulis ilmiah yang akan kita kerjakan.

    2) Menentukan Langkah Penelitian
    Setelah menentukan tema yang akan dijadikan inti pembahasan di dalam karya tulis ilmiah tersebut, maka selanjutnya adalah menentukan langkah penelitian yang akan dikerjakan.
    Kita dapat untuk menentukan langkah dalam menerapkan langkah penelitian yang akan dijalankan. Penelitian harus dijalankan dengan tepat dan benar karena data yang diperlukan dari hasil penelitian inilah yang akan menjadi sumber data dari penelitian yang akan dijalankan.

    3) Membuat Kesimpulan Data Penelitian
    Ketika penelitian telah berhasil dan selesai dilaksanakan, maka tugas selanjutnya adalah membuat kesimpulan akan data tersebut. Sekali lagi, data harus dikumpulkan dengan benar dan tepat, namun didalam bentuk yang lebih singkat lagi agar dapat lebih mudah untuk ditulis di dalam karya ilmiah yang ada.

    4) Menyusun Kerangka Karya Tulis
    Keberadaan kerangka karya tulis akan lebih memudahkan kita untuk melanjutkan penulisan karya tulis ini. Kerangka harus dibuat secara runtut mulai dari pendahuluan, isi dan penutup. Semua bagian dari ini juga harus dikembangkan dengan tepat.

    5) Mengembangkan Kerangka Karya Tulis
    Setelah setiap kerangka dibuat, maka kita akan mengembangkan kerangka tersebut. Data dari penelitian akan menjadi acuan dari pengembangan kerangka karya tulis ilmiah ini.

    3. Bagaimana Mengembangkan Ide Karya Ilmiah?
    Jawab:
    Menentukan dan menemukan ide permasalahan adalah pekerjaan penting. Bagi para peneliti pemula, menemukan ide permasalahan adalah pekerjaan yang sulit. Padahal, mengetahui permasalahan dan merumuskan secara tepat dapat dipandang sudah membuat 50% karya tulis ilmiah. Mahasiswa sering mengalami jalan buntu ketika memikirkan masalah apa yang diungkap dalam karya ilmiahnya. Untuk menemukan ide, seseorang tidak mesti jenius. Ide kreatif dapat dimunculkankan setiap orang tanpa melihat latar belakangnya. Ada beberapa cara menemukan ide kreatif, diantaranya:
    1. Membaca
    Sadarilah bahwa sebenarnya ide bukan berasal dari luar diri kita. Ide ada di dalam diri kita dan hanya perlu pemantik untuk dikeluarkan ketika diperlukan dan dihadapkan pada kondisi yang menimbulkan ide keluar. Dengan banyak membaca maka cadangan ide kita semakin besar. Membaca disini tidak hanya buku, termasuk di dalamnya membaca dari hasil browsing kita di internet dan berita terupdate saat ini.

    2. Diskusi
    Diskusi disini adalah diskusi ilmiah baik secara formal (seminar, lokakarya, kajian, dsb) maupun non formal (obrolan santai dengan teman, sambil mengerjakan tugas dsb). Melalui diskusi dapat memberikan manfaat, antara lain:
    a. Orang lain dapat melihat persoalan dari sisi lain sehingga menimbulkan ide-ide baru yang bermanfaat.
    b. Melalui diskusi, masing-masing ide akan mendapat kritikan sehingga diperoleh ide baru yang lebih baik
    c. Masalah yang didiskusikan akan mengerucut dan lebih simpel

    3. Eksplorasi
    Eksplorasi disini adalah mengeksplorkan ide-ide kalian ke dunia sesungguhnya. Coba seringlah pergi ke tempat-tempat yang kalian anggap menyenangkan atau menyedihkan. Disana kita mencoba untuk peduli terhadap lingkungan, apalagi terhadap lingkungan yang perlu adanya penyelesaian masalah yang ada disana. Amatilah lingkungan tersebut dan gambarkanlah kembali apa yang kita ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan kita dalam membangun kreativitas, karena baik indra penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun pengecapan maupun peraba memperoleh berbagai masukan setiap hari. Membangun kreativitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti meningkatkan kepekaan penginderaan kita.

    4. Merenung dan Menikmati alam
    Betapa banyak teori-teori eksak yang muncul dari perenungan dan memikirkan alam, misalnya Newton yang melihat apel jatuh dan menjadi teori gravitasi, atau Archimedes yang sedang berendam di bak mandi dan menemukan hukum Archimedes. Tuhan pun memerintah kita untuk selalu memikirkan apa yang Dia ciptakan.

    Demikianlah Tugas Bahasa Indonesia dan Metode Penulisan Ilmiah yang saya lampirkan.
    Atas perhatian Bapak, saya ucapkan Terima Kasih.
    Selamat malam. 🙂

    Komentar oleh Cestian Feranica | Mei 14, 2014 | Balas

  29. nama:Agus maruba
    nim :c1b013026
    kelas manajemen A

    1) Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah atau artikel?
    Jawab: Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
    Fakta yang disajikan dalam Karya Tulis Ilmiah dapat berupa dari hasil pengamatan atau observasi, uji laboratorium, studi pustaka, penyebaran angket, wawancara, studi dokumentasi, ataupun dari pengalaman.Selanjutnya, fakta-fakta yang telah dikumpulkan ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan yang telah berlaku dalam Karya Tulis Ilmiah. Baik itu berupa makalah, laporan ilmiah, maupun artikel ilmiah.
    Karya tulis ilmiah juga bisa diartikan sebagai salah satu bentuk tulisan yang memuat hasil penelitian dengan menggunakan teknik penulisan yang telah lazim.
    Penelitian yang dimaksud disini adalah suatu usaha untuk menemukan pengetahuan baru, baik yang berhubungan dengan dunia kealaman, dunia sosial, ataupun dunia tingkah laku (etika). Dalam suatu penelitian ada usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah untuk mengembangkan, menemukan, dan menguji suatu kebenaran dari salah satu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.

    Dari pengertian diatas dapat kita temukan 2 Hal Pokok tentang Karya Tulis Ilmiah, yaitu:
    1. Karya Tulis Ilmiah harus mengandung unsur kebenaran yang objektif sesuai dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan.
    2. Karya Tulis Ilmiah ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan Karya Ilmiah yang telah berlaku.

    2) Bagaimana cara menulis karya ilmiah
    Jawan: A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
    Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
    1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
    1. Merumuskan tujuan
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
    1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
    2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
    3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    b. Menentukan Topik
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
    c. Menelusuri Topik
    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
    2) Ajukan pertanyaan

    1. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    1. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
    A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
    Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
    1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
    Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
    Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
    2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
    Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
    a. Atur waktu membaca
    b. Bacalah secara selektif
    c. Bacalah secara bertanggung jawab
    d. Bacalah secara kritis
    3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
    Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
    Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

    5. Membuat Kutipan
    Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara

    TAHAP PROSES PENULISAN
    Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
    • Tahap Pra Penulisan
    1. Pemilihan dan pembatasan topik
    2. Merumuskan tujuan
    3. Mempertimbangkan bentuk karangan
    4. Mempertimbangkan pembaca
    5. Mengumpulkan data pendukung
    6. Merumuskan judul
    7. Merumuskan tesis
    8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

    • Pemilihan Topik
    # Apa yang akan kita tulis?
    # Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
    # Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
    # Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

    • Tahap Penulisan Draf
    – Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    – Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    – Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

    • Tahap Revisi
    – Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    – Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

    • Tahap Penyuntingan
    – Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
    – Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    – Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

    • Tahap Publikasi
    – Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    – Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    TAHAP EVALUASI
    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
    Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

    Fokus.
    Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

    Pembangunan.
    Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

    Organisasi
    Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

    Gaya
    Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

    Konvensi
    Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.
    3) Bagaimana cara mengembangkai ide karya ilmiah
    Jawab: Sering kali kita merasa ide dalam kepala kita menumpuk, sampai-sampai bingung untuk mengeluarkannya. Segala sesuatu yang besar adalah hasil dari sebuah ide yang kecil. Bagaimana cara mengembangkan ide yang kecil tersebut agar menjadi sesuatu yang besar? – dalam hal menulis.
    Dalam menulis, kita pasti sering kali memikirkan teknisnya, dan itu terjadi secara otomatis. Terutama memikirkan cara agar pembaca buku kita dapat bertahan membaca hingga halaman terakhir. Ada beberapa langkah untuk mulai mengembangkan ide menulis, misalnya langkah pertama yang paling utama adalah membuat draft. Draft menjadi sangat penting untuk mengikat ide kita, dengan mengikatnya kita pun tidak akan malas menulis.
    Lalu bagaimana draft yang membuat kita menjadi “terikat”?
    1. Ambil selembar kertas putih dan tulis ide pokok yang paling utama yang hendak kita kembangkan. Ide ini bisa seperti, kebahagiaan, membina kembali hubungan, krisis kepercayaan, kesetiaan, atau apapun.
    2. Setelah itu, secepat yang Anda bisa, tulis hal atau kata yang berkaitan mengelilingi ide pokok tersebut, betapa pun melenceng atau anehnya kata yang muncul.
    3. Pada setiap kata yang mengelilingi ide pokok, kelilingi lagi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kata tersebut. Lama kelamaan kertas putih Anda akan terlihat seperti diagram pohon.
    4. Setelah itu, telitilah apa yang telah Anda tulis dan ubah menjadi daftar yang mengelompokkan ide-ide tersebut berdasarkan kesesuaiannya dengan ide pokok.
    5. Selama disibukkan oleh cara seperti ini, segala macam solusi dari masalah awal Anda akan terbentuk dengan sendirinya, dan Anda tidak perlu merasa bingung lagi.
    Langkah lainnya yang harus Anda lakukan ketika berusaha mengembangkan ide saat berada dalam tulisan adalah:
    1. Mulailah dengan karakter protagonis
    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.
    2. Perhatikan detail waktu dan tempat
    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.
    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan
    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.
    4. Mengatur
    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”
    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.

    Komentar oleh agus maruba | Mei 14, 2014 | Balas

  30. selamat siang pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua,
    saya anak didik bapak, mata kuliah bahasa indonesia & teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013
    NAMA : DIKKY FEBRIAWAN
    NIM : C1B013019
    FAKULTAS : EKONOMI/MANAJEMEN
    KELAS : A
    MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA DAN METODE PENULISAN ILMIAH
    penulisan karya ilmiah pagi 2013

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawaban :

    artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah. pembahasan masalah ini dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan dan pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian.
    Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

    Artikel merupakan:
    karya tulis atau karangan;
    karangan nonfiksi;
    karangan yang tak tentu panjangnya;
    karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur;
    sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya;
    wujud karangan berupa berita,

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    jawaban :

    Artikel itu termasuk karangan ilmiah yang mana selalu ditulis dengan bahasa kongkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar tidaknya. Adapun sifat-sifat dari karangan ilmiah ada 4 macam: karangan ilmiah non-teknik kongkret, karya ilmiah teknik umum, karangan ilmiah abstrak normal dan karangan ilmiah spesifk histories,. Kita dapat menggunakan ragam bahasa ilmiah yang berisi ide/ gagasan yang bersifat inovatif. Dalam penelitian, yang digunkan sebagai bahan penulisan karya ilmiah adalah mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan sesuai dengan bentk argumentasi yang diajukan, pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai dfinisi dalam menjelaskan suatu konsep atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
    dimana ada tahap tahapnya dalam menulis karya ilmiah tersebut,
    1. menentukan sistematika karya ilmiah
    dan sistematika karya tulis dibagi dalam 3 hal, yaitu

    a. Bagian awal

    I. Halaman kulit
    II. Halaman jilid
    III. Halaman pengesahan berisi:
    3.1 hari, tanggal, bulan, dan tahun pengesahan
    3.2 pembimbing 1, bidang isi
    3.3 pembimbing 2, bidang bahasa
    3.4 mengetahui wali kelas
    IV. Halaman kata pengantar berisi:
    4.1 uraian singkat mengenai proses karya tulis
    4.2 pertanggungjawaban mengenai cara penggarapan karya tulis
    4.3 hambatan yang dialami penulis pada waktu mengumpulkan data
    4.4 bantuan yang diterima penulis dari orang-orang atau badan/lembaga tertentu
    4.5 ucapan terima kasih penulis kepada orang atau badan/lembaga tertentu
    4.6 harapan penulis untuk perkembanan ilmu pengetahuan dan kesediaan menerima kritik untuk perbaikan karya tulis berikutnya
    V. Halaman daftar isi

    B. Bagian tengah

    I. Pendahuluan berisi:
    1.1 latar belakang masalah
    1.2 permasalahan
    1.3 tujuan penulisan
    1.4 metode penelitian
    1.5 manfaat penelitian
    1.6 sistematika penulisan
    II. Pembahasan/isi
    III. Penutup berisi:
    3.1 kesimpulan
    3.2 saran-saran

    c. Bagian akhir
    1. Daftar Pustaka
    2. Lampiran
    3 . Menuliskan Catatan Pustaka dan Daftar Pustaka sebagai Rujukan

    Dalam penyusunan karya tulis, diperlukan buku-buku yang sesuai dengan topik karya tulis yang disusun. Buku-buku tersebut dapat memerkuat karya tulis yang kita buat. Buku yang digunakan sebagai rujukan harus ditlulis dalam daftar pustaka.

    Cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.

    -Nama pengarang (nama keluarga di tulis setelah nama depan penulis. Gelar tidak perlu dicantumkan.
    -Tahun terbit buku;
    -Judul buku (dicetak miring)
    -Kota tempat penerbit
    -Nama penerbit buku

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawaban :
    mengembangkan suatu ide adalah hal yang sulit hanya dengan melamun dan disibukan dengan hal hal yang tidak penting, apa lagi jika mengembangkan ide karya ilmiah mengenai masalah masalah yang akan kita jabarkan dengan sangat luas dan teratur,serta dengan penjelasan yang rinci, hal yang harus dilakukan dalam mengembangkan ide adalah mengenali apa masalah yg akan kita jabarkan, megetahui sumber dan tahapan pemecahan masalah pokoknya, jika dengan mengetahui masalah dalam karya ilmiah yang kita buat maka kita akan tau sendiri jawaban dari masalah tersebut,karena tiada masalah yang hadir tanpa solusi, walaupun harus di tempuh dengan berfkir kesas, selain mengenal masalah adalah mengetahui dasar-dasar pembuatan karya ilmiahnya. dengan mencari atau mengenali dari berbagai macam sumber sumber atau literatur kiteratur,karena Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh dikky febriawan | Mei 14, 2014 | Balas

  31. Selamat malam pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua

    Nama : Bayu Aditiya Kesuma
    NIM : C1B013018
    Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
    Kelas : A
    Mata kuliah : Bahasa Indonesia dan metode penulisan ilmiah

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawaban :
    Pengertian karya tulis ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar, yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawaban :

    Karya tulis ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian.
    Ciri-ciri khusus karya ilmiah sebagai berikut :
    1. Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal sehat.
    2. Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
    3. Objektif, yaitu disajikan apa adanya.
    4. Tuntas, yaitu semua masalah dikupas secara terperinci dan lengkap.
    5. Kebenaranya dapat diuji.
    6. Berlaku umum bagi semua populasi.
    7. Memakai bahasa yang baku sesuai kaidah bahasa.

    Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika akan menyusun kerangka karya tulis, antara lain :

    1. Menentukan tema atau topik karya tulis.
    2. Membatasi topik karya tulis.
    3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
    4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.
    5. Menyusun kerangka karya tulis.
    Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.

    A. Bagian Awal
    1. Halaman sampul luar (cover)
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Kata pengantar.

    B. Bagian Utama
    1. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
    2. Isi, berisi uraian lengkap dan terperinci dari tema atau masalah yang diungkapkan.
    3. Penutup, berisi kesimpulan dari isi karya tulis.

    C. Bagian Akhir
    1. Daftar pustaka
    2. Lampiran-lampiran

    Bagian Pembuka
    1. Cover
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Abstraksi
    5. Kata pengantar
    6. Daftar isi
    7. Ringkasan isi

    Bagian Isi

    1. Pendahuluan
    a. Latar belakang masalah
    b. Perumusan masalah
    c. Pembahasan/pembatasan masalah
    d. Tujuan penelitian
    e. Manfaat penelitian

    2. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
    a. Pembahasan teori
    b. Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
    c. Pengajuan hipotesis

    3.Metodologi penelitian
    a. Waktu dan tempat penelitian
    b. Metode dan rancangan penelitian
    c. Populasi dan sampel
    d. Instrumen penelitian
    e. Pengumpulan data dan analisis data

    3. Hasil Penelitian
    a. Jabaran varibel penelitian
    b. Hasil penelitian
    c. Pengajuan hipotesis
    d. Diskusi penelitian,
    mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya

    Bagian penunjang
    Daftar pustaka
    Lampiran- lampiran
    Daftar Tabel

    Adapun pola ukuran dan penomoran dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawaban :
    Menulis bebas
    Menulis bebas membantu anda mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat anda. Menulis bebas seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana anda menulis apa yang ada di pikiran. Setelah membuat beberapa tulisan bebas, anda akan mendapati bahwa anda cenderung kembali ke satu subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali anda tulis adalah subjek yang baik untuk dikembangkan melalui penulisan, sebab hal tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran anda.
    a. Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    b. Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.
    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming yaitu merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat ditulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu dalam memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Komentar oleh Bayu Aditiya Kesuma | Mei 14, 2014 | Balas

  32. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Nama : Andwi Iflanovian
    NIM : C1B013022
    Kelas : Manajemen A

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
    secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
    dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
    dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
    jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
    lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
    upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)
    – Pengumpulan Data
    – Pengorganisasian dan Pengonsepan
    – Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    – Penyajian/Pengetikan.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    Teknik Penulisan
    Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
    Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan;
    Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung);
    Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;
    Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadist sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadist.

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Andwi Iflanovian | Mei 14, 2014 | Balas

  33. Selamat malam pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua

    Nama : Bayu Aditiya Kesuma
    NIM : C1B013018
    Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
    Kelas : A
    Mata kuliah : Bahasa Indonesia dan metode penulisan ilmiah

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawaban :
    Pengertian karya tulis ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar, yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawaban :
    Karya tulis ilmiah merupakan salah satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian.
    Ciri-ciri khusus karya ilmiah sebagai berikut :
    1. Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal sehat.
    2. Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
    3. Objektif, yaitu disajikan apa adanya.
    4. Tuntas, yaitu semua masalah dikupas secara terperinci dan lengkap.
    5. Kebenaranya dapat diuji.
    6. Berlaku umum bagi semua populasi.
    7. Memakai bahasa yang baku sesuai kaidah bahasa.
    Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika akan menyusun kerangka karya tulis, antara lain :
    1. Menentukan tema atau topik karya tulis.
    2. Membatasi topik karya tulis.
    3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
    4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.
    5. Menyusun kerangka karya tulis.
    Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.
    A. Bagian Awal
    1. Halaman sampul luar (cover)
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Kata pengantar.
    B. Bagian Utama
    1. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
    2. Isi, berisi uraian lengkap dan terperinci dari tema atau masalah yang diungkapkan.
    3. Penutup, berisi kesimpulan dari isi karya tulis.
    C. Bagian Akhir
    1. Daftar pustaka
    2. Lampiran-lampiran
    Bagian Pembuka
    1. Cover
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Abstraksi
    5. Kata pengantar
    6. Daftar isi
    7. Ringkasan isi
    Bagian Isi
    1. Pendahuluan
    a. Latar belakang masalah
    b. Perumusan masalah
    c. Pembahasan/pembatasan masalah
    d. Tujuan penelitian
    e. Manfaat penelitian
    2. Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
    a. Pembahasan teori
    b. Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
    c. Pengajuan hipotesis
    3.Metodologi penelitian
    a. Waktu dan tempat penelitian
    b. Metode dan rancangan penelitian
    c. Populasi dan sampel
    d. Instrumen penelitian
    e. Pengumpulan data dan analisis data
    3. Hasil Penelitian
    a. Jabaran varibel penelitian
    b. Hasil penelitian
    c. Pengajuan hipotesis
    d. Diskusi penelitian,
    mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya
    Bagian penunjang
    Daftar pustaka
    Lampiran- lampiran
    Daftar Tabel
    Adapun pola ukuran dan penomoran dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi
    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawaban :
    Menulis bebas
    Menulis bebas membantu anda mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat anda. Menulis bebas seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana anda menulis apa yang ada di pikiran. Setelah membuat beberapa tulisan bebas, anda akan mendapati bahwa anda cenderung kembali ke satu subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali anda tulis adalah subjek yang baik untuk dikembangkan melalui penulisan, sebab hal tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran anda.
    a. Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    b. Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.
    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming yaitu merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat ditulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu dalam memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Komentar oleh Bayu Aditiya Kesuma | Mei 14, 2014 | Balas

  34. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Nama : Andwi Iflanovian
    NIM : C1B013008
    Kelas : Manajemen A

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
    secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
    dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
    dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
    jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
    lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
    upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)
    – Pengumpulan Data
    – Pengorganisasian dan Pengonsepan
    – Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    – Penyajian/Pengetikan.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    Teknik Penulisan
    Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
    Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan;
    Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung);
    Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;
    Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadist sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadist.

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Andwi Iflanovian | Mei 14, 2014 | Balas

    • Mohon maaf pak, komentar diatas diganti yang ini

      Nama : Andwi Iflanovian
      NIM : C1B013022
      Kelas : Manajemen A

      1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
      Jawaban :
      Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
      secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
      dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
      dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
      jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
      lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
      upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

      2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
      Jawaban :
      1) Pemilihan Topik/Masalah
      2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
      3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)
      – Pengumpulan Data
      – Pengorganisasian dan Pengonsepan
      – Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
      – Penyajian/Pengetikan.

      Bagian Awal
      Halaman Sampul
      Daftar Isi
      Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
      Bagian Inti
      Pendahuluan
      Latar Belakang Penulisan Makalah
      Masalah atau Topik Bahasan
      Tujuan Penulisan Makalah
      Teks Utama
      Penutup
      Bagian Akhir
      Daftar Rujukan
      Lampiran (jika ada)

      Teknik Penulisan
      Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
      Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan;
      Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung);
      Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;
      Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadist sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadist.

      Pola ukuran :
      1. Margin atas 4 cm
      2. Margin bawah 3 cm
      3. Margin kiri 4 cm
      4. Margin kanan 3 cm
      5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
      6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

      Pola penomoran :
      1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
      2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
      3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
      4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
      5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

      3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
      Jawaban :
      Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

      Komentar oleh Andwi Iflanovian | Mei 15, 2014 | Balas

  35. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    NAMA : M.MARWAN
    NIM : C1B013005
    KELAS : MANAJEMEN A 2013
    1. Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    2. Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah, antara lain:
    1) tahap persiapan
    -pemilihan topik
    -pembatasan topik dan penentuan judul karya ilmiah
    -pembuatan kerangka karya ilmiah
    2) pencarian informasi data dan pengumpulan data
    3) pengorganisasian, pengonsepan data dan informasi yang terkumpul
    4) pemeriksaan dan penyuntingan konsep
    5) penyajian dan pengetikan
    6) membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah, antara lain sebagai berikut:
    ~bagian awal : cover, halaman sampul, kata pengantar, daftar isi atau ringkasan isi, daftar tabel dan gambar [jika ada]
    ~bagian inti : Pendahuluan, latar belakang penulisan makalah, perumusan masalah atau topik bahasan, tujuan penulisan makalah, teks utama, manfaat penelitian.
    ~bagian akhir : daftar pustaka, lampiran-lampiran dll.
    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh M.MARWAN | Mei 14, 2014 | Balas

  36. NAMA : SAMSU BAHRI
    NIM : C1B013021
    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    2. langkah-langkah atau cara dalam penulisan ilmiah
    1. Tahap persiapan
    1).Pemilihan topik/masalah untuk karya ilmiah
    a.Merumuskan tujuan
    b.Menentukan topik
    c.Menelusuri topik
    2).Pengupulan informasi untuk penulisan karya ilmiah
    a.Memanfaatkan perpustakan sebagai sumber informasi dan bahan untuk tuisan
    b.Melakukan wawancarauntuk mendapatkan informasi untuk tulisan
    2.Proses penulisan
    BAGIAN AWAL
    a.Halaman sampul
    b.Lembarpersetujuan
    c.Abstrak
    d.Kata pengantar
    e.Daftar isi
    f.Daftar tabel
    g.Daftar gambar
    BAB I PENDAHULUAN
    a.Latar belakang penelitian
    b.Identifikasi masalah
    c.Batasan masalah
    d.Rumusan masalah
    e.Tujuan penelitian
    f.Kegunaan pemikiran
    g.Hipotesis penelitian
    BAB II KAJIAN PUSTAKA
    BAB III METODE PENELITIAN
    BAB IV HASIL PENELITIAN
    a.Deskripsidata
    b.Pengujian hipotesis
    BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
    BAB VI PENUTUP
    1.Kesipulan
    2.Saran
    BAB VII BAHAN DAN CARA KERJA
    a.Lokasi
    b.Bahan
    1.Sampel
    2.Bahan kimia
    3.Peralatan
    4.Cara kerja

    3.Evaluasi
    – Judul dan abstrak
    -Tema sentral dan permasalahan
    -Tujuan dan manfaat
    -Kerangka pustaka dan metode
    -Hasil dan pembahasan
    -Penarikan kesimpulan
    -Komentar umum

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan cara banyak membaca dan melukan penelitian yang baru untuk telihat lebih menarik lagi, mencari informasi tentang ide tesebut melalui media sosial atupun turun langsung ke lapangan.

    Komentar oleh samsubae | Mei 15, 2014 | Balas

    • Nama : SAMSU BAHRI
      NIM : C1B013021
      Kelas : MGT A 2013
      Judul : FASILITAS RUANG BELAJAR MENGAJAR FEB UNIVERSITAS JAMBI YANG BELUM MEMADAI

      ABSTRAK

      Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi proses belajar adalah fasilitas belajar di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru baru saja diresmikan. Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses belajar. Apabila fasilitas belajar tidak atau kurang mendukung proses belajar, kemungkinan besar pelajar mudah jenuh dan proses penerimaan informasi terhambat. Pembelajaran yang efektif, efisien, dan cepat sangat perlu ditekankan dan dituntut. Fasilitas yang sifatnya sangat genting diperlukan oleh pelajar adalah tempat, dalam hal ini tempat untuk duduk di ruang kuliah. Tempat duduk, selanjutnya disebut kursi kuliah, memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Kursi kuliah tidak hanya berfungsi untuk duduk, tetapi juga untuk tempat menulis dan menaruh barang-barang Dengan fungsi yang bermacam-macam tersebut, salah satunya seperti kursi kuliah harus bisa menampung keperluan penggunanya. Sedangkan di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru saja diresmikan, kursi yang ada sudah tua dan belum ada pembaruan.

      Kata kunci : Fasilitas, Ruang kelas, dan Kurang memadai

      Samsu silahkan dilanjuti, bagi yg lain harus lebih hati-hati agar jangan terjadi tumpang tindih.

      Komentar oleh samsu bahri | Juni 23, 2014 | Balas

  37. Selamat pagi Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :OKTIA ELIZA
    NIM :C1B013004

    Jawaban
    1. Pengertian Karya Ilmiah

    Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya

    Jawaban
    2. Cara penulisan karya ilmiah

    a. Tahap Persiapan:
    * Pemilihan topik atau masalah,
    *pembatasan topik dan penentuan judul,
    * pembuatan kerangka karya.
    b. Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    c. Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    d. Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    e. Penyajian dan Pengetikan.
    f. Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    * Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    * Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    * Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    * Lampiran

    Jawaban
    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah

    Penulis menggunakan banyak cara, dan saya berani bertaruh bahwa sebagian besar cara-cara tersebut melibatkan menulis itu sendiri. Bayangkan seorang komposer yang hendak mengarang sebuah lagu dengan memainkan not-not keyboard. Bayangkan seorang pemahat membuat ide untuk sebuah patung dengan membentuk-bentuk ulang sebongkah tanah liat. Bayangkan seorang penjahit selimut yang hendak membuat pola motif selimut dengan merancang dan merancang kembali beragam kain. Semua usaha kreatif melalui beberapa tahap awal di mana pencipta menghasilkan ide-ide, menghapus beberapa ide, dan bermain-main dengan ide yang merebut imajinasi atau yang cocok. Setiap pencipta mengembangkan ide dengan tenggelam dan memikirkan sesuatu dalam media tertentu. Demikian juga dengan menulis. Dalam dunia kepenulisan, tahapan awal pengembangan ide itu disebut “pratulis”.

    Komentar oleh oktia eliza | Mei 15, 2014 | Balas

  38. Selamat pagi Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :METRA HAYATI
    NIM :C1B013030

    Jawaban
    1. Pengertian Karya Ilmiah

    Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

    Jawaban
    2. Cara penulisan karya ilmiah

    a. Persiapan
    -Pemilihan topik masalah
    -Pembatasan Topik dan penentuan judul
    -Pembuatan kerangka karya(outline)

    b. Pengumpulan data
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    e. Penyajian/Pengetikan
    f. Sistematika Karya Ilmiah
    -Halaman Sampul
    -Daftar isi
    -Daftar Tabel dan Gambar
    -Bagian Inti
    -Pendahuluan
    -Latar Belakang
    -Masalah atau Topik Bahasan
    -Tujuan Penulisan Makalah
    -Teks Utama
    -Penutup
    – Daftar Rujukan
    -Lampiran

    g. Teknik Penulisan
    h. Bentuk dan Format Penulisan
    i. Teknik Notasi Ilmiah
    -Kutipan
    -Catatan kaki (footnote)
    -Daftar pustaka

    Jawaban
    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah

    Mengembangkan karya ilmiah dengan cara, pertama kita harus memperbanyak dan memperluas wawasan dengan membaca dan menggunakan media yang ada disekitar kita, agar hasil dari karya ilmiah yang kita buat akan semakin akurat. Dan akan lebih memudahkan seorang penulis karya ilmiah untuk menuliskan idenya kepada karya ilmiah tersebut.

    Komentar oleh metra hayati | Mei 15, 2014 | Balas

  39. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : Winda Cahyani
    Nim : C1B013037

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel / karya ilmiah?
    Jawab :
    Artikel adalah karya tulis lengkap yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual(terkini), terpercaya dan benar. yang mengandung unsur lugas, tuntas, logis, obyektif, cermat, jelas dan padat serta sistematis. yang tujuannya menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan (persuasif argumentatif), mendidik, menghibur, memberi tahu (informatif), mempengaruhi serta mengkritisi. yang disebar luaskan melalui media massa baik online maupun offline.

    2. bagaimana cara menulis karya ilmiah?
    Jawab :
    Cara penulisan karya ilmiah dibagi menjadi beberapa bagian, yakni tahap persiapan, tahap pengumpulan informasi, tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri, tahap evaluasi.

    1. TAHAP PERSIAPAN
    a. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. dapat dilakukan dengan cara;

    – Merumuskan tujuan
    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana, Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat, Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    – Menentukan Topik
    menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
    -Menelusuri Topik
    memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran

    Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN

    1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
    2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
    3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
    5. Membuat Kutipan

    B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai, Mempersiapkan pedoman wawancara, Melaksanakan wawancara, Mengolah hasil wawancara

    TAHAP PROSES PENULISAN
    Pemilihan dan pembatasan topik, Merumuskan tujuan, Mempertimbangkan bentuk karangan, Mempertimbangkan pembaca, Mengumpulkan data pendukung, Merumuskan judul, Merumuskan tesis, Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline.

    Pemilihan Topik
    Apa yang akan kita tulis? Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan. Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

    Tahap Penulisan Draf
    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar. Pengembangan ide masih bersifat tentatif. Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

    Tahap Revisi
    Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca. Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

    Tahap Penyuntingan
    Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

    Tahap Publikasi
    Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    TAHAP EVALUASI

    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis antara lain (Fokus, Pembangunan, Organisasi, Gaya, Konvensi)

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    Jawab :
    Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ide karya ilmiah yakni dengan cara membaca, meneliti, diskusi, serta melakukan pengamatan, dari situlah kita dapat mengembangkan ide karya ilmiah.
    Dengan mengamati permasalahan yang ada di lingkungan, mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan? Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?Apakah masalah cukup menarik perhatian?

    Komentar oleh Winda Cahyani | Mei 15, 2014 | Balas

  40. NAMA : ANHAR SAPUTRA
    NIM : C1B013036
    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    1. Apa yang dimaksud artikel atau karya ilmiah?
    Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    2. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah?
    berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah
    2. Rumuskan tujuan.
    3. Telusuri Topik.
    4. Identifikasi pembaca.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan.
    2. Manfaatkan internet.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’.
    5. Membuat Kutipan.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah?
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga ipemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Anhar Saputra | Mei 15, 2014 | Balas

  41. Selamat Malam, Salam Sejahtera pak.

    Nama : Andi Tiara Sari
    NIM : C1B013039
    KELAS : Manajemen A 2013

    1. Karya ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

    2. Cara menulis karya ilmiah
    1. Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    2. Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    3. Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    4. Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    5. Penyajian dan Pengetikan.
    6. Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah
    • Menulis bebas
    Menulis bebas membantu anda mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat anda. Menulis bebas seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana anda menulis apa yang ada di pikiran. Setelah membuat beberapa tulisan bebas, anda akan mendapati bahwa anda cenderung kembali ke satu subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali anda tulis adalah subjek yang baik untuk dikembangkan melalui penulisan, sebab hal tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran anda.
    • Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    • Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.
    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming yaitu merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat ditulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu dalam memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Komentar oleh Andi Tiara | Mei 15, 2014 | Balas

  42. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, mata kuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi:
    Nama : Seva nopia rada
    Nim :C1B013024
    Kelas : Manajemen A 2013

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1). Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    jawab: Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

    2). Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    jawab:
    a] Persiapan
    – Pemilihan Topik/Masalah
    – Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    – pembuatan kerangka karya
    b] Pengumpulan Data
    data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan).
    c] Pengorganisasian dan Pengonsepan
    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan.
    d] Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
    e] Penyajian/Pengetikan.
    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah.

    3). Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    jawab: Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ide karya ilmiah yakni dengan cara membaca, meneliti, diskusi, serta melakukan pengamatan, dari situlah kita dapat mengembangkan ide karya ilmiah.
    Dengan mengamati permasalahan yang ada di lingkungan, mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan? Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?Apakah masalah cukup menarik perhatian?.

    Komentar oleh seva nopia rada | Mei 16, 2014 | Balas

  43. Selamat Pagi Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswi asuhan Bapak, mata kuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah, kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : Seva Nopia Rada
    NIM :C1B013024

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1) Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

    2) dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu :
    a] Persiapan
    -Pemilihan Topik/Masalah
    -Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    -Pembuatan Kerangka Karya (outline)
    b] Pengumpulan Data
    Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan).
    c] Pengorganisasian dan Pengonsepan
    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.
    d] Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
    e] Penyajian/Pengetikan.
    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

    3) Cara mengembangkan ide karya ilmiah adalah dengan :
    sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh seva nopia rada | Mei 16, 2014 | Balas

  44. nama : endah fajry
    nim : c1b013105
    manajemen G 2013
    selamat malam , sejahtera buat kita semua

    1. Apa yang dimaksud dengan karya illmiah?
    Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah.
    2. Bagaimana cara menulis karyailmiah?
    a. Persiapan
    1) Pemilihan Topik/Masalah
    Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah, Arifin (2003:8) memberikan beberapa pertimbangan :
    Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
    Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
    Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
    Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
    Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
    Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sember kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web, atau undang-undang.
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah, sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai digarap walaupun judul belum ada.
    Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan memberi sub judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul utama dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:).
    3) Pembuatan Kerangka Karya
    Pada prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat membuat ragaan buram, yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan kerja, yaitu ragaan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusunan untu mengembangkan karya (Moeliono, 1998:1; Arifin, 2003:15).
    Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah. Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).
    Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.
    b. Pengumpulan Data
    Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan). Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
    Pencarian informasi/keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan topik tulisan.
    Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis
    Pengamatan langsung ke obyek yang akan diteliti
    Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
    e. Penyajian/Pengetikan.
    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.
    6. Sistematika Karya Ilmiah
    Di atas telah dijelaskan bahwa karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Dalam kesempatan ini, penulis hanya akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya ilmiah jenis makalah. Pertimbangannya, jenis makalah merupakan jenis karya ilmiah yang paling sering disusun oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan akan lebih bermanfaat secara praktis.
    Deskripsi tentang sistematika penulisan makalah berikut ini dikutip dari buku “Teknik Menulis Karya Ilmiah”karya Bambang Dwiloka dan Rati Riana.
    Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan antara makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)
    3. Bagaimana Mengembangkan ide karya ilmiah?
    1. Mulailah dengan karakter protagonis
    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.
    2. Perhatikan detail waktu dan tempat
    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.
    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan
    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.
    4. Mengatur
    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada
    .

    Komentar oleh endah fajry | Mei 16, 2014 | Balas

  45. nama : siti nabila
    nim : c1b013088
    manajemen G 2013

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
    secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
    dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
    dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
    jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
    lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
    upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)
    – Pengumpulan Data
    – Pengorganisasian dan Pengonsepan
    – Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    – Penyajian/Pengetikan.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    Teknik Penulisan
    Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
    Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan;
    Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung);
    Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;
    Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadist sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadist.

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh siti nabila | Mei 16, 2014 | Balas

  46. nama : joli angraeni
    nim : c1b013100
    manajemen G 2013

    Jawaban
    1. Pengertian Karya Ilmiah

    Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

    Jawaban
    2. Cara penulisan karya ilmiah

    a. Persiapan
    -Pemilihan topik masalah
    -Pembatasan Topik dan penentuan judul
    -Pembuatan kerangka karya(outline)

    b. Pengumpulan data
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    e. Penyajian/Pengetikan
    f. Sistematika Karya Ilmiah
    -Halaman Sampul
    -Daftar isi
    -Daftar Tabel dan Gambar
    -Bagian Inti
    -Pendahuluan
    -Latar Belakang
    -Masalah atau Topik Bahasan
    -Tujuan Penulisan Makalah
    -Teks Utama
    -Penutup
    – Daftar Rujukan
    -Lampiran

    g. Teknik Penulisan
    h. Bentuk dan Format Penulisan
    i. Teknik Notasi Ilmiah
    -Kutipan
    -Catatan kaki (footnote)
    -Daftar pustaka

    Jawaban
    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah

    Mengembangkan karya ilmiah dengan cara, pertama kita harus memperbanyak dan memperluas wawasan dengan membaca dan menggunakan media yang ada disekitar kita, agar hasil dari karya ilmiah yang kita buat akan semakin akurat. Dan akan lebih memudahkan seorang penulis karya ilmiah untuk menuliskan idenya kepada karya ilmiah tersebut.

    Komentar oleh joli angraeni | Mei 16, 2014 | Balas

  47. nama : winda syafitri
    nim : c1b013096
    manajemen G 2013

    1. Apa yang dimaksud artikel atau karya ilmiah?
    Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    2. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah?
    berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah
    2. Rumuskan tujuan.
    3. Telusuri Topik.
    4. Identifikasi pembaca.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan.
    2. Manfaatkan internet.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’.
    5. Membuat Kutipan.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah?
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga ipemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh winda syafitri | Mei 16, 2014 | Balas

  48. Semoga kita selalu dalam lindungan tuhan.
    Sebelumnya saya mohon maaf jika ada beberapa jawaban yang saya kutip dari para ahli.
    NAMA : EGI SASTRA ANDIKA
    NIM : C1B013011
    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

    Menurut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi dua,diantaranya :

    Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
    Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.

    Tahap – tahap dalam pembuatan karangan ilmiah :
    Tahap 1. Pengumpulan Bahan

    Kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan teratur akan membuat kegiatan pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topik karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau konseptual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau konsep-konsep. Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang dibutuhkan berupa fakta dan teori.

    Tahap 2. Penulisan Draf
    Setelah selesai dilaksanakan pengumpulan bahan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penulisan draf. Ini didahului oleh kegiatan menetapkan organisasi atau format, model pengungkapan, dan bahasa karangan ilmiah yang akan digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini kerangka tulisan dikembangkan, dijabarkan dan diuraikan menjadi kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf sehingga menjadi wacana yang berisi suatu gagasan. Pengembangan, penjabaran dan penguraiannya bias dilakukan dengan cara menulis bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup tulisan.

    Tahap 3. Penulisan Bagian Pendahuluan
    Bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan. Pendahuluan ini umumnya berfungsi mengenalkan topik, memberikan latar belakang, memberikan petunjuk rencana tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat pembaca. Untuk itu, penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada tiga cara lazim digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu :
    (a) pendahuluan dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori (konsep) yang relevan dengan topic yang akan ditulis.
    (b) pendahuluan yang dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca kepada masalah atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan
    (c) pendahuluan yang dimulai dengan kutipan orang terkemuka, ungkapan atau slogan terkenal, dan teori atau pendapat terkenal. Dengan salah satu dari tiga cara tersebut, selanjutnya dapat ditulis masalah dan tujuan penulisan karya ilmiah.

    Tahap 4. Penulisan Bagian Inti
    Setelah pendahuluan berhasil anda tulis, lahkah selajutnya yang harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian inti. Ini merupakan bagian klimaks atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam bagian inilah gagasan dikembangkan dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau diuntaikan menjadi sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena itu disinal pengembangan paragraph atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang tersedia. Teknik itu antara lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi, teknik hubungan sebab akibat, teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan teknik pemecahan masalah. Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat saling melengkapi. Dlam sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik tersebut secara serempak

    Tahap 5. Penulisan Bagian Penutup
    Bagain penutup ini dapat diumpamakan sebagai gong yang menandai berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian penutup ini dapat dilakukan dengan teknik:
    (1) penegasan kembali atau rangkuman yang inti penulisan tanpa disertai oleh simpulan.
    (2) penarikan kesimpulan dari apa yang telah dituliskan dalam bagian inti, dan
    (3) pemberian implikasi dan atau rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam karangan ilmiah yang anda buat.

    Setelah draf karangan ilmiah selesai di tulis, langkah terakhir yang dikerjakan oleh seorang penulis adalah memperbaiki draf. Dalam perbikan draf karangan ilmiah setidaknya perlu dilakukan kegiatan
    (1) menyunting bahasa, isi, model pengungkapan, dan format karangan ilmiah,
    (2) merombak kalimat-kalimat dan paragraph yamh naïf dan pedant menjadi kalimat dan paragraph yang enak dibaca. (3) memperbaiki daya tarik model pengungkapan, dan
    (4) menyegarkan tulisan dengan ilustrasi yang menarik. Perbaikan draf ini dapat anda lakukan sendiri sebagai penulis atau bila perlu mintalah bantuan pada prang lain yang memang mumpuni di bidang penyuntingan. Demikianlah sedikit tahapan membuat karya ilmiah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat buat Anda.

    Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu :
    (1) mengenali dan merumuskan masalah.
    (2) menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
    (3) merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara.
    (4) menguji hipotesis, dan
    (5) menarik kesimpulan.

    Cara mengembangkan ide dalam penulisan karya ilmiah adalah dengan cara mengumpulkan semua aspek yang berkaitan dengan tema atau judul karya ilmiah tersebut, sehingga setiap penggalan kata selalu berkaitan dengan pembahasan dan setiap paragrafnya tidak meninggalkan satu bahasan pun yang meyangkut dengan pembahasan tersebut, jika semua aspek atau semua yang berkaitan dengan tema telah dimuat dalam penulisan, maka lengkaplah pembahasan dalam penulisan karya ilmiah.

    Komentar oleh Egi Sastra Andika | Mei 17, 2014 | Balas

  49. NAMA : ILHAM PADILAH
    NIM : C1B013002
    KELAS : MAMAJEMEN A 2013

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

    Karya tulis ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Atau ada juga yang menyatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kriteria ilmiah

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Cara penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Menulis bebas
    Menulis bebas membantu anda mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat anda. Menulis bebas seperti menulis dengan aliran kesadaran di mana anda menulis apa yang ada di pikiran. Setelah membuat beberapa tulisan bebas, anda akan mendapati bahwa anda cenderung kembali ke satu subjek berulang kali. Subjek yang berulang kali anda tulis adalah subjek yang baik untuk dikembangkan melalui penulisan, sebab hal tersebut jelas merupakan sesuatu yang penting di pikiran anda.
    a. Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    b. Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.
    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming yaitu merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat ditulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu dalam memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Komentar oleh Ilham Padilah | Mei 17, 2014 | Balas

  50. 1. Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    2. Cara penulisan karya ilmiah
    a) Tahap Persiapan
    • Pilih topik/masalah
    Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan.
    • Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya:
     Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
     Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
     Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    • Telusuri Topik.
    • Identifikasi pembaca. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    • Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’
    b) Tahap Pengumpulan Informasi
    • Bahan Studi Pustaka.
     Manfaatkan perpustakaan dan internet
     Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka
     Membuat ringkasan dan ‘paraphrasing’
     Membuat kutipan
    • Wawancara. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam wawancara, adalah:
     Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
     Mempersiapkan pedoman wawancara
     Melaksanakan wawancara
     Mengolah hasil wawancara
    c) Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    • Tahap Penulisan Draf
     Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
     Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
     Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
     Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
     Baca ulang seluruh draf
     sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
     merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
     Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
     Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
     Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
     Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    d) Tahap evaluasi
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain. Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
    • Fokus.
    • Pembangunan.
    • Organisasi
    • Gaya
    • Konvensi

    3. Cara Mengembangkan Ide Karya Ilmiah
    Setelah menemukan ide,saatnya kita berfikir sistematis. Berfikir sistematis ini sangat penting. Salah satu kegagalan para penulis pemula adalah mereka belum terbiasa untuk berfikir secara sistematis. Setelah itu kita dapat membuat sinopsis atau mind mapping. Sehingga kita lebih mudah mengembangkan karya tulis tersebut

    Komentar oleh Rizky Nofrilianti | Mei 18, 2014 | Balas

    • Jawaban tugas oleh:
      Nama : Rizky Nofrilianti
      NIM : C1B013095
      Kelas : Manajemen G ’13

      Komentar oleh Rizky Nofrilianti | Mei 18, 2014 | Balas

  51. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas pagi Manajemen G 2013:
    Nama : Mita Fitria
    Nim : C1B013101

    1. Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    Jawab :
    Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (Informatif ), mempengaruhi, meyakinkan(persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca. Artikel berkaitan dengan keumumannya diperuntukan bagi masayarakat umum yang dimuat pada media cetak, majalah dinding, dan ada juga tugas dari dosen dengan maksud menyampaikan ide, gagasan, dan pengetahuan. Topik kajiannya harus topik kajian sebuah ilmu tertentu atau masalah yang sedang ramai di bicarakan di masyarakat. Sistematika penulisan artikel tidak di tandai dengan bagian-bagian atau tidak terdiri atas bab. Pembedaan bagian atau babnya hanya ditandai dengan peralihan paragraf.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawab :
    A. TAHAP PERSIAPAN
    I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
    a. Langkah-langkah persiapan penulisan karya ilmiah
    Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah pemilihan topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
    1. Pemilihan topik/masalah untuk karya ilmiah
    Ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaedah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan untuk karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara :
    • Merumuskan tujuan
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat di lakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya :
    1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana.
    2. Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat.
    3. Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    • Menentukan topik
    Langkah pertama yang harus di lakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan di tulis.
    • Menelusuri topik
    Bila topik telah di tentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat di tempuh dalam memfokuskan topik :
    1) Fokuskan topik agar mudah di kelola.
    2) Ajukan pertanyaan.

    2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Kewajiaban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang di tulisnya agar mudah di pahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu di pertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    3. Menentukan Cakupan isi materi karya Ilmiah
    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENULISAN INFORMASI UNTUK KARYA ILMIAH
    1. Memanfaatkan perputakaan sebagai sumber data informasi dan bahan untuk tulisan
    Salah satu tempat yang patut kita tuju pada buku diperputakaan adalah bagian referensi. Bagian referensi biasanya berisi koleksi tentang encylopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
    a. Mencari buku dengan online catalog dan card catalog
    b. Memeriksa bahan-bahan pustaka yang dipilih
    Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah:
    • Atur waktu membaca
    • Bacalah secara selektif
    • Bacalah secara bertanggung jawab
    • Bacalah secara kritis
    c. Membuat catatan dari bahan-bahan pustaka
    d. Membuat ringkasan dan paraphasing
    e. Membuat kutipan

    2. Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi untuk tulisan
    a. Menentukan orang yang tepat untuk di wawancarai
    b. Mempersiapkan pedoman wawancara
    c. Melaksanakan wawancara
    d. Mengolah hasil wawancara

    B. TAHAP PROSES PENULISAN
    – Tahap pra penulisan :
    1. Pemilihan dan pembatasan topik
    2. Merumuskan tujuan
    3. Mempertimbangkan bentuk karangan
    4. Mempertimbamgkan pembaca
    5. Mengumpulkan data pendukung
    6. Merumuskan judul
    7. Merumuskan tesis
    8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

    – Pemilihan Topik
    1. Apa yang akan kita tulis ?
    2. Topik dapat di peroleh dari berbagai sumber
    3. Agar lebih fokus, topik perlu di batasai.

    – Tahap penulisan Draf
    1. Mengekspresikan ide-ide kedalam tulisan kasar.
    2. Pengembangan ide masih bersifat tentatif.

    – Tahap Revisi
    1. Memperbaiki ide-ide dalam karangan
    2. Membaca ulang seluruh draf, merefisi dengan memperhatikan reaksi, komentar atau masukan.

    – Tahap penyuntingan
    1. Memperbaiki perubahan aspek mekanik karangan
    2. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasan

    – Tahap publikasi
    1. Tulisan akan berarti dan bermanfaat jika di baca orang lain
    2. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    C. TAHAP EVALUASI
    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan atau ada hal-hal yang perlu di tambahkan atau lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka sehingga perlu dipilih kata-kata yang lebih sesuai tanpa menghilangkan esensinya.
    Di bawah ini lima kriteria yang digunaka untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis :
    a. Fokus
    b. Pembangunan
    c. Organisasi
    d. Gaya
    e. Konvensi

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya Ilmiah ?
    Jawab :
    Ide berkembang dengan banyak cara, dan teknik pratulis mencoba menunjukan beragam cara dimana ide dapat berkembang.
    1. Tulisan bebas
    2. Menulis bebas
    3. Mencari ide
    4. Pengelompokkan atau pemetaan
    5. Memelihara jurnal pribadi
    6. Menanyakan sesuatu tentang suatu subjek
    7. Membuat daftar
    8. Meresponi sebuah teks
    9. Memelihara jurnal respon
    10. Mendaftarkan ide-ide

    Komentar oleh Mita Fitria | Mei 18, 2014 | Balas

  52. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas pagi Manajemen G 2013:
    Nama : Yessy Stevani Sinaga
    Nim : C1B013104

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah
    Jawab :
    Artikel atau karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberi tahukan sesuatu secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenarannya tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal baru (aktual) dan belum pernah di tulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu, disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawab :
    a. Berfikirlah bahwa menulis adalah seni
    Untuk bisa menulis karya ilmiah yang baik maka harus memperbaki tentang persepsi menulis. Menulis adalah seni, karena ia memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai seni. Untuk dapat menulis dengan efektif harus memenuhi prinsip tertentu yaitu :
    – Kejujuran
    – Motivasi
    – Menguasai tata bahasa yang baik dan benar

    b. Struktur penulisan karya ilmiah
    – Bagian pendahuluan
    – Bagian landasan teori
    – Bagian isi
    – Bagian penutup
    – Bagian daftar pustaka

    3. Bagaimana cara mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawab :
    Ide penulisan berkembang dengan banyak cara dan teknik pratulis mencoba menunjukkan beragam cara ide dapat berkembang seperti menulis bebas, mencari ide, mengelompokkan, dan memelihara jurnal pribadi. Bentuk pratulis juga ditujukan untuk membantu menghasilkan ide yaitu :
    – Meresponi sebuah teks
    – Memelihara jurnal harian
    – Meresponi sebuah tugas tertentu
    Inti mengembangkan ide dari pratulis adalah mencatat serangkaian pemikiran sehingga mempunyai sebuah tempat untuk menampung ide. Pratulis cenderung seperti barang yang ada dalam pikiran sehingga menurut saya menumpahkannya harus kedalam selembar kertaskemudian selanjutnya menyotir pikiran tersebut memilih, dan membuang yang dianggap tidak penting agar tidak mencampur adukkan informasi ke sebuah fokus yang dapat dikembangkan untuk mendukung sebuah esaian. Jadi bagaimana cara kita untuk berpindah dari diri kepada subjek dalam melakukan pratulis.
    – Tinjau ulang pratulisan untuk mengidentifikasi berbagai ide utama yang ada dalam pratulis.
    – Daftarkan ide-ide tersebut.
    – Tulislah ide-ide tersebut dalam kaliamat tesis, yakni membuat pernyataan yang menjelaskan pengertian atau ide mengenai topik, dan menuliskan pertanyaan tersebut dalam bentuk kalimat lengkap.
    – Menggarap tesis (konsentrasi dalam menulis) ini dapat dikembangkan dari pratulis adalah kunci untuk menulis karya tulis yang baik dan benar.

    Komentar oleh Yessy Stevani Sinaga | Mei 18, 2014 | Balas

  53. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah

    Nama : Tiya Nirmala
    NIM : C1B013112
    Kelas : Manajemen G 2013

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ??
    Pengertian Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ??
    a. Tahap Persiapan
    • Pilih topik/masalah.
    • Rumuskan tujuan.
    • Telusuri Topik.
    • Identifikasi pembaca.
    • Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
    b. Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    • Manfaatkan perpustakaan.
    • Manfaatkan internet.
    • Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.
    • Membuat Ringkasan.
    • Membuat Kutipan.
    Wawancara
    • Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    • Mempersiapkan pedoman wawancara
    • Melaksanakan wawancara
    • Mengolah hasil wawancara
    c. Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
    o Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    o Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    d. Tahap Evaluasi
    • Fokus.
    Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

    • Pembangunan.
    Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

    • Organisasi.
    Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

    • Gaya.
    Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

    • Konvensi.
    Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ??
    a. Mencari ide (brainstorming)
    Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
    b. Pengelompokkan atau pemetaan
    Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut.
    c. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
    Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
    a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
    b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
    c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?

    Komentar oleh Tiya Nirmala | Mei 18, 2014 | Balas

    • nama kelompok Ayu Ulya Wati (C1B013111) dan Mery Andani (C1B013110)
      1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ??
      Pengertian Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.

      2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ??
      a. Tahap Persiapan
      • Pilih topik/masalah.
      • Rumuskan tujuan.
      • Telusuri Topik.
      • Identifikasi pembaca.
      • Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
      b. Tahap Pengumpulan Informasi
      Bahan Studi Pustaka
      • Manfaatkan perpustakaan.
      • Manfaatkan internet.
      • Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.
      • Membuat Ringkasan.
      • Membuat Kutipan.
      Wawancara
      • Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
      • Mempersiapkan pedoman wawancara
      • Melaksanakan wawancara
      • Mengolah hasil wawancara
      c. Tahap Penulisan Karya Ilmiah
      • Tahap Penulisan Draf
      o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
      o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
      o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
      • Tahap Revisi
      o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
      o Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
      • Tahap Penyuntingan
      o Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
      o Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
      o Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

      • Tahap Publikasi
      o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
      o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
      d. Tahap Evaluasi
      • Fokus.
      Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

      • Pembangunan.
      Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

      • Organisasi.
      Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

      • Gaya.
      Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

      • Konvensi.
      Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

      3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ??
      a. Mencari ide (brainstorming)
      Mencari ide seperti halnya menulis bebas, adalah teknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari. Cara ini adalah cara yang bagus ketika anda sudah mengetahui subjek umum yang anda minati, namun belum mengetahui aspek apa dalam subjek itu yang akan anda titik beratkan.
      b. Pengelompokkan atau pemetaan
      Pengelompokkan/pemetaan dapat membantu anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau pemetaan pikiran, tuliskanlah subjek utama di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas tersebut.
      c. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
      Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
      a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
      b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
      c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?

      Komentar oleh Tiya Nirmala | Mei 26, 2014 | Balas

  54. selamat siang pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua,
    saya anak didik bapak, mata kuliah bahasa indonesia & teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013
    Nama : Eko Dwi Pangga
    NIM : C1B013038
    Kelas : Manajemen A

    1. ‘Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    jawaban :
    Pengertian Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
    Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

    • Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
    • Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan buktibukti yang tersedia
    • Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
    • Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
    • Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Sistematika penulisan naskah karya tulis ilmiah sebagai berikut ini:
    1. Halaman judul
    Halaman judul menyajikan: logo sekolah, judul, nama penulis, tujuan LKTI, nama sekolah, kota, bulan, dan tahun.
    1. Lembar Pengesahan
    2. Abstrak
    Abstrak berisi uraian singkat karya tulis yang meliputi: latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan, hasil, dan saran yang direkomendasikan.
    1. Kata Pengantar
    2. Daftar isi
    3. Daftar lain
    Jika ada. Misal: Daftar Tabel, Daftar Grafik, Daftar Gambar, dll.
    1. Bab I Pendahuluan
    Pendahuluan berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan.
    1. Bab II Tinjauan Pustaka
    Tinjauan pustaka merupakan kerangka konseptual berisi batasan/konsep/teori yang mendukung penulisan yang dapat diperoleh dari jurnal penelitian, buku, atau sumber-sumber lainnya.
    1. Bab III Metode Penulisan
    Metode penulisan menyajikan langkah-langkah/prosedur yang benar yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah yang menguraikan secara cermat cara/metode pengumpulan informasi dan atau data, analisis informasi dan atau data, penarikan kesimpulan, serta merumuskan saran. Metode penulisan dapat mencakup: pendekatan penulisan, sumber penulisan, sasaran penulisan, tahapan penulisan dan lain-lain.
    1. Bab IV Pembahasan
    Analisis permasalahan didasarkan pada data atau informasi, serta dikaitkan dengan telaah pustaka untuk menghasilkan alternatif pemecahan masalah atau gagasan kreatif
    1. Bab Penutup
    Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diambil harus konsisten dan saran yang disampaikan berupa gagasan yang berkaitan dengan isi karya tulis secara keseluruhan.
    1. Daftar Pustaka
    Referensi/sumber acuan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah. Penulisan daftar pustaka untuk buku, dimulai dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nama penerbit dan tempat terbit. Penulisan daftar pustaka dari jurnal dimulai dari nama penulis, tahun, judul penulisan, nama jurnal, volume, dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yangdiperoleh dari internet ditulis alamat website-nya dan tanggal pengutipan.
    1. Lampiran
    Biodata peserta terdiri atas: nama, tempat dan tanggal lahir, No Kartu Pelajar, Asal Sekolah, prestasi/penghargaan dalam menulis. Foto kopi Kartu Pelajar yang masih berlaku. Lampiran lain yang diperlukan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban:
    TAHAP PERSIAPAN
    I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
    A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
    Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
    1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
    1. Merumuskan tujuan
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
    1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
    2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
    3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    b. Menentukan Topik
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
    c. Menelusuri Topik
    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
    2) Ajukan pertanyaan

    1. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    1. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
    A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
    Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
    1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
    Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
    Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
    2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
    Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
    a. Atur waktu membaca
    b. Bacalah secara selektif
    c. Bacalah secara bertanggung jawab
    d. Bacalah secara kritis
    3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
    Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
    Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

    5. Membuat Kutipan
    Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara

    TAHAP PROSES PENULISAN
    Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
     Tahap Pra Penulisan
    1. Pemilihan dan pembatasan topik
    2. Merumuskan tujuan
    3. Mempertimbangkan bentuk karangan
    4. Mempertimbangkan pembaca
    5. Mengumpulkan data pendukung
    6. Merumuskan judul
    7. Merumuskan tesis
    8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

     Pemilihan Topik
    # Apa yang akan kita tulis?
    # Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
    # Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
    # Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

     Tahap Penulisan Draf
    – Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    – Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    – Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

     Tahap Revisi
    – Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    – Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

     Tahap Penyuntingan
    – Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
    – Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    – Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

     Tahap Publikasi
    – Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    – Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    TAHAP EVALUASI
    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
    Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

    Fokus.
    Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

    Pembangunan.
    Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

    Organisasi
    Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

    Gaya
    Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

    Konvensi
    Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

    Sumber :
    http://irosyadi86.blogspot.com/2012/02/persiapan-penulisan-karya-ilmiah.html
    http://susanthokku.blogspot.com/2011/07/proses-penulisan-karya-ilmiah-tahap.html

    Klik untuk mengakses proses-penulisan-karya-ilmiah.pdf

    Langkah -langkah penulisan ilmiah

    4. Tulsikan abstrak karya ilmiah yg akan dilanjuti pada pertemuan ke III (19 Mei 2014).
    selamat siang pak, selamat dan sejahtera untuk kita semua,
    saya anak didik bapak, mata kuliah bahasa indonesia & teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013
    dari kelompok : ahmad baiquni alhakim(c1b013009), Eko dwi pangga(c1b013038), irman maylozi(c1b013007).

    Abstrak
    Penelitian ini di tulis oleh Ahmad baiquni alhakim, Eko dwi pangga dan Irman maylozi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CAFÉ JAMBI MILK SIPIN”.
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor motivasi kerja karyawan café jambi milk sipin dan untuk menganalisis faktor-faktor motivasi kerja karyawan pada café jambi milk sipin. Analisis deskriptif kualitatif dan melalui survey lapangan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan café jambi milk sipin.

    Komentar oleh Eko Dwi Pangga | Mei 19, 2014 | Balas

  55. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah
    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas Manajemen G 2013:
    Nama : Leni Apriyanti
    Nim : C1B013116
    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah
    Jawab :
    Artikel atau karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberi tahukan sesuatu secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenarannya tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal baru (aktual) dan belum pernah di tulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu, disebut juga dengan penelitian lanjutan.
    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawab :
    a. Berfikirlah bahwa menulis adalah seni
    Untuk bisa menulis karya ilmiah yang baik maka harus memperbaki tentang persepsi menulis. Menulis adalah seni, karena ia memenuhi kriteria untuk dikatakan sebagai seni. Untuk dapat menulis dengan efektif harus memenuhi prinsip tertentu yaitu :
    – Kejujuran
    – Motivasi
    – Menguasai tata bahasa yang baik dan benar
    b. Struktur penulisan karya ilmiah
    – Bagian pendahuluan
    – Bagian landasan teori
    – Bagian isi
    – Bagian penutup
    – Bagian daftar pustaka
    3. Bagaimana cara mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawab :
    Ide penulisan berkembang dengan banyak cara dan teknik pratulis mencoba menunjukkan beragam cara ide dapat berkembang seperti menulis bebas, mencari ide, mengelompokkan, dan memelihara jurnal pribadi. Bentuk pratulis juga ditujukan untuk membantu menghasilkan ide yaitu :
    – Meresponi sebuah teks
    – Memelihara jurnal harian
    – Meresponi sebuah tugas tertentu
    Inti mengembangkan ide dari pratulis adalah mencatat serangkaian pemikiran sehingga mempunyai sebuah tempat untuk menampung ide. Pratulis cenderung seperti barang yang ada dalam pikiran sehingga menurut saya menumpahkannya harus kedalam selembar kertaskemudian selanjutnya menyotir pikiran tersebut memilih, dan membuang yang dianggap tidak penting agar tidak mencampur adukkan informasi ke sebuah fokus yang dapat dikembangkan untuk mendukung sebuah esaian. Jadi bagaimana cara kita untuk berpindah dari diri kepada subjek dalam melakukan pratulis.
    – Tinjau ulang pratulisan untuk mengidentifikasi berbagai ide utama yang ada dalam pratulis.
    – Daftarkan ide-ide tersebut.
    – Tulislah ide-ide tersebut dalam kaliamat tesis, yakni membuat pernyataan yang menjelaskan pengertian atau ide mengenai topik, dan menuliskan pertanyaan tersebut dalam bentuk kalimat lengkap.
    – Menggarap tesis (konsentrasi dalam menulis) ini dapat dikembangkan dari pratulis adalah kunci untuk menulis karya tulis yang baik dan benar.

    Komentar oleh L Â Sýärìêf Påhlêví (@Leni_Apriyanti) | Mei 22, 2014 | Balas

  56. nama:juni ardi ginting
    nim :c1b013040

    1. artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk bmemberi tahu(informatif) mempengaruhi ,meyakinkan,persuasif argumentatif dan menghibur khalayak pembaca.
    2. . Melakukan observasi, menetapkan masalah dan tujuan
    Menyusun hipotesis
    Menyusun rencana penelitian
    Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
    Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
    Menganalisa dan menginterpretasikan data
    Merumuskan kesimpulan (teori) dan saran
    3. Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh agus maruba | Mei 27, 2014 | Balas

  57. Sukses Pak Johannes dan para didikannya

    http://www.alatuji.com
    http://www.automationindo.com
    http://www.timbanganindonesia.com

    Komentar oleh fiq | Mei 30, 2014 | Balas

  58. Nama : Raymondo
    NIM : C1B013082
    Kelas : Manajemen G 2013
    Abstrak
    “ Sikap – Sikap yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha yang sukses “

    Di Indonesia Perguruaan Tinggi terus menghasilkan mahasiswa setiap tahunnya . Tetapi lapangan pekerjaan yang tersedia masih sangat kurang , Oleh karena itu jumlah pengangguran diindonesia terus bertambah banyak . Untuk mengurangi angka pengangguran tersebut di perguruan tinggi mahasiswa dituntut untuk dapat menjadi seorang wirausaha yang baik . Oleh karena itu di perguruan tinggi dosen harus mengajarkan kepada mahasiswa sikap – sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha yang baik karena untuk menjadi wirausaha mahasiswa harus mengetahui sikap – sikap apa saja yang boleh untuk dilakukan dan sikap – sikap apa saja yang tidak boleh dilakukan . Hal ini diperlukan agar mahasiswa yang memilih untuk menjadi wirausaha dapat bersaing dengan wirausaha yang lain . Sikap – sikap yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang baik yaitu sopan , jujur , tekun dan rendah hati . Jika seorang wirausaha memiliki sikap – sikap tersebut maka dia akan menjadi seorang wirausaha yang sukses .

    Raymondo, silahkan dilanjuti penulisannya tapi abstrakmu belum punya kata kunci.

    Komentar oleh Raymondo | Juni 6, 2014 | Balas

  59. Nama : Desy Astria
    Nim : C1B013081
    Kelas : Manajemen G 2013

    ABSTRAK

    Astria, Desy .2014. Manajemen diri pengaruh besar dalam kewirausaan. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Jambi.

    Artikel ini dilatarbelakangi oleh kewirausahaan para mahasiswa. Dalam kewirausahaan ada berbagai faktor yang mempengaruhi suatu wirausaha, kadang kala setiap orang melupakan faktor terpentingnya yaitu Manajemen diri dalam kewirausahaan sangatlah penting, sebelum kita memulai usaha kita mesti mengatur waktu, bahan pasok, modal, sarana dan prasarana serta yang lainnya. Namun, manajemen diri adalah hal pertama yang meski kita atur sebelum mengatur orang lain (karyawan) dalam kewirausahaan yang akan kita lakukan.
    Mengapa kita harus Memanajemen diri? tujuan dari manage diri adalah Ketika seseorang memanajemen dirinya berarti dia selalu bersikap waspada, memiliki perencanaan yang jelas, dan selalu mengawasi diri sendiri, walaupun pada pelaksanaanya gagal dalam satu waktu dan berhasil pada kesempatan lain. Memanajemen diri atau keteraturan diri berpengaruh terhadap ; diri sendiri, keluarga, masyarakat, aktivitas hidup, dan kerja lembur.
    Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk data sekunder (desk research). Sumber data dalam artikel ini adalah buku karangan Muhammad Abdul Jawwad dengan judul buku Menjadi Manajer Sukses. Teknik pengumpulan data adalah studi Dokumenter.
    Manajemen diri juga tidak dapat dipisahkan dengan manajemen waktu karna keduanya timbal balik keadaan. Terkoordinirnya diri dan waktu membawa percaya diri, motivasi, ide, etos kerja dan dapat menanggulangi resiko. Saat mengatur kita akan membuat suetu rencana, dari sebuah rencana kita akan mengurangi resiko kegagalan. Di sinilah kita para mahasiswa harus memulai kewirausahaan yaitu Manajemen diri.

    Kata kunci : Manajemen diri, waktu, kewirausahaan.

    Desy silahkan dilanjuti, kalau makalah sudah siap draft dikirim ke email bapak untuk diperiksa.

    Komentar oleh desy astria | Juni 7, 2014 | Balas

  60. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah
    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas Manajemen G 2013:
    Nama : Jhony Apriadi Sitohang
    NIM : C1B013090

    1.Apa yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Artikel atau Karya Ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang atau sebuah tim yang sistematis berdasarkan pada metode ilmiah, etika keilmuan, memenuhi kaidah dan menurut metodolog penulisan yang baik dan benar agar mendapatkan kawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang ada

    2.Bagaimana cara menulis Karya Ilmiah ?
    Jawaban :
    Tahap Persiapan
     Apa saja yang harus dipersiapkan untuk menulis Karya Ilmiah :
    • Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    • Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
     Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
     Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
     Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    • Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    • Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    • Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….
    • Tahap Penulisan Draf
    -Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    -Pengembangan ide masih bersifat tenta
    -Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    -Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    -Baca ulang seluruh draf
    -sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    -merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    -Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    -Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    -Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    -Sesuaikan tulisan dengan media publikasi tujuan yang kita capai.
    TAHAP EVALUASI
    Tahap evaluasi ini bertujuan untuk emeriksa kembali tulisan yang sudah jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal yang harus menjadi perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika penyajian dan bahasa yang digunakan.
    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban:
    Setelah menemukan ide yang akan kita sampaikan,mulailah kita untuk melakukan tahap berikutnya dengan cara berfikir sistematis sehingga ide yang kita miliki dapat tersalurkan dengan lebih baik,karena berfikir sistematis sangat penting dan dapat mempermudah untuk pengembangan karya ilmiah. Kebanyakan penulis gagal dalam mengembangkan karya ilmiahnya dikarenakan belum dapat atau terbiasa berfikir sistematis

    Komentar oleh Jhony Apriadi Sitohang | Juni 8, 2014 | Balas

  61. nama : joli angraeni
    nim : c1b013100
    kelas : manajemen G 2013

    ABSTRAK

    “Menumbuhkan karakter wirausaha”

    Persaingan antara mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan sudah tidak terelakan lagi.
    Karena itu setiap mahasiswa di tuntut untuk menumbuhkan karakter wirausaha agar
    Tidak tergantung pada lapangan pekerjaan yang sudah tersedia saja tapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan bisa menjadi wirausaha yang sukses . karakter wirausaha yang seharusnya di tumbuhkan oleh seorang wirausaha adalah Kepemimpinan, Manajerial, Komunikasi, Keyakinan/Optimisme, Berani Mengambil Resiko, Berorientasi hasil dan Inovatif cara mahasiswa untuk menumbuhkan karakter di atas bisa berbagai macam, di ajarkan oleh dosen atau mempelajarinya sendiri dari lingkungan sehari – hari juga bisa di terapkan untuk menumbuhkan karakter tersebut . karakter di atas harus ditumbuhkan pada diri mahasiswa agar menjadi wirausaha dengan kualitas yang baik dan bisa menghadapi persaingan yang sudah semakin sengit ini, menumbuhkan karakter tersebut merupakan modal bagi keberhasilan mahasiwa .

    Kata kunci :karakter , manajerial ,inovatif

    Idenya bagus tapi silahkan gali yang dalam tentang karakter. Silahkan dilanjuti.

    Komentar oleh joli angraeni | Juni 8, 2014 | Balas

  62. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah
    Saya mahasiswa asuhan Bapak, dari kelas Manajemen G 2013:
    Nama : Jimmy Sahputra Nainggolan
    NIM : C1B013087

    1.
    Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

    Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

    2.
    TAHAP PERSIAPAN

    I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :

    Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah

    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;

    Merumuskan tujuan

    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;

    1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;

    2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;

    3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

    b. Menentukan Topik

    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

    c. Menelusuri Topik

    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;

    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;

    2) Ajukan pertanyaan

    Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah

    Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN

    Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

    1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog

    Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
    Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

    2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh

    Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;

    a. Atur waktu membaca

    b. Bacalah secara selektif

    c. Bacalah secara bertanggung jawab

    d. Bacalah secara kritis

    3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka

    Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.

    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’

    Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

    5. Membuat Kutipan

    Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai

    2. Mempersiapkan pedoman wawancara

    3. Melaksanakan wawancara

    4. Mengolah hasil wawancara

    TAHAP PROSES PENULISAN

    Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

    Tahap Pra Penulisan

    1. Pemilihan dan pembatasan topik

    2. Merumuskan tujuan

    3. Mempertimbangkan bentuk karangan

    4. Mempertimbangkan pembaca

    5. Mengumpulkan data pendukung

    6. Merumuskan judul

    7. Merumuskan tesis

    8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

    Pemilihan Topik

    # Apa yang akan kita tulis?

    # Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.

    # Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.

    # Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

    Tahap Penulisan Draf

    – Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.

    – Pengembangan ide masih bersifat tentatif.

    – Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

    Tahap Revisi

    – Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.

    – Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

    Tahap Penyuntingan

    – Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.

    – Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.

    – Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

    Tahap Publikasi

    – Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.

    – Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    TAHAP EVALUASI

    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

    Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

    Fokus.

    Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

    Pembangunan.

    Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

    Organisasi

    Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

    Gaya

    Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

    Konvensi

    Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

    3.
    Meresponi Sebuah Teks

    Banyak penulis mengembangkan ide dari membaca. Misalnya, apa pendapat Anda mengenai sebuah artikel tentang perusahaan-perusahaan besar yang keluar dari AS untuk menghemat biaya (membayar para pekerja $1 per hari daripada $18 per jam)? Bagaimana pendapat Anda tentang editorial sebuah surat kabar yang mendukung/menentang kuota untuk memastikan lapangan kerja yang merata? Bagaimana pendapat Anda mengenai ide yang ditawarkan oleh sebuah buku pelajaran di sebuah universitas, bahwa Amerika Serikat adalah masyarakat yang didominasi oleh struktur kelas tradisional? Membaca dapat memunculkan banyak ide untuk penulisan, dan dipastikan bahwa Anda akan diminta untuk merespons sebuah teks dengan ide Anda sendiri.

    Anda dapat melakukan pratulis untuk sebuah esai dengan menuliskan ide-ide sambil Anda membaca. Catat pikiran-pikiran Anda. Setuju atau tidak setuju dengan ide orang lain, dan tuliskan alasan Anda. Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika Anda membaca. Pada pokoknya, lakukan dialog Anda sendiri dengan penulis teks tersebut, seolah-olah Anda sedang berbicara kepadanya, dan tuliskan dialog tersebut supaya Anda dapat mendapatkan kembali idenya di waktu mendatang.

    Demikianlah tugas Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah saya. Atas perhatian bapak, saya mengucapkan terima kasih.

    Komentar oleh SITU KAU ! (@nainggolan23) | Juni 8, 2014 | Balas

  63. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Selamat malam pak, salam sejahtera

    Nama : Uly Farida Parapat
    NIM : C1B013096
    Kelas : Manajemen G 2013

    Berikut tulisan abstrak karya ilmiah saya.

    MITRA KERJA DALAM WIRAUSAHA
    Dalam suatu wirausaha banyak komponen yang perlu dilakukan untuk menunjang wirausaha tersebut, salah satunya adalah dengan memilih mitra kerja. Mitra kerja adalah rekan kerja yang akan membantu kita dalam menjalankan suatu wirausaha. Mitra kerja juga seperti menjalin hubungan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak yang menjalankan wirausaha. Namun dalam memilih mitra kerja haruslah memilih mitra kerja yang tepat dan sesuai dengan usaha yang sedang kita jalankan. Permasalahannya adalah apakah kita mempunyai daftar mitra kerja yang akan kita ajak untuk bekerjasama atau apakah kita memiliki banyak kenalan pebisnis lain di luar usaha kita?. Tentunya sebelum kita ingin mengajak seseorang untuk bekerjasama dalam usaha kita, kita harus lebih dulu tahu siapa yang akan kita ajak untuk bekerjasama. Memiliki banyak kenalan adalah faktor penting dalam memilih mitra kerja kita, tetapi jika kita adalah seorang pemula dalam dunia usaha, kita dapat menjalin kerjasama dengan teman atau orang yang kita tahu cukup kompeten dalam membantu usaha kita nantinya. Mitra kerja disini juga orang yang harus bisa diajak untuk bekerjasama. Salah pilih rekan dapat membuat usaha kita mundur. Mitra kerja yang kita ajak bekerjasama harus dapat dipercaya, jujur dan mengerti dengan situasi usaha yang dijalankan.

    Kata kunci: Mitra kerja, kompeten

    Judul diatas akan lebih konkrit dg judul berikut. Kembangkan Kualitas Wirausaha Bersama Mitra. Yang penting dalam penulisan ini ada contoh sehingga artikel punya manfaat praktis. Misalnya dg menjadi mitra satu perusahaan (JNE) misalnya sebagai agen pengiriman barang, seperti apa mitra merangsang kualias wirausaha. Silahakan dipertimangkan dan mulai menulis artikel.

    Komentar oleh Uly Farida Parapat | Juni 8, 2014 | Balas

  64. Nama: Winda syafitri
    Nim : C1B013094
    Kelas: Manajemen G 2013

    Abstrak

    ” Nilai tambah kewirausahaan ”

    Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg sukses.

    Masih belum jelas, nilai tambah produk atau nilai tambah mahasiswa sedini mungkin menjadi wirausaha. Selanjutnya abstrak ini belum punya kata kunci. Silahkan diperbaiki.

    Komentar oleh winda syafitri | Juni 9, 2014 | Balas

  65. Nama: Winda syafitri
    Nim : C1B013094
    Kelas: Manajemen G 2013

    – Abstrak –

    ” Nilai tambah kewirausahaan ”

    Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg sukses.

    Komentar oleh wind4sy4f1tr1 | Juni 9, 2014 | Balas

  66. Nama : Jimmy Sahputra Nainggolan
    NIM : C1B013087
    Kelas : Manajemen G 2013

    1. Karya ilmiah
    Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    2. Cara menulis karya ilmiah
    Tahap Persiapan

    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?

    Cara Menulis Karya IlmiahPilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’

    Tahap Pengumpulan Informasi

    Bahan Studi Pustaka

    Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat. Wajib baca: Cara Membuat Daftar Pustaka dari Internet.
    Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
    Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    Wawancara

    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    Mempersiapkan pedoman wawancara
    Melaksanakan wawancara
    Mengolah hasil wawancara

    Tahap Penulisan Karya Ilmiah

    Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:

    Mempertimbangkan bentuk karangan
    Merumuskan judul
    Merumuskan tesis
    Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline

    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….

    Tahap Penulisan Draf
    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    Tahap Revisi
    Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    Baca ulang seluruh draf
    sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    Tahap Penyuntingan
    Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    Tahap Publikasi
    Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    Tahap Evaluasi

    Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.

    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.

    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?

    Pembangunan.

    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?

    Organisasi

    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?

    Gaya

    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?

    Konvensi

    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3. Mengembangkan ide karya ilmiah
    Pengelompokkan/Pemetaan

    Pengelompokkan/Pemetaan dapat membantu Anda menyadari ragam cara untuk memikirkan suatu subjek. Untuk melakukan pengklasifikasian atau “pemetaan pikiran”, tuliskanlah subjek utama Anda di tengah sebuah kertas kosong. Lalu, tuliskanlah secara cepat ide-ide yang berhubungan dengan subjek tersebut di seluruh ruang kosong lembaran kertas Anda. Apabila satu ide mengembangkan ide yang lain, gabungkan mereka dengan garis penghubung dan lingkaran untuk membentuk kelompok-kelompok ide. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk menggunakan garis dan lingkaran untuk menunjukkan secara visual bagaimana ide-ide Anda dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama.

    Sebuah kelompok atau peta menggabungkan dua tahapan brainstorming (merekam ide-ide dan kemudian mengelompokkan mereka) menjadi satu. Cara ini juga dapat membuat Anda melihat sekilas aspek-aspek subjek mana yang dapat Anda tulis lebih banyak, sehingga hal ini dapat membantu Anda untuk memutuskan bagaimana memfokuskan sebuah subjek yang luas menjadi tulisan.

    Menanyakan Sesuatu Tentang Suatu Subjek

    Bertanya adalah bentuk serbaguna pratulis. Anda dapat bertanya untuk mengembangkan sebuah perspektif mengenai suatu subjek yang ingin Anda tulis, untuk mempersempit subjek yang telah Anda pilih, dan untuk menentukan apakah subjek pilihan Anda dapat ditulis dengan mudah (khususnya jika Anda menulis karya ilmiah).

    Bertanya untuk Mengembangkan Sebuah Perspektif Mengenai Sebuah Subjek

    Bertanyalah mengenai “siapa”, “apa”, “kapan”, “di mana”, “mengapa”, dan “bagaimana” suatu subjek untuk menangkap batasan subjek tersebut dan bagaimana Anda dapat mendekati subjek itu — sudut mana yang nampaknya masuk akal untuk Anda ambil saat memikirkan subjek itu.

    Bertanya untuk Mempersempit Sebuah Subjek

    Bertanyalah mengenai subjek Anda dan gunakan jawabannya untuk membuka pertanyaan lain sampai Anda mendapati sebuah pertanyaan bagus untuk berhenti (pertanyaan terfokus yang Anda tahu dapat diteliti, atau pertanyaan terfokus yang dapat Anda jawab sendiri dengan memberikan contoh-contoh dan detail-detail).

    Membuat Daftar

    Membuat daftar berarti mencatat ide-ide yang berhubungan langsung dengan subjek tertentu. Membuat daftar lebih terarah daripada mengumpulkan ide (brainstorming) atau menulis bebas; apabila Anda memutuskan untuk membuat daftar sebagai sebuah bentuk pratulis, maka Anda telah memiliki fokus khusus Anda mengenai subjek dan beragam aspek yang berkaitan dengan fokus tersebut. Anda dapat memperluas atau menghapus beberapa isi daftar seiring Anda mengerjakannya, dan memang diharapkan seperti itu. Sebuah daftar adalah alat untuk menangkap apa yang dapat Anda pikirkan mengenai semua aspek yang berhubungan dengan fokus subjek. Misalnya:

    Subjek Terfokus: cara-cara di mana komunikasi dapat mengalir dalam sebuah organisasi.

    Atasan-bawahan tradisional — para manajer memberikan informasi dan mengeluarkan perintah bagi bawahan.
    Bawahan-atasan — lebih langka, di mana manajemen membuka pintu untuk menerima informasi-informasi dan saran-saran dari karyawan untuk perusahaan.
    Lintas departemen — di mana orang-orang dengan status setara saling berbagi informasi.
    Tim kerja — yang mungkin melibatkan anggota dari berbagai level organisasi, yang berkumpul bersama untuk suatu proyek tertentu.
    Selentingan — yang menembus semua level organisasi dan merupakan yang tersulit untuk dikendalikan.

    Komentar oleh Jimmy Sahputra Nainggolan | Juni 9, 2014 | Balas

  67. Nama : Jimmy Sahputra Nainggolan
    NIM : C1B013087
    Kelas : Manajemen G 2013

    1. Karya Ilmiah
    Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

    2. Cara menulis Karya Ilmiah
    Tahap Persiapan

    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?

    Cara Menulis Karya IlmiahPilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’

    Tahap Pengumpulan Informasi

    Bahan Studi Pustaka

    Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat. Wajib baca: Cara Membuat Daftar Pustaka dari Internet.
    Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
    Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    Wawancara

    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

    Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    Mempersiapkan pedoman wawancara
    Melaksanakan wawancara
    Mengolah hasil wawancara

    Tahap Penulisan Karya Ilmiah

    Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:

    Mempertimbangkan bentuk karangan
    Merumuskan judul
    Merumuskan tesis
    Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline

    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….

    Tahap Penulisan Draf
    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    Tahap Revisi
    Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    Baca ulang seluruh draf
    sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    Tahap Penyuntingan
    Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    Tahap Publikasi
    Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    Tahap Evaluasi

    Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.

    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.

    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?

    Pembangunan.

    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?

    Organisasi

    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?

    Gaya

    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?

    Konvensi

    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3. Mengembangkan ide
    Menanyakan Sesuatu Tentang Suatu Subjek

    Bertanya adalah bentuk serbaguna pratulis. Anda dapat bertanya untuk mengembangkan sebuah perspektif mengenai suatu subjek yang ingin Anda tulis, untuk mempersempit subjek yang telah Anda pilih, dan untuk menentukan apakah subjek pilihan Anda dapat ditulis dengan mudah (khususnya jika Anda menulis karya ilmiah).

    Bertanya untuk Mengembangkan Sebuah Perspektif Mengenai Sebuah Subjek

    Bertanyalah mengenai “siapa”, “apa”, “kapan”, “di mana”, “mengapa”, dan “bagaimana” suatu subjek untuk menangkap batasan subjek tersebut dan bagaimana Anda dapat mendekati subjek itu — sudut mana yang nampaknya masuk akal untuk Anda ambil saat memikirkan subjek itu.

    Bertanya untuk Mempersempit Sebuah Subjek

    Bertanyalah mengenai subjek Anda dan gunakan jawabannya untuk membuka pertanyaan lain sampai Anda mendapati sebuah pertanyaan bagus untuk berhenti (pertanyaan terfokus yang Anda tahu dapat diteliti, atau pertanyaan terfokus yang dapat Anda jawab sendiri dengan memberikan contoh-contoh dan detail-detail).

    Membuat Daftar

    Membuat daftar berarti mencatat ide-ide yang berhubungan langsung dengan subjek tertentu. Membuat daftar lebih terarah daripada mengumpulkan ide (brainstorming) atau menulis bebas; apabila Anda memutuskan untuk membuat daftar sebagai sebuah bentuk pratulis, maka Anda telah memiliki fokus khusus Anda mengenai subjek dan beragam aspek yang berkaitan dengan fokus tersebut. Anda dapat memperluas atau menghapus beberapa isi daftar seiring Anda mengerjakannya, dan memang diharapkan seperti itu. Sebuah daftar adalah alat untuk menangkap apa yang dapat Anda pikirkan mengenai semua aspek yang berhubungan dengan fokus subjek. Misalnya:

    Subjek Terfokus: cara-cara di mana komunikasi dapat mengalir dalam sebuah organisasi.

    Atasan-bawahan tradisional — para manajer memberikan informasi dan mengeluarkan perintah bagi bawahan.
    Bawahan-atasan — lebih langka, di mana manajemen membuka pintu untuk menerima informasi-informasi dan saran-saran dari karyawan untuk perusahaan.
    Lintas departemen — di mana orang-orang dengan status setara saling berbagi informasi.
    Tim kerja — yang mungkin melibatkan anggota dari berbagai level organisasi, yang berkumpul bersama untuk suatu proyek tertentu.
    Selentingan — yang menembus semua level organisasi dan merupakan yang tersulit untuk dikendalikan.

    Komentar oleh Jimmy Sahputra Nainggolan | Juni 9, 2014 | Balas

  68. Nama : Tiya Nirmala
    Nim : C1B013112
    Kelas : Manajemen G

    ABSTRAK
    “Menggali potensi kewirausahaan”

    Setiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliahnya hal pertama yang dipikirkan mencari lowongan pekerjaan. Sedangkan yang kita tahu lowongan pekerjaan masih sangat penting dan masih banyak sarjana yang menganggur. Jadi hal-hal yang harus diperhatikan adalah mampu mengenali peluang dan mengejarnya, mampu membuat rencana, mampu menghadapi ketidakpastian.Tujuannya meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
    Tujuan dari menggali potensi kewirausahaan ini supaya melahirkan calon-calon wirausaha yang sukses, berkualitas, dan disiplin. Metode yang digunakan metode dengan bentuk data sekunder (desk research) sumber data dalam artikel ini adalah buku karangan Harmaizar Z yang berjudul menggali potensi wirausaha.
    Arti dari menggali potensi kewirausahaan adalah seorang wirausaha sejati harus selalu mencari dan mencari sumber daya lain dan mampu menganalisanya, dalam rangka meningkatkan usahanya. Secara garis besar, bukan sekedar membangun usaha, seperti perdagangan, industri dan sebagainya. Tetapi jauh lebih dalam, yaitu bagaimana seorang (usahawan,karyawan, atau professional) mampu menciptakan suatu produk, sistem kinerja, dan pasar/usaha baru (kreatif), atau mengembangkan produk, system kinerja, dan pasar/usaha baru (inovatif). Kemudian produk, system kinerja, dan pasar/usaha tersebut harus mempunyai nilai ekonomis, agar berkelanjutan. Untuk itu mereka harus menganalisa kelayakan atas hasil karya mereka tersebut.

    kata kunci :menggali potensi kewirausahaan.

    KAta kunci jangan terdiri dari tiga kata, pembahasan artikel jangan berdasarkan buku saja tapi harus ada fakta yg diperoleh baik secara online maupun sumber lain. Silahkan dilanjuti.

    Komentar oleh tiya nirmala | Juni 9, 2014 | Balas

    • Nama : Tiya Nirmala
      Nim : C1B013112
      Kelas : Manajemen G

      ABSTRAK
      “Menggali potensi kewirausahaan”

      Setiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliahnya hal pertama yang dipikirkan mencari lowongan pekerjaan. Sedangkan yang kita tahu lowongan pekerjaan masih sangat penting dan masih banyak sarjana yang menganggur. Jadi hal-hal yang harus diperhatikan adalah mampu mengenali peluang dan mengejarnya, mampu membuat rencana, mampu menghadapi ketidakpastian.Tujuannya meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, menumbuh kembangkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

      Tujuan dari menggali potensi kewirausahaan ini supaya melahirkan calon-calon wirausaha yang sukses, berkualitas, dan disiplin. Metode yang digunakan metode dengan bentuk data sekunder (desk research) sumber data dalam artikel ini adalah buku karangan Harmaizar Z yang berjudul menggali potensi wirausaha dan http://kiyaybudi.wordpress.com/2012/12/02/menggali-potensi-diri-dengan-menumbuhkan-motivasi-dan-kreativitas-pemuda-dalam-menumbuhkan-semangat-wirausaha-2/

      Arti dari menggali potensi kewirausahaan adalah seorang wirausaha sejati harus selalu mencari dan mencari sumber daya lain dan mampu menganalisanya, dalam rangka meningkatkan usahanya. Secara garis besar, bukan sekedar membangun usaha, seperti perdagangan, industri dan sebagainya. Tetapi jauh lebih dalam, yaitu bagaimana seorang (usahawan,karyawan, atau professional) mampu menciptakan suatu produk, sistem kinerja, dan pasar/usaha baru (kreatif), atau mengembangkan produk, system kinerja, dan pasar/usaha baru (inovatif). Kemudian produk, system kinerja, dan pasar/usaha tersebut harus mempunyai nilai ekonomis, agar berkelanjutan. Untuk itu mereka harus menganalisa kelayakan atas hasil karya mereka tersebut.

      kata kunci : potensi, wirausaha,

      Komentar oleh Tiya Nirmala | Juli 1, 2014 | Balas

  69. selamat siang pak, salam sejahtera untuk kita.

    Nama : Dwi Suci Amalia
    Nim : C1B013098
    Jurusan : Management G 2013
    Mata kuliah: Bahasa Indonesia dan Penulisan Karya Ilmiah
    tugas:Abstrak penulisan karya ilmiah

    ASURANSI BISNIS
    Asuransi Bisnis merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang. Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia.
    Perkembangan asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan program asuransi baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Seiring dengan perkembangan berbagai program syariah yang telah diusung oleh lembaga keuangan lain, banyak perusahaan asuransi yang saat ini juga menawarkan program asuransi syariah.Maka penulis akan mengambil judul Asuransi Bisnis ini.

    KAta kunci belum ada. Sedangkan dari judul kurang menggambarkan isi artikel, misalnya dg judul Memsayarakatkan Asuransi, Tantangan PEmasyarakatan ASuransi dll, gunakan kata kerja pada bagian judul sehingga ada keinginan menelusuri lebih jauh.

    Komentar oleh Dwi Suci Amalia | Juni 9, 2014 | Balas

  70. NAMA : MITA FITRIA
    NIM : C1B013101
    KELAS: MANAJEMEN G’13

    ABSTRAK

    Fitria, mita 2014. Pengenalan produk menjadikan usaha lebih maju. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Jambi.
    Saat seseorang membuat suatu usaha terkadang orang sering tidak menomor satukan bagaimana cara membuat produk tersebut menjadi lebih maju, diketahui oleh masyarakat, dan diminati oleh masyarakat yaitu dengan pengenalan produk, promosi, atau iklan. Pengenalan produk, promosi, atau iklan bisa membuat masyarakat mengetahui produk tersebut. Selain itu juga meningkatkan kebutuhan masyarakat dan mendorong masyarakat agar membutuhkan produk tersebut.

    Pengenalan produk bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk dan mengetahui kelebihan dari produk yang di promosikan. Tetapi yang paling penting penjualan produk bertujuan untuk menguntungkan, namun tanpa di dukung promosi belum tentu bisa diraih penjualan yang optimal dan menguntungkan. Promosi dilakukan karena mendukung tercapainya omset optimal.

    Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk data sekunder (desk research). Sumber data dari artikel ini adalah http://goklatenjualango.blogspot.com/2012/11/tujuan-dari-promosi-penjualan-dan.html.

    Jadi, pengenalan produk, promosi, atau iklan sangat berperan penting dalam kewirausahaan. Pengenalan produk ini berperan dalam meningkatkan penjualan yang optimal. Beberapa keuntungan mengenalkan produk, promosi, atau iklan yaitu masyarakat dapat menerima produk tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan menigkatkan penjualan. Dan kelemahan dari pengenalan produk, promosi, atau iklan adalah adanya barang-barang tiruan dari produk tersebut

    Kata kunci : pengenalan produk, promosi, barang.

    Komentar oleh Mita Fitria | Juni 9, 2014 | Balas

  71. NAMA : YESSY STEVANI SINAGA
    NIM : C1B013104
    KELAS : MANAJEMEN G’13

    ABSTRAK

    Stevani, yessy .2014. membuka usaha kecil kecilan,dengan peluang 90% berhasil. Jurusan manajemen. Fakultas ekonomi dan bisnis. Universitas Jambi

    Sering kali seseorang hanya membayangkan membuat usaha besar dengan hasil yang besar pula. Harapan itu bagus,tetapi yang harus di perhatikan pula adalah tehnik memulai usahanya,atau sering juga orang takut membuka usaha karna keterbatasan modal, Berfikirlah memulai sesuatu dari hal kecil, dan mengubah hal kecil itu menjadi besar, di dalam artikel ini akan di jelaskan cara mencoba usaha dengan modal kecil, dengan peluang keberhasilan yang besar.

    Tujuan artikel ini adalah membukakan pemikiran orang yang akan membuka usaha dengan memanfatkan modal yang ada,dan dengan peluang heberhasilan yang besar.dan artikel akan mencoba menjelaskan tujuan membuka usaha dan cara membuka usaha,tujuan yang paling signifikan dalam setiap usaha adalah keuntungan,nama besar,posisi,dan kepuasan.

    Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif, dan sumber data dalam artikel ini di kutip oleh penulis dari sumber data internet,dan buku-buku yang berhubungan dengan wirausaha. Dan tehnik pengumpulan datanya adalah studi dokumenter.

    Untuk mengasilkan hasil terbaik dari usaha yang paling melekat adalah Ketulusan,karna ketika seseorang mengerjakan sesuatu tidak dengan ketulusan atau dengan bersungut-sungut maka hasil yang terjadi melenceng dari yang di harapkan, Jadi utamakan ketulusan,dan jangan takut untuk membuka usaha dengan modal yang minim. Dan di harapkan mahasiswa dapat berperan penting dalam menerapkan usaha dengan modal minim.

    Kata kunci: membuka usaha,keuntungan,

    Komentar oleh Yessy Stevani Sinaga | Juni 9, 2014 | Balas

  72. Nama: Winda syafitri
    Nim : C1B013094
    Kelas: Manajemen G 2013

    “Abstrak”

    ” Nilai tambah kewirausahaan ”

    Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg sukses.

    Kata Kunci : wirausaha, produk.

    Komentar oleh winda syafitri | Juni 9, 2014 | Balas

  73. Nama : siti nabila
    Nim : c1b013088
    Kelas : menejemen G 2013

    ‘Abstrak ‘

    “Pasar global dan persaingan usaha”

    Pasar global dan persaingan usaha semakin kompetitif untuk dunia manufaktur membawa dampak yang besar dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Sebagai contoh, tuntutan konsumen semakin besar. Mereka tidak lagi sekedar menginginkan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga murah tetapi juga sangat mengharapkan kecepatan penyampaian, fleksibilitas, dan layanan pelanggan (costumer service). Yang unggul dalam membeli suatu produk. Pelanggan selalu berupaya memaksimalkan nilai (value) yang dirasakan di saat dia menghadapi berbagai macam pilihan produk ,merek, harga dan penjual. Konsumen akan memilih penawaran yang memberikan nilai ( costumer value) tertinggi dengan cost yang rendah. Maka produksi produk yang dikeluarkan pabrik harus lah berkaitan dengan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan konsumen. Karna persaingan di bidang usaha sangat la ketat banyak produsen menciptakan produk-produk terbaru. Dengan mengetahui tingginya keterkaitan hubungan costumer behavior dan costumer value terhadap strategi pemasaran yang ditetapkan maka strategi pemasaran untuk selanjutnya yang paling tepat adalah dengan strategi agresif ditunjang dengan kekuatan internal yang sangat baik. Maka untuk penerapan strategi agresif tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perkembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, serta diversifikasi produk.

    Kata Kunci : Pasar, Konsumen.

    Komentar oleh Siti nabila | Juni 9, 2014 | Balas

  74. Nama: Winda syafitri
    Nim : C1B013094
    Kelas: Manajemen G 2013

    Abstrak

    ” Nilai tambah kewirausahaan ”

    Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg sukses.

    Kata Kunci : Wirausaha, Teknologi, Produk.

    Komentar oleh Winda Syafitri | Juni 9, 2014 | Balas

  75. Nama : siti nabila
    Nim : c1b013088
    Kelas : menejemen G 2013 ‘

    “Abstrak

    ‘Pasar global dan persaingan usaha’

    Pasar global dan persaingan usaha semakin kompetitif untuk dunia manufaktur membawa dampak yang besar dalam hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Sebagai contoh, tuntutan konsumen semakin besar. Mereka tidak lagi sekedar menginginkan produk atau jasa yang berkualitas dengan harga murah tetapi juga sangat mengharapkan kecepatan penyampaian, fleksibilitas, dan layanan pelanggan (costumer service). Yang unggul dalam membeli suatu produk. Pelanggan selalu berupaya memaksimalkan nilai (value) yang dirasakan di saat dia menghadapi berbagai macam pilihan produk ,merek, harga dan penjual. Konsumen akan memilih penawaran yang memberikan nilai ( costumer value) tertinggi dengan cost yang rendah. Maka produksi produk yang dikeluarkan pabrik harus lah berkaitan dengan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan konsumen. Karna persaingan di bidang usaha sangat la ketat banyak produsen menciptakan produk-produk terbaru. Dengan mengetahui tingginya keterkaitan hubungan costumer behavior dan costumer value terhadap strategi pemasaran yang ditetapkan maka strategi pemasaran untuk selanjutnya yang paling tepat adalah dengan strategi agresif ditunjang dengan kekuatan internal yang sangat baik. Maka untuk penerapan strategi agresif tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perkembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, serta diversifikasi produk.

    Kata Kunci : Pasar, Konsumen.

    Komentar oleh siti nabila | Juni 9, 2014 | Balas

  76. Yth. Bapak Johannes Simatupang
    Dosen Pengasuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah
    Dari kelas Manajemen G 2013:
    Nama : DINI HARYATI
    NIM : C1B013114

    1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARTIKEL ATAU KARYA ILMIAH?
    Jawab:
    Yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang dibuat melalui metode penelitian dan menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta di dukung oleh fakta teori, dan bukti – bukti empirik. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
    2. BAGAIMANA CARA MENULIS KARYA ILMIAH?
    Jawab:
    Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika akan menyusun kerangka karya tulis, antara lain :

    1. Menentukan tema atau topik karya tulis.
    2. Membatasi topik karya tulis.
    3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
    4. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam karya tulis berdasarkan tema atau topik yang harus dipilih.
    5. Menyusun kerangka karya tulis.
    Sebuah karya tulis ilmiah terdiri atas tiga bagian berikut.

    A. Bagian Awal
    1. Halaman sampul luar (cover)
    2. Halaman judul
    3. Halaman pengesahan
    4. Kata pengantar.

    B. Bagian Utama
    1. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penulisan.
    2. Isi, berisi uraian lengkap dan terperinci dari tema atau masalah yang diungkapkan.
    3. Penutup, berisi kesimpulan dari isi karya tulis.

    C. Bagian Akhir
    1. Daftar pustaka
    2. Lampiran-lampiran

    3. BAGAIMANA MENGEMBANGKAN IDE KARYA ILMIAH?
    Jawab:

    1. Membaca Buku.
    Buku adalah gudang ilmu. Begitu juga ketika kita akan memcari ode untuk menulis karya ilmiah. Rajin-rajinlah membaca buku yang berkaitan dengan ilmu /bidang yang ingin dicari idenya. Buku bisa dari teman, perpustakaan, atau membeli buku
    2. Browsing di internet
    Browsing di Internet juga bisa menemukan ide untuk sebuah karya ilmiah. banyak sekali ide-ide bagus yang tersebar di internet ini. mereka dengan suka rela menulis di website atau blog mereka untuk memberi ide-ide yang bisa dijadikan bahan untuk karya ilmiah.
    3.Konsultasi dengan Teman
    jika anda punya teman kelas, bisa juga kakak angkatan, mengapa tidak dimanfaatkan. Pinjam karya ilmiah kakak angkatan. ambil inti idenya kemudian kembangkan. Hal ini malah bisa menjadikan karya ilmiah lebih sempurna. karena biasanya punya kakak angkatan ada sisi kelemahannya, nah disitu kamu bisa menambahi.
    4.Konsultasi dengan Dosen
    Konsultasi dengan dosen untuk mencari ide penulisan karya ilmiah tidak ada salahnya. Biasanya dosen juga punya bank ide-ide yang siap dilontarkan ke mahasiswa untuk dijadikan proyek. Nah bagus nggak tu.. so nggak ada salahnya mencoba menemukan ide karya ilmiah dari dosenmu.
    5. Cari Referensi di perpustakaan.
    Perpustakaan adalah tempat yang rekomended untuk anda kunjungi. Kamu bisa berputar-putar ke rak-rak buku untuk menemukan ide yang bisa anda kembangkan. Siapa tahu di perpustakaan juga kamu menemukan ide yang brilian. Waktu menemukan judul Tugas Akhir, saya juga menemukannya di perpustakaan.

    4. ABSTRAK
    JUDUL : USAHA RUMAH KOS-KOSAN
    Isi dalam karya ilmiah yang saya susun tentang lingkungan bisnis yang mengacu pada bisnis rumah kos. Bisnis kos-kosan memang cukup menjanjikan, terlebih di kota-kota pusat perdagangan atau di kota-kota pelajar (Yogyakarta) dan industri. Sudah banyak yang merasakan bahwa penghasilannya terus mengalir dari usaha kost-kostan. Banyaknya pelajar mahasiswa yang berasal dari luar daerah menjadikan pemilik kost-kostan menikmati keuntungan darinya. Usaha ini dapat dijalankan hanya dengan memanfaatkan kamar dirumah yang tidak lagi dipakai atau tidak berpenghuni.
    Selain penghasilan yang terus mengalir setiap bulannya, sebagai usaha jangka panjang, pemilik kost-kostan bisa menikmati keuntungan dari terus naiknya nilai tanah.
    Mengelola usaha kos-kosan ini juga tidak begitu rumit. Bila tidak mau repot mengurusi anak-anak kos, pemilik dapat menunjuk salah satu anak kos yang lebih tua atau dewasa untuk mengkontrol dan melakukan pengecekkan secara berkala pada anak-anak kos yang lain, cara ini juga berguna untuk membangun keakraban antar sesama teman kos.
    Menurut saya, bisnis Kost ini sangatlah mudah, tidak memerlukan banyak tenaga dan fleksibel, terutama bagi Anda yang super sibuk. Sederhananya, kita tinggal menyiapkan tempat (kamar) , mengisinya dengan perabot-perabot utama, dan memiliki tenaga 1-2 orang untuk menjaga sekaligus merawat tempat tersebut. Memiliki banyak kamar untuk disewakan tentunya akan lebih baik untuk mendongkrak penghasilan.

    Komentar oleh Dini Haryati | Juni 9, 2014 | Balas

  77. ABSTRAK
    Nama : Endah Fajry
    Nim : C1B013105
    Manajemen G 13

    Kendala Modal , Waktu dan Resiko Kewirausahaan Mahasiswa
    Dewasa ini banyak kita lihat usaha – usaha yang tidak bertahan lama keberadaanya. Hal itu banyak penyebab dan latar belakangnya misalkan dari pengusaha itu sendiri, usaha itu sendiri dan bisa jadi dari lingkungan usaha itu sendiri. Jika tidak segera di selidiki penyebabnya dan dicari solusinya maka di masa seperti sekarang ini tidak akan terlahir wirausahawan – wirausahawan dari kalangan mahasiswa terutama mahasiwa Fakultas Ekonomi, yang sudah jelas berlatar belakangkan teori atau dasar – dasar usaha.oleh karena itu penulis melakukan studi tentang kendala kewirausahaan mahasiswa. Dalam karya tulis ilmiah ini metode yang penulis gunakan adalah metode desk research. Berdasarkan pencarian desk research oleh penulis , dapat disimpulkan tiga kendala besar dalam usaha kewirausahaan mahasiswa adalah kendala modal yang diperlukan, kendala waktu yang terbatas, dan resiko yang akan diterima mahasiswa wirausahawan, agar terciptanya wirausahawan muda yang berpengalaman, profesional dan sukses pada usia muda

    Komentar oleh endah fajry | Juni 9, 2014 | Balas

  78. Nama : Sisilia Theresia
    NIM : C1B013092
    Kelas : MGT G

    1. Karya ilmiah/scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
    a. Persiapan
    1) Pemilihan Topik/Masalah

    Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah, Arifin (2003:8) memberikan beberapa pertimbangan :
    • Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
    • Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
    • Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
    • Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
    • Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
    • Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sember kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web, atau undang-undang.

    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul

    Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah, sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai digarap walaupun judul belum ada.

    Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan memberi sub judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul utama dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:).

    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)

    Pada prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat membuat ragaan buram, yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan kerja, yaitu ragaan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusunan untu mengembangkan karya (Moeliono, 1998:1; Arifin, 2003:15).

    Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah. Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

    Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.

    b. Pengumpulan Data

    Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan). Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
    1. Pencarian informasi/keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan topik tulisan.
    2. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis
    3. Pengamatan langsung ke obyek yang akan diteliti
    4. Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan

    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.

    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep

    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.

    e. Penyajian/Pengetikan.

    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

    6. Sistematika Karya Ilmiah

    Di atas telah dijelaskan bahwa karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Dalam kesempatan ini, penulis hanya akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya ilmiah jenis makalah. Pertimbangannya, jenis makalah merupakan jenis karya ilmiah yang paling sering disusun oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan akan lebih bermanfaat secara praktis.

    Deskripsi tentang sistematika penulisan makalah berikut ini dikutip dari buku “Teknik Menulis Karya Ilmiah”karya Bambang Dwiloka dan Rati Riana.

    Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan antara makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

    Bagian Awal
    • Halaman Sampul
    • Daftar Isi
    • Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    • Pendahuluan
    • Latar Belakang Penulisan Makalah
    • Masalah atau Topik Bahasan
    • Tujuan Penulisan Makalah
    • Teks Utama
    • Penutup
    Bagian Akhir
    • Daftar Rujukan
    • Lampiran (jika ada)
    3 .- Tulislah apa yang kita kuasai.
    – Ungkapkan semua yang ada dipikiran kita secara mengalir.
    – Uraikanlah dengan gaya bahasa kita sendiri.
    – Jangan pernah takut jika hasilnya jelek dan tidak menarik, karena itu adalah hasil karya kita sendiri.
    – Sering belajar dan berlatih, akan membuat kemampuan menulis kita semakin bagus.

    Komentar oleh siltheresia21@hotmail.com | Juni 9, 2014 | Balas

  79. Nama : Resi Afrida
    NIM : C1B013097
    Kelas : MGT G

    1. Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
    2. Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Kita mulai dari yang pertama dulu ya….
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    2. Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    2. Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    3. Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    3. Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    4. Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatatKelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
    3. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    4. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Wow! Sekarang baru menulis. Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    Phew! Selesai! Eh, belum. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:
    3. Tinjau ulang pratulisan Anda untuk mengidentifikasi berbagai ide utama yang ada dalam pratulis.
    Daftarkan ide-ide tersebut.
    Tulislah ide-ide tersebut dalam kalimat tesis. Yakni, membuat pernyataan yang menjelaskan pengertian atau ide Anda mengenai topik, dan menuliskan pertanyaan tersebut dalam bentuk kalimat lengkap.

    Komentar oleh resiafrida@yahoo.co.id | Juni 9, 2014 | Balas

  80. Nama : Alberto Sparangga
    Kelas : G Manajemen
    NIM : C1B013091

    PENGARUH INVESTASI TERHADAP BISNIS KEWIRAUSAHAAN
    ABSTRAK
    Artikel ini dibuat dengan alasan latar belakang yang menarik,Bisnis kewirausahaan sangat berpengaruh dalam dunia tenaga kerja terutama di Indonesia,Mengapa demikian? Karena tanpa adanya tenaga kerja,perusahaan tidak akan memiliki modal dan harta yang bisa diinvestasikan.Investasi juga menjadi pengaruh penting dalam bisnis kewirausahaan.Investasi dipakai dalam dunia perekonomian,Investasi berhubungan dengan keuangan yang bisa berupa modal.
    Alasan mengapa memilih pengaruh investasi dalam kewirausahaan adalah bertujuan menyadarkan para investor dan membuat para investor ini mampu menjalankan kompetensi nya di dalam menanamkan modal baik di dalam maupun di luar negeri,serta mengingatkan investor tentang pentingnya peran tenaga kerja dalam menghasilkan keuangan yang bisa menjadi modal dalam berinvestasi.Tujuan untuk berinvestasi adalah untuk meningkatkan daya saing di dalam pasar modal,untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam perekonomian dan keuangan.
    Metode yang saya gunakan dalam abstrak ini adalah metode wawancara,observasi,serta mencari sumber data yang ada.
    -Metode wawancara dipakai untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang diwawancarai tentang pengaruh investasi dalam kewirausahaan
    -Metode Observasi dipakai untuk mengamati struktur perekonomian di dalam dan luar negeri dalam pengaruh investasi
    Setelah mengetahui tujuan dan metode abstrak ini,kita sebagai mahasiswa dapat berpikir tentang bagaimana cara menanamkan modal yang benar ketika memiliki cukup harta dan siap bersaing di dunia usaha,dalam berinvestasi pun kita harus menerapkan sikap disiplin,memiliki pandangan yang baik untuk ke depan.
    Kata kunci : Usaha, Modal,disiplin waktu,Sikap mencari tahu tentang perekonomian dunia

    Komentar oleh Alberto Sparangga (C1B013091) | Juni 9, 2014 | Balas

  81. Nama : PUTI RIZKI SAKILA
    Nim : C1B013108
    Manajemen G 13

    ABSTRAK

    Sakila, Puti 2014. Manajemen waktu adalah hal penting dalam kewirausahaan. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas jambi

    Saya memaksimalkan menjelaskan unsur-unsur penting dalam mengelola waktu, orang yang memaksimalkan waktu. Betapa sering kita mengdengar “waktu adalah uang”. Sesungguh nya jika kita ingin hidup kita menyenangkan hal yang paling penting adalah bagaimana kita mengatur waktu kita. Prioritaskan, pastikan perkara-perkara yang lebih penting. Beberapa, secara sederhana didefinisika yang relatif tidak kontroversial waktu termasuk “waktu adalah sesuatu yang dapat dihitung oleh jam” dan “waktu adalah segala sesuatu yang terjadi secara sekaligus”. skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Dalam hal kewirausahaan waktu sangat di butuhkan karena adanya manajemen diri untuk mengatur waktu yang telah di tentukan. Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Kata kunci : Manajemen, waktu

    Komentar oleh Puti Rizki Sakila | Juni 9, 2014 | Balas

  82. NAMA : DHEA RIZKI KURNIAWAN
    NIM : C1B13113
    KELAS : MANAJEMEN G’13

    ABSTRAK

    “PERAN MAHASISWA DALAM MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN MELALUI BISNIS KEWIRAUSAHAAN”
    Pengangguran adalah suatu masalah klasik yang masih belum bisa terselesaikan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan yang belum mampu mengimbangi arus pertumbuhan penduduk yang sangat besar. Selain pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, ada beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran, diantaranya kemampuan dan kesempatan. Dari masalah – masalah tersebut maka harus ada solusi untuk menanggulanginya.
    Mahasiswa adalah salah satu bagian dari masyarakat indonesia yang sedang menjalani pendidikan tinggi di universitas atau perguruan tinggi baik perguruan tinggi swasta atau perguruan tinggi negeri. Mahasiswa memiliki peran penting bagi bangsa negara, salah satunya adalah pertumbuhan tingkat ekonomi bangsa dan negara. Pada umumnya mahasiswa memiliki usia antara 18-24 tahun dan itu adalah usia produktif seseorang untuk bisa berperan aktif dalam kegiatan ekonomi. Maka dari itu mahasiswa memiliki potensi besar untuk membuka lapangan pekerjaan. Salah satu cara mahasiswa membuka pekerjaan adalah dengan membuka bisnis wirausaha mahasiswa yang bisa menyerap tenaga – tenaga kerja yang ada dan ketika banyak mahasiswa memiliki bisnis wirausaha itu akan membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

    Kata Kunci : Mahasiswa, Pengangguran, Wirausaha

    Komentar oleh Dhea Rizki Kurniawan (C1B013113) | Juni 9, 2014 | Balas

  83. Nama : Winda syafitri
    Nim. : C1B013094
    Kelas. : Manajemen G 2013

    ” Abstrak ”

    ” Nilai tambah kewirausahaan ”

    Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangatlah luas jadi setiap mahasiswa yg ingin berhasil sebaiknya harus mempunyai nilai tambah agar persaingan tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi mereka yg ingin menjadi wirausaha yang sukses untuk itu mahasiswa tersebut haruslah mempunyai nilai tambah lebih seperti menemukan cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan . Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,menemukan pengetahuan yang baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen . Dengan nilai-nilai tambah diatas mahasiswa dapat menghadapi persaingan yg sangat sengit ini dan bisa menjadi wirausaha yg Karena persaingan antara mahasiswa diindonesia sangat

    Komentar oleh wind4sy4f1tr1 | Juni 9, 2014 | Balas

  84. NAMA : Muhammad Deni
    KELAS : Manajemen G 2013
    NIM : C1BO13086

    1. Apakah yang dimaksud artikel atau karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Pengertian Karya Ilmiah – Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan
    secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
    dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal
    dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya
    jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang
    lain.Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengant tema yang sama, tujuannya adalah sebagai
    upaya pengembangan dari tema terdahulu atau disebut juga dengan penelitian lanjutan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah ?
    Jawaban :
    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)
    – Pengumpulan Data
    – Pengorganisasian dan Pengonsepan
    – Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    – Penyajian/Pengetikan.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    Teknik Penulisan
    Penulisan karya ilmiah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan; dan jika di pandang mampu maka dapat menggunakan Bahasa Arab dan atau Bahasa Inggris
    Informasi disajikan dengan bahasa yang lugas, sederhana, tepat dan langsung pada persoalan yang dibicarakan;
    Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung);
    Untuk menghindari subyektivitas, penulisan karya ilmiah tidak diperbolehkan menggunakan kata saya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar;
    Penulisan ayat al-Quran dan teks al-Hadist sesuai dengan aslinya, memperhatikan tanda-tanda baca yang tertera, disertai syakalnya dengan menggunakan mushaf Utsmâni serta menyebutkan nama surat dan nomor ayat untuk teks al-Quran dan nama perawi untuk teks al-Hadist.

    Pola ukuran :
    1. Margin atas 4 cm
    2. Margin bawah 3 cm
    3. Margin kiri 4 cm
    4. Margin kanan 3 cm
    5. Penulisan judul, bab dan daftar isi menggunakan hurup capital margin atas 7 cm
    6. Daftat isi menggunakan spasi tunggal dan antar bagian 2 spasi

    Pola penomoran :
    1. Angka romawi kecil (I, ii, iii) untuk menomori halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan lampiran di bagian bawah di tengah-tengah halaman.
    2. Angka romawi besar (I, II, III) untuk menomori bab.
    3. Angka 1, 2, 3, 4 untuk menomori halaman naskah dari bab pendahuluan sampai halaman terakhir.
    4. Untuk halaman bab, penomoran diletakkan di bagian bawah di tengah halaman.
    5. Halaman lainnya penomoran diletakkan di bagian atas sebelah kanan.

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah ?
    Jawaban :
    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Muhhammad Deni | Juni 11, 2014 | Balas

  85. assalamualaikum pak,

    NAMA : FAJAR SUNARTO
    KELAS : MANAJEMEN G 13
    NIM : C1B013093
    M.K : BAHASA INDONESIA

    1. ‘Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah ?
    jawaban :
    Pengertian Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca (Sumadiria, 2004:1). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2001:66), “Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.” Artikel merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang paling sederhana. Dari pemilihan judul, sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya. Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel tetap diperlukan penyelesaian yang memadai. Kandungannya pun harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
    Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

    • Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
    • Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan buktibukti yang tersedia
    • Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
    • Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
    • Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

    2. Adapun langkah-langkah penulisan artikel atau karya ilmiah,antara lain adalah sebagai berikut:

    1. Tahap Persiapan:
    – Pemilihan topik atau masalah,
    – pembatasan topik dan penentuan judul,
    – pembuatan kerangka karya.
    2. Pencarian informasi dan pengumpulan data.
    3. Pengorganisasian dan pengonsepan data dan informasi yang terkumpul.
    4. Pemeriksaan dan penyuntingan konsep.
    5. Penyajian dan Pengetikan.
    6. Membuat karya sesuai dengan sistematika ilmiah,antara lain sebagai berikut:
    – Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    -Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    -Bagian Akhir
    Daftar Pustaka
    Lampiran (jika ada)

    3). Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?
    jawab: Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan ide karya ilmiah yakni dengan cara membaca, meneliti, diskusi, serta melakukan pengamatan, dari situlah kita dapat mengembangkan ide karya ilmiah.
    Dengan mengamati permasalahan yang ada di lingkungan, mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan? Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?Apakah masalah cukup menarik perhatian?.

    Komentar oleh Fajar Sunarto | Juni 11, 2014 | Balas

  86. Nama : Anton Sumantriadi. R
    NIM : C1B013050
    Manajemen’B 2013
    Topik : Strategik
    Judul :Strategi mencapai kesuksesan kewirausahaan
    Abstrak
    Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan intemal perusahaan (keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan intemal dan akitivitas perusahaan dengan lingkungan ekstemal, di mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dan empat strategi, yaitu Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru, Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani, Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan, serta Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.
    Strategi pertama, sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leader).Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru (imitator) memperbaiki atau memodifikasi barang danjasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar, atau iridustri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi lainnya. Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara yaitu, Menciptakan manfaat. Meningkatkan nilai inovasi. Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan. Menyajikan apa yang dianggap bemilai oleh pelanggan.
    Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses itu sendiri.

    Komentar oleh Anton Sumantriadi. R | Juni 12, 2014 | Balas

  87. NAMA : NINGSI TRILIANAH
    NIM : C1B013051
    KELAS : MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA DAN LINGKUNGAN TERHADAP PELUANG BISNIS KEWIRAUSAHAAN”

    Kewirausahaan ialah suatu proses pengembangan visi seseorang dalam kehidupannya, yang mana dapat berupa ide inovatif, peluang, dan cara yng lebih baik untuk menjalankan sesuatu yng dibentuk dari kondisi dan situasi orang itu sendiri yang memerlukan resiko dan sebuah ketidakpastian. Kewirausahaan dalam bahasa inggris biasa disebut dengan entrepreneurship. Seorang entrepreneur adalah orang yang mampu berfikir dan menciptakan sesuatu hal yang baru, sehingga berbeda dengan orang lain. Menjadi seorang entrepreneur tidak memandang jenis kelamin,umur, maupun darimana ia berasal. Tapi entrepreneur itu ialah orang yang mau berbuat lebih yang mau memberikan pemikiran nya tentang hal-hal yang baru. Inovasi dan kreatifitas diperlukan untuk menunjang hal tersebut. Semakin canggih teknologi sekarang maka semakin banyak orang untuk ber inovasi selangkah lebih maju dari orang lain. Menciptakan sebuah produk atau pun jasa sebagai pengembangan dari barang yang telah ada. Berpikir secara fleksibel dalam menghadapi tantangan dalam usaha. Membentuk suatu gagasan atau terobosan terbaru yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Mengupayakan untuk dapat memanfaat kan segala sesuatunya dengan efektif dan efisien. Maka dari itu setiap orang tentu memiliki peluang yang sama dalam membangun sebuah usaha, namun hal itu tidak dapat terwujud jika seseorang tersebut tidak memiliki kemauan atau pun kemampuan khusus yang dimilikinya, serta lingkungan usaha pula yang menentukan sukses tidaknya suatu usaha yang di bangun.

    Kata kunci : Wirausaha, Entrepreneur, Kreatifitas dan Inovasi, Peluang.

    Komentar oleh Ningsi Trilianah | Juni 12, 2014 | Balas

  88. Nama : Sausan Dwi Amanda
    Nim : C1B013070
    Kelas : Manajemen B 2013

    ABSTRAK

    Skill Yang Harus Dimilki Oleh Seorang Wirausahawan.

    Untuk menjadi wirausaha yang sukses seseorang tentunya harus mempunyai skill untuk mengolah usaha yang akan dijalankannya. Seseorang harus memiliki jiwa kewirausahaan, seperti jiwa kepemimpinan (leadership) yang mungkin sudah terdapat didalam diri calon wirausahawan dan juga calon wirausahawan harus mempunyai kemampuan pribadi. Kemampuan pribadi merupakan kemampuan yang mencerminkan sikap dan bagaimana keseharian seseorang tersebut. Selain itu seorang wirausahawan harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan begitu, berbagai informasi yang akan disampaikan kepada pihak internal maupun eksternal dapat tersampaikan dengan jelas dan dapat dipahami oleh penerima informasi. Selanjutnya kemampuan bertindak secara efektif. Kemampuan ini sangat perlu untuk dimiliki oleh seorang wirausahawan. Seseorang harus mampu bertindak dengan efektif dalam setiap langkah yang diambil. Dengan begitu, para karyawan dan staff akan selalu terdorong untuk berpikir tepat dan kreatif sehingga dapat berkontribusi secara maksimal guna meraih keuntungan yang optimal. Selanjutnya Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedurr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan dan sebagainya. Dan yang terakhir kemampuan Mempengaruhi Secara Terampil (Human Skill) seorang wirausahawan harus memiliki keterampilan mempengaruhi orang lain, baik itu di dalam usahanya maupun diluar usahanya. Seperti contohnya kemampuan yang dapat memotivasi seseorang, mengolah suatu produk usaha dengan baik tentunya dengan modal skill yang ada dalam diri seorang calon pengusaha. Tentunya kemampuan yang dimiliki haruslah kemampuan mempengaruhi dalam koridor yang positif. Dengan adanya kemampuan seperti ini, seorang wirausahawan dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan lebih mudah agar usaha yang dijalankan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

    Komentar oleh Sausan Dwi Amanda | Juni 14, 2014 | Balas

  89. Selamat malam Pak Jo, Salam sejahtera untuk kita semua.

    Nama : SITI SILVIA LATIFAH
    Nim : C1B013071
    Kelas : MANAJEMEN B 2013

    PENYEBAB KEGAGALAN MAHASISWA DALAM BERWIRAUSAHA

    “abstrak”

    kewirausahaan adalah suatu kegiatan atau kemampuan seseorang dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk menangani suatu kegiatan usaha. Di Indonesia, wirausahawan atau wiraswasta sering diartikan sebagai orang yang bekerja pada sektor swasta atau orang yang mempunyai usaha sendiri. Kegiatan berwirausaha dapat dilakukan oleh siapa saja. Orang yang berwirausaha dapat berasal dari elemen masyarakat mana saja, tidak terkecuali mahasiswa.
    Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa digolongkan sebagai elemen muda masyarakat yang terpelajar, karena setelah lulus dari perguruan tinggi tersebut mereka akan langsung menghadapi dunia kerja.
    Disebutkan bahwa salah satu ciri seorang mahasiswa adalah mempunyai sifat kreatifitas dan inovatif yang tinggi, sehingga dapat membuat trobosan-trobosan atau sesuatu yang baru dan unik. Sifat ini pula yang dapat mendorong mahasiswa dapat melakukan kegiatan wirausaha.
    Orang yang berwirausaha tidak jauh dari kata kegagalan. Bahkan orang yang suksespun pernah mengalami kegagalan. Tidak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa yang melakukan kegiatan wirausaha bisa saja mengalami kegagalan. Bermacam-macam penyebab kenapa kegagalan itu dapat terjadi.
    Maka dari itu artikel ilmiah ini akan membahas penyebab kegagalan mahasiswa dalam berwirausaha.

    Kata kunci: mahasiswa, wirausaha, gagal, penyebab.

    Komentar oleh Siti Silvia Latifah | Juni 14, 2014 | Balas

  90. NAMA : NINGSI TRILIANAH
    NIM : C1B013051
    KELAS : MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “Peran Kreativitas SDM dalam Mewujudkan Peluang Bisnis yang Inovatif”

    Tujuan dari artikel ini adalah untuk memanfaatkan sifat-sifat kreativitas dan keinovatifan seorang wirausaha baik didalam mengidentifikasi peluang, mewujudkan peluang menjadi usaha, dan mengembangkan usahanya. Seorang wirausaha yang kreatif dan inovatif, bukan wirausaha yang tidak pernah mengalami kegagalan, akan tetapi apabila mengalami kegagalan dapat bangkit kembali menjadikan usaha bisnisnya lebih berdaya saing daripada sebelumnya. Kewajiban seorang wirausaha adalah dengan kemampuan berpikirnya yang dinamis dapat menghasilkan gagasan- gagasan/ide-ide baru dari berbagai sumber bagi perusahaan yang akan dikembangkannya. Mengupayakan untuk dapat memanfaat kan segala sesuatunya dengan efektif dan efisien. Inovasi dapat dihasilkan apabila sumber daya manusia dalam perusahaan terutama wirausahanya bersifat kreatif ditambah dengan organisasi yang kondusif mendorong kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, Kreativitas dan Inovasi sama seperti kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan kepada calon-calon wirausaha. Penguasaan teknik kreativitas dan keinovatifan oleh wirausaha dan karyawan dipadukan dengan budaya organisasi akan memperkuat daya saing suatu perusahaan yang berkelanjutan.

    Kata Kunci : Enterpreneur, kreativitas dan inovasi, peluang

    Komentar oleh Ningsi Trilianah | Juni 14, 2014 | Balas

  91. Nama : Maria Andani
    Nim : C1B013052
    Kelas : Manajemen B 2013

    ABSTRAK

    “Keahlian Kunci dalam Kewirausahaan“
    Kewirausahaan adalah kepribadian wirausaha. Kewirausahaan dapat diartikan dalam bahasa Inggris yaitu entrepreneur. Kewirausahaan adalah semangat,sikap,perilaku,dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, meneerapkan,cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahawan dinamakan wirausaha. Wirausaha merupakan pejuang kemajuan yang mengabdikan diri kepada masyarakat dalam wujud dedikasi dan tekadnya atas kemampuan sendiri untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat, memperluas lapangan pekerjaan, turut serta, dan dalam melakukan fungsi-fungsinya tersebut selalu tunduk pada hukum dari lingkungannya. Dalam kegiatannya pun tidak mungkin tidak ada kendala-kendala didalam melakukan kegiatan berwirausaha tersebut pasti memiliki beberapa macam kendala salah satunya kurangnya keahlian atau keterampilan dalam melakukan kegiatan wirausaha. Didalam keahlian terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Oleh karena itu didalam artikel ini akan membahas tentang kendala dalam wirausaha salah satunya keahlian atau keterampilan.

    Kata kunci : Entrepreneur, wirausaha, kendala dalam wirausaha, keahlian

    Maria judulnya ok, yang penting adalah bagaimana menjelaskan keahlian sebagai bagian daripada kewirausahaan.

    Komentar oleh Maria Andani | Juni 15, 2014 | Balas

  92. selamat malam pak jo, salam sejahtera bagi kita semua
    berikut adalah tugas bahasa Indonesia berupa “ABSTRAK” dari artikel ilmiah yang saya tulis.

    NAMA : ARUQMAANA RASYID
    NIM : C1B013069
    KELAS : MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK :

    “Mahasiswa sebagai Generasi Kewirausahaan”

    Kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendukung suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang maju. Kewirausahaan sangat dibutuhkan oleh sebuah negara karena banyak sekali manfaat yang dapat dipetik dalam berwirausaha. Seperti yang kita tahu bahwa kewirausahaan dapat menghasilkan lapangan kerja baru. Jika ditekuni, orang yang berwirausaha dapat memetik hasil yang lumayan besar sebagai keuntungannya. Pada dasarnya lapangan kerja baru serta penghasilan yang tetap bagi pelaku wirausaha akan membantu negara dalam usaha pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.
    Kewirausahaan dapat menjadi salah satu cara pemerintah Indonesia untuk mengatasi pengangguran. Tingginya pengangguran salah satunya disebabkan tidak seimbangnya jumlah lowongan kerja dengan fresh graduate yang tamat dari berbagai universitas yang ada. Maka dari itu penulis beranggapan bahwa akan lebih baik jika pemerintah lebih menekankan kewirausahaan tersebut kepada para mahasiswa karena kita tahu dengan karakter dan kemampuan mahasiswa di jaman sekarang, kewirausahaan dapat berkembang dengan pesat.
    Harapannya, ketika banyak mahasiswa yang tertarik dan terjun dalam berwirausaha, selain membantu pemerintah dalam menyejahterahkan masyarakat, hal tersebut juga dapat membuat kehidupan mahasiswa itu sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada penghasilan orang tuanya. Pada akhirnya, ketika mereka telah menyelesaikan studi kuliahnya, merekapun tidak perlu mencari pekerjaan melainkan dapat mengembangkan usaha mereka serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

    Kata kunci belum ada, ide bagus, silakan buat buktinya kenapa mahasiswa menjadi generasi kewirausahaan.

    Komentar oleh Aruqmaana Rasyid | Juni 15, 2014 | Balas

    • Mohon maaf pak sebelumnya, berikut kata kunci untuk abstrak artikel ilmiah saya

      Kata kunci : tantangan kewirusahaan mahasiswa, kenapa harus mahasiswa?, karena

      Komentar oleh aruqmaana rasyid | Juni 17, 2014 | Balas

  93. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Rizdhianty Savitri
    NIM :C1B013008

    ABSTRAK

    Upaya Meminimalisir Degradasi Mahasiswa Aktif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Mahasiswa aktif merupakan salah satu tolak ukur kesuksesan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi yang baru saja diresmikan. Suatu penilaian atau akreditasi tidak hanya diukur dari sistem pembelajaran, tenaga kerja yang optimal, dan fasilitas, namun mahasiswa aktif juga diperhitungkan untuk melihat seberapa suksesnya kesatuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat membentuk dan membangkitkan mahasiswa aktif berprestasi yang memiliki jiwa inovator dan kreator, berpandangan visioner dan tentunya memiliki jiwa bisnis. Selain itu mahasiswa aktif berprestasi kelak siap bersaing dan memberikan jawaban atas peluang serta tantangan pasar baik secara domestik maupun global. Namun ironinya di era globalisasi ini, sikap-sikap mahasiswa tidak mencerminkan dan jauh dari sifat aktif. Mahasiswa cenderung bersikap pasif. Dari sekian banyak mahasiswa, hanya sekian persen yang dapat dikatakan aktif dan berprestasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, atau hanya segelintir orang yang sadar akan pentingnya menjadi mahasiswa aktif. Untuk itu perlu adanya upaya dari dalam diri sendiri dan upaya dari pihak luar yang dapat memacu serta membangkitkan mahasiswa-mahasiswa aktif yang berprestasi.

    Ini sudah dikomentari.

    Komentar oleh Rizdhianty Savitri | Juni 15, 2014 | Balas

  94. MENGEMBANGKAN HOBI MENJADI USAHA YANG MENGUNTUNGKAN
    Abstrak
    Tentu saja akan sangat menyenangkan jika hobi kita dapat menjadi pekerjaan yang kita lakukan sehari. Apalagi jika hobi kita itu kita kembangkan menjadi sebuah usaha yang mampu menghasilkan uang. Bayangan mendapatkan penghasilan besar dengan melakukan pekerjaan yang digemari dan menjadi salah satu keterampilan yang dikuasai, tentu saja ini menjadi keinginan banyak orang. Sebab biasanya orang memang melakukan hal yang terbaik untuk kegiatan yang disukainya, sehingga tidak heran jika hasilnya juga optimal. Namun sayang, tak semua orang beruntung mendapatkan kesempatan itu. Ada saja aral melintang untuk dapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi atau passion. Agar hobi kita tersebut dapat menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, tentu saja kita harus mendalami hobi kita tersebut. Apakah produk yang dihasilkan oleh hobi kita tersebut layak dijual ke pasaran, dan berapa yang harus dibayar oleh orang jika ingin memiliki produk kita tersebut. Disini, pengetahuan kita akan produk atau product knowledge akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis. Apalagi, jika memiliki waktu senggang dan modal yang cukup. Dalam penulisan artikel ilmiah ini, penulis menggunakan metode penulisan desk research.
    Kata kunci : Hobi, bisnis, keterampilan

    Judulmu menarik, yang perlu diberi contoh adalah hobi apa yg mau dibahas.Kalau itu jadi makalahmu lebih bagus.

    Komentar oleh Rizky Nofrilianti | Juni 15, 2014 | Balas

  95. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Rizdhianty Savitri
    NIM :C1B013008

    ABSTRAK

    Upaya Meminimalisir Degradasi Mahasiswa Aktif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Mahasiswa aktif merupakan salah satu tolak ukur kesuksesan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi yang baru saja diresmikan. Suatu penilaian atau akreditasi tidak hanya diukur dari sistem pembelajaran, tenaga kerja yang optimal, dan fasilitas, namun mahasiswa aktif juga diperhitungkan untuk melihat seberapa suksesnya kesatuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dapat membentuk dan membangkitkan mahasiswa aktif berprestasi yang memiliki jiwa inovator dan kreator, berpandangan visioner dan tentunya memiliki jiwa bisnis. Selain itu mahasiswa aktif berprestasi kelak siap bersaing dan memberikan jawaban atas peluang serta tantangan pasar baik secara domestik maupun global. Namun ironinya di era globalisasi ini, sikap-sikap mahasiswa tidak mencerminkan dan jauh dari sifat aktif. Mahasiswa cenderung bersikap pasif. Dari sekian banyak mahasiswa, hanya sekian persen yang dapat dikatakan aktif dan berprestasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, atau hanya segelintir orang yang sadar akan pentingnya menjadi mahasiswa aktif. Untuk itu perlu adanya upaya dari dalam diri sendiri dan upaya dari pihak luar yang dapat memacu serta membangkitkan mahasiswa-mahasiswa aktif yang berprestasi.

    Kata kunci:Mahasiswa aktif,degradasi,upaya

    Degradasi menjadi terminologi yang kabur dalam konteks kewirausahaan. Kalau misalnya yang ditulis adalah kendala pengembangan kewirausahaan karena adanya sikap degradasi, itu lebih menarik. Sehingga artikel intinya adalah bagaimana mengatasi Degradasi yang dimaksud.

    Komentar oleh Rizdhianty Savitri | Juni 15, 2014 | Balas

    • Selamat sore dan salam sejahtera Pak Johannes.
      Terima kasih Pak Jo atas masukan yang telah bapak berikan.Tapi mohon maaf pak,konteks yang di bahas dalam mind mapping oleh kelas A,yaitu kelas saya,mengenai FE menjadi FEB.Jadi pada abstrak saya memperlihatkan bagaimana upaya mengatasi degradasi mahasiswa aktif di FEB,yang merupakan salah satu tolak ukur kesuksesan FEB UNJA yang baru saja diresmikan.
      Atas perhatian saya mengucapkan terima kasih.

      Komentar oleh Rizdhianty Savitri | Juni 17, 2014 | Balas

  96. NAMA : ASEP OKTA PRIATNA
    NIM : C1B013053
    MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “pengaruh teknologi dalam kewirausahaan”

    Sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal dan pikiran. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan pikirannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Di Negara-negara yang sedang berkembang, tentunya memerlukan begitu banyak hal untuk mendukung perkembangan negara mereka. Dampak teknologi dalam kewirausahaan ini sangat besar, sekarang udah zaman modern semua bisa kita temukan dengan menggunakan teknologi. Perkembangan dunia teknologi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan teknologi dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik. Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu memberi dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha.

    Komentar oleh asep okta priatna | Juni 16, 2014 | Balas

  97. Selamat malam pak,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Nama : SUPARMAN
    Nim : C1b013068
    Kelas : MGT B 2013

    Saya ingin melaporkan tentang penulisan abstrak saya.

    Topik : “KEWIRAUSAHAAN”
    Judul : Berwirausaha adalah langkah untuk mengurangi pengangguran

    Krisis ekonomi yang nyaris melumpuhkan seluruh bangunan sosial kemasyarakatan negara ini, hingga sampai kini belum juga berakhir. Berbagai upayah pemerintah telah di tempuh. Sebahagiannya memang mununjukan hasil, tapi secara keseluruhan belum mampu membawa masyarakat keluar dari angka pengangguran yang tinggi.

    Kondisi ekonomi yang semakin hari semakin tidak menentu ini, membuat banyak pengusaha melakukan PHK kepada pegawainya. Karna sudah tidak mampu lagi membendung krisis yang ada di dalam perusahaannya.

    Oleh sebab itu, pemerintah melakukan suatu sosialisasi melalui kampus-kampus yang ada di indinesia ini untuk mengurangi angka pengangguran dengan cara memberikan modal kepada mahasiswa yang mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. Karna itu melalui program pemerintah ini mudah-mudahan angka pengangguran yang ada di indonesia ini semakin berkurang

    Komentar oleh Suparman | Juni 17, 2014 | Balas

  98. Selamat siang pak jo, salam sejahtera bagi kita semua
    berikut adalah tugas bahasa Indonesia berupa “ABSTRAK”

    Nama : Anwar Arief
    NIM : C1B013076
    Kelas : Manajemen B

    ABSTRAK
    “Peran pemerintah dalam wirausaha mahasiswa”
    Kewirausahaan adalah sebuah usaha atau bisnis yang biasanya dikembangkan oleh seseorang yang memiliki kereatifitas dan kemampuan untuk memulai sebuah usaha, dalam menjalankan sebuah wirausaha bukan hanya orang yang banyak memiliki waktu luang dan bermodal yang besar yang bisa menjalankan wirausaha, tetapi seorang mahasiswa juga dapat menjalankan sebuah wirausaha sekalipun mahasiswa tersebut memiliki keterbatasan waktu dan modal, tetapi banyak mahasiswa yang memiliki ide usaha tidak mau memulai melakukan sebuah wirausaha, maka dari itu diperlukan bantuan pemerintah agar para mahasiswa mau berwirausaha. Peran pemerintah dalam membuat seorang mahasiswa mau melakukan wirausaha dapat dilakukan dengan membuat kebijakan memberi pinjaman uang dengan bungan yang rendah dan menggalakkan program mahasiswa wirausaha agar para mahasiswa mau memulai untuk berwirausaha, ataupun juga dengan membuat iklan danmelakukan seminar-seminar di kampus-kampus yang berhubungan dengan wirausaha agar para mahasiswa lebih tergerak untuk melakukan wirausaha.
    Kata kunci : kewirausahaan, peran pemerintah, kebijakan, promosi

    Komentar oleh anwar | Juni 17, 2014 | Balas

  99. nama : tumiur pakpahan
    Nim : C1B013079
    Kelas : manajemen”B

    ABSTRAK
    “PENGARUH KUALITAS SUATU PRODUK TERHADAP KEWIRAUSAHAAN”
    kewirausahaan adalah proses pengidentifikasi menegembang dan membawa visi kedalam kehidupan, dimana visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidak pastian. wirausaha merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usaha. seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai. layanan produk yang berkualitas dengan bentuk responsif merupakan cara yang tepat.
    salah satu faktor penyebab kegagalan ketika orang sudah memulai menjalankan usahanya adalah ketidaktahuan akan posisi kualitas dan harga produk ditingkatan persaingan pasar. konsep kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah dengan membandingkan kualitas produk dengan harga. sebagai acuan yang digunakan kualitas produk pesaing yang sering dibeli konsumen dengan harga rata-rata pasar. tujuan dari pembentukan kualitas produk itu sendiri adalah untuk meyakini konsumen bahwa produk yang terbaik menurut kebutuhan konsumen. bahkan untuk meyakini ada perusahaan-perusahaan yang berani memberi jaminan ganti rugi bila produknya tidak berkualitas atau tidak sesuai dengan promosi yang disampaikan. jadi kualitas suatu produk sangat berpengaruh terhadap suksesnya seorang wirausaha.

    kata kunci : kualitas produk, kewirausahaan,dan konsumen

    Komentar oleh tumiur pakpahan | Juni 17, 2014 | Balas

  100. NAMA : AGUSTIN YENNI ROHANI MANALU
    KELAS : MANAJEMEN B 2013
    NIM : C1B013059

    ABSTRAK:

    “Melihat Pintu Peluang Untuk Mencapai Kesuksesan Berwirausaha”

    Salah satu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam kewirausahaan adalah melihat pintu peluang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan bagi seorang wirausahawan. Wirausahawan harus dapat membuat produk dan jasa yang menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu seorang wirausahawan harus benar-benar mengenal perilaku konsumen. Disinilah kemampuan wirausahawan dalam melihat pintu peluang dibutuhkan. Wirausahawan harus dapat menganalisis demografis pasar, dapat menganalisis tingkah laku pesaing, serta keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dilihat sebagai peluang. Sehingga, jika seorang wirausahawan sudah menemukan pintu peluang dan mengenal perilaku konsumen yang ditujunya, wirausahawan akan dapat menciptakan produk baru yang lebih berkualitas dan berbeda.

    Kata Kunci: wirausaha, peluang, kemampuan

    Komentar oleh Agustin Yenni Rohani Manalu | Juni 17, 2014 | Balas

  101. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera bagi kita semua.

    Nama : Nitra Ichsan Carindra
    Nim : C1B013066
    Kelas : Manajemen B 2013

    Berikut tugas bahasa indonesia saya :

    ABSTRAK

    “Kendala modal dalam membuka dan menjalani kewirausahaan”

    Kadang modal menjadi kendala terbesar dalam membuka ataupun menjalani kewirausahaan. Untuk membuka usaha, tentunya seseorang harus mempunyai modal.Tanpa modal tentu sangat sulit untuk membuka usaha. Karena itulah pengaruh modal itu sangat besar dalam membuat kewirausahaan setelah skill dan kemampuan.
    Modal adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kewirausahaan. Modal bisa berupa uang, peralatan maupun jasa. Namun modal lebih identik dengan uang. Karena dengan uang kita bisa membeli peralatan dan perlengkapan lalu dengan uang kita bisa membayar tenaga jasa. Maka dari itu uang sangat amat dibutuhkan dalam membuka dan menjalani kewirausahaan.
    Namun banyak orang bingung harus mendapatkan modal darimana. Modal itu sendiri bisa didapatkan melalu investasi dari seorang investor, pinjaman, dan modal sendiri. Kalau modal dari diri sendiri tentu tidak terlalu menjadi masalah untuk membuka usaha. Tapi jika tidak mempunyai modal sendiri atau punya modal sendiri namun terbatas tentunya akan membutuhkan investasi atau pinjaman dari seseorang maupun lembaga seperti bank dan lain-lain.
    Jika mengharapkan dari investasi tentu sangat sulit apalagi jika baru membuka usaha. Jadi banyak orang lebih memilih untuk mencari pinjaman. Namun setiap pinjaman tentu mempunyai bunga dan jangka waktu untuk membayarnya. Dan itu lah yang menjadi kendala karena bisa membuat seseorang takut tidak bisa membayar pinjaman itu.Oleh sebab itu diharapkan lebih mempertimbangkan dalam melakukan pinjaman dan kemampuan untuk membayar pinjaman itu.

    Kata Kunci : Kendala, Modal, Kewirausahaan, Uang

    Komentar oleh nitra ichsan | Juni 17, 2014 | Balas

  102. NAMA : M.WIYOGO TRIATMOJO
    NIM : C1B013080
    MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “Bank sebagai solusi dan modal usaha”

    Dalam membangun suatu usaha terkadang kita membutuhkan banyak biaya besar sebagai modal usaha, tetapi masih banyak diantara kita yang masih bingung bagaimana cara untuk mendapatkan modal yang besar itu. untuk itu cara yang lumayan cepat adalah dengan menggunakan fasilitas bank yaitu kredit usaha.
    Peran bank sangat diperlukan sebagai tempat peminjaman uang, karena bank sendiri berfungsi sebagai penyalur atau pemberi kredit. Bank memberikan berbagai kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan baik itu transaksi maupun peminjaman.
    Bank secara umum merupakan lembaga keuangan yang berperan sebagai tempat peminjaman uang serta menerima simpanan uang. Dengan itu dalam membangun suatu usaha kita memerlukan modal, modal bisa kita dapatkan dengan meminjam uang di bank.
    Dengan kredit usaha yang diberikan oleh bank bisa membantu untuk mengatasi masalah terkendalanya modal. Maka dengan adanya bank, ini bisa menjadi solusi permasalahan dalam mencari modal untuk membuka usaha. Akan tatapi dalam peminjaman uang di bank biasanya tidak lepas dari yang namanya bunga dan jangka waktu lamanya pembayaran, itu sudah menjadi ketentuan setiap bank.

    Kata Kunci : Modal, Kredit, Lembaga Keuangan

    Komentar oleh M.WIYOGO TRIATMOJO | Juni 17, 2014 | Balas

  103. Selamat malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera bagi kita semua.

    Nama : Nitra Ichsan Carindra
    Nim : C1B013066
    Kelas : Manajemen B 2013

    Berikut tugas B.Indonesia saya :

    ABSTRAK

    “Kendala modal dalam membuka dan menjalani kewirausahaan”

    Kadang modal menjadi kendala terbesar dalam membuka ataupun menjalani kewirausahaan. Untuk membuka usaha, tentunya seseorang harus mempunyai modal.Tanpa modal tentu sangat sulit untuk membuka usaha. Karena itulah pengaruh modal itu sangat besar dalam membuat kewirausahaan setelah skill dan kemampuan.
    Modal adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kewirausahaan. Modal bisa berupa uang, peralatan maupun jasa. Namun modal lebih identik dengan uang. Karena dengan uang kita bisa membeli peralatan dan perlengkapan lalu dengan uang kita bisa membayar tenaga jasa. Maka dari itu uang sangat amat dibutuhkan dalam membuka dan menjalani kewirausahaan.
    Namun banyak orang bingung harus mendapatkan modal darimana. Modal itu sendiri bisa didapatkan melalu investasi dari seorang investor, pinjaman, dan modal sendiri. Kalau modal dari diri sendiri tentu tidak terlalu menjadi masalah untuk membuka usaha. Tapi jika tidak mempunyai modal sendiri atau punya modal sendiri namun terbatas tentunya akan membutuhkan investasi atau pinjaman dari seseorang maupun lembaga seperti bank dan lain-lain.
    Jika mengharapkan dari investasi tentu sangat sulit apalagi jika baru membuka usaha. Jadi banyak orang lebih memilih untuk mencari pinjaman. Namun setiap pinjaman tentu mempunyai bunga dan jangka waktu untuk membayarnya. Dan itu lah yang menjadi kendala karena bisa membuat seseorang takut tidak bisa membayar pinjaman itu.Oleh sebab itu diharapkan lebih mempertimbangkan dalam melakukan pinjaman dan kemampuan untuk membayar pinjaman itu.

    Kata Kunci : Kendala, Modal, Kewirausahaan, Uang

    Komentar oleh Nitra Ichsan Carindra | Juni 17, 2014 | Balas

  104. Selamat malam Pak Johannes
    Salam sejahtera

    Saya mahasiswi asuhan bapak, matakuliah bahasa indonesia & teknik penulisan karya ilmiah, kelas manajemen A 2013 ;
    NAMA : Rafaeli Zefanya Simbolon
    NIM : C1B013029

    ABSTRAK
    Studi Kelayakan yang Benar Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

    Di era globalisasi ini, persaingan fakultas – fakultas di Universitas Jambi semakin ketat dan pesat. Rektor Universitas Jambi pun mulai menetapkan standar tertentu guna meningkatkan daya saing perguruan tinggi negeri ini. Dibutuhkan konsistensi kampus melalui kinerja rektor, dekan fakultas, ketua jurusan, serta para tenaga pengajar untuk memfasilitasi dan mendanai perombakan dan pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis agar para mahasiswa ini dapat menuntut ilmu setinggi-tingginya dengan keringanan biaya dan studi kelayakan yang tercipta dengan sempurna dan memadai. Dengan adanya perubahan yang menuju ke kesuksesan, maka banyak pihak yang diuntungkan, mulai dari nama besar universitas bahkan sampai para mahasiswa, orangtua mahasiwa dan para pejabat kampus. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan masukan dan kritikan bagi rektor, dekan, dosen-dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi untuk memperbaharui studi kelayakan dengan sebaik – baiknya dalam waktu yang sesingkat – singkatnya. Menurut pendapat saya, bahwa dengan adanya penelitian ini, maka akan dapat membantu memberikan poin – poin dasar yang penting yang harus dilaksanakan atas studi kelayakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Jambi agar dapat menjadi fakultas yang terbaik di universitas ini bahkan di wilayah Jambi. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian metode teori dasar dan metode survei.

    Kata kunci : kinerja, studi kelayakan, masukan dan kritikan

    Komentar oleh Rafaeli Zefanya | Juni 17, 2014 | Balas

  105. Nama : Dio Faidalen
    NIM : C1B013057
    Kelas : Manajement B
    Salam Pak Jo, berikut saya uraikan abstrak saya yang berjudul “Kewirausahaan Di Usia Dini”
    Dewasa ini, kewirausahaan yang sering sekali kita dengar selalu identik dengan mereka yang sudah berusia mapan. Hal ini disebabkan karena kematangan dari sisi apapun, baik itu mental, sumber daya, biaya, maupun mitra yang akan di ajak bekerja sama. Pertanyaannya adalah “apakah remaja bisa memangkas jarak kemapanan seorang dewasa dalam berwirausaha?”. Remaja yang mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapat beberapa manfaat untuk bekal masa depan yang tentunya akan dicapai. Pada tahapan usia yang terbilang “bocah”, anak-anak yang belajar menumbuhkan jiwa wirausaha, akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan mampu berimprofisasi.”
    Selain itu dengan semakin pesatnya globalisasi di masa sekarang, maka lapangan pekerjaan pun akan sulit ditemukan sebab untuk masa ini setiap perusahaan akan merekrut pegawainya yang memiliki pendidikan yang tinggi, sedangkan tidak semua orang bisa pergi kuliah karena keterbatasan ekonomi dan tidak sedikit pula orang yang sudah lulus diperguruan tinggi nasibnya masih tidak jelas, yang kalanya dapat memicu tindakan kriminalitas.
    Oleh sebab itu, system pendidikan di Indonesia tidak hanya menjorok kepada pendidikan karakter, akan tetapi wajib untuk lebih memperhatikan cara pemuda untuk menghadapi dunia usaha. Pemuda tidak hanya akan dibekali ilmu teori yang saat ini sangat mudah dipelajari secara real time, akan tetapi mampu untuk terjun langsung ke lapangan wirausaha. Sehingga lulusan perguruan tinggi diharapkan bisa mengenal seluk beluk dunia usaha, mempunyai bekal ilmu selain pendidikan formal, dan mengetahui alternatif lain mencari uang tanpa harus menjadi seorang karyawan.

    Komentar oleh Dio Faidalen | Juni 17, 2014 | Balas

  106. NAMA : RISMA AMELIA IRANI
    NIM : C1B013046
    KELAS : MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “MEMBUAT USAHA SENDIRI”

    Banyak sekali orang diglobal ini bingung untuk mencari pekerjaan yang layak dan memiliki gaji yang pas sesuai kebutuhan, namun mereka hanya memandan satu sisi saja untuk mencari pekerjaan dan tidak mau berusaha melihat ke tempat lain untuk bisa menemukan pekerjaan, sehingga mereka malas dan terus mencari dan ahirnya menjadi seorang pengangguran. Padahal sebenarnya mereka tidak perlu mencari pekerjaan yang menghasilkan gaji besar di awal bekerja, karena jika mereka bersabar dengan gaji yang tak seberapa besar, pasti dengan ketekunan bekerjanya mereka bisa menghasilkan gaji yang lebih dari yang sebenarnya. Karena setiap pekerjaan yang kita tekuni dengan baik pasti akan menghasilkan buah yang baik, dan setiap apa yang kita lakukan tidak ada yang instan dan langsung membuahkan hasil yang kita harapkan.
    Sebenarnya kita juga bisa mengurangi pengangguran dengan cara membuka usaha sendiri jika kita berani meminjam modal dan dengan sebuah prinsip pada diri sendiri untuk bisa menjalankan usahanya dan bisa mengembalikan modal dengan tepat pada waktunya. Namun tak hanya bermodalkan sebuah uang untuk mempunyai sebuah usaha yang kita harapkan, jika usaha kita adalah berdagang, maka kita harus memiliki jiwa dagang yang kuat, terutama ramah pada pelanggan atau setiap pembeli yang datang. Karena sebuah pelayanan sangat diperhatikan dalam melayani pembeli, dan pembeli juga sangat perlu kita beri pelayanan yang baik agar pembeli nyaman berbelanja dengan kita dan jika pelayanan kita berhasil menarik simpati pembeli, maka pembeli juga tak segan-segan menjadi pelanggan atau bahkan mengajak orang lain untuk berbelanja di lapak kita.
    Dalam memasarkan barang dagangan, kita juga harus memperhatikan kualitas barang dagangan yang kita jual, jangan sampai kita membuat pembeli atau pelanggan menjadi kecewa dengan barang yang telah mereka beli di lapak kita, karena barang yang sudah mereka beli terdapat kerusakan atau sebuah tak kelayakan untuk di jual. Anggap saja di sini kita membuka usaha butik sendiri, dan di sini kita juga harus memperhatikan tempat atau lokasi usaha butik kita, keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh lokasi usaha tersebut. Adapun lokasi dibangunnya butik ini baiknya tepat dipinggir jalan raya yang sangat terang dan jelas dan terlihat dari jarak pandang orang yang mengendarai atau berada di dalam mobil. Dan di dalam butik ini harus yang terang benderang dan terlihat ada aktifitas dari jalan raya agar dapat menarik untuk konsumen agar datang dan menyempatkan waktu untuk mampir ke butik ini. Setelah kita selesai memperhatikan lokasi yang tepat, kita juga harus memperhatikan pula jenis komoditi barang yang akan dijual. Agar Sumber barang dapat menjamin pasokan secara kontinyu agar ketika barang habis kita tidak kebingungan untuk memikirkan pasokan. Salah satunya yaitu dengan membuat atau memproduksi barang produk sendiri, Produksi sendiri memang jauh lebih rumit karena harus memikirkan penjahit, pengrajin dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Dan juga dekorasi dalam ruangan butik kita sendiri harus kita percantik, karena dekorasi sangat berperan untuk memancing orang masuk ke dalam butik dan dekorasi yang impresif bisa membuat orang betah berlama-lama duduk dan memancing orang untuk membeli. Pencahayaan yang kuat untuk memperindah warna-warna barang yang di pajang. Agar barang terlihat indah dan menarik pembeli. Mendekorasi dan display butik akan disesuaikan dengan target market dan tema yang eye catching seuai dengan barang dan strateginya. Display akan diganti secara berkala supaya yang melihatnya tidak bosan dan jadi ingin masuk terus untuk melihat apakah ada yang baru di dalam butik kita.

    Komentar oleh Risma Amelia Irani | Juni 17, 2014 | Balas

  107. Selamat PAGI Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.
    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    NAMA : ZALIKALHUDA AGUSTIAN
    NIM : C1B013015
    TOPIK : FAKULTAS EKONOMI MENJADI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
    JUDUL : MEMPERBAIKI FASILITAS – FASILITAS DAN KUALITAS MAHASISWA DAN KINERJA DOSEN

    Dosen, mahasiswa, fasilitas sudahkah sebanding ??????
    dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa fakultas ekonomi, Pertambahan jumlah mahasiswa tiap tahunnya memang tak bisa dikatakan signifikan. Namun dampak yang dihasilkan cukup berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Jumlah mahasiswa yang besar nyatanya tak sebanding dengan fasilitas dan jumlah dosen yang tersedia. Sehingga sering kali pembelajaran tidak bisa berlangsung maksimal.
    Pertama, masalah muncul dari fasilitas yang tersedia. Pertambahan jumlah mahasiswa mestinya juga diimbangi dengan pertambahan jumlah fasilitas. Utamanya pada sektor ruang kelas. Namun, kenyataannya tidak demikian, jumlah ruangan yang ada tidak sebanding dengan jumlah mahasiswanya.
    Akibat yang terjadi, jumlah mahasiswa dalam satu kelas terlalu banyak. Idealnya, dalam satu kelas hanya terdapat sekitar 30 mahasiswa. Namun, di beberapa jurusan dalam satu kelas terdapat sekitar 40 hingga 50 mahasiswa. Dengan jumlah tersebut, tentunya akan membuat pembelajaran tidak bisa berlangsung kondusif.
    Dan hal lainnya yaitu tentang fasilitas di dalam ruang kelas seperti, AC yang sampai sekarng tidak di perbaiki hanya untuk pajangan dalam kelas saja dan hal itu membuat mahasiswa berckomentar “ teman UKT mu berapa”, “UKT ku 3.000.000 “ eh teman kok tidak sebanding dengan fasilitas disini ya mengecewakan sekali,

    itulah segelincir masalah fasilitas yang ada di fakultas ekonomi yang sekarang berubah menjadi fakultas ekonomi dan bisnis.

    kata kunci : MEMPERBAIKI FASILITAS, KUALITAS, DAN KINERJA

    Komentar oleh zalikalhuda agustian | Juni 17, 2014 | Balas

  108. Selamat pagi Pak Johannes,
    Salam sejahtera bagi kita semua.

    Nama : Nitra Ichsan Carindra
    Nim : C1B013066
    Kelas : Manajemen B 2013

    Berikut tugas bahasa indonesia saya :

    ABSTRAK

    “Kendala modal dalam membuka dan menjalani kewirausahaan”

    Kadang modal menjadi kendala terbesar dalam membuka ataupun menjalani kewirausahaan. Untuk membuka usaha, tentunya seseorang harus mempunyai modal.Tanpa modal tentu sangat sulit untuk membuka usaha. Karena itulah pengaruh modal itu sangat besar dalam membuat kewirausahaan setelah skill dan kemampuan.
    Modal adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kewirausahaan. Modal bisa berupa uang, peralatan maupun jasa. Namun modal lebih identik dengan uang. Karena dengan uang kita bisa membeli peralatan dan perlengkapan lalu dengan uang kita bisa membayar tenaga jasa. Maka dari itu uang sangat amat dibutuhkan dalam membuka dan menjalani kewirausahaan.
    Namun banyak orang bingung harus mendapatkan modal darimana. Modal itu sendiri bisa didapatkan melalu investasi dari seorang investor, pinjaman, dan modal sendiri. Kalau modal dari diri sendiri tentu tidak terlalu menjadi masalah untuk membuka usaha. Tapi jika tidak mempunyai modal sendiri atau punya modal sendiri namun terbatas tentunya akan membutuhkan investasi atau pinjaman dari seseorang maupun lembaga seperti bank dan lain-lain.
    Jika mengharapkan dari investasi tentu sangat sulit apalagi jika baru membuka usaha. Jadi banyak orang lebih memilih untuk mencari pinjaman. Namun setiap pinjaman tentu mempunyai bunga dan jangka waktu untuk membayarnya. Dan itu lah yang menjadi kendala karena bisa membuat seseorang takut tidak bisa membayar pinjaman itu.Oleh sebab itu diharapkan lebih mempertimbangkan dalam melakukan pinjaman dan kemampuan untuk membayar pinjaman itu.

    Kata Kunci : Kendala, Modal, Kewirausahaan, Uang

    Komentar oleh nitra ichsan | Juni 17, 2014 | Balas

  109. Selamat pagi Pak Johannes
    Salam sejahtera bagi kita semua

    Nama : Anita Yasmin
    NIM : C1B013072
    Kelas : MGT-B 2013
    Judul : Langkah-langkah Sukses Berwirausaha Bagi Mahasiswa

    ABSTRAK

    Dewasa ini kemampuan berwirausaha adalah salah satu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki dan dipelajari oleh mahasiswa, karena dunia perekonomian kian menglobal apalagi rumor mengatakan pada 2015 mendatang kita akan memasuki pasar bebas ASEAN, oleh sebab itu kemampuan berwirausahan menjadi penting agar tidak jauh tertinggal dengan negara lain.

    Dasarnya wirausaha adalah sesuatu yang mudah, dengan beberapa langkah jitu untuk memulai dan menjalankan wirausaha, pertama ‘strength’ kita harus mengetahui apa kekuatan dan kelebihan yang kita miliki sebagai wirausaha disamping itu diperlukan pula ‘weakness’ dimana kita diharapkan mengetahui kekurangan yang kita miliki agar dapat mengatasi masalah yang kerap kali terjadi akibat kelemahan kita, kemudian yang dibutuhkan adalah ‘opportunities’ peluang dimana usaha itu akan berkembang pesat, seorang wirausaha harus dapat membaca peluang yang dimilikinya , serta yang terakhir yaitu ‘threats’ memahami ancaman yang mungkin muncul karena pada realisasinya tidak mungkin suatu usaha berkembang tanpa ancaman.
    Langkah-langkah inilah yang diperlukan dalam berwirausaha dengan mempertimbangkan kemampuan-kemampuan internal dan situasi eksternal untuk mencapai keberhasilan dalam berwirausaha.

    Kata kunci : Langkah Sukses, Wirausaha, Kewirausahaan Mahasiswa

    Komentar oleh Anita Yasmin | Juni 18, 2014 | Balas

  110. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, Matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah, kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : Monica Yulianti
    NIM : C1B013023

    ABSTRAK

    “Keuntungan Mahasiswa Mempelajari Wirausaha”

    Lembaga pendidikan mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar dalam mencarikan solusi untuk mengatasi masalah minimnya lapangan kerja. Dengan hal ini mahasiswa di anjurkan untuk mempelajari dan bisa mengatasi masalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengurangi pengangguran terbesar di Indonesia.
    Enterpreneurship/berwirausaha merupakan salah satu alternatif solusi tepat untuk mengatasi hal tersebut. Lembaga-lembaga Pendidikan Tinggi mempunyai peran untuk mencetak mahasiswanya menjadi  wirausahawan-wirausahawan baru yang kompeten dibidangnya, berpengetahuan tinggi, percaya diri dan berjiwa wirausaha sejati.

    Kata kunci: Enterpreneurship, Kewirausahaan

    Komentar oleh Monica Yulianti | Juni 18, 2014 | Balas

  111. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, Matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah, kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : Nidya Ulvie
    NIM : C1B013034

    ABSTRAK

    Peran Kewirausahaan membantu terwujudnya Asean Economic community (AEC) 2015
    Kewirausahaan adalah salah satu kunci dari menujunya Asean Economic Comunity, karena sebagaimana tujuan utama  dari AEC 2015 yaitu untuk mendorong efisiensi dan daya saing ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam empat hal: (1) ASEAN sebagai aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, bebas tenaga kerja terdidik, dan bebas modal (single market and production base); (2) ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing tinggi (a highly competitive economic region); (3) ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil menengah (a region of equitable economic development); dan (4) ASEAN sebagai kawasan terintegrasi (a region fully integrated in to the global economy). Maka indonesia dapat memperoleh predikat perekonomian terbaik se Asen dan menjadi Tuan di tanah air sendiri. Disinilah peran kewirausahaan sangat penting untuk mencegah agar negara lain tidak menguasai perekonomian di Indonesia.
    Dimana akan terjadi proses multiplier effect yang merupakan proses adanya pertambahan investasi hal ini akan mengakibatkan pertambahan permintaan bahan baku dan
    tenaga kerja.
    Kata kunci : Peran, Kewirausahaan, Cara

    Komentar oleh Nidya Ulvie | Juni 18, 2014 | Balas

  112. Selamat malam pak johhanes
    Salam sejahtera untuk kita semua

    Nama : Taufik hidayat
    Nim : CIB013058
    Kls : Mgt B 2013

    “ Peranan Kewirausahaan Dalan Mengatasi Pengangguran”

    Abstrak

    Dunia kerja semakin sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan ketiadaan lapangan kerja pada akhirnya menjadi beban masyarakat juga. Pengangguran ini akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan terutama di kota-kota besar.

    Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, sementara penawaran pekerjaan di sektor formal sangat terbatas. Tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit untuk dipenuhi. Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan hidup agar dapat hidup layak. Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha adalah seseorang yang berkemauan keras melakukan tindakan yang bermanfaat. Wirausaha juga didefinisikan sebagai orang yang memiliki gaagasan dan mengelola serta menjalankan gagasannya tersebut. Kewirausahaan ialah kemampuan menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat menciptakan makna dan memenuhi kebutuhan manusia.

    Kata kunci : wirausaha,pengangguran,lapangan kerja.

    Komentar oleh Taufik Hidayat | Juni 18, 2014 | Balas

  113. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : Nindy Putri Cahyandi
    Nim : C1B013035

    ABSTRAK
    Topik : Perubahan Nama Fakultas Ekonomi Menjadi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Di Universitas Jambi
    Judul : Pro Dan Kontra Perubahan Nama Fakultas Ekonomi

    Pada dasarnya bahwa sebelum perubahan nama, Fakultas Ekonomi telah mengajarkan mata kuliah dengan memasukan sistem bisnis di dalamnya. Dengan perubahan nama Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis maka akan memperjelas sistem pengajaran dalam matakuliah yang di ajarkan. Perlu kita ketahui bahwa perubahan ini dilakukan dengan tujuan pencapaian akreditasi fakultas untuk setara dengan fakultas internasional guna meraih “Word Class University”.
    Sesungguhnya ada kekhawatiran dalam perubahan nama fakultas ini. Tentu dalam pengambilan keputusan ini menimbulkan berbagai aspek yang mengakibatkan adanya berbagai pendapat para mahasiswa yang ada di fakultas tersebut. Pihak yang pro dengan perubahan ini berpendapat bahwa kemajuan fakultas ekonomi wajar dilakukan atas dasar meningkatkan kualitas yang lebih bermutu dan akan mampu menarik minat para calon mahasiswa. Dengan perubahan ini maka diharapkan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jambi mampu bersaing dengan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas lainnya mencakup tuntutan akreditasi internasional tersebut.
    Di sisi lain pihak yang kontra dengan perubahan ini berpendapat bahwa perubahan tersebut seharusnya membawa perubahan yang lebih baik dari sebelum nama fakultas ini di ubah. Tapi sampai saat ini mahasiswa belum merasakan perubahan yang nyata dari segi apapun khususnya dalam bidang pengajaran.
    Pro kontra terhadap perubahan tersebut adalah wajar terjadi di kalangan mahasiswa, sebab mereka yang merasakan ada atau tidaknya perubahan yang menyangkut atas pergantian nama fakultas tersebut.

    Kata kunci : Pencapaian Akreditasi, Pro Kontra, Sistem

    Komentar oleh Nindy Putri Cahyandi | Juni 18, 2014 | Balas

  114. selamat malam pak,
    selamat dan sejahtera bagi kita semua
    saya anak didik bapak yang bernama
    nama : ahmad baiquni alhakim
    nim : C1b013009
    kelas : manajemen a 2013

    judul :”optimalisasi penggunaan fasilitas perkuliahan dalam upaya meningkatan kualitas mahasiswa”
    “ABSTRAK”
    Artikel ini berjudul ”optimalisasi penggunaan fasilitas perkuliahan dalam upaya meningkatkan kualitas mahasisswa”. Artikel ini ditulis oleh ahmad baiquni alhakim dengan nim c1b013009 di bawah bimbingan Dr. Johanes untuk memenuhi tugas akhir smester.
    Penulis dalam kesempatan ini akan memaparkan hubungan antara penggunaan fa- silitas perkuliahan yang optimal dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa. Seperti yang kita ketahui, fasilitas adalah sebuah kesempatan, kecakapan yang memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu, baik fisik maupun non-fisik. Dalam hal ini penulis mengangkat fasilitas-fasilitas fisik dan non fisik penunjang perkuliahan berupa tempat belajar, infocus, manajemen kampus, metode pembelajaran dan fasilitas-fasilitas lainnya.
    Optimalisasi berasal dari kata optimal, yang kemudian ditambah akhiran isasi yang memiliki makna proses, sehingga secara sederhana dapat di artikan sebagai pro- ses pengoptimalan, dimana optimal itu sendiri adalah sebuah keadaan yang paling co-cok atau sangat didambakan, atau dapat kita sebut efektif dan efesien. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan formal yang dalam pembahasan ini adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
    Dengan dituliskannya artikel ini penulis berharap agar kita semua mengetahui dan menyadari bahwa kita dapat menggunakan fasilitas perkuliahan seperti tersebut diatas secara optimal, bukan secara maksimal dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa, sehingga peningkatan kualitas mahasiswa dapat dicapai.
    kata kunci : optimal, fasilitas, kualtas

    Komentar oleh ahmadbaiqunialhakim | Juni 18, 2014 | Balas

  115. Nama :agus maruba
    nim:c1b013026
    Pentingnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa
    Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan “Dahulu saya berpikir bahwa melalui pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri, tetapi sekarang mengapa tetap saja kita trebelakang…?! Ternyata kita tidak hanya cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup mengubah ‘kesulitan’ menjadi ‘peluang’ dan memberikan kontribusi bagi perusahaan” kata Ciputra dalam harian kompas pada tanggal 3 November 2009. Kewirausahaan bisa diterapkan disemua bidang pekerjaan dan kehidupan, sehingga sangat berguna sebagai ‘bekal’ masa depan mahasiswa bila ingin berkarir dibidang apapun . Pada saat lulusan perguruan tinggi atau orang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) maka kewirausahaan bisa menjadi ilmu untuk bertahan hidup dan mencari nafkah. Untuk sukses di dunia kerja atau usaha, tidak hanya pandai bicara tetapi butuh realita. Oleh karena itu, kewirausahaan adalah ilmu nyata yang bisa mewujudkannya. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif serta kemakmuran bangsa indonesia Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berujung pada ekonomi bangsa Membudayakan sikap unggul, berperilaku positif, dan kreatifMenjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah bertahan hidup dan berkembang
    Kata kunci: kewirausahaan perilaku positif dan kreatif

    Komentar oleh agus maruba | Juni 18, 2014 | Balas

  116. nama:agus maruba
    nim :c1b013026 Abstrak
    Pentingnya jiwa kewirausahaan pada mahasiswa
    Pendidikan saja sudah tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan “Dahulu saya berpikir bahwa melalui pendidikan saja sudah cukup membuat Indonesia mandiri, tetapi sekarang mengapa tetap saja kita trebelakang…?! Ternyata kita tidak hanya cukup menguasai ilmu yang umum saja. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang sanggup mengubah ‘kesulitan’ menjadi ‘peluang’ dan memberikan kontribusi bagi perusahaan” kata Ciputra dalam harian kompas pada tanggal 3 November 2009. Kewirausahaan bisa diterapkan disemua bidang pekerjaan dan kehidupan, sehingga sangat berguna sebagai ‘bekal’ masa depan mahasiswa bila ingin berkarir dibidang apapun. Pada saat lulusan perguruan tinggi atau orang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) maka kewirausahaan bisa menjadi ilmu untuk bertahan hidup dan mencari nafkah. Untuk sukses di dunia kerja atau usaha, tidak hanya pandai bicara tetapi butuh realita. Oleh karena itu, kewirausahaan adalah ilmu nyata yang bisa mewujudkannya. Memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi lokomotif serta kemakmuran bangsa Indonesia. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berujung pada ekonomi bangsa Membudayakan sikap unggul, berperilaku positif, dan kreatifMenjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah bertahan hidup dan berkembang
    Kata kunci: kewirausahaan perilaku positif dan kreatif

    Komentar oleh agus maruba | Juni 18, 2014 | Balas

  117. nama : Agus Syufrianto
    Nim : C1B011105
    jurusan : Manajemen

    1. Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan( yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan,kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan oranglain sebelumnya.(Dwiloka dan Riana, 2005:1-2)
    2. Tahap Penyusunan Karya Ilmiah

    Berikut ini akan dijelaskan tentang tahapan penyusunan karya ilmiah menurut Zaenal Arifin (2003) sebagaimana dikutip oleh Bambang Dwiloka dan Rati Riana (2005:9-24). Pada dasarnya, dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu :
    a.Persiapan
    1. Pemilihan Topik/Masalah
    2 Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3 Pembuatan Kerangka Karya (outline)

    b. Pengumpulan Data
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
    e. Penyajian/Pengetikan.

    Dengan sistematika
    a. cover (hadcover maupun softcover)
    b. judul
    c. kata pengantar
    d. daftar isi
    e. bab 1 :pendahuluan
    f. bab 2 ;isi
    g. bab 3 :penutup
    h. daftar pustaka
    3. Membuat karya tulis ilmiah
    Kriteria pemilihan permasalahan:
    1. Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
    2. Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
    3. Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
    1. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
    2. Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
    a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
    b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
    c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?
    d. Apakah masalah tersebut cukup terbatas, artinya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit?
    e. Apakah masalah yang dipilih didukung data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pokok persoalan.
    f. Apakah masalah ini dapat diselesaikan dengan fasilitas dan kemampuan yang dimiliki?
    Mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan
    Keuntungan berkomunikasi melalui tulisan, yaitu:
    1. Susunan tatabahasa dan struktur kalimat dapat disempurnakan.
    2. Hasil karya tulis dapat diteliti ulang untuk lebih disempurnakan.
    3. Pembahasan dan sistematika berfikir, alur berfikir dapat dikaji ulang sehingga lebih sempurna dan sistematis.
    4. Memiliki nilai dokumenter yang cukup tinggi, karena dapat dibaca ulang.
    5. Dapat menyebarluaskan informasi dan mudah diperoleh semua diperoleh semua orang.
    Kelemahan komunikasi dalam bentuk tulisan, yaitu:
    1. Tidak semua orang mampu memahami isi pemikiran, karena hal ini memerlukan wawasan pengetahuan yang luas untuk mencernanya.
    2. Jarak komunikasi dan psikologis antara penulis denganpembaca masih terlalu jauh atau lebar, karena penulis dan pembaca tidak berkomunikasi secara langsung.

    Komentar oleh agus syufrianto | Juni 19, 2014 | Balas

  118. nama : Agus Syufrianto
    Nim : C1B011105
    jurusan : Manajemen

    Mengembangkan ide, sikap, dan skill untuk menjadi wirausahawan yang sukses

    Abstact
    Disaat ini, pengembangan ide sikap dan skill untuk menjadi wirausaha itu sangat lah sulit dilakukan karena kurangnya minat seseorang untuk menjadi wirausaha, hal ini disebabkan oleh pemikiran yang kurang kreatif, sikap malas yang berlebihan, sehingga seseorang enggan untuk memulai menjadi wirausaha. Padahal, menjadi wirausaha sangatlah bagus, walaupun banyak pesaing lain, kita harus tetap bias bersaing secara sehat, maka dari itu sangat di butuhkan ide yang sangat kreatif, sikap dan skill yang matang agar bias menjadi wirausaha yang sukses, hal ini bertujuan untuk mengembangkan ide yang ada didalam pemikiran seseorang agar bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat sekitar, untuk menyikapi hal tersebut maka di dibutuhkan orang-orang yang terampil, kreatif, dengan sikap yang bagus

    kata kunci : mengembangkan, ide, sikap, skill wirausaha

    Komentar oleh agus syufrianto | Juni 19, 2014 | Balas

  119. Selamat pagi Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.
    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen B 2013:
    Nama : Muhammad Arip
    Nim : C1B013044
    MANAJEMEN B 2013
    Topik : Disiplin
    Sikap Disiplin Dalam Kewirausahaan

    Disiplin bisa diartikan sebagai sikap paham akan tanggungjawab dan tetap bersikap profesional dan tidak terpengaruh oleh emosi internal. Jika seorang yang disipilin memiliki suatu pekerjaan dengan deadline tertentu, maka ia akan tetap bekerja walaupun dalam keadaan marah, bosan, atau badmood.

    Disiplin dapat menjaga konsistensi atas tindakan yang dilakukan. Disiplin dijadikan sebagai patokan penilaian pribadi yang berdampak luas. Seseorang dengan sikap disiplin mempunyai nilai lebih di mata orang lain karena disiplin dapat meningkatkan kredibilitas. Disiplin merupakan salah satu bentuk pembuktian kualitas diri karena tidak semua orang bisa menjadi pribadi yang disiplin. Contohnya jika Anda menaruh papan bertuliskan “hari Minggu tetap buka” pada jendela depan toko Anda dan pelanggan menemukan toko Anda tutup pada hari Minggu ia berkunjung, maka penilaiannya terhadap toko Anda akan menurun dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pada toko Anda.Usaha yang sukses tentunya tidak terlepas dari pribadi yang kuat. Pribadi yang kuat bisa terlihat dari seberapa disiplinnya seseorang dalam melakukan kewajibannya tanpa terpengaruh oleh faktor lain terutama faktor emosi pribadi. Disiplin menciptakan komitmen dan konsistensi yang menjadi kunci utama wirausaha.
    Kata kunci: Disiplin,pribadi,usaha.

    Komentar oleh muhammad arip | Juni 19, 2014 | Balas

  120. NAMA :DESGITA DWI PURDINI
    NIM : C1B013065
    KELAS :MANAJEMEN B 2013

    ABSTRAK

    “Keberanian dalam kewirausahaan”

    Keberanian membuka peluang. Karena dengan bekal keberanian, di saat anda mempunyai ide bisnis yang bagus, ide ini bisa anda presentasikan kepada pemilik modal. Problem permodalan pun terselesaikan berkat sikap mental positif dalam diri anda.Kewirausahaan adalah semangat seseorang, nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan piahak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan Negara. dalam menjalankan kewirausahaan butuh keberanian,karena dari niat keberanian kita akan bisa melakukannya .dalam menjalankan kewirausahaan harus punya prinsip yang kuat.kita tahu di dalam melakukan kewirausahaan pasti ada kendala-kendala,kerugian,maupun keuntungan.semua itu harus dihadapi dengan tegas dan kita harus menerima resikonya.oleh karena itu untuk memulai suatu bisnis harusla mencari tau dulu informasi-informasi ynag akan di lakukan .untuk memulai bisnis itu bisa mulai dari bisnis kecil hingga bisnis besar,memulai bisnis dari kecil kita akan mengetahui lebih kedepannya dan memotivasi kita untuk bisnis lebih maju dan besar.bekerja sama dalam suatu tim seperti perusahaan lain,karena dengan bekerja sama maka akan mendapatkan pelajaran yang lebih maksimal dan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang dapat di pelajari untuk membantu menciptakan pemikiran yang baik,dan member inovasi agar menjadi pengusaha yang sukses

    Kata kunci: keberanian,kemauan,pemikiran ide

    Komentar oleh desgita dwi purdini | Juni 19, 2014 | Balas

  121. Dunia wirausaha sekarang sudah sangat luas, dengan memanfaatkan peluang yang ada saja sebagai individu kita sudah bisa membuka usaha yang diinginkan. Apalagi sekarang wirausaha sangat diminati karena inovasi-inovasi yang kreatif bisa mempengaruhi para konsumen untuk membeli barang tersebut sehingga memenuhi kebutuhannya sebagai lifestyle para konsumen.

    Membangun diri untuk membuka usaha memang tidak mudah apalagi kalau modal tidak ada ataupun susah untuk didapatkan, tetapi apabila niat membuka usaha tidak ada maka semakin sulit untuk menjadi wirausaha yang sejati, dimana wirausaha sekarang sangat besar peluangnya untuk menaikkan pendapatan individu sebagai memenuhi kebutuhan pasar dan membuka lowongan pekerjaan bagi para pengangguran. Hal ini juga menjadi kendala diindonesia, walaupun wirausaha sudah sangat lumrah didengar, tetapi kesadaran untuk berwirausaha sulit dijumpai saat ini, dikarenakan keadaan masyarakat indonesia yang terbiasa dengan kehidupan yang konsumtif dan hedonis. Dunia wirausaha sekarang sudah merambah ke dunia kaum hawa, bahkan dengan membuka usaha seperti aneka toko kue sangat mudah ditemui sekarang bahkan sudah banyak para ibu-ibu yang sukses dan memenuhi standar kehidupannya dengan berwirausaha. Oleh karena itu kunci berwirausaha untuk bisa sukses dibutuhkannya kerjasama yang baik didalam usaha tersebut, apabila seorang ibu-ibu saja bisa sukses pasti ada faktor yang mempengaruhinya. Dimana kerjasama sangat dibutuhkan dalam hal apapun untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan, tetapi dalam suatu wadah yang salah satunya saja tidak ada yang baik tujuan tersebut sulit untuk diraih, kecuali apabila dalam wadah tersebut terdapat pribadi yang tegas dan bisa mempengaruhi salah satunya tersebut agar lebih baik maka tujuan dapat dicapai sesuai dengan keinginan. Didalam organisasi saja apabila ingin mencapai tujuan secara efesien dan efektif dibutuhkan kerjasama yang kuat agar tercapainya tujuan yang telah dibuat. Sama halnya dengan berwirausaha ini apabila kerjasama yang dibentuk oleh atasan bisa membuat para pekerjanya mampu untuk mengolah diri agar giat untuk bekerja maka keuntungan yang akan diinginkan mudah tercapai sehingga modal untuk berwirausaha bisa diputar balik (feedbacknya). Jadi berwirausaha pun bisa menaikkan pendapatan masyarakat dan membuka lowongan pekerjaan sehingga bisa membantu peran pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dalam bidang ekonomi. 

    Kata kunci: kerjasama, peluang, wirausaha dan pengangguran

    Komentar oleh Nama: Dhini Mardia Nim : C1B013063 Kelas : Manajemen B 2013 Judul : Mengembangkan Kerjasama yang Baik dalam Berwirausaha | Juni 19, 2014 | Balas

  122. “Mengembangkan Kerjasama yang Baik dalam Berwirausaha”

    “ABSTRAK”

    Dunia wirausaha sekarang sudah sangat luas, dengan memanfaatkan peluang yang ada saja sebagai individu kita sudah bisa membuka usaha yang diinginkan. Apalagi sekarang wirausaha sangat diminati karena inovasi-inovasi yang kreatif bisa mempengaruhi para konsumen untuk membeli barang tersebut sehingga memenuhi kebutuhannya sebagai lifestyle para konsumen.

    Membangun diri untuk membuka usaha memang tidak mudah apalagi kalau modal tidak ada ataupun susah untuk didapatkan, tetapi apabila niat membuka usaha tidak ada maka semakin sulit untuk menjadi wirausaha yang sejati, dimana wirausaha sekarang sangat besar peluangnya untuk menaikkan pendapatan individu sebagai memenuhi kebutuhan pasar dan membuka lowongan pekerjaan bagi para pengangguran. Hal ini juga menjadi kendala diindonesia, walaupun wirausaha sudah sangat lumrah didengar, tetapi kesadaran untuk berwirausaha sulit dijumpai saat ini, dikarenakan keadaan masyarakat indonesia yang terbiasa dengan kehidupan yang konsumtif dan hedonis. Dunia wirausaha sekarang sudah merambah ke dunia kaum hawa, bahkan dengan membuka usaha seperti aneka toko kue sangat mudah ditemui sekarang bahkan sudah banyak para ibu-ibu yang sukses dan memenuhi standar kehidupannya dengan berwirausaha. Oleh karena itu kunci berwirausaha untuk bisa sukses dibutuhkannya kerjasama yang baik didalam usaha tersebut, apabila seorang ibu-ibu saja bisa sukses pasti ada faktor yang mempengaruhinya. Dimana kerjasama sangat dibutuhkan dalam hal apapun untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan, tetapi dalam suatu wadah yang salah satunya saja tidak ada yang baik tujuan tersebut sulit untuk diraih, kecuali apabila dalam wadah tersebut terdapat pribadi yang tegas dan bisa mempengaruhi salah satunya tersebut agar lebih baik maka tujuan dapat dicapai sesuai dengan keinginan. Didalam organisasi saja apabila ingin mencapai tujuan secara efesien dan efektif dibutuhkan kerjasama yang kuat agar tercapainya tujuan yang telah dibuat. Sama halnya dengan berwirausaha ini apabila kerjasama yang dibentuk oleh atasan bisa membuat para pekerjanya mampu untuk mengolah diri agar giat untuk bekerja maka keuntungan yang akan diinginkan mudah tercapai sehingga modal untuk berwirausaha bisa diputar balik (feedbacknya). Jadi berwirausaha pun bisa menaikkan pendapatan masyarakat dan membuka lowongan pekerjaan sehingga bisa membantu peran pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dalam bidang ekonomi.

    Kata kunci: kerjasama, peluang, wirausaha, pengangguran

    Komentar oleh Nama: Dhini Mardia Nim : C1B013063 Kelas : Manajemen B 2013 | Juni 19, 2014 | Balas

  123. Selamat malam Pak.Jo , salam sejahtera.
    Saya mahasiswa Manajemen.
    Nama : Egi Sastra Andika
    NIM : C1B013011
    Kelas : Manajemen A 13′

    ABSTRAK

    KESEDERHANAAN FENOMENA KEWIRAUSAHAAN DAN KEHARUSAN DALAM MENGGAULINYA

    Berwirausaha adalah suatu kegiatan yang sederhana untuk menjadi pilihan hidup manusia. Hidup dinegara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, membuat Indonesia menjadi negara yang ideal untuk berwirausaha. Suatu negara bisa disebut negara maju jika memiliki 2 persen pewirausaha dari jumlah penduduknya, hanya 2 persen. Lantas kenapa Indonesia belum menjadi negara maju ?, maka ada beberapa aspek yang harus dibentuk. Jika Indonesia memiliki alam yang siap digarap oleh pewirausaha, maka yang selanjutnya harus dibentuk adalah manusia yang siap berwirausaha. Maka congratulation untuk FE menjadi FEB. Selain mepelajari ilmu tertulis seperti membentuk VISI manusia seperti membentuk kreatifitas, ide inovatif, peluang dan cara membuat pilihan, hal yang tidak kalah penting dalam membentuk jiwa kewirausahaan adalah menemukan motifasi yang dapat memberi semangat tersendiri dalam berwirausaha. contohnya adalah Jika dinegara maju seperti Amerika yang masyarakatnya lebih memilih bekerja diswasta dari pada pegawai negeri, atau masyarakatnya lebih memilih pensiun dini karena telah memiliki modal untuk berwirausaha, maka fenomena sebaliknya terjadi di Indonesia yang memperebutkan kursi pegawai negeri dengan menghabiskan sejumlah uang. Selain menyelamatkan diri sendiri, berwirausaha juga dapat menyelamatkan orang lain dengan memberi lapangan pekerjaan. Sehingga pewirausaha juga dapat membantu negara dari meningkatnya pengangguran, jadi seorang pewirausaha dapat membantu dari hal kecil ke hal yang besar. Bukan tidak masuk akal jika ada teman yang bergurau bahwa pengusaha adalah orang pertama yang masuk surga karena menyelamatkan nyawa banyak orang.

    Kata kunci : Fenomena, Kreatifitas, ide inovatif, peluang, sederhana, motivasi

    Komentar oleh Egi sastra andika | Juni 19, 2014 | Balas

  124. Nama : Seva nopia rada
    NIM : C1B013024
    Kelas : Manajemen A
    Tema : Tujuan diubahnya fakultas ekonomi menjadi fakultas ekonomi dan bisnis

    ABSTRAK

    ” Mahasiswa mampu bersaing didunia bisnis baik skala lokal maupun skala Internasional”

    Indonesia pada era ini sudah banyak menampung para sarjana yang belum mendapat pekerjaan. Hal demikian dapat terjadi karna para sarjana yang dihasilkan oleh fakultas ekonomi tidak ditanamkan jiwa bisnis, mereka hanya dibekali bagaimana kerasnya persaingan didunia kerja, sehingga yang ditanamkan hanya sebatas kemampuan mengenai ilmu ekonomi bukan ilmu bisnis. Dari pemikiran itulah muncul gagasan baru untuk menambahkan kata “bisnis” pada fakultas ekonomi. Tujuan dari ditambahkannya kata “bisnis” pada fakultas ekonomi adalah agar fakultas ekonomi dapat menghasilkan sarjana- sarjana yang dapat berfikir dan bertindak dengan pemikiran bisnis yang lebih baik. Serta dapat dengan sigap menangkap dan mengembangkan peluang- peluang bisnis yang ada. Gagasan ini pun diharapkan dapat memacu pemikiran mahasiswa lebih jauh tentang bisnis. Agar mahasiswa yang dikemudian hari akan menjadi sarjana, dapat bersaing didunia bisnis bukan hanya skala lokal, melainkan juga skala internasional. Bisnis lokal adalah adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa pasarnya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara. Jenis perusahaan ini masih bersifat sederhana dan tidak kompleks. Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Dan perubahan nama ini diharapkan berdampak lebih jauh untuk mengurangi tingkat pengangguran, karena mahasiswa yang berjiwa bisnis akan lebih jauh berfikir untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
    kata kunci : bisnis lokal, bisnis internasional, kemandirian, pemikiran bisnis.

    Komentar oleh seva nopia rada | Juni 20, 2014 | Balas

  125. ABSTRAK

    “Mengembangkan Kerjasama yang Baik dalam Berwirausaha”

    Dunia wirausaha sekarang sudah sangat luas, dengan memanfaatkan peluang yang ada saja sebagai individu kita sudah bisa membuka usaha yang diinginkan. Apalagi sekarang wirausaha sangat diminati karena inovasi-inovasi yang kreatif bisa mempengaruhi para konsumen untuk membeli barang tersebut sehingga memenuhi kebutuhannya sebagai lifestyle para konsumen.

    Membangun diri untuk membuka usaha memang tidak mudah apalagi kalau modal tidak ada ataupun susah untuk didapatkan, tetapi apabila niat membuka usaha tidak ada maka semakin sulit untuk menjadi wirausaha yang sejati, dimana wirausaha sekarang sangat besar peluangnya untuk menaikkan pendapatan individu sebagai memenuhi kebutuhan pasar dan membuka lowongan pekerjaan bagi para pengangguran. Hal ini juga menjadi kendala diindonesia, walaupun wirausaha sudah sangat lumrah didengar, tetapi kesadaran untuk berwirausaha sulit dijumpai saat ini, dikarenakan keadaan masyarakat indonesia yang terbiasa dengan kehidupan yang konsumtif dan hedonis. Dunia wirausaha sekarang sudah merambah ke dunia kaum hawa, bahkan dengan membuka usaha seperti aneka toko kue sangat mudah ditemui sekarang bahkan sudah banyak para ibu-ibu yang sukses dan memenuhi standar kehidupannya dengan berwirausaha. Oleh karena itu kunci berwirausaha untuk bisa sukses dibutuhkannya kerjasama yang baik didalam usaha tersebut, apabila seorang ibu-ibu saja bisa sukses pasti ada faktor yang mempengaruhinya. Dimana kerjasama sangat dibutuhkan dalam hal apapun untuk mencapai keberhasilan yang diinginkan, tetapi dalam suatu wadah yang salah satunya saja tidak ada yang baik tujuan tersebut sulit untuk diraih, kecuali apabila dalam wadah tersebut terdapat pribadi yang tegas dan bisa mempengaruhi salah satunya tersebut agar lebih baik maka tujuan dapat dicapai sesuai dengan keinginan. Didalam organisasi saja apabila ingin mencapai tujuan secara efesien dan efektif dibutuhkan kerjasama yang kuat agar tercapainya tujuan yang telah dibuat. Sama halnya dengan berwirausaha ini apabila kerjasama yang dibentuk oleh atasan bisa membuat para pekerjanya mampu untuk mengolah diri agar giat untuk bekerja maka keuntungan yang akan diinginkan mudah tercapai sehingga modal untuk berwirausaha bisa diputar balik (feedbacknya). Jadi berwirausaha pun bisa menaikkan pendapatan masyarakat dan membuka lowongan pekerjaan sehingga bisa membantu peran pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dalam bidang ekonomi.

    Kata kunci: kerjasama, peluang, wirausaha dan pengangguran

    Komentar oleh Nama: Dhini Mardia Nim : C1B013063 Kelas : Manajemen B 2013 | Juni 20, 2014 | Balas

  126. Selamat sore Pak Johannes
    Salam sejahtera bagi kita semua

    Nama : Putri Lailathul Husna
    NIM : C1B013056
    Kelas : MGT-B 2013
    Judul : Kiat Sukses Mahasiswa Dalam Berbisnis

    ABSTRAK

    Bisnis adalah peluang usaha yang kita kelola dengan satu atau dua orang lebih yang mendatangkan keuntung atau laba bagi pelakunya, serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Untuk berbisnis tentunya tidaklah mudah, apalagi bagi seorang mahasiswa yang harus berkutat dengan tugas-tugasnya. Kemudian untuk memulai bisnis tentunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Sangat diperlukan keberanian membaca peluang, mengambil resiko, dan adanya komunikasi yang baik dengan pelanggan, serta adanya kemauan yang kuat. Dengan adanya keberanian kita dapat mencoba dan memulai untuk mendekatkan peluang yang ada dengan kenyataan menuju sukses dalam berbisnis. Setelah adanya keberanian untuk memulai usaha, tentunya kita menyusun rencana tentang bisnis yang akan dibuat atau dikembangkan, salah satu cara untuk menyusun rencana perlu mencari dan menemukan jawaban terhadap 6 (enam) 5W+1H tentang bisnis yang akan dimulai. Apa yang akan dibisniskan, dimana bisnis itu dilkukan (dikalangan apa kita akan menargetkan bisnis itu), kapan memulai bisnis, kepada siapa kita menargetkan bisnis (menjual produk), dan bagaimana kita mempersiapkan ide, inovasi, modal, dan bagaimana kita menjalankan bisnis. Agar perencanaan tersebut tercapai, maka rencana harus mengandung unsur-unsur, yaitu adanya unsur tujuan; rencana harus memiliki rumusan tujuan yang jelas, unsur kebijaksanaan; rencana untuk mencapai tujuan harus dijelaskan secara garis besarnya, adanya unsur progress, dan rencana harus ditetapkan standar-standar yang hendak dicapai.

    Kata kunci: bisnis, sukses, mahasiswa, rencana

    Komentar oleh Putri Lailathul Husna | Juni 20, 2014 | Balas

  127. NAMA : DIKKY FEBRIAWAN
    NIM : C1B013019
    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    ABSTRAK

    KEGAGALAN MANUSIA,BISNIS DAN KEWAJIBANNNYA

    ‘’berani karena nekat itu semua orang bisa melakukannya.berani karena tahu jalannya… itu tidak lah banyak yang mempersiapkannya’’

    akhir-akhir ini banyak yang ingin belajar bisnis dengan cita cita yang mulia yaitu ingin menjadi pengusaha yang sukses.namun, niat itu sering di urungkan karena sering mendengar cerita ‘’gagal’’ dari teman temannya yang gagal dalam menjalankan bisnisnya hingga berakhir pada kebangkrutan.hal itu lah yang membuat seseorang semakin surut untuk berkarir di dunia bisnis.begitu pula saat seseorang menerima saran dari orang tua atau anggota keluarganya yang selalu saja berkata ”jangan lah menjadi seorang pengusaha,karena banyak terkandung resiko di dalamnya’’ wahh.. samikin surut lah jiwa wirausahawan.semua itu menjadi informasi yang menakutkan mengenai pilihan karir sebagai pengusaha.tetapi,apakah semua itu benar….?? Hmmm,, tidak salah, tetapi juga tidak semuanya benar.

    saya sendiri yang baru saja akan bejabat tangan dengan dunia “bisnis” mengalami tekanan batin dan mental yang sama mengenai ketakutan akan kebangkrutan. namun, walaupun saya baru berumur 19 tahun yang dalam dunia bisnis ini adalah usia yang sangat muda dan minim pengalaman, saya telah mengalami berbagai hal masalah yang berkaitan dengan ‘’kebangkrutan’’, masalah yang saya maksud di sini adalah tentang kehilangan benda atau materi yang sangat berharga dan bahkan jika saya berusaha mengkalkulasikannya bisa setara dengan biaya sampai tamat S1.namun, saya tidak sampai harus meratapi kehilangan,terpuruk dengan rasa penyesalan, yang membuat saya bisa seperti itu karena memegang teguh perinsip saya yaitu ‘’ jangan lah menghitung/menyesalkan apa yang telah hilang darimu,ingatlah masih banyak yang tersisa padamu’’ perjuangkan !!

    Kata kunci : bisnis,kegagalan,kewajiban

    Komentar oleh dikky febriawan | Juni 20, 2014 | Balas

  128. Nama : Sisilia Theresia
    NIM : C1B013092
    Kelas : Manajemen G

    ABSTRAK

    “Torehan Nyata untuk Kemandirian Bangsa dimulai dari Mahasiswa”

    Dengan mengusung tema ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positfi terhadap upaya kemandirian dari individu bangsa ini yang terwakilkan oleh mahasiswa dan menunjukkan antusiasme yang besar dalam berwirausaha dari mahasiswa yang meningkat setiap tahunnya. Sepantasnya mahasiswa berkontribusi besar secara nyata untuk masa depan bangsa, karena mahasiswa memegang peran besar dalam hal tersebut. Kewirausahaan adalah penting untuk menciptakan lapangan kerja dan peluang. Tidak hanya menciptakan pembangunan ekonomi, namun juga kewirausahaan yang memberdayakan masyarakat untuk membentuk masa depan mereka sendiri.

    Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia. Semakin banyak usaha kecil dan menengah yang terus berkembang maka akan semakin baik pula perekonomian Indonesia. Dengan percaya akan hal itu, pemerintah terus mendukung berkembangnya usaha kecil dan menengah dengan memberikan berbagai macam kegiatan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan potensi berwirausaha.

    Untuk itu, menjadi salah satu masyarakat yang terlibat dalam pembangunan bangsa tidak harus duduk di bangku pemerintahan. Dengan bermodalkan ide kreatif dan kemauan yang kuat, kita dapat menjadi salah satu agen pembangunan bangsa dalan bidang ekonomi, yaitu dengan berwirausaha bahkan di usia yang masih belia

    Komentar oleh Sisilia Theresia | Juni 20, 2014 | Balas

  129. Selamat malam pak Johannes
    salam sejahtera untuk kita semua

    ABSTRAK
    Muhammad Arif. NIM. C1B013061. Ide dan Peluang Melalui Kerja Sama, Inovasi Baru dan Pengolahan Produk T.A 2014. Karya Ilmiah. Program Study Bahasa Idonesia, Jurusan Manajemen B, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jambi. 2014
    Permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana cara menemukan peluang usaha dengan cara mengemukakan ide-ide dan gagasan yang bertujuan untuk mengurangi pengangguran yang ada di kota Jambi dan daerah sekitarnya dengan mengadakan kerja sama dengan perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar sekalipun.
    Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah pengamatan dan dialog dengan tenaga kerja. Subjek dalam penelitian adalah tenaga kerja dan para pengusaha. Objek penelitiannya adalah pekerjaan apa yang mereka lakukan dan seberapa besar penghasilan mereka dalam satu bulan.
    Dari hasil penelitian dengan melakukan pengamatan dan dialog tersebut dapat ditemukan bahwa tenaga kerja dapat bekerja dengan baik apabila adanya kerja sama antara pengusaha dan dan tenaga kerja, dapat mengolah produk menjadi yang lebih menarik lagi atau disebut juga dengan melakukan inovasi. Semakin banyak pengusaha yang membuka usaha kecil, menengah dan besar maka peluang untuk mengurangi pengangguran sangat besar. Sedangkan untuk penghasilan untuk tenaga kerja tersebut adalah jika bekerja diperusahaan menengah dan perusahaan besar mereka akan memperoleh penghasilan UMP (Upah Minimum Provinsi) RP 1.500.000,- perbulannya. Untuk pekerjaannya adalah sebagai karyawan perusahaan dan menjadi buruh, buruh tidak memiliki penghasilan tetap karena sesuai dengan pekerjaannya. Jika mereka banyak bekerja maka penghasilannya akan lumayan banyak.
    Sedangkan untuk meminimumkan persaingan secara tidak sehat antara pengusaha satu dengan pengusaha yang lainnya yaitu dengan melakukan koordianasi dan interaksi yang baik agar tidak terjadinya monopoli harga barang.
    Sehingga penulis dapat menyimpulkan adanya interaksi dan komunikasi yang baik dapat menciptakan keharmonisan hubungan antara pihak pengusaha dan tenaga kerja, antara pihak pengusaha satu dan pihak pengusasaha yang lain tidak terjadi monopoli harga produk, sedangkan untuk mengurangi pengangguran yaitu menciptakan lapangan pekerjaan dengan mendirikan perusahaan kecil,menengah hingga perusahaan besar.

    Komentar oleh Muhammad Arif C1B013061 | Juni 20, 2014 | Balas

  130. NAMA : IRMAN MAYLOZI
    NIM : C1B013007
    KELAS : MANAJEMENT(A)2013
    ABSTRAK”MANAJER VS PEMIMPIN”
    Pemimpin memiliki kualitas-kalitas tertentu yang akan menjadikannya pemimpin dalam segala situasi, seperti : Inisiatif, determinasi, kesabaran, dan sebagainya.
    Satu-satunya kualitas yang sesuai dengan kepemimpinan dari semua tadi adalah keberanian. Namun kualitas keberanian saja tidak cukup untuk membentuk ciri khas. Seringkali dikemukakan pandangan yang menyatakan bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibentuk.
    Pemimpin cendenrung mentoleransi kekacauan atau kurangnya struktur dalam organisasi dengan menunda pengambilan keputusan. Sebaiknya,manager cenderung berusaha mempertahankan ketertiban, pengendalian dan penyelesaian masalah secepatnya.
    Pemimpin lebih berfokus pada menciptakan perubahan, menetapkan harga arah tujuan melalui visi dan strategi, dan memotivasi sumber daya manusia agar bergerak menuju visi dan misi yang sama. Pemimpin mampu membuat orang lain percaya akan adanya masa depan yang lebih baik, dan memotivasi mereka untuk berinisiatif mencapai suatu visi. Pemimpin mampu menimbulkan rasa kepemilikan dan kebersamaan.
    Manager cenderung memprioritaskan stabilitas organisasi dengan berusaha mengurangi ketidakpastian dalam menghadapi suatu situasi kompleks. Oleh karena itu, manager lebih berfokus pada perencanaan dan penganggaran, pengorganisasian dan pengadaan sumber daya, serta penyelesaian masalah.
    Memang, keterampilan memimpin dan keterampilan mengelola dapat dimiliki oleh satu orang. Namun, biasanya seorang pemimpin murni cenderung kurang mampu mengola organisasi dan seorang manager murni cenderung kurang mampu memimpin organisasi.
    Sikap pemimpin dan sikap manager dapat bertolak belakang sehingga kita perlu mengidentifikasi situasi dimana kita perlu bersikap sebagai seorang pemimpin, situasi dimana kita perlu bersikap sebagai seorang manager dan situasi dimana kita perlu bersikap sebagai keduanya.

    Kata kunci: Manajer bukan Pemimpin,inisiatif,determinasi,visi,misi dan strategi

    Komentar oleh IRMAN MAYLOZI | Juni 21, 2014 | Balas

  131. Selamat siang pak jo

    Nama:Ina Natalia Sari
    Nin :C1B013049
    Kelas:Manajemen B

    Abstrak

    Mengembangkan Karya Dalam Berbisnis
    Mendengar kata-kata bisnis semua orang berfikiran jika bisnis itu identic dengan kegiatan yang menguntungkan atau memperkaya diri sendiri dan kelompok dari apa yang telah dikerjakan. Dan bisnis terkadang dianggap hal yang sepele, orang beranggapan jika kita berbisnis yang kita perlu kan adalah modal dan relasi yang banyak.Tetapi dalam era global pada saat ini,bersaing dalam kreativitas itu lebih perlu dan sangat penting dalam berbisnis.Mengembangkan karya dan mengangkat nya dalam dunia bisnis itu sulit dilakukan, sebab hanya orang-orang yang mempunyai skil dan kretifitas tinggi dalam berkaryalah yang bisa melakukan hal itu.Pengembangan karya dalam berbisnis memerlukan inovasi, skil, dan kreatifitas dari wirausaha-wirausaha muda saat ini.Persaingan yang semakin besar dari pihak-pihak luar maupun dalam negeri membuat kita lebih kerja keras dalam mendesain hasil karya kita agar tidak kalah saing. Kembangkan karya dalam bentuk sedimikian rupa agar lebih cepat dilirik dan diminati halayak banyak, jadi berbisnis bukan bagaimana kita bisa mendapat untung yang banyak saja tetapi mempertahankan dan memperkembangkan hasil karya kita itu juga sangat penting.

    Komentar oleh Ina natalia sari | Juni 21, 2014 | Balas

  132. Selamat siang Bapak Johannes,

    Nama : Rena Setyowati
    Nim : C1B013042
    Kelas : Manajemen B

    Judul : Aspek Lingkungan dalam Lingkungan Bisnis
    Di dalam ilmu bisnis, kita harus memahami bagaimana keadaan lingkungan bisnis yang kita lakukan. Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dimulai dari faktor makro ekonomi,sosial,politik,kepedulian akan lingkungan masyarakat sekitar, penting untuk di pertimbangkan. Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan menghasilkan keuntungan yang maksimalkan. Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ektern). Oleh karena itu lingkungan bisnis di klasifikasikan menjadi lingkungan internal dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui weakness(kelemahan) perusahaan. Lingkungan eksternal di bagi menjadi lingkungan mikro dan libgkungan makro. Lingkungan mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi-reaksi terhadap faktor-faktor penentu opportunity(peluang pasar) dan juga threat(ancaman dari luar). Sedangkan lingkungan makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan diluar perusahaan.

    Kata kunci : bisnis,lingkungan,lingkungan bisnis,peluang.

    Komentar oleh Rena Setyowati | Juni 21, 2014 | Balas

  133. Selamat siang Bapak Johannes,

    Nama : Rena Setyowati
    Nim : C1B013042
    Kelas : Manajemen B

    Judul : Aspek Lingkungan dalam Lingkungan Bisnis
    Di dalam ilmu bisnis, kita harus memahami bagaimana keadaan lingkungan bisnis yang kita lakukan. Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dimulai dari faktor makro ekonomi,sosial,politik,kepedulian akan lingkungan masyarakat sekitar, penting untuk di pertimbangkan. Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan menghasilkan keuntungan yang maksimalkan. Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ektern). Oleh karena itu lingkungan bisnis di klasifikasikan menjadi lingkungan internal dari lingkungan eksternal. Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan strength(kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui weakness(kelemahan) perusahaan. Lingkungan eksternal di bagi menjadi lingkungan mikro dan libgkungan makro. Lingkungan mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi-reaksi terhadap faktor-faktor penentu opportunity(peluang pasar) dan juga threat(ancaman dari luar). Sedangkan lingkungan makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan diluar perusahaan.

    Kata kunci :
    bisnis,lingkungan,lingkungan bisnis,peluang.

    Komentar oleh Rena Setyowati | Juni 21, 2014 | Balas

  134. NAMA : ILHAM PADILAH
    NIM : C1B013002
    KELAS :MANAJEMEN A 2013

    ABSTRAK

    “Perlunya Kreativitas Mahasiswa Dalam Kewirausahaan”

    Kewirausahaan merupakan kegiatan yang sangat banyak digeluti dalam masyarakat. Karena hanya dengan berwirausaha masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Disini, sebagai mahasiswa fakultas ekonomi universitas jambi, mau tidak mau harus terjun dalam kegiatan wirausaha.
    Apalagi sekarang dengan telah digantinya nama fakultas ekonomi menjadi fakultas ekonomi dan bisnis. Sekarang yang diperlukan adalah kreativitas mahasiswa dalam kegiatan wirausaha tersebut.
    Untuk membentuk mahasiswa yang kreativ, harus dilatar belakangi dengan pendidikan kewirausahaan yang mampu membekali mahasisiwa untuk mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja ketika yang bersangkutan menyelesaikan studinya. Mahasiswa kreativ juga dibentuk melalui kondisi mental yang kuat dalam menghadapi berbagai halangan dan rintangan kedepannya.
    Apalagi sekarang ini persaingan dalam wirausaha diIndonesia sudah mulai meningkat dimata dunia. Maka dengan kreativitas mahasiswa, ini dianggap akan bias membuat gebrakan baru yang akan meningkatkan kualitas wirausaha diIndonesia.
    Bukan hanya itu, peran lembaga pemerintah juga diperlukan untuk menunjang sarana dan prasarana agar kegiatan ini berjalan lebih lancer dan bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ketahun.

    Kata kunci : Kreativitas, lembaga pemerintah, pertumbuhan ekonomi

    Komentar oleh ILHAM PADILAH | Juni 21, 2014 | Balas

  135. selamat sore pak

    Nama : ELISHA
    Nim : C1B013047
    Kelas : Manajemen B 2013

    Abstrak

    HAL-HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM MEWUJUDKAN KEWIRAUSAHAAN
    Dalam mewujudkan kewirausahaan banyak hal-hal penting yang menjadi pelaksananya kewirausahaan, seperti 6m yaitu man,money,method,modald,materials,machine. Unsur-unsur inilah yang akan memicu pelaksanaan kewirausahaan. Jika salah satu dari unsure tersebut tidak ada maka dalam mewujudkan kewirausahaan tersebut tidak bisa berjalan efektif dan efisien. Dalam mewujudkan kewirausahaan kita harus bekerja keras untuk membangun system dengan menggunakan unsur-unsur 6m tersebut. Unsur-unsur untuk mewujudkan kewirausahaan saling berkaitan, jika manusianya kreatif tetapi material nya kurang maka kewirausahaan itu tidak akan terwujudkan. Berwirausahaan menghasilkan uang untuk kepentingan kita sendiri. Maka dari hasil yang kita peroleh bisa menambah modal untuk mewujudkan kewirausahaan semakin berkembang. Metode dalam kewirausahaan harus strategis mungkin untuk mensiasati perkembangan usaha. Untuk mewujudkan kewirausahaan kita tidak boleh menganggap gampang, hal-hal yang dibutuhkan untuk melanjutkan wirausaha. Berwirausaha merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan maka kita harus kerja keras untuk mewujudkan kewirausahaan yang maju dan bisa bersaing dengan wirausaha-wirausaha yang lain.

    Komentar oleh ELISHA | Juni 21, 2014 | Balas

  136. Nama :Ina Natalia Sari
    Nim :C1B013049
    Kelas :Manajemen B 2013

    Abstrak
    MengembangkanKaryaDalamBerbisnis
    Mendengar kata-kata bisnis semua orang berfikiran jika bisnis itu identic dengan kegiatan yang menguntungkan atau memperkaya diri sendiri dan kelompok dari apa yang telah dikerjakan. Dan bisnis terkadang dianggap hal yang sepele, orang beranggapan jika kita berbisnis yang kita perlu kan adalah modal dan relasi yang banyak. Tetapi dalam era global pada saat ini,bersaing dalam kreativitas itu lebih perlu dan sangat penting dalam berbisnis.Mengembangkan karya dan mengangkatnya dalam dunia bisnis itu sulit dilakukan, sebab hanya orang-orang yang mempunyai skil dan kretifitas tinggi dalam berkaryalah yang bisa melakukan hal itu. Pengembangan karya dalam berbisnis memerlukan inovasi, skil, dan kreatifitas dari wirausaha-wirausaha muda saat ini. Persaingan yang semakin besar dari pihak-pihak luar maupun dalam negeri membuat kita lebih kerja keras dalam mendesain hasil karya kita agar tidak kalah saing. Kembangkan karya dalam bentuk sedimikian rupa agar lebih cepat dilirik dan diminati halayak banyak, jadi berbisnis bukan bagaimana kita bisa mendapat untung yang banyak saja tetapi mempertahankan dan memperkembangkan hasil karya kita itu juga sangat penting.

    Komentar oleh Ina natalia sari | Juni 21, 2014 | Balas

  137. Selamat sore pak

    Nama: ELISHA
    Nim: C1B013047
    Kelas : Manajemen B 2013

    Abstrak
    HAL-HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM MEWUJUDKAN KEWIRAUSAHAAN
    Dalam mewujudkan kewirausahaan banyak hal-hal penting yang menjadi pelaksananya kewirausahaan, seperti 6m yaitu man,money,method,modald,materials,machine. Unsur-unsur inilah yang akan memicu pelaksanaan kewirausahaan. Jika salah satu dari unsure tersebut tidak ada maka dalam mewujudkan kewirausahaan tersebut tidak bisa berjalan efektif dan efisien. Dalam mewujudkan kewirausahaan kita harus bekerja keras untuk membangun system dengan menggunakan unsur-unsur 6m tersebut. Unsur-unsur untuk mewujudkan kewirausahaan saling berkaitan, jika manusianya kreatif tetapi material nya kurang maka kewirausahaan itu tidak akan terwujudkan. Berwirausahaan menghasilkan uang untuk kepentingan kita sendiri. Maka dari hasil yang kita peroleh bisa menambah modal untuk mewujudkan kewirausahaan semakin berkembang. Metode dalam kewirausahaan harus strategis mungkin untuk mensiasati perkembangan usaha. Untuk mewujudkan kewirausahaan kita tidak boleh menganggap gampang, hal-hal yang dibutuhkan untuk melanjutkan wirausaha. Berwirausaha merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan maka kita harus kerja keras untuk mewujudkan kewirausahaan yang maju dan bisa bersaing dengan wirausaha-wirausaha yang lain.

    Komentar oleh ELISHA | Juni 21, 2014 | Balas

  138. Nama :Ina natalia sari
    Nim : C1B013047
    Kelas : Manajemen B 2013

    Abstrak
    MengembangkanKaryaDalamBerbisnis
    Mendengar kata-kata bisnis semua orang berfikiran jika bisnis itu identic dengan kegiatan yang menguntungkan atau memperkaya diri sendiri dan kelompok dari apa yang telah dikerjakan. Dan bisnis terkadang dianggap hal yang sepele, orang beranggapan jika kita berbisnis yang kita perlu kan adalah modal dan relasi yang banyak. Tetapi dalam era global pada saat ini,bersaing dalam kreativitas itu lebih perlu dan sangat penting dalam berbisnis.Mengembangkan karya dan mengangkatnya dalam dunia bisnis itu sulit dilakukan, sebab hanya orang-orang yang mempunyai skil dan kretifitas tinggi dalam berkaryalah yang bisa melakukan hal itu. Pengembangan karya dalam berbisnis memerlukan inovasi, skil, dan kreatifitas dari wirausaha-wirausaha muda saat ini. Persaingan yang semakin besar dari pihak-pihak luar maupun dalam negeri membuat kita lebih kerja keras dalam mendesain hasil karya kita agar tidak kalah saing. Kembangkan karya dalam bentuk sedimikian rupa agar lebih cepat dilirik dan diminati halayak banyak, jadi berbisnis bukan bagaimana kita bisa mendapat untung yang banyak saja tetapi mempertahankan dan memperkembangkan hasil karya kita itu juga sangat penting.

    Komentar oleh Ina natalia sari | Juni 21, 2014 | Balas

  139. Selamat sore bapak johanes,
    Salam sejahtera buat kita semua,
    Saya mahasiswa asuhan bapak matakuliah bahasa indonesia dan teknik penulisan karya ilmiah kelas pagi manajemen A 2013,
    NAMA: FATLILAH
    NIM: C1B013010

    ABSTRAK
    PENTINGNYA MENERAPKAN DISIPLIN DALAM BERWIRAUSAHA
    Menjadi seorang pengusaha tentu sangat penting menerapkan disiplin, karena dengan disiplin akan mewujudkan suatu kekuatan dan kemauan seseorang untukbekerja keras sehingga akan melahirkan mental yang kuat dan pantang menyerah dalam menghadapi segala hal, baik dalam keadaan yang sulit. Disiplin merupakan suatu karakter yang dimiliki oleh perseorangan atau pribadi yang berasal dan tumbuh dari diri sendirimelalui latihan kekuatan dan kemauan. Seseorang yang disiplin dia akan memiliki sikap tanggung jawab terhadap apa yang telah dibebankan kepadanya dan bersifat profesional dalam bertindak yang tidak berpengaruh terhadap emosi pribadi, menjaga konsistensi atas tindak yang dilakukan serta patokan penilaian pribadi yang berdampak luas yang bernilai lebih dimata orang lain, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas seorang pengusaha.
    Disiplin juga merupakan bentuk pembuktian kualitas diri karena tidak semua orang bisa menjadi disiplin, Termasuk didalamnyadisiplin waktu dan aturan.
    Disiplin waktu yaitu seberapa kita bisa menggunakan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan segala hal secara tepat dan seberapa bisa kita menggunakan waktu itu dengan sebaik-baiknya , agar sesuatu yang kita capai dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Sedangkan disiplin aturan atau etika dalam berwirausaha yaitu seorang pengusaha harus patuh terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan. Sebagai seorang pengusaha juga tentu sangat penting dalam menerapkan disiplin terhadap sikap dan prilaku, serta sopan dalam berbicara maupun berpenampilan.
    Oleh karna itu sangat pentingnya menerapkan disiplin dalam berwirausaha sebab usaha yang sukses tentu tidak terlepas dari pribadi yang kuat, dan pribadi yang kuat terlihat dari seberapa orang disiplin dalam melakukan tanggung jawab dan kewajiban tanpa terpengaruh oleh orang lain sehingga akan menciptakan komitmen dan konsistensi yang menjadi kunci utama wirausaha.

    Kata Kunci: Disiplin dan Wirausaha

    Komentar oleh lila (google talk) | Juni 21, 2014 | Balas

  140. Assalamualaikum wr.wb
    selamat malam pak jo, salam sejahtera bagi kita semua
    berikut adalah tugas bahasa Indonesia berupa “ABSTRAK” dari artikel ilmiah yang saya tulis.
    NAMA : EKO DWI PANGGA
    NIM : C1B013038
    KELAS : MANAJEMEN A 2013
    ABSTRAK :
    Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju” dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Pengertian negara maju adalah sebutan untuk Negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Sedangkan negara berkembang menurut celso Furtado dari CUBA Negara Berkembang adalah Negara yang masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi yang tersedia dengan teknologi yang di terapkan atau di kuasai sehingga penggunaan modal dan penggunaan tenaga kerja secara penuh belum maksimal. Negara Indonesia adalah salah satu contoh dari negara berkembang. Untuk itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu meningkatkan jiwa entrepreneurship untuk memajukan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat bersaing dan menjadi negara yang maju. Dalam hal ini, khususnya bagi mahasiswa yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi agar mampu menjadi entrepreneurship yang siap dan matang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan pemerintah juga harus mempunyai peran yang aktif dalam pembangunan Ekonomi Indonesia. Dalam artikel ini yang berjudul “Membangun Jiwa Entrepreneurship Bagi MahasiswaUntuk Pembangunan Ekonomi Di Indonesia” dan di tulis oleh Eko Dwi Pangga dengan NIM C1B013038, penulis mengharapkan artikel ini dapat menambah wawasan yang lebih luas lagi bagi para pembaca.
    Kata kunci : Negara Maju, Negara Berkembang, Jiwa Entrepreneurship, Pemerintah

    Komentar oleh Eko Dwi Pangga | Juni 21, 2014 | Balas

  141. Nama : Resi Afrida
    NIM : C1B013097
    Kelas : Manajemen G

    MEMBUDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

    ABSTRAK

    Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuhkembangkan sebagai badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa kewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya adalah upaya awal untuk menuju keberhasilan gerakan koperasi di tanah air. Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan. Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan adalah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia.
    pembangunan koperasi sebagai badan usaha ditujukan pada perluasan basis usaha, peningkatan mutu sumber daya manusia terutama pengurus, dan pengelola dan anggotanya yang berakhlak mulia termasuk kewirausahaan dan profesionalisme koperasi sehingga dengan kinerja yang semakin sehat, kompetitif dan mandiri, koperasi mampu menjadi bangun usaha utama dalam perekonomian nasional guna memajukan kesejahteraan ekonomi anggotanya, sekaligus memacu kehidupan perekonomian terutama di pedesaan

    Komentar oleh Resi Afrida | Juni 21, 2014 | Balas

  142. Selamat malam pak Jo.. Salam sejahtera bagi kita semua.
    Saya adalah mahasiswi bimbingan bapak, mata kuliah Bahasa Indonesia dan Metode Penulisan Ilmiah kelas pagi.

    Nama : Cestian Feranica
    NIM : C1B013014
    Kelas : Manajemen A 2013

    ABSTRAK

    “Upaya Pembentukan Entrepreneur di FEB Universitas Jambi”

    Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, juga berjalan lurus dengan tingginya persaingan dalam kehidupan, salah satunya adalah persaingan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Dalam hal ini, peningkatan jumlah calon pekerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, yang setiap tahunnya selalu bertambah. Untuk mencegah angka pengangguran yang terus naik, dibutuhkan banyak lapangan pekerjaan. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan tersebut, perlu adanya entrepreneur-entrepreneur.
    Dalam karya ilmiah ini, akan menjelaskan tentang apa itu entrepreneurship dan juga mencakup persiapan yang diberikan FEB, Universitas jambi kepada mahasiswanya dalam menghadapi berbagai persaingan, dan untuk menjadi entrepreneur yang ahli dibidangnya. Begitu pula dengan manfaat dan dampak-dampaknya.
    Penulis menganggap ini adalah hal yang positif dan dapat berkembang menjadi manfaat yang besar bagi mahasiswa yang berkecimpung di dalamnya.

    Kata kunci: Entrepreneurship, Persiapan entrepreneur, manfaat, dampak

    Komentar oleh Cestian Feranica | Juni 21, 2014 | Balas

  143. Yth. Bapak Johannes, Salam sejahtera bagi kita semua.
    Saya adalah mahasiswi bimbingan bapak, mata kuliah bahasa indonesia dan tekhnik penulisan ilmiah
    NAMA : AYU SUSANA
    NIM : C1B013033
    KELAS : MANAJEMEN “A” 2013

    ABSTRAK

    “MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI NEGARA”
    Dalam suatu negara terdapat hal-hal yang membuat negara terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah dalam hal kewirausahaan. Keberhasilan suatu negara ditentukan bagaimana suatu negara itu mampu melahirkan enterpreneur-enterpreneur yang tangguh. Untuk dapat berkembang dibutuhkan enterpreneur besar, sedang maupun kecil. Apabila kita menginginkan suksesnya pembangunan bangsa kita maka tentu saja kita harus mampu untuk menyediakan maupun mengembangkan para wirausahawan atau enterpreneur besar dan sedang. Diperkirakan kebutuhan bagi pertumbuhan ekonomi yang pesat untuk enterpreneur besar sebanyak 2% dari jumlah penduduk suatu bangsa, sedangkan enterpreneur menengah sebanyak 20%. Pada saat ini penduduk khususnya penduduk indonesia telah mencapai kurang lebih sekitar 3,5 juta wirausahawan besar serta 35 juta wirausahawan sedang. Dalam hal ini janganlah beranggapan yang keliru bahwa wiraswastawan atau enterpreneur itu adalah para pengusaha yang berhasil. Wirausahawan atau enterpreneur adalah suatu sikap mental yang berani menanggung resiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap mental inilah yang akan membawa seorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang. Sikap mental ini perlu ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan mudah bangsa indonesia, agar kita segera dapat mengejar ketinggalan kita dengan bangsa-bangsa lain didunia. Keberhasilan yang telah diperoleh oleh Bangsa Barat serta Jepang adalah karna mereka mampu melahirkan enterpreneur-enterpreneur yang tangguh, cerdas dan hebat.

    Komentar oleh Ayu Susana | Juni 22, 2014 | Balas

  144. Yth. Bapak Johannes. Salam sejahtera untuk kita semua
    Saya adalah mahasiswi bimbingan bapak, mata kuliah bahasa indonesia dan penulisan ilmiah
    NAMA : DEWI PUTRI ANGGRAENI
    NIM : C1B013020
    KELAS : MANAJEMEN A 2013
    ABSTRAK

    Dewasa ini wirausaha sudah menjadi kebutuhan. Mengingat pesatnya pertumbuhan penduduk di Negara ini, menyebabkan semakin ketetatnya persaingan dalam dunia kerja. Orang-orang bersaing memperebutkan lowongan kerja yang hanya sedikit. Karena terbatasnya lowongan pekerjaan tersebut mengakibatkan tinggat pengangguran semakin bertambah, dan efeknya tidak lain adalah kemiskinan. Maka dari itu Negara ini membetuhkan enterprenuer-enterpreneur yang tangguh berwirausaha baik dalam sekala besar, sedang maupun kecil. Hal ini dapat membantu mensejahterakan masyarakat. Karena dengan banyaknya enterprenuer yang bermunculan, akan tersedia banyak lowongan pekerjaan yang dapat menekan anggka pengangguran, menaikan taraf kehidupan masyarakat dan perekonomian Negara. Akan tetapi ketertarikan akan wirausaha di masyarakat terutama kalangan muda negeri ini bisa dikatakan sangat minim. Bekerja di organisasi/perusahaan dengan gaji terbatas setiap bulannya lebih dipilih, dari pada berwirausaha dan membuka peluang kerja bagi orang lain. Hal ini lah yang harus menjadi perhatian khusus. Bagaimanapun dunia bisnis sangat dibutuhkan negeri ini. Maka dari itu sosialisasi akan penntingnya wirausaha harus selalu dilakukan, agar minat masyarakat untuk berbisnis dapat tumbuh. Peran pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam menarik kalangan muda untuk mulai berbisnis. Terlepas dari resiko-resiko yang harus dihadapi nantinya, wirausaha mutlak diperlukan negri ini.

    Komentar oleh Dewi Putri Anggraeni | Juni 22, 2014 | Balas

  145. Selamat siang pak, salam sejahtera bagi kita semua, saya
    NAMA : ANDITIARA SARI
    NIM : C1B013039
    KELAS : MANAJEMEN A 13
    ABSTRAK

    Sebagai seorang pemula memulai wirausaha bukan satu hal yang mudah. Berbagai tantangan dan masalah pasti akan terus membayangi ketika berniat mengawalinya. Meskipun keuntungan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kegagalan dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan dalam wirausaha. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan keuntungan. Umumnya ada 10 tantangan besar yang dihadapi, yaitu (1) tidak terjadinya penjualan, (2) biaya awal yang tinggi, (3) kurangya keterampila, (4) tidak adanya prroduk baru (5) akses ke pendanaan (6) keuntungan yang tidak mencukupi (7) tidak adanya kepercayaan diri (8) pemasokan yang berbiaya tinggi (9) hambatan birokrasi (10) suku bunga tinggi. Salah satu tanggung jawab terpenting para wirausahawan adalah berusaha memecahkan masalah atau tantangan wirausaha secara ilmiah dalam usaha atau bisnisnya.

    Komentar oleh Andi Tiara | Juni 22, 2014 | Balas

  146. Selamat siang pak, salam sejahtera bagi kita semua
    NAMA : DEWI PUTRI ANGGRAENI
    NIM :C1B013020
    KELAS : MANAJEMEN A 13
    ABSTRAK
    Dewasa ini wirausaha sudah menjadi kebutuhan. Mengingat pesatnya pertumbuhan penduduk di Negara ini, menyebabkan semakin ketetatnya persaingan dalam dunia kerja. Orang-orang bersaing memperebutkan lowongan kerja yang hanya sedikit. Karena terbatasnya lowongan pekerjaan tersebut mengakibatkan tinggat pengangguran semakin bertambah, dan efeknya tidak lain adalah kemiskinan. Maka dari itu Negara ini membetuhkan enterprenuer-enterpreneur yang tangguh berwirausaha baik dalam sekala besar, sedang maupun kecil. Hal ini dapat membantu mensejahterakan masyarakat. Karena dengan banyaknya enterprenuer yang bermunculan, akan tersedia banyak lowongan pekerjaan yang dapat menekan anggka pengangguran, menaikan taraf kehidupan masyarakat dan perekonomian Negara.
    Akan tetapi ketertarikan akan wirausaha di masyarakat terutama kalangan muda negeri ini bisa dikatakan sangat minim. Bekerja di organisasi/perusahaan dengan gaji terbatas setiap bulannya lebih dipilih, dari pada berwirausaha dan membuka peluang kerja bagi orang lain. Hal ini lah yang harus menjadi perhatian khusus. Bagaimanapun dunia bisnis sangat dibutuhkan negeri ini. Maka dari itu sosialisasi akan penntingnya wirausaha harus selalu dilakukan, agar minat masyarakat untuk berbisnis dapat tumbuh. Peran pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam menarik kalangan muda untuk mulai berbisnis. Terlepas dari resiko-resiko yang harus dihadapi nantinya, wirausaha mutlak diperlukan negri ini\

    Komentar oleh Dewi Putri Anggraeni | Juni 22, 2014 | Balas

  147. Selamat siang pak jo

    Nama : ELISHA
    Nim : C1B013047
    Kelas : MANAJEMEN B 2013

    Abstrak
    HAL-HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM MEWUJUDKAN KEWIRAUSAHAAN
    Dalam mewujudkan kewirausahaan banyak hal-hal penting yang menjadi pelaksananya kewirausahaan, seperti 6m yaitu man,money,method,modald,materials,machine. Unsur-unsur inilah yang akan memicu pelaksanaan kewirausahaan. Jika salah satu dari unsure tersebut tidak ada maka dalam mewujudkan kewirausahaan tersebut tidak bisa berjalan efektif dan efisien. Dalam mewujudkan kewirausahaan kita harus bekerja keras untuk membangun system dengan menggunakan unsur-unsur 6m tersebut. Unsur-unsur untuk mewujudkan kewirausahaan saling berkaitan, jika manusianya kreatif tetapi material nya kurang maka kewirausahaan itu tidak akan terwujudkan. Berwirausahaan menghasilkan uang untuk kepentingan kita sendiri. Maka dari hasil yang kita peroleh bisa menambah modal untuk mewujudkan kewirausahaan semakin berkembang. Metode dalam kewirausahaan harus strategis mungkin untuk mensiasati perkembangan usaha. Untuk mewujudkan kewirausahaan kita tidak boleh menganggap gampang, hal-hal yang dibutuhkan untuk melanjutkan wirausaha. Berwirausaha merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan maka kita harus kerja keras untuk mewujudkan kewirausahaan yang maju dan bisa bersaing dengan wirausaha-wirausaha yang lain.

    Komentar oleh ELISHA | Juni 22, 2014 | Balas

  148. Yth. Bapak Johannes, Salam sejahtera bagi kita semua.
    Saya adalah mahasiswi bimbingan bapak, mata kuliah bahasa indonesia dan tekhnik penulisan ilmiah

    NAMA : Widi Indah Sari
    NIM : C1B013032
    KELAS : MANAJEMEN A “2013”

    ABSTRAK

    “pengaruh kewirausahan terhadap masa depan mahasiswa”
    Wirausaha didunia yang modern ini semakin banyak dan bervariasi, persaingan di dunia modern ini juga semakin ketat. Maka kita harus menumbuhkan sikap kewirausahaan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa fakultas ekonomi. Karena dengan berwirausaha dapat menetukan masa depan yang cerah bagi mahasiswa tersebut. Sikap kewirausahaan harus ditanam kan sejak sekarang.mahasiswa fakultas selain ekonomi saja sudah bisa menumbuhkan sikap berwirausaha maka mahasiswa fakultas ekonomi harus lebih bisa menumbuhkan sikap berwirausaha tersebut. wirausaha akan berdampak positif dan negatif bagi seorang mahasiswa, dampak positif itu seperti keberhasilan suatu wirausaha di tahap baru berjalan. Sedangkan dampak negatif dari wirausaha tersebut adalah kegagalan karena berbagia faktor. Maka sejak sekarang kita harus sudah menumbuhkan sikap berwirausaha karena kemungkinan besar akan berdampak positif bagi masa depan mahasiswa.

    Komentar oleh widi indah sari | Juni 22, 2014 | Balas

  149. MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA
    Disusun oleh: Meri Andani
    Kelas : Menejeman G
    Nim :C1B013110

    Abstrak
    Masalah keuangan adalah masalah yang sulit dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas organisasi usaha (berorientasi profit) maupun aktivitas organisasi nirlaba. Hal ini menunjukkan perana dana atau modal menjadi sangat penting, sehingga menuntut pimpinan perusahaan atau perseorangan wirausahawan untuk mencari dana sesuai dibutukan dari berbagai altenatif sumber, Serta dapat mengelokasikannya secara efektif dan efisien. Oleh karna itu diperlukan perencanaan yang matang dalam memutuskan sumber modal, Yang akan digunakan apakah modal sendiri atau sebagai modal pinjaman. Begitupun dalam pengolakasian modal yang dimiliki berbagai investasi. Dalam membicarakan tentang pengalokasikan dana yang tidak sekali sejalan (trade off) tetapi ada kepentingan yang utama dalam keinginan perusahaan untuk menanam modal atau memiliki simpanan atau kas yang besar dengan tujuan untuk menjaga likunditas finasial. Sedangkan menejer keuangan atau pemimpinan harus menyeimbangkan kepentingan perusahaan sehinggah perjalanan usaha tdak sebatas mendapatkan keuntungan saat ini yang bersifat sementara tetapi harus berorentasi janka panjang. Akhirnya kesuksesan wirausahawan akan memberikan manfaat kepada pihak lain karna akan melahirkan kepercayaan dan dapat mengembangkan kewirausahawan yang berkembang.

    Kata Kunci
    :efektif, efisien, perencanaan keuangan, trade off.
    Dosen pada Frodi Fakultas Ekonomi Manajemen.

    Komentar oleh mery andani | Juni 22, 2014 | Balas

  150. Nama : Ayu ulya wati
    Nim : C1B013111
    Mk : Bahasa Indonesia dan Karya Ilmiah

    SUMBER MODAL UNTUK WIRAUSAHA
    Oleh :
    Ayu Ulya Wati
    ABSTRAK
    Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang atau di sisi lain modal adalah harta benda yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan.Sumber-sumber modal bagi wirausaha itu ada dua macam yang pertama ,modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan.Alasan perusahaan mengunakan sumber dana intern yaitu : dengan dana dari dalam perusahaan tidak mempuyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai,setiap saat dana tersedia jika diperlukan.Kedua,modal yang berasal dari sumber ekstren adalah sumber dana yang berasal dari perusahaan.Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern,jumlah dana tidak terbatas dapat di cari dari berbagai sumber,dan bersifat fleksibel.Untuk itu modal sangat besar perananya bagi wirausaha

    Komentar oleh ayu ulya wati | Juni 22, 2014 | Balas

  151. Nama : Lia Andini
    NIM : C1B013077
    Kelas : Manajemen B 2013

    Abstrak

    Peluang Mahasiswa dalam Berbisnis

    Semakin kecilnya lapangan pekerjaan yang ditawarkan dimasa sekarang tidak membuat para kaum muda seperti mahasiswa berhenti untuk merintis sebuah usaha atau berwirausaha. Mahasiswa ini biasanya lebih peka dalam mengetahui apa yang diinginkan masyarakat luas sesuai dengan perkembangan zaman. Kreatifitas dan ide-ide yang lebih modern membuat peluang atau kesempatan mereka dalam berbisnis lebih besar. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, tidak menutup kemungkinan untuk mahasiswa berbisnis dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Salah satu bisnis yang dapat dijalankan yaitu bisnis online yang sedang digemari para mahasiswa. Selain tidak membutuhkan modal yang besar, bisnis ini juga tidak mengganggu waktu kuliah, mereka bisa menjalankannya setelah pulang kuliah. Namun keseriusan dan ketekunan dalam menjalankan usaha adalah modal utama yang harus dimiliki para pembisnis, agar bisnis yang sedang dijalankan tahu akan arah dan tujuan mereka selanjutnya sehingga usahanya tidak berhenti ditengah jalan. Selalu kreatif merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam berbisnis untuk meningkatkan daya jual diantara pesaing-pesaing lain.

    Kata kunci : kreatif, mahasiswa

    Mohon kritik dan sarannya, pak. Terimakasih.

    Komentar oleh Lia Andini | Juni 22, 2014 | Balas

  152. Nama : Muhammad Arief Prasetyo
    Nim : C1B011134
    Kelas : Manajemen G 2011

    ABSTRAK

    Kewirausahaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dalam arti meningkatkan mutu kualitas hidup yang lebih baik. Kewirausahaan sangat besar peranannya didalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Peran kewirausahaan terlah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat krisis moneter tahun 1998. Kwirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang berkualitas, sehingga mampu memberi dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. karena pada umumnya lulusan-lulusan terbaik dari perguruan tinggi sangat jarang untuk melanjutkan untuk berwirausaha karena banyaknya tawaran-tawaran kerja pada suatu lembaga yang mampu menjamin mereka dengan gaji yang mencukupi dari pada berwirausaha yang membutuhkan modal serta banyaknya resiko yang akan dihadapi. sikap dan mental inilah yang harusnya lebih ditanamkan kepada setiap mahasiswa agar kelak mahasiswa lebih berani dalam menjalankan wirausaha yang akan ditekuninya nanti.

    Komentar oleh Muhammad Arief Prasetyo | Juni 22, 2014 | Balas

  153. Nama : Anhar Saputra
    NIM : C1B013036
    Kelas : Manajemen A 2013
    Topik : Perubahan Nama Fakultas Ekonomi Menjadi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas jambi

    Abstrak

    “Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Dan Lulusan di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis”

    Perubahan nama, tidak hanya sekedar perubahan kata belaka, banyak hal lain yang perlu diperbaiki dan diubah. Yang sebelumnya kualitasnya berada dibawah harus ditingkatkan, yang sebelumnya belum ada diadakan. Banyak faktor-faktor dan sistem yang perlu diperbaiki demi mengikuti perubahan dan kemajuan zaman demi meningkatkan kualitas mahasiswa itu sendiri. Usaha peningkatan tersebut diantaranya: 1) meningkatkan dan mengembangkan mutu staf pengajar, 2) mengkaji dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan pembangunan nasional dan ilmu pengetahuan, teknologi, 3) mengkaji penataan fakultas, 4) mengkaji dan mengembangkan cara-cara pelaksanaan yang profesional dan efisien, 5) mengkaji dan mengembangkan fasilitas-fasilitas fakultas. Semua dapat tercapai apabila ada upaya dan kerja keras dari semua bagian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis termasuk mahasiswa itu sendiri. Tanpa adanya keinginan mahasiswa ingin maju sulit untuk mencapai cara belajar dan lulusan berkualitas itu sendiri. Jadi, diperlukan kerjasama yang padu diantara keduanya.

    Kata Kunci: Kualitas, belajar, lulusan, kerjasama, mahasiswa, peningkatan.

    Komentar oleh ANHAR SAPUTRA | Juni 22, 2014 | Balas

  154. Nama : Basri Rahman
    Nim : C1B013028
    Kelas : Manajemen A 2013

    “ABSTRAK”

    “MEMBUTUHKAN SDM YANG BERJIWA INOVATIF UNTUK MENJADI PEWIRAUSAHA”
    congratulation untuk FE menjadi FEB. begitu mengejutkan melihat fasilitas yang sangat kurang memadai dan sdm yang kurang berjiwa inovatif di fakultas ekonomi dan bisnis saat sekarang ini , di dunia kerja sekarang kita banyak melihat universitas mempunyai peran untuk mencetak mahasiswanya menjadi wirausahawan-wirausahawan baru yang kompeten dibidangnya untuk itu di tekankan kembali kepada mahasiswa fakultas ekonomi untuk Berjiwa Wirausaha yang inovatif dengan menunjukkan kemandirian, serta berani mengambil resiko untuk meraih kesuksesan. Keberanian tersebut dilandasi kemampuan dalam mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Dengan di bentuknya SDM yang berjiwa inovatif kemungkinan bangsa Indonesia tidak akan ada lagi pengangguran dan kemiskinan yang sekarang ini masih banyak kita temukan.

    Kata kunci : Kreatifitas, inovatif, peluang, motivasi

    Komentar oleh basri rahman | Juni 22, 2014 | Balas

  155. NAMA :Erick Willy Stevant Manurung
    NIM :C1B013017
    KELAS :Manajemen A’13

    ABSTRAK
    “Pentingnya Pengetahuan Bagi Mahasiswa Dalam Berwirausaha”

    Kuliah sambil berwirausaha mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bayangkan saja sudah ada ratusan bahkan ribuan mahasiswa yang ikut terjun dalam dunia wirausaha, tentu alasan mereka berwirausaha beraneka macam, ada yang hanya untuk menambah uang saku, ada yang hanya sekedar ikut-ikutan teman, ada yang ingin membantu meringankan beban orang tuanya, dan ada juga yang memang sudah hobi berwirausaha dan ingin lebih memperdalam lagi bidang usahanya. Mungkin bagi kita mahasiswa yang ingin ikut terjun dalam berwirausaha pasti berpikir wirausaha itu gampang, paling hanya mengeluarkan uang yang cukup setelah itu kita memulai berwirausaha padahal anggapan itu salah besar. Sebelum kita ingin melakukan wirausaha pikirkan dulu usaha apa yang akan kita jalani, setelah itu modal yang cukup, lokasi berwirausaha, peralatan yang ada, dan yang paling penting kita sebagai “Mahasiswa” harus berpikir luas dan optimis. Apabila semua aspek telah dijalankan bukan tidak mungkin mahasiswa tersebut menjadi pewirausaha yang sukses.

    Kata kunci: berpikir luas,optimis

    Komentar oleh erick willy stevant manurung | Juni 22, 2014 | Balas

  156. Nama : Randa Rafli
    NIM : C1B013041
    Kelas : MBT-B 2013
    Judul : Mencari Partner Kerja Satu Visi dan Misi

    Abstrak

    Kewirausahaan merupakan suatu jenis usaha baik barang atau jasa yang melibatkan beberapa orang (pegawai) untuk memperoleh keuntungan. Secara tidak langsung dalam menjalankan kegiatan bisnis tentunya memerlukan bagian-bagian dari beberpa orang (partner kerja) untuk melakukan kegiatan kewirausahaan ini. Untuk memilih partner kerja bukanlah hal yang mudah, jika salah dalam memilih rekan kerja (partner kerja), maka dapat mengganggu financial, program dan kegiatan bisnis sendiri. Untuk itu, perlu memilih rekan kerja yang mendukung agar tujuan dari kegiatan usaha itu sendiri dapat tercapai.
    Adapun karakter partner bisnis yang baik itu, antara lain:
    1. Memiliki sifat keyakinan yang tinggi, mandiri, optimis dalam melakukan kegiatan usaha
    2. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel dalam bertindak pada situasi tertentu
    3. Memiliki visi dan misi, serta semangat bisnis yang sama
    4. Memiliki potensi yang dapat menutupi kekurangan yang kita miliki
    5. Saling berkomunikasi agar terciptanya hubungan yang baik
    6.Saling percaya antara sesama rekan kerja
    Dalam mencari partner kerja terdapat pula hal-hal yang dapat menghambat untuk mencari rekan kerja, seperti
    1.kurangnya dalam bersosialisasi
    2.seditkitnya mempunyai kenalan untuk membuka usaha
    3.minimnya komunikasi antara sesama wirausaha.
    Dengan membuat artikel ini di harapkan agar kita semua mengetahui dan dapat memlih partner kerja yang baik,jujur dan mempunyai satu visi dan misi sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

    Kata kunci: partner , kewirausahaan, visi dan misi, karakter, hambatan

    Komentar oleh Randa Rafli | Juni 22, 2014 | Balas

  157. Nama : Edward Natalius Gulo
    NIM : C1B013067
    Kelas : Manajemen B
    Judul : Manfaat Dalam Berwirausaha

    ABSTRAK

    Kegiatan kewirausahaan sangat bermaanfaat bagi pelaku bisnis maupun lingkungan sekitar, karena dapat membuat kita lebih berani berwirausaha dan membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarga. Dengan adanya lapangan pekerjaan, maka itu dapat mengurangi pengangguran yang ada. Dan kita bisa menemukan orang-orang yang kreatif, yang dapat menghasilkan barang yang lebih berkualitas dan menarik, supaya dapat bersaing dengan wirausaha lain yang lebih bagus. Dengan barang yang lebih berkualitas dan menarik, itu membuat konsumen tertarik pada barang yang kita buat dan itu membuat usaha kita mendapatkan keuntungan yang besar.
    Adapun manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
    1. Peluang kerja, yaitu dengan kita melakukan kegiatan kewirausahaan itu dapat membantu masyarakat untuk mendapat pekerjaan dan dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
    2. Mengembangkan kreatifitas, yaitu dalam berwirausaha mengembangkan kreatifitas sangat penting untuk memajukan usaha nya agar dapat bersaing dengan wirausaha lain dan supaya barang yang yang di buat dalam usaha tersebut dapat menarik konsumen.
    3. Pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan melakukan kegiatan wirausaha dapat membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat dan dapat membuat masyarakat mendapatkan kehidupan yang layak.

    Kata Kunci : Peluang Kerja, Mengembangkan Kreatifitas, Pertumbuhan Ekonomi

    Komentar oleh Edward Natalius Gulo | Juni 23, 2014 | Balas

  158. Nama : DODI PUTRA SIRAIT
    NIM : C1B013045
    Kelas : MGT B 2013
    Judul : Kendala Mewujudkan Kewirausahaan

    Abstak

    Banyak mahasiswa ingin berwirausaha dan ingin menjadi entrepreneur sejati, dengan membuka usaha kecil-kecilan. Contohnya berjualan sepatu, kue-kuean dan lain-lain. Berwirausaha merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Berwirausaha mahasiswa dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Tetapi dalam mewujudkan wirausaha ada kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa, yaitu :
    1. Lahan atau lokasi yang kurang memadai
    Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroprasi.
    2. Modal
    Sulitnya meminjam uang ke bank ataupun kepihak-pihak lainnyadapat menyebabkan tidak berjalannya usaha karena modal salah satu hal yang penting dalam usaha.
    3. Resiko
    Resiko dalam berwirausaha ini biasanya membuat mahasiswa enggan membuka usaha. Takut akan gagal dan menanggung kerugian material dalam usaha.
    4. Kemauan individu
    Menjalan kan bisnis usaha perlu motivasi dalam membangkitkan kemauan individu untuk berwirausaha. Kemauan setengah-setengah dapat mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha.
    5. Ide inovativ
    Keterbatasan ide dalam menjalankan usaha menyebabkan kurangnya daya saing dalam berwirausaha.

    Kata kunci : Kendala dari wirausaha mahasiswa ialah Lokasi, Modal, Resiko, Kemauan Individu, dan Ide Inovatif

    Komentar oleh Dodi Putra Sirait | Juni 23, 2014 | Balas

  159. Nama : Novita Sari
    NIM : C1B013064
    Kelas : MGT B 2013
    Judul : Sikap – sikap dalam Kewirausahaan

    Absrak

    Selain kita harus memiliki skill untuk menjalankan wirausaha, kita harus memiliki sikap – sikap sebagai entrepreneur sejati agar segala kegitan yang kita jalankan berjalan lancar dan baik. Sikap – sikap inilah yang akan membawa usaha kita menuju kesuksesan. Tanpa sikap ini usaha kita tidak akan berjalan dengan baik. Sikap- sikap ini dapat merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin membuka usaha. Adapun sikap – sikap dalam menjalankan wirausaha kita, yaitu :
    1. Kerja keras,
    Kegiatan dalam menjalankan usaha dilakukan secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasaan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
    2. Disiplin,
    Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Ini merupakan sebuah prinsip sikap untuk menjalankan sebuah usaha agar terlaksana secara efektif dan efisien.
    3. Semangat
    Semangat ialah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha. Tanpa ada semangat usaha yang kita jalankan tidak akan berjalan atau jalan ditempat.

    4. Pantang Menyerah
    Sikap ini harus diterapkan dalam menjalankan bisnis. Setiap usaha pasti memiliki suatu tantangan atau dinamika dalam menjalan bisnis. Sikap yang harus dipakai oleh seorang wirausahawan.

    Kata kunci : Sikap – sikap yang merupakan pedoman dalam menjalankan kewirausahaan ialah Kerja Keras, Disiplin, Semangat, dan Pantang Menyerah.

    Komentar oleh Novita Sari | Juni 23, 2014 | Balas

  160. NAMA : M.NANANG KOSIM
    NIM : C1B013001
    KELAS : MANAJEMEN A

    1.Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.

    2.Cara penulisan karya ilmiah sebagai berikut :

    tahap persiapan
    tahap pengumpulan informasi
    tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    tahap evaluasi

    3.Mengembangkan ide pokok

    -Tulislah apa yang kita kuasai.
    -Ungkapkan semua yang ada dipikiran kita secara mengalir.
    -Uraikanlah dengan gaya bahasa kita sendiri.
    -Jangan pernah takut jika hasilnya jelek dan tidak menarik, karena itu adalah hasil karya kita sendiri.
    -Sering belajar dan berlatih, akan membuat kemampuan menulis kita semakin bagus.

    Komentar oleh m.nanang kosim | Juni 23, 2014 | Balas

  161. Nama : Edward Natalius Gulo
    Nim : C1B013067
    Kelas : Manajemen B 2013
    Judul : Manfaat dalam Berwirausaha

    ABSTRAK

    Kegiatan kewirausahaan sangat bermaanfaat bagi pelaku bisnis maupun lingkungan sekitar, karena dapat membuat kita lebih berani berwirausaha dan membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarga. Dengan adanya lapangan pekerjaan, maka itu dapat mengurangi pengangguran yang ada. Dan kita bisa menemukan orang-orang yang kreatif, yang dapat menghasilkan barang yang lebih berkualitas dan menarik, supaya dapat bersaing dengan wirausaha lain yang lebih bagus. Dengan barang yang lebih berkualitas dan menarik, itu membuat konsumen tertarik pada barang yang kita buat dan itu membuat usaha kita mendapatkan keuntungan yang besar.
    Adapun manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
    1. Peluang kerja, yaitu dengan kita melakukan kegiatan kewirausahaan itu dapat membantu masyarakat untuk mendapat pekerjaan dan dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
    2. Mengembangkan kreatifitas, yaitu dalam berwirausaha mengembangkan kreatifitas sangat penting untuk memajukan usaha nya agar dapat bersaing dengan wirausaha lain dan supaya barang yang yang di buat dalam usaha tersebut dapat menarik konsumen.
    3. Pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan melakukan kegiatan wirausaha dapat membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat dan dapat membuat masyarakat mendapatkan kehidupan yang layak.

    Kata kunci : Peluang kerja, mengembangkan kreatifitas, pertumbuhan ekonomi

    Komentar oleh Edward Natalius Gulo | Juni 23, 2014 | Balas

  162. Yth. Bapak Johannes Simatupang

    Nama Kelompok :
    Alberto Sparangga ( C1B013091 )
    Kelas : G Manajemen
    1.Arti dari Artikel atau karya ilmiah adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi tahu (informatif), mempengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), dan menghibur khalayak pembaca.
    Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya.
    Karya Ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan,deskripsi,atau pemecahan masalah secara sistematis,disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku,serta didukung oleh fakta teori,dan bukti-bukti Empirik.
    2. Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah
    • tahap evaluasi
    – Tahap Persiapan

    1. Pilih topik/masalah.
    2. Rumuskan tujuan.
    3. Telusuri Topik
    4. Identifikasi Pembaca
    5. Tentukan Cakupan serta Ruang lingkup karya ilmiah
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan.
    2. Manfaatkan internet.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’.
    5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara

    Tahap Penulisan Karya Ilmiah

    Berikut ini sebaiknya dipertimbangkan:
    • Mempertimbangkan bentuk karangan
    • Merumuskan judul
    • Merumuskan tesis
    • Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline.

    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    3.Mengembangkan ide karya ilmiah:

    Kriteria pemilihan permasalahan:
    1. Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
    2. Ruang lingkup permasalahan harus dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
    3. Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
    Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
    1. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
    2. Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
    a. Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
    b. Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
    c. Apakah masalah cukup menarik perhatian?

    Komentar oleh alberto sparangga ( C1B013091) | Juni 23, 2014 | Balas

  163. Nama: Muhamad Ferdiansyah
    NIM: C1B013074
    Kelas: MGT B 2013
    Judul: Peluang Usaha Jasa Rental Mobil

    Jasa rental mobil merupakan suatu peluang bisnisyang tidak sulit untuk di kelola. Terutama hal ini sangat mendukung jika anda mempunyai hobi dalam dunia otomotif. Dwngan asumsi anda baru saja membeli mobil dengan hanya membayar uang muka (DP), selebihnya mengenai cicilan bisa diperoleh dengan merentalkan mobil tersebut. Katakanlah misalnya, harga sebuah mobil avanza 2012 adalah Rp. 160 juta. Kemudian mobil itu di sewa dengan biaya 250.000 per hari. Jika sewa setidaknya 20 hari untuk 1 bulan, maka penghasilan anda dalam perbulannya adalah 5 juta. Jumlah nominal 5 juta adalah jumlah yang wajar dari kendaraan dalam angsuran atau cicilan mobil. Untuk memasarkan dan mempromosikan bisnis jasa rental mobil sebenarnya tidak sulit. Anda cukup memasukkan iklan melalui surat kabar, buat website sederhana dan pasang iklan di media lainnya.
    Jika anda memberikan pelayanan yang sangat memuaskan terhadap pelanggan, tentunya klien atau pelanggan anda akan ikut mempromosikan jasa rental mobil anda kepada teman-teman mereka. Hanya saja tidak ada bisnis jika tidak ada resiko. Salah satu resiko dalam bisnis jasa rental mobil yaitu adanya resiko kecelakaan dan kehilangan mobil. Selain itu, biasanya juga ada modus pembajakan mobil. Sekaran ini ada begitu banyak sindikat pencurian mobil menyerang jasa rental mobil. Tetapi begitulah bisnis Selalu ada rintangan dan hambatan. Jika di kelola dengan manajemen yang baik, usaha jasa rental mobil juga akan memberikan keuntungan yang tidak kecil.

    Komentar oleh Muhamad Ferdiansyah | Juni 23, 2014 | Balas

  164. NAMA : Novita sari
    NIM : C1B013064
    KELAS :MANAJEMEN “B” 2013
    JUDUL :Sikap – sikap dalam Kewirausahaan

    abstrak
    Selain kita harus memiliki skill untuk menjalankan wirausaha, kita harus memiliki sikap – sikap sebagai entrepreneur sejati agar segala kegitan yang kita jalankan berjalan lancar dan baik. Sikap – sikap inilah yang akan membawa usaha kita menuju kesuksesan. Tanpa sikap ini usaha kita tidak akan berjalan dengan baik. Sikap- sikap ini dapat merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin membuka usaha. Adapun sikap – sikap dalam menjalankan wirausaha kita, yaitu :
    1. Kerja keras,
    Kegiatan dalam menjalankan usaha dilakukan secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasaan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
    2. Disiplin,
    Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Ini merupakan sebuah prinsip sikap untuk menjalankan sebuah usaha agar terlaksana secara efektif dan efisien.
    3. Semangat
    Semangat ialah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha. Tanpa ada semangat usaha yang kita jalankan tidak akan berjalan atau jalan ditempat.
    4. Pantang Menyerah
    Sikap ini harus diterapkan dalam menjalankan bisnis. Setiap usaha pasti memiliki suatu tantangan atau dinamika dalam menjalan bisnis. Sikap yang harus dipakai oleh seorang wirausahawan.
    KATA KUNCI: sikap-sikap dalam kewirausahaan yaitu: kerja kersa,disiplin,semangat dan pantang menyerah.

    Komentar oleh Novita Sari | Juni 23, 2014 | Balas

  165. Nama : Ulfatul Sarifah
    Kelas : Manajemen B
    Nim : C1B013062
    judul : usaha kecil yang menjanjikan
    “ Abstrak “

    Usaha rumahan kini menjadi sebuah alternatif para kaum wanita untuk meningkatkan kebutuhan ekonominya. Tidak harus dengan modal besar namun dengan modal yang minim mereka dapat membangun usahanya dengan lancar dan mampu meraup untung hinga jutaan rupiah dalam satu bulannya. Sebagian besar, kita selalu dihadapkan dengan berbagai kebingungan ketika akan memulai membuka usaha di rumah. Banyak saja alasan yang muncul, mulai dari masalah klasik yaitu tidak punya modal, tidak punya tempat yang strategis, tidak punya keahlian dan lain sebagainya. Intinya, semua alasan tersebut membuat kita selalu terkungkung tak ada nyali untuk memulai berusaha.
    Untuk memulai membuka usaha di rumah, hal yang penting kita perhatikan dan bisa dijadikan inspirasi usaha adalah:
    1. Hobi atau kegemaran kita.
    2. Kebutuhan kita atau orang lain
    3. Skill atau keahlian yang dimilki
    Yang paling utama dalam menjalan kan bisnis adalah membuat rencana yang matang serta mental untuk bersaingan dengan dunia bisnis.

    kata kunci : stategi yang tepat dalam usaha kecil rumahan.

    Komentar oleh Ulfatul Sarifah | Juni 23, 2014 | Balas

  166. Nama : Emi Yati
    Nim : C1B013060
    Kelas : Manajemen B
    judul : “ Pengaruh lingkungan suksesnya suatu usaha “

    “ Abstrak “

    Jumlah penduduk saat ini yang sangat membludak tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang memadai. Pengaruh ini mengakibatkan pengangguran dimana-mana yang berdampak pada kondisi perekonomian yang sangat mengelisahkan. Dalam rangka meningkatkan tingkat pembangunan ekonomi, faktor internal dan eksternal sangat berpengaruh pada suksesnya suatu usaha. Mengapa demikian? Karena faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar, sedangkan faktor internalnya kepribadian seseorang serta motivasi dalam berwirausaha sangat diperlukan dengan terdukungnya faktor-faktor ini keberhasilan suatu usaha akan tercapai. Tpi tidak selamanya usaha yang kita rintis akan berjalan lancar sesuai dengan apa yang kita targetkan, ada kalanya kesuksesan itu sulit untuk kita capai. Kegagalan dalam suatu usaha yang kita bangun adalah rasa takut, rasa tidak percaya diri itu timbul pada diri kita sendiri serta lingkungan yang ada di sekitar kita.
    Hal- hal yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan dalam berusaha adalah:
    • Pelajari Pilihan Usaha dan Tentukan.
    • Pelajari Ilmunya dan Fokus.
    • Berfikir dan Bekerja Kreatif.
    • Mampu, Berani dan Jujur.
    • Tekun dan Kerja Keras.
    • Bertemanlah dengan Siapa Saja.
    • Jadikanlah Kegagalan sebagai Pelajaran.
    • Dan doa.

    kata kunci : faktor internal dan eksternal, motivasi dalam usaha

    Komentar oleh Emi Yati | Juni 23, 2014 | Balas

  167. Selamat siang pak Johannes,,
    Nama : Siti Hardianti
    NIM : C1B013054
    Kelas : Manajemen B 2013

    ABSTRAK

    “Manfaat Mewujudkan Kewirausahaan Mahasiswa”
    Mengembangkan jiwa kewirausahaan merupakan salah satu hal yang penting terutama bagi mahasiswa. Kewirausahaan (entrelpreneurship) sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun terus bertambah. Selain itu juga, wirausaha bagi mahasiswa juga bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja baru, dan tentunya menambah pendapatan . Sedangkan bagi lingkungan yang lain, wirausaha yang dijalankan oleh mahasiswa juga dapat dijadikan sebagai kesempatan kerja, menambah pendapatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Dengan berwirausaha, mahasiswa menjadi terlatih secara fisik dan mental melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, dan akan menjadi tangguh untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Kewirausahaan bisa diterapkan disemua bidang pekerjaan dan kehidupan, sehingga sangat berguna sebagai ‘bekal’ masa depan mahasiswa bila ingin berkarir dibidang apapun. Adapun manfaat dari wirausaha mahasiswa ini adalah:
    a. Meningkatkan soft skill
    b. Mengasah jiwa wirausaha
    c. Menambah pendapatan mahasiswa
    d. Menanamkan jiwa leadership
    e. Lahan kerja tidak bergantung kepada pemerintah.
    Kata kunci : kewirausahaan, mahasiswa, pendapatan, kesejahteraan.

    Komentar oleh siti hardianti | Juni 23, 2014 | Balas

  168. Nama : Ulfatul Sarifah
    Kelas : Manajemen B
    Nim : C1B013062
    judul : “ usaha kecil apa yang menjanjikan saat ini? “

    “ Abstrak “
    Usaha rumahan kini menjadi sebuah alternatif para kaum wanita untuk meningkatkan kebutuhan ekonominya. Tidak harus dengan modal besar namun dengan modal yang minim mereka dapat membangun usahanya dengan lancar dan mampu meraup untung hinga jutaan rupiah dalam satu bulannya. Sebagian besar, kita selalu dihadapkan dengan berbagai kebingungan ketika akan memulai membuka usaha di rumah. Banyak saja alasan yang muncul, mulai dari masalah klasik yaitu tidak punya modal, tidak punya tempat yang strategis, tidak punya keahlian dan lain sebagainya. Intinya, semua alasan tersebut membuat kita selalu terkungkung tak ada nyali untuk memulai berusaha.
    Untuk memulai membuka usaha di rumah, hal yang penting kita perhatikan dan bisa dijadikan inspirasi usaha adalah:
    1. Hobi atau kegemaran kita.
    2. Kebutuhan kita atau orang lain
    3. Skill atau keahlian yang dimilki
    Yang paling utama dalam menjalan kan bisnis adalah membuat rencana yang matang serta mental untuk bersaingan dengan dunia bisnis.

    kata kunci : strategi dalam usaha kecil rumahan, dan modal.

    Komentar oleh Ulfatul Sarifah | Juni 23, 2014 | Balas

  169. Nama : Emi Yati
    Nim : C1B013060
    Kelas : Manajemen B
    “ Abstrak “
    “ Pengaruh lingkungan suksesnya suatu usaha “
    Jumlah penduduk saat ini yang sangat membludak tidak dibarengi dengan lapangan kerja yang memadai. Pengaruh ini mengakibatkan pengangguran dimana-mana yang berdampak pada kondisi perekonomian yang sangat mengelisahkan. Dalam rangka meningkatkan tingkat pembangunan ekonomi, faktor internal dan eksternal sangat berpengaruh pada suksesnya suatu usaha. Mengapa demikian? Karena faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar, sedangkan faktor internalnya kepribadian seseorang serta motivasi dalam berwirausaha sangat diperlukan dengan terdukungnya faktor-faktor ini keberhasilan suatu usaha akan tercapai. Tpi tidak selamanya usaha yang kita rintis akan berjalan lancar sesuai dengan apa yang kita targetkan, ada kalanya kesuksesan itu sulit untuk kita capai. Kegagalan dalam suatu usaha yang kita bangun adalah rasa takut, rasa tidak percaya diri itu timbul pada diri kita sendiri serta lingkungan yang ada di sekitar kita.
    Hal- hal yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan dalam berusaha adalah:
    • Pelajari Pilihan Usaha dan Tentukan.
    • Pelajari Ilmunya dan Fokus.
    • Berfikir dan Bekerja Kreatif.
    • Mampu, Berani dan Jujur.
    • Tekun dan Kerja Keras.
    • Bertemanlah dengan Siapa Saja.
    • Jadikanlah Kegagalan sebagai Pelajaran.
    • Dan doa.

    kata kunci : faktor internal dan eksternal, motivasi dalam usaha

    Komentar oleh Emi Yati | Juni 23, 2014 | Balas

  170. Nama : Ulfatul Sarifah
    Kelas : Manajemen B
    Nim : C1B013062
    “ Abstrak “
    “ usaha kecil apa yang menjanjikan saat ini? “
    Usaha rumahan kini menjadi sebuah alternatif para kaum wanita untuk meningkatkan kebutuhan ekonominya. Tidak harus dengan modal besar namun dengan modal yang minim mereka dapat membangun usahanya dengan lancar dan mampu meraup untung hinga jutaan rupiah dalam satu bulannya. Sebagian besar, kita selalu dihadapkan dengan berbagai kebingungan ketika akan memulai membuka usaha di rumah. Banyak saja alasan yang muncul, mulai dari masalah klasik yaitu tidak punya modal, tidak punya tempat yang strategis, tidak punya keahlian dan lain sebagainya. Intinya, semua alasan tersebut membuat kita selalu terkungkung tak ada nyali untuk memulai berusaha.
    Untuk memulai membuka usaha di rumah, hal yang penting kita perhatikan dan bisa dijadikan inspirasi usaha adalah:
    1. Hobi atau kegemaran kita.
    2. Kebutuhan kita atau orang lain
    3. Skill atau keahlian yang dimilki
    Yang paling utama dalam menjalan kan bisnis adalah membuat rencana yang matang serta mental untuk bersaingan dengan dunia bisnis.
    Kata kunci ; strategi dalam usahan kecil rumahan dan modal

    Komentar oleh Ulfatul Sarifah | Juni 23, 2014 | Balas

  171. Nama : SAMSU BAHRI
    NIM : C1B013021
    Kelas : MGT A 2013
    Judul : FASILITAS RUANG BELAJAR MENGAJAR FEB UNIVERSITAS JAMBI YANG BELUM MEMADAI

    ABSTRAK

    Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi proses belajar adalah fasilitas belajar di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru baru saja diresmikan. Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses belajar. Apabila fasilitas belajar tidak atau kurang mendukung proses belajar, kemungkinan besar pelajar mudah jenuh dan proses penerimaan informasi terhambat. Pembelajaran yang efektif, efisien, dan cepat sangat perlu ditekankan dan dituntut. Fasilitas yang sifatnya sangat genting diperlukan oleh pelajar adalah tempat, dalam hal ini tempat untuk duduk di ruang kuliah. Tempat duduk, selanjutnya disebut kursi kuliah, memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Kursi kuliah tidak hanya berfungsi untuk duduk, tetapi juga untuk tempat menulis dan menaruh barang-barang Dengan fungsi yang bermacam-macam tersebut, salah satunya seperti kursi kuliah harus bisa menampung keperluan penggunanya. Sedangkan di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru saja diresmikan, kursi yang ada sudah tua dan belum ada pembaruan.

    Kata kunci : Fasilitas, Ruang kelas, dan Kurang memadai

    Komentar oleh samsu bahri | Juni 23, 2014 | Balas

  172. Nama : Bayu Aditiya Kesuma
    NIM : C1B013018
    Kelas : MBT-A 2013

    Abstak

    Pengaruh Tempat Ibadah Terhadap Pengembangan Moral Mahasiswa FEB di Universitas Jambi

    Sebagaimana kita sudah ketahui tempat ibadah adalah tempat yang suci dan bersih. Tempat ibadah adalah tempat dimana moral individu tepatnya mahasiswa dapat tumbuh menjadi insan yang lebih baik.Sehingga tempat ibadah, moral, dan etika memiliki hubungan yang sangat erat dengan mahasiswa. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab. Sedangkan tempat ibadah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis belumlah memadai, bagaimana pengembangan moral dan etika mahasiswa dapat terwujud, jikalau tempat ibadah yang sarat akan keimanan masih jauh dari kelayakan yang baik.

    Kata kunci : Tempat ibadah, pengembangan moral dan etika, belum layak

    Komentar oleh Bayu Aditiya Kesuma | Juni 23, 2014 | Balas

    • Manajemen A

      Komentar oleh Bayu Aditiya Kesuma | Juni 23, 2014 | Balas

  173. Selamat Sore Pak Johannes,
    NAMA : M.MARWAN
    NIM : C1B013005
    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    ABSTRAK

    Kantin Menjadi Hal yang Sangat Berpengaruh Bagi Mahasiswa FEB Universitas Jambi

    Kantin adalah salah satu hal yang terpenting untuk mahasiswa. Karena salah satu aspek kenyamanan seorang mahasiswa di kampus adalah ketika mereka berada di kantin, dan juga kantin merupakan salah satu fasilitas primer selain dari perpustakaan. Kantin yang ideal adalah kantin yang baik, bersih, higienis, teratur, nyaman, dan sebagainya. Namun yang terjadi di kantin FEB Universitas Jambi adalah sebaliknya. Problem yang ada di kantin fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Jambi dari tahun-ketahun selalu sama, seperti tempatnya yang kurang bersih, tidak teratur, peralatan yang kurang higienis serta tidak adanya kenyamanan, dan juga tidak ada toilet. Kantin yang baik tentu harus memiliki sarana dan prasarana yang baik. Kantin yang baik juga harus memiliki tempat penyajian yang baik, kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka harus mempunyai tempat penyajian makan seperti etalase atau lemari kaca yang memungkinkan konsumen dapat melihat makanan yang disajikan dengan jelas. Makanan yang disajikan juga harus sehat, makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi.

    Kata Kunci : Kantin,Mahasiswa Sehat,Kelayakan

    Komentar oleh M.Marwan | Juni 23, 2014 | Balas

  174. Nama : Andwi Iflanovian
    NIM : C1b013022
    Kelas : Manajemen A

    Abstrak

    PERPUSTAKAAN EKONOMI di FEB UNIVERSITAS JAMBI YANG BELUM MEMADAI

    Beberapa faktor yang dapat ikut mempengaruhi proses belajar di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi adalah fasilitas belajar. Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses belajar. Apabila fasilitas belajar tidak memuaskan atau kurang mendukung proses belajar, kemungkinan besar proses belajar akan mudah jenuh dan proses penerimaan informasi terhambat. Pembelajaran yang efektif, efisien, dan cepat sangat perlu ditekankan. Fasilitas yang sangat penting diperlukan oleh mahasiswa adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan fasilitas primer yang harus dimiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Sebagaimana kita ketahui perpustakaan adalah tempat mahasiswa mencari dan menambah informasi serta wawasan oleh karna itu, Agar mahasiswa dapat menambah informasi dan wawasan dengan baik dan optimal. Faktanya, perpustakaan ekonomi di FEB masih memiliki sarana dan atmosfer yang konvensional atau tradisional.Jadi,perpustakaan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi harus terus melakukan perbaikan dan pembaharuan, sehingga perpustakaan ekonomi dapat memadai dalam hal Sarana dan prasana.

    Kata kunci :Perpustakaan,fasilitas,belum layak dan memadai

    Komentar oleh Andwi Iflanovian | Juni 23, 2014 | Balas

  175. Selamat Sore Pak Johannes,

    NAMA : M.MARWAN

    NIM : C1B013005

    KELAS : MANAJEMEN A 2013

    ABSTRAK

    Kantin Menjadi Hal yang Sangat Berpengaruh Bagi Mahasiswa FEB Universitas Jambi

    Kantin adalah salah satu hal yang terpenting untuk mahasiswa. Karena salah satu aspek kenyamanan seorang mahasiswa di kampus adalah ketika mereka berada di kantin, dan juga kantin merupakan salah satu fasilitas primer selain dari perpustakaan. Kantin yang ideal adalah kantin yang baik, bersih, higienis, teratur, nyaman, dan sebagainya. Namun yang terjadi di kantin FEB Universitas Jambi adalah sebaliknya. Problem yang ada di kantin fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Jambi dari tahun-ketahun selalu sama, seperti tempatnya yang kurang bersih, tidak teratur, peralatan yang kurang higienis serta tidak adanya kenyamanan, dan juga tidak ada toilet. Kantin yang baik tentu harus memiliki sarana dan prasarana yang baik. Kantin yang baik juga harus memiliki tempat penyajian yang baik, kantin ruang tertutup maupun kantin ruang terbuka harus mempunyai tempat penyajian makan seperti etalase atau lemari kaca yang memungkinkan konsumen dapat melihat makanan yang disajikan dengan jelas. Makanan yang disajikan juga harus sehat, makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung gizi yang seimbang yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi.
    Referensi: http://kulinologi.biz/index1.php?view&id=181
    https://docs.google.com/document/d/1Mbzgfgv-DJpt4pexpKsfXUsV6ttGNgipb1V63nlSiss/edit

    Kata Kunci : Kantin,Mahasiswa Sehat,Kelayakan

    Komentar oleh M.Marwan | Juni 23, 2014 | Balas

    • referensi yang ditayangkan diatas merupakan beberapa referensi yang digunakan penulis dalam menyusun artikel ilmiah yang hendak dibuat

      Komentar oleh M.Marwan | Juni 23, 2014 | Balas

  176. Nama : Nurmala fitriani
    Nim : C1B013073
    Kelas : MGT B
    Judul : Mewujudkan kreatifitas
    ABSTRAK
    Kreatifitas adalah Suatu kondisi sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas. Kreatifitas dapat didefinisikan dalam beraneka ragaman tergantung siapa dan bagaimana menyorotinya. Istilah kreatifitas dalam kehidupan sehari-hari selalu dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan cara-cara pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan orang, ide-ide baru, dan melihat adanya berbagai kemungkian. Kreatifitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan, komposisi, produk, atau gagasan apa saja pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Kreatifitas ini dapat berupa kegiatan imajinasi atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, mungkin mencakup pola-pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta pencangkokan hubungan kesituasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Bentuk-bentuk kreatifitas mungkin berupa seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga bersifat prosedural atau metodologis.

    kata kunci : mewujudkan kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki

    Komentar oleh nurmala fitriani | Juni 23, 2014 | Balas

  177. nama : Edward Natalius Gulo
    nim : C1B013067
    kelas : manajemen B 2013
    judul : Manfaat dalam berwirausaha

    abstrak

    Kegiatan kewirausahaan sangat bermaanfaat bagi pelaku bisnis maupun lingkungan sekitar, karena dapat membuat kita lebih berani berwirausaha dan membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarga. Dengan adanya lapangan pekerjaan, maka itu dapat mengurangi pengangguran yang ada. Dan kita bisa menemukan orang-orang yang kreatif, yang dapat menghasilkan barang yang lebih berkualitas dan menarik, supaya dapat bersaing dengan wirausaha lain yang lebih bagus. Dengan barang yang lebih berkualitas dan menarik, itu membuat konsumen tertarik pada barang yang kita buat dan itu membuat usaha kita mendapatkan keuntungan yang besar.
    Adapun manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
    1. Peluang kerja, yaitu dengan kita melakukan kegiatan kewirausahaan itu dapat membantu masyarakat untuk mendapat pekerjaan dan dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
    2. Mengembangkan kreatifitas, yaitu dalam berwirausaha mengembangkan kreatifitas sangat penting untuk memajukan usaha nya agar dapat bersaing dengan wirausaha lain dan supaya barang yang yang di buat dalam usaha tersebut dapat menarik konsumen.
    3. Pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan melakukan kegiatan wirausaha dapat membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat dan dapat membuat masyarakat mendapatkan kehidupan yang layak.

    kata kunci : peluang kerja, mengemnbangkan kreativitas, dan pertumbuhan ekonomi

    Komentar oleh edward natalius gulo | Juni 23, 2014 | Balas

  178. Nama : dodi agus pratama
    Nim : c1bo13109
    manajemen G

    ‘memulai ide usaha wirausawan’

    Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.dengan memiliki ide yang kreatif dan beda dari yang sudah ada tentu akan membuat usaha menjadi lebih mudah dilaksanakan,hal yang harus diperhatikan dalam memulai ide usaha adalah :memahami konsep produk atau jasa secara baik,membuat visi dan misi bisnis,pemasaran dan pelayanan yang baik,pengaturan dasar pengelolaan dan keuangan.
    Ini adalah 4 dari 9 aspek Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

    Kata kunci : bisnis ,kreatif,wirausaha

    Komentar oleh dodi agus pratama | Juni 23, 2014 | Balas

  179. Nama : Novita Sari
    NIM : C1B013064
    Kelas : MGT B 2013
    Judul :Sikap – sikap dalam Kewirausahaan

    Abstrak

    Seseorang yang ingin membuka atau menjalakan usaha harus memiliki sikap – sikap sebagai entrepreneur sejati, agar segala kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Sikap – sikap inilah yang akan membawa usaha menuju kesuksesan. Tanpa sikap ini usaha yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik. Sikap- sikap ini juga dapat merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin membuka atau pun mejalakan usahanya. Adapun sikap – sikap dalam menjalankan usaha yaitu :
    1. Kerja keras,
    kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan. apabila seorang usahawan menjalankan usahanya secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasaan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan, maka usahanya akan berujung dengan kesuksesan.
    2. Disiplin,
    Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Ini merupakan sebuah prinsip sikap untuk menjalankan sebuah usaha agar terlaksana secara efektif dan efisien.
    3. Semangat
    Semangat ialah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha. Tanpa ada semangat usaha yang kita jalankan tidak akan berjalan atau jalan ditempat.

    4. Pantang Menyerah
    Sikap ini harus diterapkan dalam menjalankan bisnis. Setiap usaha pasti memiliki suatu tantangan atau dinamika dalam menjalan bisnis. Sikap yang harus dipakai oleh seorang wirausahawan.
    Kata Kunci : sikap-sikap dalam kewirausahaan: kerja sama, disiplin, semangat, pantang menyerah. sikap tersebut dapat merupakan pedoman.

    Komentar oleh novita sari | Juni 23, 2014 | Balas

  180. Nama : SAMSU BAHRI
    NIM : C1B013021
    Kelas : MGT A 2013
    Judul : FASILITAS RUANG BELAJAR MENGAJAR FEB UNIVERSITAS JAMBI YANG BELUM MEMADAI

    ABSTRAK

    Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi proses belajar adalah fasilitas belajar di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru baru saja diresmikan. Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses belajar. Apabila fasilitas belajar tidak atau kurang mendukung proses belajar, kemungkinan besar pelajar mudah jenuh dan proses penerimaan informasi terhambat. Pembelajaran yang efektif, efisien, dan cepat sangat perlu ditekankan dan dituntut. Fasilitas yang sifatnya sangat genting diperlukan oleh pelajar adalah tempat, dalam hal ini tempat untuk duduk di ruang kuliah. Tempat duduk, selanjutnya disebut kursi kuliah, memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Kursi kuliah tidak hanya berfungsi untuk duduk, tetapi juga untuk tempat menulis dan menaruh barang-barang Dengan fungsi yang bermacam-macam tersebut, salah satunya seperti kursi kuliah harus bisa menampung keperluan penggunanya. Sedangkan di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru saja diresmikan, kursi yang ada sudah tua dan belum ada pembaruan.

    Kata kunci : Kurang memadai, Fasilitas, dan Ruang kelas

    Komentar oleh samsu bahri | Juni 23, 2014 | Balas

  181. Nama : Agus Siswanto
    NIM : C1B009060
    Kelas : Managemen B

    Abstrak

    “Pentingnya Disiplin dalam Melakukan Kewirausahaan”
    Sebuah proses untuk menjadi sukses dapat di katakan sebagian orang sangat mudah, mudah, sulit dan sangat sulit. Dari sebagian proses tersebut kebanyakan orang mengatakan sulit. Mengapa dikatakan sulit, mungkin karena proses untuk menuju sukses tidak di lakukan dengan disiplin yang tinggi. Dimana disiplin adalah modal yang kuat untuk menuju sukses. Lalu bagaimana kita dapat meraih sukses dengan disiplin. jika kita ingin maraih sukses dengan jalan kewirausahaan, yang sangat penting adalah kita harus disiplin dalam mengatur waktu. Kalau kita telah dapat mengatur waktu, selanjutnya kita harus belajar dengan orang yang telah sukses dengan wirausahanya, agar dapat tambahan ilmu dalam menjalankan wirausaha kita. Kita juga tidak dapat serta merta langsung sukses, melainkan kita juga harus disiplin dalam berlatih. Dan disiplin dalam berlatih sangatlah penting. Begitu pentingnya menerapkan disiplin dalam melakukan wirausaha. Bukan hanya untuk wirausaha, namun untuk kehidupan sehari-hari disiplin sangatlah penting.

    Komentar oleh Agus Siswanto | Juni 23, 2014 | Balas

  182. Nama : Rimbun Manihuruk
    Nim : C1B013085
    Kelas : Manajemen G

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:
    1. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
    Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
    2. Car menulis karya ilmiah adalah :
    a. Persiapan

    1) Pemilihan Topik/Masalah
    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
    3) Pembuatan Kerangka Karya (outline)

    b. Pengumpulan Data
    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan
    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep

    e. Penyajian/Pengetikan.
    3. mengembangka ide karya iliah dengan cara : bisa dengan mengali informasi dari buku maupun interne, melakukana observasi, dan juga bisa dengan mengembangkan ataupun menggunakan metodemetode ilmiah yang telah ada

    Komentar oleh Rimbun Manihuruk | Juni 23, 2014 | Balas

  183. Nama : M. Rizky Mahaputra
    NIM : C1B013075
    Kelas : Management B

    Abstrak

    ” Upaya Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat”
    Kewirausahaan merupakan komponen yang vital dalam pembangunan ekonomi suatu negara menurut ahli ekonom Amerika-Austria yaitu Joseph Alois Schumpeter. Maka dari itu jika Indonesia ingin maju seperti negara-negara lain, maka pembangunan kewirausahaan harus dimulai dari sekarang. Untuk mengembangkan kewirausahaan di Indonesia diperlukan susunan kurikulum yang memadai mulai dari pendidikan usia dini hingga ke Perguruan Tinggi. Prinsip dasarnya adalah mereka harus dibuat tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha. Kedua mereka harus bisa dibuat untuk melihat adanya kesempatan untuk meraih keuntungan melalui kewirausahaan. Ketiga mereka harus memiliki beberapa keahlian seperti social skill, industrial skill dan strategic skill. Program program yang dapat digunakan untuk memperluas pendidikan kewirausahaan di masyarakat antara lain seperti seminar kewirausahaan dan sosialisasi tentang kewirausahaan.
    Kata kunci : Upaya,pendidikan kewirausahaan,masyarakat

    Komentar oleh M. Rizky Mahaputra | Juni 23, 2014 | Balas

  184. NAMA : Novita Sari
    NIM : C1B013064
    KELAS : Manajemen “B” 2013
    JUDUL : Sikap-sikap dalam kewirausahaan

    ABSTRAK
    Sikap – sikap dalam Kewirausahaan
    Seseorang yang ingin membuka atau menjalakan usaha harus memiliki sikap – sikap sebagai entrepreneur sejati, agar segala kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Sikap – sikap inilah yang akan membawa usaha menuju kesuksesan. Tanpa sikap ini usaha yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik. Sikap- sikap ini juga dapat merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin membuka atau pun mejalakan usahanya. Adapun sikap – sikap dalam menjalankan usaha yaitu :
    1. Sikap kerja keras dalam kewirausahaan.
    kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan. apabila seorang usahawan menjalankan usahanya secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasaan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan, maka usahanya akan berujung dengan kesuksesan. Maka Seorang usahawan wajib memiliki sikap kerja keras, sebab kerja keras dapat berdampak positif bagi usaha yang dijalankanya.
    2. Sikap disiplin dalam kewirausahaan.
    Dalam menjalankan kewirausahaan sangat diperlukan usahawan yang memiliki sikap Disiplin karena dalam menjalankan usahanya terdapat suatu aturan yang diterapakan oleh usahawan agar tidak terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu peraturan yang telah diterapkan demi terciptanya suatu tujuan. Disiplin memiliki juga memiliki arti yakni ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
    3. Sikap semangat dalam kewirausahaan.
    Semangat ialah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha. Tanpa adanya semangat, usaha yang sedang dijalankan seseorang usahawan tidak akan berjalan dan tidak adanyaefek perubahan pada usahanya.
    4. Sikap pantang Menyerah dalam kewirausahaan.
    Sikap ini harus diterapkan dalam menjalankan bisnis. Setiap usaha pasti memiliki suatu tantangan atau dinamika dalam menjalan bisnis. Sikap yang harus dipakai oleh seorang wirausahawan.

    Kata kunci: sikap-sikap yang merupakan pedoman kewirausahaan ialah: kerja keras, disiplin, semangat, pantang menyerah.

    Komentar oleh novita sari | Juni 24, 2014 | Balas

  185. Nama : SAMSU BAHRI
    NIM : C1B013021
    Kelas : MGT A 2013
    Judul : FASILITAS RUANG BELAJAR MENGAJAR FEB UNIVERSITAS JAMBI YANG BELUM MEMADAI

    ABSTRAK

    Salah satu faktor yang ikut mempengaruhi proses belajar adalah fasilitas belajar di fakultas ekonomi dan bisniss universitas jambi yang baru baru saja diresmikan. Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting di dalam proses belajar. Apabila fasilitas belajar tidak atau kurang mendukung proses belajar, kemungkinan besar pelajar mudah jenuh dan proses penerimaan informasi terhambat. Pembelajaran yang efektif, efisien, dan cepat sangat perlu ditekankan dan dituntut. Fasilitas yang sifatnya sangat genting diperlukan oleh pelajar adalah tempat, dalam hal ini tempat untuk duduk di ruang kuliah. Tempat duduk, selanjutnya disebut kursi kuliah, memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Kursi kuliah tidak hanya berfungsi untuk duduk, tetapi juga untuk tempat menulis dan menaruh barang-barang Dengan fungsi yang bermacam-macam tersebut, salah satunya seperti kursi kuliah harus bisa menampung keperluan penggunanya. Sedangkan di fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi yang baru saja diresmikan, kursi yang ada sudah tua dan belum ada pembaruan.

    Kata kunci : Fasilitas, Ruang kelas, dan Kurang memadai

    Komentar oleh Samsu Bahri | Juni 24, 2014 | Balas

  186. NAMA : Novita Sari
    NIM : C1B013064
    KELAS : Manajemen “B” 2013
    JUDUL : Sikap-sikap dalam kewirausahaan

    ABSTRAK
    Sikap – sikap dalam Kewirausahaan
    Seseorang yang ingin membuka atau menjalakan usaha harus memiliki sikap – sikap sebagai entrepreneur sejati, agar segala kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Sikap – sikap inilah yang akan membawa usaha menuju kesuksesan. Tanpa sikap ini usaha yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik. Sikap- sikap ini juga dapat merupakan pedoman bagi seseorang yang ingin membuka atau pun mejalakan usahanya. Adapun sikap – sikap dalam menjalankan usaha yaitu :
    1. Sikap kerja keras dalam kewirausahaan.
    kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan. apabila seorang usahawan menjalankan usahanya secara bersungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasaan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan, maka usahanya akan berujung dengan kesuksesan. Maka Seorang usahawan wajib memiliki sikap kerja keras, sebab kerja keras dapat berdampak positif bagi usaha yang dijalankanya.
    2. Sikap disiplin dalam kewirausahaan.
    Dalam menjalankan kewirausahaan sangat diperlukan usahawan yang memiliki sikap Disiplin karena dalam menjalankan usahanya terdapat suatu aturan yang diterapakan oleh usahawan agar tidak terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu peraturan yang telah diterapkan demi terciptanya suatu tujuan. Disiplin memiliki juga memiliki arti yakni ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
    3. Sikap semangat dalam kewirausahaan.
    Semangat ialah hal yang terpenting dalam menjalankan usaha. Tanpa adanya semangat, usaha yang sedang dijalankan seseorang usahawan tidak akan berjalan dan tidak adanyaefek perubahan pada usahanya.
    4. Sikap pantang Menyerah dalam kewirausahaan.
    Sikap ini harus diterapkan dalam menjalankan bisnis. Setiap usaha pasti memiliki suatu tantangan atau dinamika dalam menjalan bisnis. Sikap yang harus dipakai oleh seorang wirausahawan.

    Kata kunci: sikap-sikap yang merupakan pedoman kewirausahaan ialah: kerja keras, disiplin, semangat, pantang menyerah.

    Komentar oleh novitasari29 | Juni 24, 2014 | Balas

  187. Nama : Edward Natalius Gulo
    NIM : C1B013067
    Kelas : Manajemen B 2013
    Judul : Manfaat dalam berwirausaha

    Abstrak

    Kegiatan kewirausahaan sangat bermaanfaat bagi pelaku bisnis maupun lingkungan sekitar, karena dapat membuat kita lebih berani berwirausaha dan membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dalam keluarga. Dengan adanya lapangan pekerjaan, maka itu dapat mengurangi pengangguran yang ada. Dan kita bisa menemukan orang-orang yang kreatif, yang dapat menghasilkan barang yang lebih berkualitas dan menarik, supaya dapat bersaing dengan wirausaha lain yang lebih bagus. Dengan barang yang lebih berkualitas dan menarik, itu membuat konsumen tertarik pada barang yang kita buat dan itu membuat usaha kita mendapatkan keuntungan yang besar.
    Adapun manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
    1. Peluang kerja, yaitu dengan kita melakukan kegiatan kewirausahaan itu dapat membantu masyarakat untuk mendapat pekerjaan dan dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
    2. Mengembangkan kreatifitas, yaitu dalam berwirausaha mengembangkan kreatifitas sangat penting untuk memajukan usaha nya agar dapat bersaing dengan wirausaha lain dan supaya barang yang yang di buat dalam usaha tersebut dapat menarik konsumen.
    3. Pertumbuhan ekonomi, yaitu dengan melakukan kegiatan wirausaha dapat membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat dan dapat membuat masyarakat mendapatkan kehidupan yang layak.

    Kata Kunci : Manfaat, Keuntungan, Pertumbuhan ekonomi

    Komentar oleh Edward Natalius Gulo | Juni 24, 2014 | Balas

  188. Nama : Shandra Syah Putra
    NiM : C1B013012
    Kelas : Manajemen A
    Judul : Peran Anggaran Terhadap Kemampuan Mahasiswa Berwirausaha

    Salah satu peran anggaran adalah sebagai alat observasi biaya produksi yang bermafaat bagi mahasiswa untuk menilai adanya efisien dan efektif bagi kewirausahaannya.
    Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa telah terjadi perubahaan dalam nama Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Jambi, Sehingga mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan bisnis. Tetapi beberapa mahasiswa memilik hambatan tersindiri dalam mengembangkan bisnis/wirausahanya sendiri salah satunya adalah faktor Anggaran.
    Ada pun manfaat dan peran anggaran dalam berwirausaha sebagai berikut
    1. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan wirausahanya
    2. Memperhitungkan Keuntungan dan kerugian selama mahasiswa menjalankan bisnisnya,dll

    Kata Kunci : Anggaran, Biaya Produksi dan Pengendalian

    Komentar oleh shandra | Juni 24, 2014 | Balas

  189. Selamat siang pak Johannes,,
    Nama : Siti Hardianti
    NIM : C1B013054
    Kelas : Manajemen B 2013

    ABSTRAK

    “Manfaat Mewujudkan Kewirausahaan Mahasiswa”
    Mengembangkan jiwa kewirausahaan merupakan salah satu hal yang penting terutama bagi mahasiswa. Kewirausahaan (entrelpreneurship) sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun terus bertambah. Selain itu juga, wirausaha bagi mahasiswa juga bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja baru, dan tentunya menambah pendapatan . Sedangkan bagi lingkungan yang lain, wirausaha yang dijalankan oleh mahasiswa juga dapat dijadikan sebagai kesempatan kerja, menambah pendapatan dan kesejahteraan bagi orang lain. Dengan berwirausaha, mahasiswa menjadi terlatih secara fisik dan mental melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, dan akan menjadi tangguh untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Kewirausahaan bisa diterapkan disemua bidang pekerjaan dan kehidupan, sehingga sangat berguna sebagai ‘bekal’ masa depan mahasiswa bila ingin berkarir dibidang apapun. Adapun manfaat dari wirausaha mahasiswa ini adalah:
    a. Meningkatkan soft skill
    b. Mengasah jiwa wirausaha
    c. Menambah pendapatan mahasiswa
    d. Menanamkan jiwa leadership
    e. Lahan kerja tidak bergantung kepada pemerintah.
    Kata kunci : kewirausahaan, mahasiswa, pendapatan, kesejahteraan.

    Komentar oleh siti hardianti | Juni 24, 2014 | Balas

  190. Salam sejahtera bagi kita semua
    Selamat siang pak johannes

    Nama: OKTIA ELIZA
    NIM: C1B013004
    Kelas: Manajemen A 13

    ABSTRAK

    “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Kewirausahaan Pada Mahasiswa Universitas Jambi Fakultas Ekonomi dan Bisnis”

    Kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemakmuran di suatu negara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kebutuhan akan pencapaian, efikasi diri, kesiapan instrumentasi terhadap minat kewirausahaan, serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan antara variabel kebutuhan akan pencapaian, efikasi diri, kesiapan instrumentasi terhadap minat kewirausahaan. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Teknik penetapan responden menggunakan teknik sampel acak. Pada tahap ini analisis dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji regresi linier berganda. Aplikasi SPSS digunakan untuk membantu pengujian model ini. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh secara bersama-sama pada variabel kebutuhan akan pencapaian, efikasi diri, kesiapan instrumentasi terhadap minat kewirausahaan. Variabel efikasi diri dan variabel kesiapan instrumentasi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap minat kewirausahaan. Terikat minat kewirausahaan dapat dijelaskan oleh variabel kebutuhan akan pencapaian, efikasi diri, dan kesiapan instrumenatasi.

    Kata Kunci : kebutuhan akan pencapaian, efikasi diri, kesiapan instrumentasi, minat kewirausahaan .

    Komentar oleh oktia eliza | Juni 24, 2014 | Balas

  191. Salam sejahtera bagi kita semua
    Selamat siang pak johannes

    Nama: METRA HAYATI
    NIM: C1B013030
    Kelas: Manajemen A 13

    ABSTRAK

    “Semangat Mahasiswa Dalam Berwirausaha”

    Dilatarbelakangi oleh realitas bahwa semangat kewirausahaan mahasiswa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Semangat itu tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari komunitas di mana mahasiswa itu beraktivitas dan bergaul dengan lingkungannya.Tidak terkecuali kampus sebagai sebuah komunitas. Tujuan ingin mencari jawaban atas pertanyaan yakni: Bagaimana semangat mahasiswa dalam berwirausaha di “Universitas Jambi” Secara teoritis ini dijelaskan dengan menggunakan perspektif teori ekonomi pasar tentang bagaimana perbandingan antara etos dan praktik perdagangan di ‘awa dan di !ali. Secara empiris.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan untuk studi ini adalah studi kasus dan penarikan informannya melalui
    Snowball Sampling, dan didapat sebelas informan mahasiswa “Universitas Jambi” yang berwirausaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang berwirausaha menerapkan semangat kewirausahaannya atas kontribusi yang diperolehnya melalui latar belakang dan dukungan keluarga serta faktor lingkungan pergaulan yang menumbuhkan semangat mahasiswa dalam berwirausaha. keinginan dan tujuan untuk berwirausaha tersebut tidak hanya karena tujuan ekonomi semata tetapi juga dengan tujuan tentang banyak hal seperti mencapai cita-cita serta keinginan untuk menyenangkan orang tua ingin terkenal karena keahliannya ingin bermanfaat bagi orang lain dan yang paling utama adalah ingin menyalurkan hobinya.

    Kata Kunci : Semangat, Kewirausahaan, dan Mahasiswa.

    Judul terlalu umum, kalau ditambahkan misalnya “Semangat Mahasiswa Kuliah dan Berwirausaha” ini memberikan info yang menantang untuk ditulis.

    Komentar oleh metra hayati | Juni 24, 2014 | Balas

    • ya pak makasih atas saran yang telah bapak berikan

      Komentar oleh metra hayati | Juli 3, 2014 | Balas

    • Salam sejahtera bagi kita semua
      Selamat siang pak johannes

      Nama: METRA HAYATI
      NIM: C1B013030
      Kelas: Manajemen A 13

      ABSTRAK perbaikan
      “semangat mahasiswa kuliah dan berwirausaha”

      SEMANGAT MAHASISWA KULIAH DAN BERWIRAUSAHA
      OLEH : METRA HAYATI
      Abstract
      Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan sebuah negara salah satunya ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dicapai jika sebuah negara memiliki banyak wirausaha, Menurut David McClelland, suatu negara untuk menjadi makmur minimum memiliki jumlah wirausaha 2 % dari total jumlah penduduk contohnya seperti negara Amerika Serikat memiliki 11,5 % wirausaha, Singapura terus meningkat menjadi 7,2 %, Indonesia diperkirakan 0,18 % (sekitar 400.000 dari yang seharusnya 4,4 juta). Melihat kenyataan tersebut, maka sudah saatnya minat berwirausaha di Indonesia harus segera ditingkatkan. Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan minat berwirausaha dapat dimulai dari bangku kuliah. Minat untuk menjadi seorang wirausaha harus sudah ditanamkan sejak awal mereka perkuliahan. Kurikulum yang diberikan sudah semestinya dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan lulusan yang nantinya dapat membuka peluang usaha. Di sisi lain minat berwirausaha juga sudah dapat ditanamkan melalui pendidikan softskill mereka, yaitu dengan terus menggali apa yang menjadi talenta mereka dan talenta tersebut dapat menjadi cikal bakal dalam membantu membuka peluang binis mereka. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius dari para pendidik khususnya diperguruan tinggi yang diyakini bahwa hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Namun demikian, minat untuk berwirausaha memang mau tidak mau harus segera dimulai sejak saat ini. Tidak ada waktu lagi untuk menunda jika negara kita ingin menjadi negara yang dapat bersaing di kancah internasional dan mampu menghadapi persaingan global yang akhir-akhir ini terus mendesak.

      Kata Kunci: kewirausahaan, wirausaha, semangat berwirausaha, pengembangan softskill, semangat mahasiswa kuliah.

      Komentar oleh metra hayati | Juli 3, 2014 | Balas

  192. Selamat Siang Pak Johannes
    Salam sejahtera untuk kita semua

    Nama : Winda Cahyani
    NIM : C1B013037
    Kelas : Manajemen A 2013
    Judul : Membangun Jiwa Berwirausaha Yang tangguh

    ABSTRAK
    berwirausaha adalah salah satu cara paling efektif dalam mencapai kebebasan finansial di usia muda, tetapi berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan, hal tersebut tercermin pada kenyataan saat ini hanya ada sekitar 0,08% wirausaha yang memberanikan diri untuk terjun dalam dunia usaha. jatuh bangun dalam berwirausaha menuntut seseorang untuk memiliki jiwa yang tangguh dan baik dalam berwirausaha.
    terutama bagi mahasiswa, membangun jiwa berwirausaha yang tangguh bisa di lakukan dengan terjun langsung kelapangan, memanfaatkan peluang dan memulai berbisnis, terus belajar, berlatih dan bertindak adalah suatu proses untuk membangun jiwa berwirausaha, peran pemerintah juga tak kalah pentingnya dalam membangun jiwa berwirausaha yang baik seperti memberikan modal usaha bagi para pengusaha (terutama para pengusaha muda) dan pendampingannya, mempermudah izin bagi yang akan mendirikan usaha. serta dimasukannya kurikulum berbasis soft skills dan entrepreneurship dalam pelajaran sekolah untuk segala jenjang pendidikan.
    kata kunci : jiwa tangguh, berwirausaha, peran pemerintah

    Komentar oleh winda cahyani | Juni 24, 2014 | Balas

  193. Salam sejahtera untuk kita semua

    Nama : rina alfina paramita
    Nim : C1B013027
    Kelas : manajemen a
    Judul : terbukanya peluang untuk berwirausaha

    abstrak

    Pada saat ini jumlah penduduk indonesia jumlahnya sekitar 250 juta, tetapi jumlah pengusaha yang berada di indonesia tidak sampai dari 2%. Jumlah pengusaha yang tidak sampai 2% ini tentunya sangat sedikit sekali bila di bandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Ini menandakan bahwa masih terbuka lebarnya peluang untuk berwirausaha termasuk bagi para wirausahawan muda.
    Kegiatan berwirausaha tidak salalu hanya bisa di lakukan oleh orang yang mampu dan mempunyai modal yang besar. Tetapi kegiatan berwirausaha juga bisa di lakukan oleh orang-orang yang memiliki modal kecil termasuk oleh para mahasisawa sekalipun.asalkan memang benar-bebar mau untuk melakukannya.
    Kegiatan berwira usaha dapat berhaasil apabila, seseorang yang ingin memasuki dunia usaha itu memang benar-bebar fokus ke dunia ini, selai itu mereka juga harus memiliki kemauan, pantang menyerah, bekerja keras, dan mau berusaha, siap untuk berhasil dan juga untuk gagal.
    Jika mulai banyaknya usaha-usaha kecil menengah yang bisa mencapai sukses tidak menutup kemungkinan jumlah wirausaha yang ada di indonesia ini akan bertambah menjadi 2% atau mungkin lebih dari itu. Didalam masalah penambahan jumlah wirausaha ini pemerintah juga bisa ikut serta di dalamnya misalnya dengan bekerja sama dengan bank atau koprasi pemerintah dapat meminjamkan uang kepada usaha kecil menengah agar mereka juga bisa lebih maju dan inofatif didalam memajukan bisnis mereka.

    Komentar oleh rina alfina paramita | Juni 24, 2014 | Balas

  194. NAMA: M.IKBAL
    NIM:C1B013006
    KELAS :MANAJEMEN A 2013
    JUDUL: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAHUSHAAN

    ABSTRAK

    Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar peranannya di dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Untuk itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan masyarakat dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu memberi dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausahaan. Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Berwirausahaan, Motivasi berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap Keinginan Berwirausaha dan Self Efficacy berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Berwirausahaan.

    Kata Kunci : Karakteristik Kewirausahaan,Motivasi dan Keinginan Berwirausahaan

    Komentar oleh M.IKBAL | Juni 24, 2014 | Balas

  195. Nama: claudia brillian fanisya
    NIM : C1B013078

    Abstrak
    Bisnis Online dengan Modal Kecil Bagi Para Mahasiswa

    Kecilnya kesempatan kerja pada masa sekarang tidak membuat para anak muda yang kreatif dan inovatif berputus asa, malah mereka menciptakan lapangan kerja untuk mereka sendiri. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, mereka menciptakan bisnis online hanya dengan teknologi tersebut tanpa membuang biaya besar seperti menyewa toko dll. Mereka hanya cukup mempunyai account tersendiri untuk berjualan di media sosial. Contohnya blog, instagram, bbm dll. Mereka bisa menjual produk yang mereka punya. Bahkan mungkin dengan kreatifitas sendiri, contohnya dengan mendesain baju atau tas yang mereka buat sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berkembangnya teknologi sehingga bisa meningkatkan kreatifitas yang menghasilkan uang. Hal ini banyak di senangi dari semua kalangan, khususnya bagi para kaum remaja, mereka lebih dominan berbelanja online karena lebih praktis.

    Kata kunci : kreatifitas, teknologi

    Komentar oleh Claudia Brillian Fanisya | Juni 25, 2014 | Balas

  196. Nama: Amalia Soleha Syaihu
    Nim : C1B013048
    Kelas : manajemen B 2013

    Abstrak
    Kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam berwirausaha

    Berwirausaha memang tidak memandang umur, banyak yang masih berusia dini seperti mahasiswa mulai merintis sebuah usaha atau berwirausaha. Tentunya dalam berwirausaha ada banyak faktor yang bisa menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha tersebut. Salah satunya adalah modal, dimana bagi para mahasiswa faktor inilah yang cukup berat karena mereka harus memiliki modal awal untuk memulainya,banyak mahasiswa yang berbakat yang mempunyai kemampuan berwirausaha tapi sulit mendapatkan modal karna kerterbatasan ekonomi dan komitmen kedisiplinan dan keinginan harus dimiliki mahasiswa untuk berwirausaha karna tanpa itu semua tidak bisa berjalan dengan baik dan salah satu faktor lagi faktor lingkungan seperti dukungan dari orangtua kadang banyak orangtua yang kurang mendukung anaknya untuk berwirausaha karna banyak sekali resiko yang akan didapatkan seperti resiko kurang siap saat mengalami kebangkrutan saat berusaha.

    Komentar oleh Amalia Soleha Syaihu | Juni 25, 2014 | Balas

  197. Nama : RANDA RAFLI
    Nim :C1B013041
    Kelas :MANAGEMENT B
    Abstrak
    “ Mencari Partner kerja yang baik ”
    kewirausahaan merupakan suatu sistem kegiatan bisnis yang dilakukan secara bersama hal ini tentu akan secara tidak langsung memerlukan bagian- bagian dari beberapa orang (patner kerja) untuk melaukan kegiatan kewirausahaan ini. Dalam memilih patner kerja dalam sebuah kegiatan bisnis, bukan merupakan hal yang mudah,jika salah dalam memilih rekan kerja (patner kerja ), bakal mengganggu program bisnis, financial, bahkan juga mungkin merusak kegiataan bisnis itusendiri. untuk itu, perlu memilih rekan kerja yang mendukung agar tujuan dari kegiatan usaha itu sendiri dapat tercapai,
    adapun karakter patner bisnis yang baik itu, antara lain:
    1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme dalam melakukan kegiatan usaha.
    2. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel dalam bertindak pada situasi tertentu
    3. Memiliki visi dan misi, serta semangat bisnis yang sama karena jika tidak mempunyai visi dan misi yang sama maka tujuan dari suatu kegiatan usaha itu sendiri tidak akan tercapai
    4. Memiliki potensi yang dapat menutupi kekurangan yang kita miliki agar saling bisa melengkapi antara satu dengan yang lain
    5. Saling berkomunikatif agar terciptanya hubungan yang baik jika hal tersebut tidak bisa diciptakan maka tujuan dari kegiatan bisnis itu sendiri tidak akan tercapai
    6.Saling percaya antara sesama rekan kerja karena jika tidak ada kepercayaan maka usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.

    Dalam mencari patner kerja terdapat pula hal-hal yang menhambat untuk mencari rekan kerja tersebut seperti :
    1.kurangnya dalam bersosialisasi
    2.seditkitnya mempunyai kenalan
    3.minimnya komunikasi antara sesama wirausaha.
    Dengan membuat artikel ini di harapkan agar kita semua mengetahui dan dapat memlih patner kerja yang baik,jujur dan mempunyai satu visi dan misi sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

    Kata kunci : patner kerja,kurang sosialisasi,sedikit mempunyai kenalan kurang komunikasi antara sesama wirausaha

    Komentar oleh Randa Rafli | Juni 25, 2014 | Balas

  198. Selamat malam Pak Jo
    Salam sejahtera untuk kita semua

    NAMA : SUCI HERLENA
    NIM. : C1B013003
    KELAS. : MANAJEMEN A

    PERAN MAHASISWA MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL

    Pada saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki proses globalisasi , dimana memiliki 2 sisi yaitu negatif dan positif . Sebagai mahasiswa yang intelektualitas dan idealis harus memiliki ide atau gagasan dalam menghadapi ekonomi global yang merangkup semua bangsa d i sudut dunia agar posisi bangsa tidak tersisih pada pasar dunia.
    Terutama mahasiswa ekonomi mempunyai peran besar dalam pengglobalisasian tersebut , harus mampu menciptakan ide-ide baru dalam menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat . Dan dalam hal ini mahasiswa harus mampu memenejeri dirinya sendiri sehingga terlahir rasa keingintahuan tentang perkembangan ekonomi di Indonesia dan memantau jalannya perekonomian di Indonesia.

    #kata kunci : Mahasiswa, globalisasi , ekonomi

    Komentar oleh Suci Herlena | Juni 25, 2014 | Balas

  199. Name: Fidel Maulana Putra
    SID: C1B01142
    Class: Management G 2011
    Title: Indonesia’s Strategis Industry Opportunity

    ABSTRACT

    Defense is a very important aspect of security as it relates to the most serious threat to the survival of the state and nation. Therefore, one of the vital State’s efforts are to build a national defense capability. To build a strong and respected defense capability, it takes a large amount of resources and a shared commitment to creating defense based strategic industries where its presence will capable to support the needs of national defense tools. Irony side that occurred in Indonesia is, so importance role of the industrial sector but more than 10 years of strategic industrial sectors were worse off. The fact from the results of a preliminary survey (March, 2012), in general the business units of strategic industry is still difficult to achieve sales targets. The achievement of the target in general in the last five years is difficult to reach 80%, what else reaches 100% or more. Profits are still low and even loss in some business units. Geopolitical changes and increased balance-related issues in the Asia-Pacific region makes Southeast Asian countries sought to improve its defense capabilities. With the presence of these changes, of course, be opportunities for defense-based strategic industry in facilitating the improvements of national defense capacity.

    Keywords: Defense, national defense, strategic industry, and market opportunity.

    Komentar oleh Fidel Maulana | Juni 26, 2014 | Balas

  200. ABSTRAK

    Dorayaki tentu tak asing lagi ditelinga kita jika kita mendengar nama makanan ciri khas Jepang tersebut. Jika kita mendengar nama ini pasti akan tertuju ke salah satu tokoh kartun Jepang yang banyak di gemari. siapa lagi kalau bukan Doraemon, robot kucing cerdas yang mengaku berasal dari abad ke 21 ini yang sangat menyukai dorayaki. Kue dari Jepang ini cukup terkenal di Indonesia sejak kepopuleran tokoh robot film animasi doraemon yang menggemari makan kue dorayaki, kalau di Indonesia Kue dorayaki mirip Kue kamir, malah ada yang bilang kue Dorayaki itu sama dengan kue Kamir.
    Kue Dorayaki merupakan salah satu kue tradisional Jepang yang memang sudah menjadi jajanan favorit di Jepang karena rasanya yang enak dan cukup mengenyangkan sehingga cocok bagi mereka yang suka bekerja keras dan tak punya cukup waktu untuk makan dan memilih kue dorayaki sebagai makanan yang dipilih. Kue dorayaki juga sekarang mulai ramai dijajankan di Indonesia yang merupakan salah satu bisnis kue yang cukup menguntungkan.
    Dorayaki merupakan makanan khas Negeri Matahari Terbit / Jepang yang banyak disukai. Makanan yang berisi selai kacang merah ini kini mulai populer di negara-negara Asia, dan salah satunya adalah Indonesia. Dorayaki adalah kue khas dengan bentuk bulat dan biasanya disajikan dengan 2 (dua) lapis, juga terdapat isi didalamnya. Kue ini di Jepang sendiri ada banyak variasi rasanya, biasanya kalau di negara asalnya disesuaikan dengan musim panen seperti dorayaki orisinal, dorayaki cokelat, dorayaki kacang merah, dan dorayaki ubi. Misalnya pada musim kacang merah, orang Jepang akan menggunakan jenis kacang itu untuk isian kue dorayaki.
    Dorayaki termasuk golongan kue tradisional Jepang (wagashi). Bentuknya bundar, terdiri atas dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah serta memiliki tekstur yang lembut karena adonannya mengandung madu. Dorayaki yang dijual di Indonesia rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal. Jadi, selain dorayaki isi selai kacang merah, terdapat juga dorayaki berisi selai cokelat, kacang hijau, keju, strawberry dll.
    Pada mulanya, Dorayaki tradisional Jepang hanya terdiri atas satu lembar kue bundar dengan pinggiran yang dilipat sedikit hingga berbentuk segi empat. Di bagian tengah kue diberi selai kacang yang disebut azuki. Pada tahun 1914, Dorayaki yang terdiri atas dua lembar kue diperkenalkan oleh perusahaan kue Usagiya di Jepang. Dorayaki yang terdiri atas dua lembar kue dan berbentuk bundar kemudian menjadi populer diseluruh Jepang. Menurut cerita yang bisa dipercaya, kue ini dinamakan Dorayaki karena bentuknya yang mirip gong (bahasa Jepang : dora). Menurut cerita lain, pendekar bernama Saito Musashibo Benkei adalah pencipta Dorayaki. Benkei menderita luka dan harus dirawat di rumah penduduk. Setelah sembuh, Benkei memanggang adonan dari campuran air dan tepung terigu diatas gong. Hasilnya berupa kue bundar berisi selai kacang kemudian diberikan kepada orang yang merawatnya sebagai ucapan terima kasih. Masih ada beberapa cerita lain tentang asal – usul Dorayaki sehingga sulit memastikan cerita mana yang paling benar.

    Komentar oleh Nama : Karsiatun | Juni 26, 2014 | Balas

  201. NAMA : KARSIATUN
    NIM : C1B013043
    JURUSAN : MANAJEMEN B
    JUDUL : MEMBUAT USAHA SENDIRI

    ABSTRAK

    Dorayaki tentu tak asing lagi ditelinga kita jika kita mendengar nama makanan ciri khas Jepang tersebut. Jika kita mendengar nama ini pasti akan tertuju ke salah satu tokoh kartun Jepang yang banyak di gemari. siapa lagi kalau bukan Doraemon, robot kucing cerdas yang mengaku berasal dari abad ke 21 ini yang sangat menyukai dorayaki. Kue dari Jepang ini cukup terkenal di Indonesia sejak kepopuleran tokoh robot film animasi doraemon yang menggemari makan kue dorayaki, kalau di Indonesia Kue dorayaki mirip Kue kamir, malah ada yang bilang kue Dorayaki itu sama dengan kue Kamir.
    Kue Dorayaki merupakan salah satu kue tradisional Jepang yang memang sudah menjadi jajanan favorit di Jepang karena rasanya yang enak dan cukup mengenyangkan sehingga cocok bagi mereka yang suka bekerja keras dan tak punya cukup waktu untuk makan dan memilih kue dorayaki sebagai makanan yang dipilih. Kue dorayaki juga sekarang mulai ramai dijajankan di Indonesia yang merupakan salah satu bisnis kue yang cukup menguntungkan.
    Dorayaki merupakan makanan khas Negeri Matahari Terbit / Jepang yang banyak disukai. Makanan yang berisi selai kacang merah ini kini mulai populer di negara-negara Asia, dan salah satunya adalah Indonesia. Dorayaki adalah kue khas dengan bentuk bulat dan biasanya disajikan dengan 2 (dua) lapis, juga terdapat isi didalamnya. Kue ini di Jepang sendiri ada banyak variasi rasanya, biasanya kalau di negara asalnya disesuaikan dengan musim panen seperti dorayaki orisinal, dorayaki cokelat, dorayaki kacang merah, dan dorayaki ubi. Misalnya pada musim kacang merah, orang Jepang akan menggunakan jenis kacang itu untuk isian kue dorayaki.
    Dorayaki termasuk golongan kue tradisional Jepang (wagashi). Bentuknya bundar, terdiri atas dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah serta memiliki tekstur yang lembut karena adonannya mengandung madu. Dorayaki yang dijual di Indonesia rasanya sudah disesuaikan dengan selera lokal. Jadi, selain dorayaki isi selai kacang merah, terdapat juga dorayaki berisi selai cokelat, kacang hijau, keju, strawberry dll.
    Pada mulanya, Dorayaki tradisional Jepang hanya terdiri atas satu lembar kue bundar dengan pinggiran yang dilipat sedikit hingga berbentuk segi empat. Di bagian tengah kue diberi selai kacang yang disebut azuki. Pada tahun 1914, Dorayaki yang terdiri atas dua lembar kue diperkenalkan oleh perusahaan kue Usagiya di Jepang. Dorayaki yang terdiri atas dua lembar kue dan berbentuk bundar kemudian menjadi populer diseluruh Jepang. Menurut cerita yang bisa dipercaya, kue ini dinamakan Dorayaki karena bentuknya yang mirip gong (bahasa Jepang : dora). Menurut cerita lain, pendekar bernama Saito Musashibo Benkei adalah pencipta Dorayaki. Benkei menderita luka dan harus dirawat di rumah penduduk. Setelah sembuh, Benkei memanggang adonan dari campuran air dan tepung terigu diatas gong. Hasilnya berupa kue bundar berisi selai kacang kemudian diberikan kepada orang yang merawatnya sebagai ucapan terima kasih. Masih ada beberapa cerita lain tentang asal – usul Dorayaki sehingga sulit memastikan cerita mana yang paling benar.

    Komentar oleh Nama : Karsiatun | Juni 26, 2014 | Balas

  202. Nama : Yogi Dwi Setiawan
    Nim : C1B013103
    Kelas : Manajemen G 2013

    1. ‘Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah

    Jawab : Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. seperti berupa skripsi, tesis, desertasi, dan hasil penelitian lainnya serta artikel, jurnal, makalah, buku ajar, dan sejenisnya.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah

    Tahap Persiapan

    1. Pilih topik/masalah.

    Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga.

    2. Rumuskan tujuan.

    Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji.

    3. Telusuri Topik.

    Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama dengan hasil.

    4. Identifikasi pembaca.

    Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.

    Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’

    Tahap Pengumpulan Informasi

    Bahan Studi Pustaka

    1. Manfaatkan perpustakaan.

    Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.

    2. Manfaatkan internet.

    Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat.

    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.

    Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.

    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’.

    Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

    5. Membuat Kutipan.

    Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    Wawancara

    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

    -Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    -Mempersiapkan pedoman wawancara
    -Melaksanakan wawancara
    -Mengolah hasil wawancara

    Tahap Penulisan Karya Ilmiah

    -Mempertimbangkan bentuk karangan
    -Merumuskan judul
    -Merumuskan tesis
    -Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline

    Tahap Penulisan Draf
    1 Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    2 Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    3 Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

    Tahap Revisi
    1 Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    2 Baca ulang seluruh draf
    3 sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    4 merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

    Tahap Penyuntingan
    1 Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    2 Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.

    Tahap Publikasi
    1 Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    2 Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    Tahap Evaluasi

    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.

    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?

    Pembangunan.

    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?

    Organisasi

    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?

    Gaya

    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?

    Konvensi

    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah

    Mengembangkan ide dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni,dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis.Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca,mendengarkan,melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji.Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Yogi Dwi Setiawan | Juni 26, 2014 | Balas

    • ABSTRAK

      POTENSI BISNIS ONLINE DI KALANGAN MAHASISWA

      Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis. Kegiatan dunia usaha menggunakan teknologi internet adalah cara yang inovatif dalam melakukan kegiatan organisasi atau perusahaan untuk memasuki pasar di dunia maya yang disebut sebagai electronic business. Dengan memanfaatkan teknologi internet, organisasi atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik seperti: transaksi bisnis, operasi fungsi-fungsi organisasi, berbagi informasi dengan konsumen dan suplier untuk mempertahankan hubungan sebelum, selama dan setelah proses pembelian. Mengembangkan budaya wirausaha, mahasiswa dituntut untuk menjadi mahasiswa yang unggul dan berkarakter, yang salah satu indikatornya adalah dengan memiliki jiwa wirausaha dan mampu mengembangkannya menjadi nyata. electronic business merupakan salah satu jenis wirausaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang tidak banyak menyita waktu, modal yang besar dan pengawasan yang rutin.

      Kata Kunci : Bisnis, Teknologi, Internet

      Komentar oleh Yogi Dwi Setiawan | Juni 29, 2014 | Balas

  203. Nama: Yudda Bahari P
    NIM : C1B013102
    Kelas : Management G 2013

    1.Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Karya tulis ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.

    2. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah?
    berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah
    2. Rumuskan tujuan.
    3. Telusuri Topik.
    4. Identifikasi pembaca.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu.
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan.
    2. Manfaatkan internet.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’.
    5. Membuat Kutipan.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    A. Mempertimbangkan bentuk karangan
    B. Merumuskan judul
    C. Merumuskan tesis
    D. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    • Tahap Penulisan Draf
    * Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    * Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    * Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    * Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    * Baca ulang seluruh draf
    * sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    * merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    * Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    * Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    * Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    * Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.

    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah
    Mengembangkan karya ilmiah dengan cara, pertama kita harus memperbanyak dan memperluas wawasan dengan membaca dan menggunakan media yang ada disekitar kita, agar hasil dari karya ilmiah yang kita buat akan semakin akurat. Dan akan lebih memudahkan seorang penulis karya ilmiah untuk menuliskan idenya kepada karya ilmiah tersebut.

    Komentar oleh Yudda Bahari P | Juni 26, 2014 | Balas

  204. Nama : Hartoyo Natael Siagian
    NIM : C1B013106
    Kelas: Management G 2013

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Jawab:
    Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.

    2. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah?
    Jawab:

    TAHAP PERSIAPAN
    I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    A. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
    Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
    1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;

    a. Merumuskan tujuan
    Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
    1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
    2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
    3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.

    b. Menentukan Topik
    Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

    c. Menelusuri Topik
    Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
    1) Fokuskan topik agar mudah dikelola;
    2) Ajukan pertanyaan

    d. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
    Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

    e. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
    Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

    II. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
    A. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
    Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

    1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
    Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
    Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.

    2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
    Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
    a. Atur waktu membaca
    b. Bacalah secara selektif
    c. Bacalah secara bertanggung jawab
    d. Bacalah secara kritis

    3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
    Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
    Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.

    5. Membuat Kutipan
    Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.

    B. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara

    TAHAP PROSES PENULISAN
    Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
    • Tahap Pra Penulisan
    1. Pemilihan dan pembatasan topik
    2. Merumuskan tujuan
    3. Mempertimbangkan bentuk karangan
    4. Mempertimbangkan pembaca
    5. Mengumpulkan data pendukung
    6. Merumuskan judul
    7. Merumuskan tesis
    8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

    • Pemilihan Topik
    # Apa yang akan kita tulis?
    # Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
    # Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
    # Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

    • Tahap Penulisan Draf
    – Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    – Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    – Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.

    • Tahap Revisi
    – Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    – Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

    • Tahap Penyuntingan
    – Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
    – Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    – Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

    • Tahap Publikasi
    – Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    – Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

    TAHAP EVALUASI
    Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
    Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

    1. Fokus.
    Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

    2. Pembangunan.
    Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

    3. Organisasi
    Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

    4. Gaya
    Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

    5. Konvensi
    Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

    3. bagaimana cara mengembangkan karya ilmiah?
    Caranya kita harus memperbanyak dan memperluas wawasan dengan membaca dan menggunakan media yang ada disekitar kita, agar hasil dari karya ilmiah yang kita buat akan semakin akurat. Dan akan lebih memudahkan seorang penulis karya ilmiah untuk menuliskan idenya kepada karya ilmiah tersebut. Dalam sebuah karya ilmiah sebaiknya kita berpikir menulis adalah seni, dan telah mengetahui sistem yang sesungguhnya didalam menulis. Sistem yang dimaksud disini adalah menguasai tata bahasa yang baik, mengedepankan kejujuran, serta memiliki wawasan yang luas dan baik.Wawasan yang luas dan baik dapat diwujudkan dengan sering membaca, mendengarkan, melihat,dan mencermati segala macam media informasi yang tentunya memberikan dan berkaitan dengan ilmu atau masalah yang akan dikaji. Sehingga pemikiran cemerlang dalam pengembangan ide dapat timbul dan memudahkan penulis melanjutkan ke tahap yang lebih lanjut.

    Komentar oleh Hartoyo Natael Siagian | Juni 27, 2014 | Balas

  205. Selamat Sore Pak Johannes Simatupang.
    Salam sejahtera untuk kita semua

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : LIZA AMELIA SARI
    NIM :C1B013031

    Adapun jawaban tugas B.Indonesia antara lain sebagai berikut:

    1.Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?
    Artikel adalah suatu karya tulis ilmiah lengkap yang berisikan ide, gagasan, deskripsi dan pengetahuan, bahasa dan pemilihan kata yang digunakan harus kata yang populer, serta kajiannya adalah sebuah ilmu pengetahuan atau masalah yang sedang ramai dibicarakan di masyarakat. disajikan secara obyektif dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta teori, dan atau bukti -bukti empirik, yang tujuannnya adalah memperluas wawasan, memberikan kepuasan intelektual, dan menyumbang terhadap kepuasan cakrawala ilmu pengetahuan, artikel / karya ilmiah ini bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.

    2. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah?
    Adapun tata cara penulisan ilmiah adalah :
    A. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
    -Merumuskan tujuan
    -Menentukan Topik
    -Menelusuri Topik (langkah yang dapat ditempuh adalah Fokuskan topik agar mudah dikelola dan Ajukan pertanyaan)
    B.PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH
    I. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN
    II. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
    iii. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
    IV. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
    V. Membuat Kutipan
    C. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

    TAHAP PROSES PENULISAN
    *Tahap Pra Penulisan
    *Pemilihan Topik
    *Tahap Penulisan Draf
    *Tahap Revisi
    *Tahap Penyuntingan
    *Tahap Publikasi

    TAHAP EVALUASI (Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan)
    Fokus.
    Pembangunan.
    Organisasi
    Gaya
    Konvensi

    3. Cara mengembangkan ide karya ilmiah
    banyak cara untuk mengembangkan ide karya ilmiah diantarannya membuat tulisan bebas dimana dapat membantu mengidentifikasi subjek-subjek yang menjadi minat Anda, yang kedua mencari ide//Brainstorming yaitu eknik sebelum menulis yang dirancang untuk membawa ide-ide di bawah sadar menjadi ide-ide yang kita sadari, yang ketiga yang dipikirkan dapat saling berkaitan dan juga berkaitan dengan subjek utama. selanjutnya Memelihara Jurnal Pribadi adalah cara bagus yang akan terus-menerus merekam semua observasi dan pemikiran dan Menanyakan Sesuatu Tentang Suatu Subjek serta Bertanya untuk Mempersempit Sebuah Subjek ke mudian Membuat Daftarnya, jadi hal -hal tersebut dapat mengembangkan ide karya ilmiah.

    Komentar oleh Liza Amelia Sari | Juni 27, 2014 | Balas

  206. Selamat Sore Pak Johannes Simatupang.
    Salam sejahtera untuk kita semua

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama : LIZA AMELIA SARI
    NIM : C1B013031
    Judul : Kemandirian Dalam Berwirausahaan

    ABSTRAK

    Banyak keuntungan dalam berwirausaha dimana kita dapat mengembangkan kemampuan dan berinofasi secara terus menerus,berwirausaha juga menjanjikan sesorang mendapatkan keuntungan yang besar dan adanya kebebasan financial
    Tapi berwirausaha bukanlah suatu yang gampang, dalam berwirausaha sesorang dituntun untuk mandiri. Dimana sesorang dapat secara mandiri mengambil keputusan untuk kedepannya, memanfaatkan peluang yang ada, dan juga dapat mengambil keputusan yang benar. khususnya bagi mahasiswa, wirausaha menuntut mahasiswa untuk dapat mandiri, dan dapat berwirausaha dengan kemampuan yang dimiliki tanpa bergantung pada orang lain, banyak pengusaha jatuh bagun karena ia tidak mandiri dalam berwirausaha, maka dari itu kemandirian sangat penting bagi seseorang untuk dapat berwirausaha dan terus bisa berinovasi kedepannya. Adapun keuntungan jika sesorang mandiri dalam berwirausaha :
    1. Sesorang dapat mengambil keputusan tegas untuk kedepannya.
    2. Memanfaatkan peluang yang ada.
    3. Percaya diri, disiplin, dan bertanggung jawab serta berani mengambil resiko.
    4. Selalu optimis.
    Kata kunci : Mandiri, berwirausaha.

    Komentar oleh Liza Amelia Sari | Juni 27, 2014 | Balas

  207. Nama : Hartoyo Natael Siagian
    NIM : C1B013106
    Kelas : Management G 2013

    “Abstrak”

    “Efek dan Manfaat Berwirausaha Bagi Mahasiswa”

    Pada zaman modern ini, berwirausaha sangatlah penting untuk kemajuan perkonomian masyarakat dan suatu bangsa dan Negara,menjadi wirausaha(entrepreneur) merupakan kegiatan yang dapat membuat mahasiswa menjadi manusia yang mandiri dan dapat membentuk akhlak mahasiswa tersebut lebih baik,juga membuat mahasiswa tersebut dapat menghargai waktu. Selain itu, berwirausaha dapat memacu jiwa kreativ dari mahasiswa utk menciptakan suatu usaha yang baik dan dapat berkembang dimasa yang akan datang,bukan hanya itu berwirausaha dapat menimbulkan efek yang baik dan manfaat bagi perekonomian Negara dan orang yang menjalani usaha tersebut,seperti misalnya:

    1. Mengurangi pengangguran sehingga berkurangnya tingkat kejahtan yang modus awalnya kebnyakan karena terdesak oleh keadaan ekonomi
    2. Memberi kesempatan bagi mahasiswa yang mempunyai keterampilan khusus untuk menunjukan keterampilanya di dalam berwirausaha.
    3. Dapat memajukan perekonomian dari mahasiswa tersebut tanpa harus terus-menerus berpangku tangan pada orangtua,selain itu, dapat memberikan efek baik kepada perokonomian suatu bangsa
    4. Mebuka peluang kerja bagi masyarakat pengangguran untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.

    Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Memberi Peluang Kerja, Memajukan perekonomian, Meningkatkan Moral Baik.

    Komentar oleh Hartoyo Natael Siagian | Juni 27, 2014 | Balas

  208. NAMA : M.NANANG KOSIM
    NIM : C1B013001
    KELAS : MANAJEMEN A

    ABSTRAK

    “ TUJUAN BERKEWIRAUSAHAAN “

    Kewirausahaan adalah salah satu proses mengidentifikasi atau mengembangkan dan membawa kewirausahaan ke dalam kehidupan.tujuan kewirausahaan tersebut adalah bisa kita lihat seperti dalam ide inovatif,peluang,atau cara yang lebih baik dalam menjalankan kewirausahaan tersebut.seperti kita ketahui kewirausahaan tersebut itu berasal dari 2 kata yaitu wira yang berarti kesatria ,pahlawan,pejuang,ungul dan gagah berani dalam menjalankan bidang usahanya.sedangkan usaha yang berarti bekerja,atau melakukan sesuatu dalam mencapai usaha yang maju.kewirausahaan tersebut mempunyai sikap tegas dalam menjalankan usaha tersebut,dengan demikian tujuan kewirausahaan yaitu bagaiamana seseorang dalam menagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menciptakan atau menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar,dalam mencapai tujuan berkewirausahaan.sikap mental inilah yang akan membawa seseorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang.sikap mental ini perlu ditanamkan serta di tumbuh kembangkan dalam diri angkatan muda angkatan muda indonesia.agar kita dapat mengejar ketinggalan kita dengan bangsa bangsa lain ada di dunia.

    Komentar oleh m.nanang kosim | Juni 29, 2014 | Balas

  209. Nama : Juni Ardi Ginting
    NIM : C1B013040
    Kelas : Manajemen A
    Judul : “Mahasiswa Berwirausaha?, Kenapa Tidak….

    ABSTRAK

    Pada saat ini ada sekitar 335 jumblah universitas yang ada di Indonesia. Setiap tahunnya juga ada sekitar 335.000 mahsiswa yang di wisuda. Di bandingkan dengan jumblah lowongan pekerjaan yang ada sekitar 35.000 setiap tahunnya, jumlah pengangguran lebih tinggi lebih tinggi daripada yang bekerja. Setiap tahunnya jumblaha pengangguran akan terus meninggkat dan penyumbang terbanyak adalah dari mahasiswa yang di wisuda setiap tahunnya. Jadi upaya yang sekarang yang gencar di lakukan oleh setiap universitas adalah meningkatkan jumblah jiwa kewirausahaan yang ada pada setiap diri mahasiswa. Itu semua di lakukan agar meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada sehingga setiap tahunnya jumlah pengangguran yang ada akan terus berkurang dan akan meningkatkan jumblah pengusaha yang ada di Indonesia. karena pada saat ini jumblah pengangguran yang ada pada saat ini hanya sekitar 2%.Ini menandakan bahwa masih terbuka lebarnya peluang untuk berwirausaha termasuk bagi para wirausahawan muda. Oleh dari karena itu semua mahasiswa di didik bukan hanya untuk menjadi sarjana yang hanya tau teori saja tetapi di didik untuk memiliki jiwa wirausaha agar setelah menjadi sarjana ia tidak mencari pekerjaan tetapi membuka lapangan pekerjaan.

    Komentar oleh Juni Ardi Ginting | Juni 29, 2014 | Balas

  210. Nama:Hartoyo Natael Siagian
    NIM:C1B013106
    Kelas: Management “G” 2013

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?

    Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan, prediksi, dan pengawasan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?

    Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Kita mulai dari yang pertama dulu ya….
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    2. Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    2. Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    3. Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    3. Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    4. Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    1. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.
    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?
    Pembangunan.
    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?
    Organisasi
    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?
    Gaya
    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?
    Konvensi
    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?

    Setiap penulis yang baik pasti memilih ide bahasan yang menarik, aktual, dan bermanfaat bagi banyak khayalak.
    Selanjutnya jika ide telah muncul, penulis dapat mengakses referensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide,
    contohnya: buku, internetl,dll. Setelah referensi ada, penulis membuat kerangka bahasan karya ilmiah. Lalu
    setelah kerangka tersebut dibuat, penulis dapat membuat pengembangan kerangka. Kalimat yang dibuat harus
    sesuai fakta, mengedepankan logika, tidak ada unsur obyektif, melampirkan bukti-bukti ilmiah, serta mencakup tata
    bahasa yang benar. Dengan itu, penulis dapat mengembangkan ide-ide karya ilmiah yang dibuat
    dengan baik, tepat dan efektif.

    Komentar oleh Hartoyo Natael Siagian | Juni 29, 2014 | Balas

  211. Nama : Hartoyo Natael Siagian
    Nim : C1B013106
    Kelas : Management “ G “ 2013

    “Abstrak”
    “Efek dan Manfaat Berwirausaha Bagi Mahasiswa”
    Pada zaman modern ini, berwirausaha sangatlah penting untuk kemajuan perkonomian masyarakat dan suatu bangsa dan Negara,menjadi wirausaha(entrepreneur) merupakan kegiatan yang dapat membuat mahasiswa menjadi manusia yang mandiri dan dapat membentuk akhlak mahasiswa tersebut lebih baik,juga membuat mahasiswa tersebut dapat menghargai waktu. Selain itu, berwirausaha dapat memacu jiwa kreativ dari mahasiswa utk menciptakan suatu usaha yang baik dan dapat berkembang dimasa yang akan datang,bukan hanya itu berwirausaha dapat menimbulkan efek yang baik dan manfaat bagi perekonomian Negara dan orang yang menjalani usaha tersebut,seperti misalnya:
    1. Mengurangi pengangguran sehingga berkurangnya tingkat kejahtan yang modus awalnya kebnyakan karena terdesak oleh keadaan ekonomi
    2. Memberi kesempatan bagi mahasiswa yang mempunyai keterampilan khusus untuk menunjukan keterampilanya di dalam berwirausaha.
    3. Dapat memajukan perekonomian dari mahasiswa tersebut tanpa harus terus-menerus berpangku tangan pada orangtua,selain itu, dapat memberikan efek baik kepada perokonomian suatu bangsa
    4. Mebuka peluang kerja bagi masyarakat pengangguran untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.
    Kata Kunci : Meningkatkan Kreativitas, Memberi Peluang Kerja, Memajukan perekonomian, Meningkatkan Moral Baik.

    Komentar oleh Hartoyo Natael Siagian | Juni 29, 2014 | Balas

  212. Nama:Hartoyo Natael Siagian
    NIM:C1B013106
    Kelas: Management “G” 2013

    1. Apakah yang dimaksud dengan artikel atau karya ilmiah?

    Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan, prediksi, dan pengawasan.

    2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah?

    Cara penulisan karya ilmiah berikut ini akan dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
    • tahap persiapan
    • tahap pengumpulan informasi
    • tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri
    • tahap evaluasi
    Tahap Persiapan
    Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menulis karya ilmiah?
    1. Pilih topik/masalah. Bisa dikatakan ini adalah langkah paling krusial dari seluruh prosesnya nanti. Jika topik/masalahnya dirumuskan dengan tidak tepat maka kemungkinan nanti kita harus mengulang seluruh proses dari awal bisa terjadi. Dan, percayalah, ini buruk sekali. Maka upayakan anda rumuskan dengan benar. Bagaimana caranya? Usahakan pilihlah topik dengan jelas dan spesifik. Jangan terlalu umum. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Tentu ini gambaran yang terlalu umum juga. Yang spesifik itu seperti apa?
    2. Rumuskan tujuan. Dengan tujuan yang jelas, kita akan lebih mudah fokus pada inti dari penulisan karya ilmiah tersebut tanpa harus terseret-seret pada ide yang terlalu melebar, yang ujung-ujungnya malah memaksa kita membuat definisi masalah baru yang akan menjadi bahan hantaman penguji. Caranya begini:
    1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana
    2. Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat
    3. Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
    3. Telusuri Topik. Terkadang setelah kita berhasil menemukan topik atau masalah, pada waktu pengembangannya kita menemukan bahwa orang lain sudah melakukan penelitian tersebut. Apakah harus berhenti? Tidak, atau belum, hehehe…. Amati dulu, apakah kesemuanya sama dengan penelitian yang sedianya akan kita lakukan? Dengan subjek penelitian yang berbeda, hasil bisa berbeda. Masalahnya juga bisa berbeda. Ingat, tidak harus bahwa hipotesis sama plek dengan hasil.
    4. Identifikasi pembaca. Mau nulis sesuatu yang tidak usah dibaca? Hehe…, ini kebutuhan loh, bagi setiap penulis untuk memahami seperti apa pembaca karyanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
    5. Tentukan cakupan atau ruang lingkup karya ilmiahmu. Terlalu sempit terlihat kita kurang referensi, terlalu luas bunuh diri. Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Tipsnya adalah ‘tidak ada yang terlalu sederhana bagi orang yang banyak tahu.’
    Tahap Pengumpulan Informasi
    Bahan Studi Pustaka
    1. Manfaatkan perpustakaan. Selain gratis, perpustakaan sekolah, kampus, atau perpustakaan daerah menyimpan buku-buku yang kalau kita memaksa beli akan menguras seluruh tabungan. Jadi manfaatkanlah. Pada umumnya tersedia koleksi berupa buku, majalah, maupun video.
    2. Manfaatkan internet. Seperti yang anda lakukan sekarang. Cari informasi tentang topik anda di internet. Terserah mau pakai Google, Yahoo, atau Bing. Yang penting semuanya harus tercatat.
    3. Kelola dan pilah bahan-bahan pustaka. Mengapa? Karena keasyikan mengumpulkan informasi bisa membuat kita terlena dan asyik dengan hal-hal yang menjauh dari topik tulisan ilmiah kita. Istilahnya tersesat. Dengan teratur mengelolanya, kamu bisa dengan cepat membuang bahan yang tidak relevan dan menghemat banyak waktu dengan mengatur waktu membaca. Jangan lupa ‘catatlah.’ Manfaatkan kartu indeks.
    4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’. Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
    5. Membuat Kutipan. Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
    Wawancara
    Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
    1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
    2. Mempersiapkan pedoman wawancara
    3. Melaksanakan wawancara
    4. Mengolah hasil wawancara
    Tahap Penulisan Karya Ilmiah
    Penulisan ini adalah proses penjabaran ide yang sudah kita susun dari persiapan tadi, ditambah dengan pembahasan selama dan setelah proses penulisan. Jangan takut ketika anda mengalami kebuntuan. Berikut ini yang sebaiknya dipertimbangkan:
    1. Mempertimbangkan bentuk karangan
    2. Merumuskan judul
    3. Merumuskan tesis
    4. Meyusun ide dalam bentuk karangan atau outline
    Jangan berpikir kalau menulis itu harus sekali jadi. Akan butuh banyak perubahan di sana-sini. Mulailah dari draft dulu. Ini bisa diselesaikan kog. Hehe….
    • Tahap Penulisan Draf
    o Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
    o Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
    o Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
    • Tahap Revisi
    o Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
    o Baca ulang seluruh draf
    o sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman
    o merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
    • Tahap Penyuntingan
    o Perbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.)
    o Perbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
    • Tahap Publikasi
    o Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
    o Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
    Tahap Evaluasi
    1. Setelah tulisan kita anggap jadi dan selesai, melalui beberapa kali konsultasi dengan guru atau dosen pembimbing, bahkan setelah selesai di uji, kita masih harus melakukan revisi terakhir. Pada tahap inilah kita akan mengevaluasi secara keseluruhan tulisan ilmiah kita tadi.
    Pada tahap ini kita akan memeriksa fokus, kejelasan ide, bagian yang terlewat sehingga perlu ditambahkan, penepatan kalimat atau diksi supaya lebih sesuai dengan konteks, dan lain-lain.
    Ketika melakukan evaluasi ini, ada beberapa kriteria untuk memudahkan pemeriksaan, seperti ini:

    Fokus.
    Apakah bahasan anda terlalu sempit atau terlalu luas? Apakah detail yang disampaikan sudah cukup atau malah mengaburkan inti? Adakah bagian yang tidak perlu sehingga perlu dibuang? Apakah topik anda sesuai dengan yang ditugaskan?
    Pembangunan.
    Apakah anda cukup mendapat dan menggunakan referensi dengan tepat? Bagaimana ide dasar dikembangkan menjadi ide yang masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan?
    Organisasi
    Apakah tulisan anda terorganisir dengan baik? Adakah kebingungan ketika membaca karya anda sehubungan dengan urutan penulisan?
    Gaya
    Apakah gaya bahasa anda perlu diubah sehingga tulisan menjadi lebih nyaman dibaca dan dipahami? Adakah bagian dari tulisan yang berarti ganda?
    Konvensi
    Apakah masih ada kesalahan penggunaan tanda baca dan salah ketik? Penggunaan istilah yang tidak tepat? Apakah semua rujukan valid?

    3. Bagaimana mengembangkan ide karya ilmiah?

    Setiap penulis yang baik pasti memilih ide bahasan yang menarik, aktual, dan bermanfaat bagi banyak khayalak.
    Selanjutnya jika ide telah muncul, penulis dapat mengakses referensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide,
    contohnya: buku, internetl,dll. Setelah referensi ada, penulis membuat kerangka bahasan karya ilmiah. Lalu
    setelah kerangka tersebut dibuat, penulis dapat membuat pengembangan kerangka. Kalimat yang dibuat harus
    sesuai fakta, mengedepankan logika, tidak ada unsur obyektif, melampirkan bukti-bukti ilmiah, serta mencakup tata
    bahasa yang benar. Dengan itu, penulis dapat mengembangkan ide-ide karya ilmiah yang dibuat
    dengan baik, tepat dan efektif.

    Komentar oleh Hartoyo Natael Siagian | Juni 29, 2014 | Balas

  213. Nama : DHEA RIZKI KURNIAWAN
    Nim : C1B013113
    Kelas : Manajemen G’13

    1. Apa yang dimaksud dengan karya illmiah?
    Karya ilmiah merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah.

    2. Bagaimana cara menulis karyailmiah?
    a. Persiapan
    1) Pemilihan Topik/Masalah

    Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah, Arifin (2003:8) memberikan beberapa pertimbangan :
    Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
    Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
    Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
    Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
    Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
    Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sember kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat keputusan, situs web, atau undang-undang.

    2) Pembatasan Topik dan Penentuan Judul

    Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah dalam penentuan judul. Perbedaannya adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah, sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai digarap walaupun judul belum ada.

    Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan memberi sub judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul utama dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:).

    3) Pembuatan Kerangka Karya

    Pada prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat membuat ragaan buram, yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan kerja, yaitu ragaan yang sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram. Tentu saja, jenis kedua memudahkan penyusunan untu mengembangkan karya (Moeliono, 1998:1; Arifin, 2003:15).

    Penulis karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan pecahan masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah. Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal dilengkapi dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

    Pada dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun daftar isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.

    b. Pengumpulan Data

    Dalam diskursus ilmu penelitian, data dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara atau eksperimen (percobaan). Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
    Pencarian informasi/keterangan dari bahan bacaan, seperti buku, surat kabar dan majalah yang relevan dengan topik tulisan.
    Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis
    Pengamatan langsung ke obyek yang akan diteliti
    Percobaan dan pengujian di lapangan atau di laboratorium

    c. Pengorganisasian dan Pengonsepan

    Jika data sudah terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolongkan data menurut jenis, sifat atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jika penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistic. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan dalam ragaan yang ditetapkan.

    d. Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep

    Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Tentu ada bagian yang tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang. Buanglah penjelasan yang tidak perlu dan tambahkan penjelasan yang dirasakan sangat menunjang pembahasan. Secara ringkas, pemeriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya, termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.

    e. Penyajian/Pengetikan.

    Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memperlihatkan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata unsur-unsur yang tercantum dalam kulit luar, unsur-unsur dalam halaman judul, unsur-unsur dalam daftar isi, dan unsur-unsur dalam daftar pustaka.

    6. Sistematika Karya Ilmiah

    Di atas telah dijelaskan bahwa karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Dalam kesempatan ini, penulis hanya akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya ilmiah jenis makalah. Pertimbangannya, jenis makalah merupakan jenis karya ilmiah yang paling sering disusun oleh mahasiswa. Sehingga diharapkan akan lebih bermanfaat secara praktis.

    Deskripsi tentang sistematika penulisan makalah berikut ini dikutip dari buku “Teknik Menulis Karya Ilmiah”karya Bambang Dwiloka dan Rati Riana.

    Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan antara makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah makalah yang jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Secara garis besar, makalah panjang terdiri dari atas tiga bagian; yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

    Bagian Awal
    Halaman Sampul
    Daftar Isi
    Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
    Bagian Inti
    Pendahuluan
    Latar Belakang Penulisan Makalah
    Masalah atau Topik Bahasan
    Tujuan Penulisan Makalah
    Teks Utama
    Penutup
    Bagian Akhir
    Daftar Rujukan
    Lampiran (jika ada)

    3. Bagaimana Mengembangkan ide karya ilmiah?
    1. Mulailah dengan karakter protagonis

    Ketika seseorang membaca buku, ada kecenderungan untuk mengetahui siapakah sosok “hero”nya. Anda dapat memperkenalkan tokoh protagonis secara langsung maupun tidak langsung sebagai langkah awal.

    2. Perhatikan detail waktu dan tempat

    Keharusan pembaca untuk mengerti dengan jelas tempat dan waktu yang ada dalam cerita Anda adalah agar pembaca tidak kehilangan konsentrasi dan membuat mereka berhenti membaca. Pembaca juga selalu berpikir bahwa apa yang ada dalam buku yang mereka baca adalah merupakan tanggung jawab kita sebagai penulis. Jadi, pastikan Anda benar-benar memperhatikan detail waktu dan tempat dalam buku Anda.

    3. Jadikan tulisanmu sebagai taruhan

    Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata pembaca hanya sanggup membaca 2500 kata. Jadi, jika mereka membaca lebih dari itu, berarti ada ‘sesuatu’ di dalam tulisan tersebut. Anda bisa mengganggap tulisan Anda adalah bahan taruhan. Dan hadiahnya adalah pembaca yang konsisten membaca tulisan Anda. Anda harus tahu, apa yang kira-kira muncul dalam benak pembaca ketika mereka membaca dan memutuskan untuk melanjutkannnya ke halaman berikutnya. Untuk mengetahuinya, Anda dapat belajar dan memposisikan diri sebagai pembaca dan amati apa yang membuat Anda ingin membuka halaman berikutnya.

    4. Mengatur

    Tulislah cerita yang kan Anda tulis dengan terstruktur. Ini dilakukan agar topik dari tulisan tidak melebar kemana-mana. Peringatkan diri Anda dengan terus bertanya “Apakah saya masih berada di jalur yang seharusnya?”

    Namun jika hal itu membuat Anda repot, lupakanlah. Karena masih ada sesi editing setelah tulisan Anda benar-benar selesai. Re-writing akan benar-benar membuat tulisan Anda sempurna.

    Itulah beberapa langkah dalam mengembangkan ide pada sebuah tulisan. Tentunya kembali kepada cara yang dimiliki masing-masing orang, karena menulis juga membutuhkan perasaan yang nyaman dan sesuai dengan diri Anda.

    Komentar oleh Dhea Rizki Kurniawan | Juni 29, 2014 | Balas

  214. Salam sejahtera bagi kita semua
    Selamat malam pak johannes

    Nama: OKTIA ELIZA
    NIM: C1B013004
    Kelas: Manajemen A 13

    “Kualitas Minat Wirausaha Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Manajemen”
    ABSTRAK
    Menurut (jumlah-pengusaha-di-indonesia-hanya-1-25:http:// 785269/34/ ekbis.sindonews.com/read) deputi bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha kementerian koperasi dan UKM, Chairul Djamhari menyebutkan, jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,26 persen. Dia tidak menampilkan jumlah tersebut secara keseluruhan berbeda dengan data lain, tergantung dari hasil survei maupun data statistik yang digunakan. Namun angka tersebut masih kurang dari ideal sebagai negara berkembang.Tujuan penelitian ini adalah ingin mengungkapkan pada kualitas manakah Kualitas minat wirausaha mahasiswa angkatan 2013 fakultas ekonomi.
    Adapun manfaat penelitian ini adalah, (1) Agar mahasiswa angkatan 2013 fakultas ekonomi manajemen mengetahui pada kualitas mana minat wirausaha yang dimiliki, (2) Prodi manajemen mengetahui tingkat minat wirausaha mahasiwa manjemen angkatan 2013, (3) Dalam rangka penulis menyelesaikan tugas bahasa indonesia. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang di ambil oleh peneliti langsung dari sumbernya kemudian alat yang digunakan merupakan pertanyaan ringan seperti wawancara yang bersifat tertulis. Pengelohan data dalam penlitian ini menggunakan formula persentase.
    Dari berbagai cara pengolahan data sebagaimana yang telah di uraikan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan secara umum kualitas minat wirausaha mahasiswa angkatan 2013 fakultas ekonomi manajemen dalam kategori baik. Dengan terjawabnya rumusan masalah dan hipotesis sebelumnya mengatakan kualitas minat wirausaha mahasiswa angkatan 2013 fakultas ekonomi manajemen tergolong sangat baik berbeda dengan hasil yang telah di dapatkan setelah di lakukan penelitian. Adapun saran-saran yang dapat di sumbangkan dalam penelitian ini adalah, (1) Mahasiswa angkatan 2013 fakultas ekonomi manajemen agar dapat meningkatkan kualitas minat wirausaha seperti visi dan misi fakultas ekonomi manajemen yaitu salah satunya adalah “Mengembangkan sumberdaya manusia yang kompeten, kreatif dan inovatif dalam keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”.(2) Fakultas ekonomi manajemen mengetahui minat wirausaha mahasiswa angkatan 2013 dalam kategori baik hal ini agar dapat di pertahankan bahkan ditingkatkan.

    kata kunci:kualitas,minat,dan wirausaha mahasiswa angkatan 2013.

    Komentar oleh oktia eliza | Juli 1, 2014 | Balas

  215. Selamat Malam Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Oktia eliza
    NIM :C1B013004

    “Mengenal Wirausaha”

    ABSTRAK

    Sesuai dengan misi fakultas ekonomi dan bisnis manajemen yaitu Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kreatif dan inovatif dalam keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari hal ini tentunya mahasiswa fakultas ekonomi umumnya sangatlah mungkin untuk menciptakan inovasi baru lewat ide-ide kretifitas dalam berwirausaha, untuk itu perlu adanya pengenalan apa itu wirausaha, sebagai insan yang berkecimpung dalam bidang ekonomi tentunya pengenalan wirausaha sangatlah penting dalam menjalankan bisnis kelak setelah menyelesaikan perkuliyahan S1 atau pun S2 di universitas jambi.
    Adapun setelah menyelesaikan perkuliyahan di universitas jambi kita harus mengetahui sebagai berikut: (1) Mengetahui sejarah masuknya wirausaha ke indonesia. (2) Mengetahui apa yang di maksud dengan wirausaha. (3) Mengetahui apa saja yang menjadi hambatan adalam berwirausaha. (4) Mengetahui jenis-jenis kewirausahaan. (5) Mengetahui apa saja mamfaat kewirausahaan. (6) Mengetahui bagaimana karakteristik seorang wirausaha. (7) Mengetahui bagaimana peran wirausaha dalam perekonomian nasional.
    Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepercayaan diri demi perubahan dan kemajuang dalam menciptakan inovasi baru dan kratifitas di dalam bidang perekonomian. Sifat kewirausahaan haruslah di miliki oleh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis pada umumnya sesuai visi dan misi fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi dalam membuat inovasi-inovasi baru. Seorang wirausaha merupakan aset penting dalam suatu negara dalam menciptakan inovasi baru ataupun membuka lapangan pekerjaan dengan menggunakan kratifitas-kratifitas baru. Menjadi seorang wirausaha banyak hal yang harus dilakukan yang merupakan menjadi hal atau tantangan dalam berwirausaha tentunya seorang wirausaha harus mampu bertahan dalam masa-masa kritis.

    Kata kunci: Mengenal wirausaha.

    Komentar oleh oktia eliza | Juli 5, 2014 | Balas

  216. Selamat sore Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak,matakuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah,kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Oktia eliza
    NIM :C1B013004

    “Mengenal Wirausaha”

    ABSTRAK

    Sesuai dengan misi fakultas ekonomi dan bisnis manajemen yaitu Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kreatif dan inovatif dalam keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari hal ini tentunya mahasiswa fakultas ekonomi umumnya sangatlah mungkin untuk menciptakan inovasi baru lewat ide-ide kretifitas dalam berwirausaha, untuk itu perlu adanya pengenalan apa itu wirausaha, sebagai insan yang berkecimpung dalam bidang ekonomi tentunya pengenalan wirausaha sangatlah penting dalam menjalankan bisnis kelak setelah menyelesaikan perkuliyahan S1 atau pun S2 di universitas jambi.
    Adapun setelah menyelesaikan perkuliyahan di universitas jambi kita harus mengetahui sebagai berikut: (1) Mengetahui sejarah masuknya wirausaha ke indonesia. (2) Mengetahui apa yang di maksud dengan wirausaha. (3) Mengetahui apa saja yang menjadi hambatan adalam berwirausaha. (4) Mengetahui jenis-jenis kewirausahaan. (5) Mengetahui apa saja mamfaat kewirausahaan. (6) Mengetahui bagaimana karakteristik seorang wirausaha. (7) Mengetahui bagaimana peran wirausaha dalam perekonomian nasional.
    Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepercayaan diri demi perubahan dan kemajuang dalam menciptakan inovasi baru dan kratifitas di dalam bidang perekonomian. Sifat kewirausahaan haruslah di miliki oleh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis pada umumnya sesuai visi dan misi fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi dalam membuat inovasi-inovasi baru. Seorang wirausaha merupakan aset penting dalam suatu negara dalam menciptakan inovasi baru ataupun membuka lapangan pekerjaan dengan menggunakan kratifitas-kratifitas baru. Menjadi seorang wirausaha banyak hal yang harus dilakukan yang merupakan menjadi hal atau tantangan dalam berwirausaha tentunya seorang wirausaha harus mampu bertahan dalam masa-masa kritis.

    Kata kunci: Mengenal wirausaha.

    Komentar oleh oktia eliza | Juli 5, 2014 | Balas

  217. Nama: Fidel Maulana Putra
    NIM: C1B011142
    Kelas: Manajemen G 2011
    Judul: Inovasi Google

    Google continues to innovate endlessly. After a great success with their search engines project and followed by the dominance of Android in the mobile devices industry, now Google back to work to touch the various aspects of life. The Android service advantage then presented into car driving activity with prioritize the ease and security factor. The embedded features related traffic, information as well as personalized, creating new experience in a drive activity. The same strategy when the beginning of Android emergence now applied on Android Auto version too. Google work together with a lot of the associated to form Open Automotive Alliance. One of the goal is to created a ecosystems readiness in welcoming the latest Google’s innovations: Android Auto.

    Keywords: Google, innovations, Android, Android Auto.

    Komentar oleh Fidel Maulana | Juli 6, 2014 | Balas

  218. Selamat Siang Pak Johannes,
    Salam sejahtera untuk kita semua.

    Saya mahasiswa asuhan Bapak, mata kuliah Bahasa Indonesia & Teknik Penulisan Ilmiah, kelas pagi Manajemen A 2013:
    Nama :Oktia eliza
    NIM :C1B013004

    “Mengenal Wirausaha”

    ABSTRAK

    Sesuai dengan misi fakultas ekonomi dan bisnis manajemen yaitu Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kreatif dan inovatif dalam keilmuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari hal ini tentunya mahasiswa fakultas ekonomi umumnya sangatlah mungkin untuk menciptakan inovasi baru lewat ide-ide kretifitas dalam berwirausaha, untuk itu perlu adanya pengenalan apa itu wirausaha, sebagai insan yang berkecimpung dalam bidang ekonomi tentunya pengenalan wirausaha sangatlah penting dalam menjalankan bisnis kelak setelah menyelesaikan perkuliyahan S1 atau pun S2 di universitas jambi.
    Adapun setelah menyelesaikan perkuliyahan di universitas jambi kita harus mengetahui yaitu: (1) Mengetahui sejarah masuknya wirausaha ke indonesia. (2) Mengetahui apa yang di maksud dengan wirausaha. (3) Mengetahui apa saja yang menjadi hambatan adalam berwirausaha. (4) Mengetahui jenis-jenis kewirausahaan. (5) Mengetahui apa saja mamfaat kewirausahaan. (6) Mengetahui bagaimana karakteristik seorang wirausaha. (7) Mengetahui bagaimana peran wirausaha dalam perekonomian nasional.
    Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepercayaan diri demi perubahan dan kemajuang dalam menciptakan inovasi baru dan kratifitas di dalam bidang perekonomian. Sifat kewirausahaan haruslah di miliki oleh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis pada umumnya sesuai visi dan misi fakultas ekonomi dan bisnis universitas jambi dalam membuat inovasi-inovasi baru. Seorang wirausaha merupakan aset penting dalam suatu negara dalam menciptakan inovasi baru ataupun membuka lapangan pekerjaan dengan menggunakan kratifitas-kratifitas baru. Menjadi seorang wirausaha banyak hal yang harus dilakukan yang merupakan menjadi hal atau tantangan dalam berwirausaha tentunya seorang wirausaha harus mampu bertahan dalam masa-masa kritis.

    Kata kunci: Mengenal wirausaha.

    Komentar oleh oktia eliza | Juli 8, 2014 | Balas


Tinggalkan Balasan ke Ulfatul Sarifah Batalkan balasan